METODE GEOFISIKA
MELANI PUTRI
09320200041
C3
GEOFISIKA TAMBANG
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode geolistrik cukup sederhana, murah dan sangat rentan terhadap gangguan
sehingga cocok digunakan dalam eksplorasi dangkal (Ngadimin, 2001). Saat ini
metode geolistrik banyak digunakan dalam pencarian air tanah, menentukan lokasi
sumber energi dan mineral, memberikan informasi tentang struktur, komposisi
batuan di bawah permukaan, monitoring rembesan limbah, aplikasi geoteknik,
eksplorasi geothermal dan untuk penyelidikan di bidang arkeologi. Menurut
Reynolds (1997) pada bidang geoteknik, metode geolistrik banyak digunakan untuk
mengetahui letak rongga di bawah permukaan, patahan dan retakan, penentuan
kedalaman batuan dasar, dan lain-lain. Menggunakan geolistrik resistivitas, Supeno,
dkk (2008) melakukan penelitian dengan hasil penelitian terdiri dari empat lapisan
tanah yang tersusun atas tanah lanau lempung berpasir, lanau pasir, dan lanau pasir
berlempung.
1.2 Rumusan Masalah
a. Mengetahui metode geofisika
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui metode-metode geofisika .
1.4 Manfaat Penelitian
a. Memahami tujuan dan pengguanaan metode serta tata cara pengolahan
dengan menggunakan metode geofisika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode tahan jenis (geolectrical, MT, AMT/CSAMT dan TEM) adalah metode
geofisika yang paling penting dalam eksplorasi panas bumi. Alasannya adalah bahwa
resistivitasnya sangat sensitif terhadap proses perubahan suhu dan panas bumi dan
secara langsung terkait dengan parameter yang mengkarakterisasi Reservoir Metode
MT dan AMT secara umum sama, hanya saja keduanya berbeda pada frekuensi yang
digunakan. Metode AMT menggunakan frekuensi dari rentang 0,1 Hz hingga 10
kHz. Dengan rentang frekuensi ini, cocok untuk digunakan dalam menentukan
struktur geologi di daerah panas bumi. Baik MT dan AMT/CSAMT diakui sebagai
metode geofisika yang handal dalam eksplorasi panas bumi karena keduanya
menghasilkan struktur resistivitas yang kurang lebih terkait dengan rezim suhu
bawah permukaan. Namun, dari sudut pandang empiris terkadang CSAMT
memberikan hasil yang lebih baik daripada metode lainnya misalnya MT di
eksplorasi panas bumi (Geomagnetik, 2015)
BAB III
PROSEDUR KERJA
r1 = jarak dari titik P1 ke sumber arus positif r2 = jarak dari titik P1 ke sumber arus
negatif r3 = jarak dari titik P2 ke sumber arus positif r4 = jarak dari titik P2 ke
sumber arus negative
Metode dipole-dipole dapat memetakan bawah permukaan secara dua dimensi, yaitu
lateral dan sounding secara bersamaan. Yakni dengan menggeser elektroda tegangan
sejauh na, maka akan didapatkan data secara sounding.
Besarnya daya radiasi yang dipancarkan oleh pemancar VLF yang memiliki satuan
Watt dan dinyatakan dengan persamaan berikut ini dengan V adalah tegangan yang
melalui antena, C adalah kapasitansi antena termasuk dipuncaknya, he adalah
ketinggian efektif antena (dapat didekati dengan ketinggian sebenarnya h) dan f
adalah frekuensi yang dioperasikan.
KESIMPULAN
Metoda geolistrik tahanan jenis yang dikenal juga dengan sebutan metoda
resistivitas merupakan metoda yang bersifat dinamik (aktif), karena menggunakan
gangguan aktif berupa injeksi arus yang dipancarkan ke bawah permukaan bumi.
Metode IP merupakan metode yang dapat dimanfaatkan untuk menginvestigasi
struktur permukaan bumi yang mengandung deposit mineral. Dengan mengalirkan
arus listrik kedalam bumi kemudian mengamati beda potensial yang terjadi setelah
arus listrik dihentikan. Metode VLF-EM merupakan metode elektromagnetik yang
sinyalnya menggunakan gelombang radio dengan frekuensi 15-30 kHz. Medan
elektromagnetik VLF dihasilkan oleh pemancar gelombang radio dengan daya yang
besar yaitu 100-1000 KW dengan frekuensi 15-30 kHz dan panjang gelombang 10-
20 km. Magnetotelurik (MT) adalah metode geofisika pasif yang mengukur variasi
waktu medan listrik dan medan magnet alami di permukaan bumi (Cagniard, 1953).
Metode ini memanfaatkan sifat fisika batuan yaitu, resistivitas. Metode tahan jenis
(geolectrical, MT, AMT/CSAMT dan TEM) adalah metode geofisika yang paling
penting dalam eksplorasi panas bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Geolistrik, M., & Jenis, T. (n.d.). Metoda Geolistrik Tahanan Jenis. 10–23.
Geomagnetik, D. (2015). Unnes Physics Journal. 4(1), 1–8.
Hidayatika, A., Mulyasari, R., & Juliarka, B. R. (2020). INTERPRETASI BIDANG
GELINCIR PALEO-ROCKSLIDE MAGNETO-TELLURIC ( AMT )
PARANGTRITIS PALEO-ROCKSLIDE SLIP SURFACE INTERPRETATION
USING AUDIO MAGNETO-TELLURIC ( AMT ) GEOPHYSICAL METHOD.
06(02), 121–130.
Purwanto, E. H., Minarto, E., Bahri, S., & Dolomit, A. (2015). Aplikasi Metode Very
Low Frequency Electromagnetic ( VLF-EM ) untuk Karakteristik Bawah
Permukaan di Daerah Kapur Desa Melirang Kecamatan Bungah Kabupaten
Gresik. XIX(November), 38–41.
Rusyda, A., Yulianto, T., Fisika, J., Sains, F., Diponegoro, U., & Struktur, I. (2014).
MANIFESTASI MINERAL EMAS SISTEM EPITHERMAL DENGAN METODE
POLARISASI TERIMBAS ( INDUCED POLARIZATION ) DI DAERAH “ X ”
KABUPATEN GARUT JAWA BARAT. 3(4), 285–290.