Anda di halaman 1dari 16

PRAKTEK FISIKA

RESISTIVITAS LISTRIK

Disusun oleh:

Steven Z.A Wahyudi(22013023)

Marthen L Tjatjawi(22013024)

Kelas: 1.A TKJJ

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik
di dalam bumi serta bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan di permukaan
bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik
yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Bumi
tersusun dari berbagai macam batuan-batuan. Dengan Metode resistivitas kita dapat
mengidentifikasi kondisi bawah permukaan bumi serta lapisan-lapisan di dalamnya
berdasarkan parameter kelistrikan berupa resistivitas batuan.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOFISIKA
dan menambah pengetahuan mengenai Metoda Resistivitas (Tahanan Jenis) setelah
pelaksanaan presentasi dan diskusi yang telah dilakukan sebelumnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Resistivitas atau tahanan jenis suatu bahan adalah besaran/parameter yang


menunjukkan tingkat hambatannya teerhadap arus listrik. Bahan yang mempunyai
resistivitas makin besar, berarti makin sulit untuk dilalui arus listrik. Metode resistivitas
adalah metode geofisika untuk menyelidiki struktur bawah permukaan berdasarkan
perbedaan resistivitas batuan. Pada metode risistivitas yaitu :

 arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus

 beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial

 Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang
berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan dibawah titik ukur (sounding point)

Metode ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang
memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh
karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi lebih banyak
digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar,
pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal. Berdasarkan letak
(konfigurasi) elektroda-elektroda potensial dan elektroda-elektroda arus, dikenal
beberapa jenis metoda resistivitas tahanan jenis, antara lain :
1. Metoda Schlumberger

2. Metoda Wenner
3
3. Metoda Dipole Sounding
Aliran arus listrik didalam batuan/mineral dapat digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik dan konduksi secara
dielektrik. Konduksi secara elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai banyak
elektron bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan/mineral tersebut oleh
elektron-elektron bebas itu. Konduksi elektrolitik terjadi jika batuan/mineral bersifat
porus dan pori-pori tersebut terisi oleh cairan-cairan elektrolitik. Pada konduksi ini arus
listrik dibawa oleh ion-ion elektrolit. Sedang konduksi dielektrik terjadi jika
batuan/mineral bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu terjadipolarisasi saat
bahan dialiri listrik. Berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuan/mineral digolongkan
menjadi tiga yaitu:
 Konduktor baik : 10 −8 < ρ < 1 Ω m
 Konduktor pertengahan : 1 < ρ < 107 Ω m
 Isolator : ρ > 10 7 Ω m
Dalam metoda geolistrik ini digunakan definisi-definisi :
1. Resistansi : R = V / I ohm ( Ω )
2. Resistivitas : ρ = E / J Ω m
3. Konduktivitas : σ = 1 /ρ ( Ω m) −1
dengan V : beda potensial 2 buah titik
I : besar arus listrik yang mengalir
E : medan listrik
J : rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas)
Untuk silinder konduktor dengan panjang L dan penampang A

4
E = V / L sehingga diperoleh (hukum ohm)
R= ρL/A
Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang
ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh medium berlapis yang
ditinjau misalnya terdiri dari dua lapis yang mempunyai resistivitas berbeda. Resistivitas
semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekuivalen dengan
medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh medium berlapis yang ditinjau misalnya
terdiri atas dua lapisan yang mempunyai resistivitas yang berbeda, dianggap sebagai
medium satu lapis homogen yang mempunyai satu harga resistivitas yaitu resistivitas
semu.
Ada beberapa macam metode yang digunakan untuk menginterpretasi data
resistivitas. Salah satu cara yang cukup sederhana adalah dengan metoda pencocokan
kurva (curve matching). Ada tiga macam cara pengukuran resistivitas yang biasa
dilakukan untuk fungsi-fungsi yang berbeda, yaitu :
a. Geolistrik Mapping
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga resisivitas di suatu areal
tertentu dengan arah lateral atau horisontal. Setiap titik yang telah ditentukan pada areal
tersebut diukur dengan spasi elektroda yang tetap, kemudian dibuat kontur untuk setiap
spasi elektroda yang dilakukan.
b. Geolistrik sounding
Cara ini digunakan untuk mengetahui distribusi harga resistivas di bawah suatu titik
sounding di permukaan bumi dengan arah vertikal. Untuk satu titik sounding spasi
elektroda diperbesar secara gradual (bergantung pada jenis konfigurasi yang digunakan),
kemudian hasil pengukurannya di plot pada grafik bilog untuk mendapatkan kurva
lapangan.
c. Geolistrik Imaging

5
Pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai variasi resistivitas baik secara lateral
maupun vertikal ( dua dimensi atau 3 dimensi ).
Tahap interpretasi metode Resistivitas adalah sebagai berikut.
A. Interpretasi Lapangan
a. Penentuan bentangan maksimal
b. Penentuan tipe kurva lapangan
Terdapat 4 tipe kurva lapangan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut

tipe A : ρ1< ρ2 <ρ3


tipe Q : ρ1> ρ2 >ρ3
tipe K : ρ1< ρ2 >ρ3
tipe H : ρ1> ρ2 <ρ3
B. Interpretasi Pendahuluan
Tahapan ini dilakukan untuk menentukan harga resistivitas masing-masing lapisan
dengan menggunakan kurva standar dan kurva bantu (Curve matchin partial). Cocokkan
untuk segmen kurva yang berspasi pendek dengan kurva standar dua lapis. Setelah cocok,
kedudukan pusat koordinat kurva standar pada kertas grafik lapangan akan memberikan
d1 dan ρ 1 . Dengan menggunakan harga perbandingan ρ1/ ρ2 yang terbaca pada kurva
yang cocok ρ2 dapat ditentukan. Untuk menginterpretasi segmen-segmen kurva
selanjutnya, gabung lapisan-lapisan sebelumnya yang sudah diketahui harga resistivitas
dan kedalamannya menjadi satu lapisan fiktif yang mempunyai resistivitas ρ f 0 dan d f 0
yang masing-masing dapat ditentukan sebagai berikut :
a. Letakkan kurva lapangan di atas kurva bantu yang sesuai dengan tipenya hingga pusat
koordinat kurva bantu terletak pada koordinat (d,f) pada kertas grafik lapangan.
b. Tentukan kedudukan (df0 , ρf0) yang sesuai dengan perbandingan resistivitas kedua
lapisan yang digabung (berupa garis).

6
c. Cocokkan segmen kurva berikutnya dengan kurva standar dengan syarat pusat
koordinat kurva standar harus selalu berada pada tempat kedudukan (df0 , ρf0) sehingga
setelah ada yang cocok, d f 0 dan ρ f0 dapat ditentukan. Dalam hal ini perbandingan ρ1/ ρ2
yang terbaca pada kurva standar yang cocok merupakan perbandingan ρ3/ ρf0. Dengan
demikian ρ3 dapat ditentukan.
d. Jika jumlah lapisan lebih dari tiga, ulanglah cara tersebut di atas untuk meneruskan
pencocokan segmen-segmen berikutnya.
C. Interpretasi Tahap Akhir
Pada tahap ini hasil interpretasi pendahuluan harus dikonfirmasikan dengan data
lainnya misalnya data geologi.

2.2 Pertanyaan dan Pembahasan Forum

1. Sasmita Fidyaningrum

Apakah metode resistivitas hanya digunakan untuk mengetahui hambatan jenis batuan
saja? Apa kelebihan dari metode resistivitas yang lain?

Pada dasarnya metode resistivitas merupakan suatu metode eksplorasi geolistrik yang
digunakan untuk mengetahui nilai hambatan jenis suatu batuan. Yang melatarbelakangi
metode ini adalah gambaran suasana dari kedalaman lapisan batuan dengan mengukur
sifat kelistrikan batuan. Sifat kelistrikan suatu batuan sendiri merupakan karakteristik
batuan jika dialirkan arus listrik ke dalamnya yang dapat berasal dari alam maupun
berasal dari arus yang sengaja diinjeksikan ke dalam lapisan batuan tersebut. Metode
resistivitas mengidentifikasi kondisi bawah permukaan berdasar parameter kelistrikan
berupa resistivitas batuan. Dalam metode resistivitas memang hanya digunakan untuk
mengukur hambatan jenis saja, dilihat dari namanya, resistivitas telah terlihat bahwa nilai
tahanan jenisya yang dicari. Metode ini hanya disusun untuk pengukuran resistivity
mineral misalnya mengukur tahanan jenis lapisan batuan , megukur tahanan jenis batuan
dan sebagainya. Namun pada saat melakukan pengamatan kemudian
menginterprtetasikan data hasil pengamatan tersebut kita dapat mengetahui jenis batuan
serta lapisan apa saja yang ada di dalamnya dengan cara membandingkan hasilnya
dengan tipe kurva lapangan yang sudah menjadi ketetapan. Dari resistivitas masing-
7
masing batuan tersebut kita dapat mengetahui bahwa terdapat beberapa lapisan. Metode
ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi dangkal, jarang memberikan informasi
lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet. Ada beberapa fungsi metode
resistivitas secara general. Metode ini digunakan dalam bidang engineering geology
seperti penentuan kedalaman batuan dasar dan pencarian reservoar air, serta juga
digunakan dalam eksplorasi geothermal. Kegunaan atau kelebihan resistivitas yang lain
adalah untuk mencari sumber air (lapisan akuifer). Batuan yang tidak berpori dan batuan
yang berpori memiliki resistivitas batuan yang berbeda. Batuan yang tidak berpori lebih
besar mengandung air dibanding batuan yang berpori. Selain itu dapat juga diketahui
penyebaran limbah. Lapisan-lapisan yang tercermar oleh limbah, nilai resistivitasnya
akan berkurang.

ALAT DAN BAHAN


Untuk melakukan percobaan, kita akan membetuhkan alat-alat, yaitu sebuah meteran
roll, sebuah resistivimeter, 4 rollkabel beserta port buaya, elektroda (minimal 4 batang),
dan palu. Meteran roll digunakan untuk memudahkan pembuatanlintasan uji dan
menentukan titik dimana elektroda ditanam.Resistivimeter berfungsi sebagai penginjeksi
aliran arus listrikdan penerima sinyal tegangan serta membaca resistivitas yangdidapat
beserta nilai error yang terjadi. Kabel digunakansebagai penghubung resistivimeter
dengan elektroda yangditanam. Elektroda dibagi menjadi dua jenis, yakni
elektrodaarus dan elektroda potensial. Elektroda arus berfungsi sebagaimedia penghantar
aliran listrik menuju ke dalam tanah.Sedangkan elektroda potensial digunakan sebagai
titik-titik potensial yang akan diukur beda potensialnya dan kemudiandiinput menuju
resistivimeter guna mendapatkan nilairesistansi. Untuk palu sendiri digunakan untuk
menanamelektroda dengan cara memalunya ke dalam tanah.

PERCOBAAN
Percobaan metode geolistrik resistivitas ini diawali
dengan penentuan lokasi yang akan diuji. Di hari pengambilan data,alat dan bahan
dipersiapkan. Setelah dipastikan tidak ada yangsalah dengan peralatan yang digunakan,
peralatan dibawamenuju ke lokasi pengujian. Lokasi pengujian berada di bawah
MIPA TOWER ITS.Setelah sampai di lokasi, dilakukan pengukuran lintasanseperti yang
telah ditetapkan oleh asisten laboratorium yaitusebesar 20 m dengan jumlah yakni dua
lintasan. Setiaplintasan diberi perlakuan variasi jarak elektroda yang sama.Untuk variasi
8
jarak elektroda sendiri terdapat 4 jenis, yaitu 1meter, 2 meter dengan titik genap, 2 meter
dengan titik ganjil ,dan 4 meter. Dari variasi tersebut terlihat bahwa kitamenggunakan
konfigurasi wenner dimana jarak antarelektroda adalah sama. Percobaan ini diawali
dengan pemasangan elektroda sesuai dengan variasi yang digunakan.Untuk variasi 1
meter, elektroda yang sudah tertanamkemudian dihubungkan dengan kabel roll dimana
padaelektroda di titik 0 dan titik 3 merupakan elektroda arus(sebagai C1dan C2) dan
elektroda di titik 1 dan titik 2merupakan elektroda potensial (sebagai P1 dan P2).
Setelahdihubungkan, pengukuran oleh resistivimeter dimulai.
Tombol berwarna merah ditekan untuk memulai injeksi arus dansetelah beberapa waktu
resistivimeter akan mengeluarkan bunyi sebagai tanda data nilai resistansi telah berhasil
didapat.Selanjutnya, setiap elektroda digeser sejauh 1 meter sehinggaC1 menjadi pada
titik 1, C2 menjadi pada titik 4, P1 menjadi pada titik 2, dan P2 menjadi pada titik
3. Kemudian dilakukan pengukuran oleh resistivimeter kembali. Setelah didapat datanilai
resistansinya, elektroda kembali digeser. Penggeserandilakuakn hingga C2 sebagai ujung
tidak dapat lagi digesersejauh variasi yang diberikan. Untuk pengambilan data
denganvariasi jarak elektroda yang lain juga dilakukan denganlangkah yang sama seperti
halnya variasi jarak elektroda 1meter. Setelah satu lintasan diselesaikan,
pengukurandilanjutkan menuju lintasan kedua dengan variasi jarakelektroda sama seperti
pada lintasan pertama.

2. Wahyu Trianto
1. Jelaskan prosedur pengukuran geolistrik sounding di lapangan pada metode
Wenner!
2. Apakah matching atau inverse, prosedur yang digunakan dalam metode
pengukuran resistivitas?
Jawab:
1. Metode Wenner merupakan metoda yang menggunakan konfigurasi elektroda sebagai
berikut.

Gambar metode Wenner


Dalam konfigurasi ini AM = MN = NB = a

I = arus yang diinjeksikan

V = beda potensial

Dalam eksplorasi resistivitas, dikenal metode sounding, mapping serta imaging/tomografi.


Metode resistivitas sounding digunakan untuk mendapatkan distribusi hambatan jenis
listrik bumi secara vertikal atau terhadap kedalaman di bawah suatu titik di permukaan
bumi. Berikut merupakan metode resistivitas sounding.

A M N B

Gambar metode resistivitas sounding


Sedangkan metode resistivitas mapping digunakan untuk mengetahui variasi hambatan
jenis bumi secara lateral ataupun horisontal. Berikut gambaran dari medode tersebut.

10
A M N B
Gambar metode resistivitas mapping

Metode resistivitas imaging/tomografi merupakan pengukuran untuk memperoleh


informasi mengenai variasi resistivitas baik secara lateral maupun vertikal. penggunaan
metode ini ditunjang oleh kemanpuan, lapangan serta alat dan dana yang memadahi.
I

A M N B

Gambar metode resistivitas imaging/tomografi

Penggunaan metode sounding, mapping ataupun imaging tergantung pada target surve
yang ingin dicapai.

2. Matching merupakan prosedur interpretasi dalam pengukuran resistivitas yaitu dengan


mencocokan hasil perhitungan dengan data/kurva yang telah terstandarkan. Biasanya
11
datanya berupa data yang memiliki variabel kedalaman. Sedangkan inversi adalah
prosedur interpretasi dalam pengukuran resistivitas dengan menggunakan suatu
program atau software dengan data yang di dapatkan dimasukkan ke dalam
pemrograman yang kemudian akan keluar jenis resistivitasnya. Jika menggunakan
inversi data, harus diperhatikan pula erornya. Perlu dilakukan iterasi (pengulangan
perhitungan data) untuk didapatkan prosentase eror terkecil. Pada dasarnya kedua
metode ini dapat digunakan dalam interpretasi pengukuran nilai resistivitas.

3. Penanya: Sutasoma
1. Faktor apakah yang menyebabkan terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
pengukuran resistivitas?
2. Mengapa bumi dianggap sebagai homogeny isotropik?
Jawab
1. Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan biasanya disebut dengan noice.
Noice tersebut secara umum dapat berasal dari faktor alat, human eror, dan gejala
alam. Gangguan dari faktor alat adalah berupa alat rusak, alat konslet, alat tidak
pernah diservis, dan tingkat keeroran alat tinggi, Penyebab terjadinya kesalahan
bisa pengaruh dari manusia misalnya terjadi kesalahan perhitungan yang kurang
valid, kurangnya kemampuan manusia dalam pengoprasian peralatan yang ada,
sehingga alat tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun faktor gejala alam
yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran resistivitas didalam bumi yaitu antara
lain apabila pada saat pemasangan alat atau pada saat pengukuran terhalang oleh
bahan-bahan yang seharusnya tidak termasuk dalam pengukuran atau medan
yang dipilih tidak tepat. Misalnya saat penginjeksian arus, alat yang digunakan
terhalang oleh pipa PDAM atau penginjeksian arus di aspal. Selain itu gejala alam
yang lain yang dapat mengganggu jalannya pengambilan data resistivitas batuan
adalah hujan , petir, banjir, tanah longsor, air senangan air dan lain-lain.
2. Pada dasarnya bumi dapat dianggap sebagai homogen isotropik dan tak homogen.
Bumi dianggap homogen isotropik yang artinya bumi dianggap seperti bola, yang
setiap sisinya simetri. Sehingga setiap strukturnya dapat dianggap sama.
Perhitungannya akan lebih mudah jika menganggap bumi sebagai medium

12
homogen isotropik. Dengan asumsi ini, resistivitas yang terukur merupakan
resistivitas sebenarnya dan tidak tergantung atas spasi elektroda. Namun pada
kenyataannya, bumi terdiri atas lapisan-lapisan dengan resistivitas yang berbeda-
beda, sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan
tersebut. Oleh karena itu bumi juga disebut medium tak homogen. Maka harga
resistivitas yang terukurbukan merupakan harga resistivitas untuk satu lapisan
saja, hal ini terutama untuk spasi elektroda yang lebar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode resistivitas merupakan suatu metode eksplorasi geolistrik yang digunakan
untuk mengetahui nilai hambatan jenis suatu batuan. Metode resistivitas mengidentifikasi
kondisi bawah bumi dengan menginjeksi arus di dalamnya untuk mengetahui lapisan-
lapisan batuan. Kegunaan atau kelebihan resistivitas yang lain adalah untuk mencari
sumber air (lapisan akuifer). Selain itu dapat juga diketahui penyebaran limbah dengan
melihat berkurangnya nilai resistivitas.

Terdapat metode resistivitas mapping, sounding, dan imaging yang dipilih sesuai
target survey. Konfigurasi yang sering digunakan adalah Schlumberger dan Wenner.
Hasil data yang diperoleh akan diinterpretasikan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

3.2 Saran

Pembuatan laporan hasil presentasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Sekian dan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi.2001.Panduan Workshop Eksplorasi Geofisika.UGM Press. Yogyakarta.

Lilik Hendrajaya dan Idam Arif, 1990. Monograf, Geolistrik Tahanan Jenis.
Laboratorium Fisika Bumi ITB. Bandung.

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai