Anda di halaman 1dari 29

MATERI PRAKTEK KAYU I

A. PENGENALAN BAHAN
Kayu merupakan bahan produk alam, hutan. Kayu merupakan
bahan bangunan yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan
maupun kekuatan. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku walaupun
bahan kayu tidak sepadat bahan baja atau beton. Kayu mudah dikerjakan
– disambung dengan alat relatif sederhana. Bahan kayu merupakan bahan yang
dapat didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu merupakan bahan bangunan
ramah lingkungan.
Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu.
Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan proses
tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu. Dibanding dengan bahan
beton dan baja, kayu memiliki kekurangan terkait dengan ketahanan-keawetan.
Kayu dapat membusuk karena jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk
karena serangan hama dan kayu lebih mudah terbakar jika tersulut api.
Kayu baru tebang memiliki kadar air yang tinggi, 200%-300%. Setelah
ditebang kandungan air tersebut berangsur berkurang karena menguap. Mulanya
air bebas atau air di luar serat (free water) yang menguap. Penguapan ini masih
menyisakan 25%-35% kandungan air. Selanjutnya penguapan air dalam serat
(bound water). Kayu dapat di keringkan melalui udara alam bebas selama
beberapa bulan atau dengan menggunakan dapur pengering (kiln)
Kayu dapat dikeringkan ke kadar sesuai permintaan. Kadar air kayu untuk kuda-
kuda biasanya harus kurang dari atau sama dengan 19 persen. Kadang diminta
kadar air kayu hingga 15% (MC 15). Namun karena kayu bersifat higroskopis,
pengaruh kelembaban udara sekitar kayu akan mempengaruhi kadar air kayu yang
akan mempengaruhi kembang susut kayu dan kekuatannya
Kayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang
juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang
terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat

1
diperbaharui. Melihat dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari
kayu maka diperlukan keahlian dan tehnik-tehnik tertentu dalam proses
pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut.
Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut :
a. sebagai konstruksi berat
misal : jembatan dan bangunan gedung tinggi
b. sebagai konstruksi sedang
misal : bangunan rumah tinggal
c. konstruksi komponen bangunan
misal : kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-kuda
d. konstruksi komponen bangunan
misal : meja, lemari, kursi dan lain-lain
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi
kayu antara lain :
a. industri bangunan
b. teknologi kayu dan bahan-bahan
c. alat-alat pengokoh
d. pengetahuan alat-alat perkakas dan peralatan mesin
e. sambungan-sambungan kayu
f. konstruksi rangka atap dan rangka dinding
g. finshing
Kayu untuk keperluan konstruksi mempunyai sifat yang menguntungkan
dan merugikan yaitu :
keuntungan kayu antara lain :
a. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik dan bahan kimia
b. Kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah
c. Mudah dalam pengerjaan
d. Mudah didapat dalam waktu yang relatif singkat
e. Murah dan dapat mudah diganti
kerugian-kerugian kayu antara lain :
a. Struktur kurang homogen
b. Dapat memuai dan menyusut

2
c. Mudah terbakar
d. cepat lapuk
e. Mempunyai cacat-cacat kayu

B. KLASIFIKASI KAYU
1. Kelas berdasarkan keawetan
Proses ideal olah produk kayu selanjutnya adalah pengawetan. Pengawetan
dapat dilakukan dengan cara merendam atau mencuci dengan maksud
membersihkan zat makanan dalam kayu agar tidak diserang hama. Sedangkan
cara lain adalah dengan pemberian bahan kimia melalui perendaman dan cara
coating atau pengecatan.
Berdasarkan pemakaian, kondisinya dan perlakuannya, kayu dibedakan atas
kelas awet I (yang paling awet) – V (yang paling tidak awet). Kondisi kayu
dimaksud adalah lingkungan/tempat kayu digunakan sebagai batang struktur.
Sedangkan perlakuan meliputi pelapisan/tindakan lain agar kayu
terhindar/terlindungi dari kadar air dan ancaman serangga. Tabel kelas awet
dan kondisinya dapat dikemukakan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kelas Awet Kayu

KELAS AWET I II III IV V

a. Selalu berhubungan dengan Sangat Sangat


8 tahun 5 tahun 3 tahun
tanah lembab pendek pendek
b. Hanya terbuka terhadap angin
20 15 10 Beberap Sangat
dan iklim tetapi dilindungi
tahun tahun tahun a tahun pendek
terhadap air dan kelemasan.
c. Di bawah atap tidak terkena
Tak Tak Sangat Beberap
dengan tanah lembab dan Pendek
terbatas terbatas lama a tahun
dilindungi terhadap kelemasan
d. seperti c, tetapi terpelihara Tak Tak Tak 20 20
dengan baik, dicat terbatas terbatas terbatas tahun tahun
Serangan oleh rayap Agak Sangat Sangat
Tidak Jarang
cepat cepat cepat
Serangan oleh bubuk kayu Hampir Sangat
Tidak Tidak Cepat
kering tidak cepat

2. Kelas berdasarkan kekuatan atau kelas kuat

3
Kelas kuat ditentukan oleh :
a. berat jeins kering udara kayu tersebut
b. keteguhan lentur mutlak kayu tersebut
c. keteguhan tekan mutlak kayu tersebut
Kelas berdasarkan berat kayu atau kelas berat
Kelas berat ditentukan oleh faktor berat jenis kayu dan berat suatu benda
ditentukan oleh massa dan volume tertentu.

Tabel 2. Kelas Berat Kayu

Kelas berat Kelas berat

a. sangat berat lebih berat dari 0,90

b. berat 0,75 – 0,90

c. agak berat 0,69 – 0,75

d. ringan lebih kecil dari 0,65

C. Cacat-Cacat Kayu
Cacat kayu dapat menimbulkan akibat sampingan yang serius terhadap
kekuatan, kekakuan dan keindahan kayu. Perubahan tersebut karena penyusutan,
dapat kita tinjau dari tiga arah penampang kayu yaitu :
1. Tangensial
penampang menyinggung arah melintang tumbuh dengan arah penyusutan
bervariasi antara 4,3 – 14 %.
2. Radial
penampang yang melintang lingkaran tumbuh dengan besar angka
penyusutan antara 2,1 – 18 %.
3. Aksial
penampang dalam arah memanjang kayu dengan besar angka arah penyusutan
antara 0,1 – 0,3 %.

Macam-macam retakan pada kayu :

4
a. Retakan cekung
Retakan cekung bisa timbul memeanjang pada kayu. Hal ini disebabkan oleh
benturan yang terjadi sewaktu pohon ditebang/terpaan angin kencang selagi
pohontumbuh. Pohon sebaiknya ditebang pada musim dingin sewaktu dahan-
dahan sudah melepaskan daunnya,karena dalam keadaan demikian ia lebih
ringan daripada di musim panas dan kerusakan kayu ketika membentur tanah
akan berkurang.
b. Retakan hati kayu
Retakan hati kayu melintari jari-jari teras, hal ini disebakan karena kayu
dibiarkan terlalu lama dalam bentuk gelondongan sebelum dilakukan
pengubahan/karena proses pengurangan yang jelek.
c. Retakan bintang
Retakan bintang timbul jika beberapa retakan hati kayu mulai pada bagian
yang sama pada hati kayu. Adanya retakan yang berbentuk bintang pada
sebatang kayu gelondongan menunujakan bahwa kayu tersebut dibiarkan
terlalu lam sebelum dilakukan pengubahan.
d. Celah-celah
Celah-celah di bagian dalam disebabkan oleh cara pengeringan yang jelek.
Ada kalanya kayu mengering tanpa menunjukan perubahan lebar asal. Ketika
bagian dalam mengering ia akan menyusut, dan retakan biasa timbul di
bagian dalam.
e. Pecah-pecah di bagian ujung
Pecah dimulai pada bagian ujung dan menjalar sepanjang permukaan kayu.
Pecah-pecah ini biasa terjadi pada kayu yang dikeringkan secara alami.
f. Pecah-pecah pada permukaan
g. Pecah dangkal meluas sepanjan serat di permukaan pecah ini menyebabkan
tektur permukaan menjadi jelek.

Macam-macam cacat kayu setelah penggergajian akibat penyusutan :

5
a. Spring yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian
tepi/sisi kayu
b. Bow (bentuk busur) yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang
pada bagian permukaan.
c. Cup (bentuk mangkuk) yaitu perubahan bentuk melengkung pada arah
melebar kayu.
d. Twist (melenting) yaitu pemutiran melenting perubahan kayu berlawanan arah
pada masing-masing ujung.
e. Pecah permukaan (surface checks) yaitu peceh-pecah dangkal yang meluas
sepanjang serat kayu baik yang dipermukaan kayu maupun di ujung-ujung
kayu.
f. Pecah ujung (end split) yaitu pecah yang mulai dari ujung hingga menjalar
sepanjang pohon.

Macam-macam cacat alami dari pohon :


a. mata kayu sehat yaitu mata kayu yang tidak busuk, penampang keras, tumbuh
kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dengan kayu
sekitarnya
b. Mata kayu lepas yaitu mata kayu ayng tidak dapat tumbuh rapat, biasanya
pada proses penggergajian mata kayu mudah lepas dan tidak ada gejala
busuk.
c. Mata kayu busuk yaitu mata kayu yang biasanya bergerombol pada bagian-
bagian kayu yang lunak atau rapuh berlainan dengan bagian-bagian kayu
sekitarnya.
d. Serangga perusak kayu yaitu cacat kayu yang terjadi oleh binatang perusak
antara lain : serangga, kumbang, ulat dan lebah
e. Cacat kayu gubal yaitu cacat kayu yang terjadi bila pada saat penebangan
belum cukup umur kemudian dalam jangka waktu yang lama sedang kulitnya
tidak dikupas.

6
Gambar 1. Cacat pada Kayu

Cacat-cacat kayu tersebut dapat mengakibatkan adanya perlemahan pada kayu.


Untuk mengatasi perlemahan tersebut ada beberapa cara yaitu :
a. Mudah terbakar diatasi dengan diberi pelapis seperti cat dan penyimpanannya
jauh dari api.
b. Kembang susut diatasi dengan pemasangan dengan cara berselang-seling.
c. Mudah lapuk karena serangga diatasi dengan merendam dlam suatu bahan
yang dapat mengawetkan serta disemprot dengan cat.
d. Tidak homogen diatasi dengan sistem konveksi atau dengan pembelahan
kayu.
e. Tidak tahan terhadap cuaca diatasi dengan menghindari tempat terbuka yang
terlindungi dari panas dan hujan serta penumpukan yang sesuai dnegan
ketentuan dan syarat-syaratnya.

7
D. Metode pengergajian kayu
Tujuan dari penggergajian ini yaitu merubah kayu dolk yang panjangnya
berkisar 4 –5 meter menjadi ukuran-ukuran tertentu.
1. Penggergajian langsung (sawing through/tanguncut)
Kayu dolk diubah menjadi ukuran papan dengan menggergaji sejajar tanpa
memutar kayu dolk.
Keuntungannya yaitu cara yang cepat, murah dan mudah.
Kerugiannya yaitu papan akan cenderung melengkung.
2. Penggergajian memutar (sawing around)
Membelah pada kira-kira pada posisi tangensial terhadap lingkaran tahun. Cara
ini menyangkut pemutaran dolk selama proses penggergajian.
Keuntungannya yaitu tidak mudah pecah ketika dipaku dan tekstur serat
kelihatan bagus.
Kerugiannya yaitu cenderung untuk melengkung, cacat kayu kelihatan
melintang dipermukaan kayu serta penyusutan terjadi pada arah melebar.
3. Penggergajian seperempat (quarter sawing)
Penggergajian ini bertujuan untuk mendapatkan papan yang terhidar dari
melengkung dan cocok untuk sambungan lidah dan alur.
Keuntungannya yaitu kayu sedikit mengalami perlengkungan.
Kerugiannya yaitu kayu banyak terbuang oleh penggergajian, cenderung
mudah pecah bila dipaku dari permukaan serta tesktur kayu kurang dekoratif.

E. Sambungan-sambungan kayu
Macam-macam sambungan kayu :
1. Sambungan kayu arah memanjang
a. sambungan bibir lurus
b. sambungan miring berkait
c. sambungan bibir berkait
d. sambungan pen miring
2. Sambungan kayu arah melebar
a. sambungan alur dan lidah
b. sambungan lidah lepas

8
c. sambungan dengan sekrup
d. sambungan mulut ikan
3. Sambungan kayu arah menyudut
a. sambungan biasa
b. sambungan jari
c. sambungan ekor burung
4. Sambungan kayu bentuk rangka
Alat-alat pengokoh sambungan kayu antara lain :
a. Paku
b. Sekrup
c. Mur dan baut
d. Lem
e. Alat pengokoh modern antara lain : cincin, papan paku, dowel dan lain-
lain
Cara pemasangan sekrup :
a. jika kayu lunak, kayu dibor sebesar a dengan dalam c.
b. jika kayu keras, kayu tersebut dibor sebesar a dengan dalam c lalu dibor
kembali sebesar b dengan dalam lebih kurang dari d.
Cara pemasangan lem :
a. Untuk lem kuning digunakan pengencer thinner lalu dioleskan seluruhnya
dan ditunggu sampai kering kemudian ditempelkan dengan kayu yang
telah dioleskan dan langsung dipress dengan menggunakan klem.
b. Untuk lem putih digunakan pengencer air bening lalu dioleskan seluruhnya
kemudian ditempelkan dengan kayu yang telah dioleskan dan langsung
dipress dengan menggunakan klem.

F. Finishing
Tujuan dari finishing yaitu :
a. Memperindah pekerjaan
b. Melindungi benda kerja terhadap benda cair, cuaca dan sinar.
c. Menarik perhatian bagi yang melihatnya.
Tuntutan hasil finishing yang harus dipenuhi antara lain :

9
a. Tahan terhadap alkohol, air dan asam.
b. Tahan terhadap goresan.
c. Tahan sinar
d. Tahan panas.
Penghalang daya lekat bahan finishing :
a. Minyak, malam (lilin), damar.
b. Bahan pengawet.
c. Cat, vernis.
d. Kadar air yaang terlalu tinggi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk finishing yang baik :
a. telitilah warna, serat kayu/finir yang harus diperhatikan.
b. Jika kita memfinishing suatu benda kerja yang traansfaran warna kayu
berbeda, misalnnya kayu gubal hendaknya harus disamakan dahulu.
c. Perubahan warna kayu yang sering disebabkan oleh panas, sinar, air, dan
sebagainya, hal ini terjadi pada jenis kayu yang banyak mengandung zat
warna, untuk mengatasi hal tersebut biasanya dilakukan penutupan dengan
bahan dasar

G. Peralatan Kerja Kayu (Manual)


1. Alat tempat menukang (meja kerja)
Digunakan sebagai tempat pengerjaan kayu, seperti penggergajian,
pengetaman, dan pemahatan. Meja ini juga digunakan untuk menyimpan alat-
alat. Ukuran tinggi meja kerja adalah im dan panjang 2.5m.

2. Gergaji
Macam-macam gergaji tangan yaitu :
a. Gergaji Pemotong
Gergaji tangan pemotong dipergunakan untuk memotong kayu, dan arah
menggergaji adalah tegak lurus terhadap urat kayu, sedangkan posisi
gergaji berbentuk 4 derajat terhadap permukaan kayu.

10
b. Gergaji Pembelah
Gergaji tangan pembelah dipergunakan untuk membelah kayu dan arah
menggergaji searah dengan arah urat kayu, sedangkan posisi gergaji
berbentuk sudut 60 derajat terhadap permukaan kayu
c. Gergaji Punggung
Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian
atasnya atau punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun
gergaji cukup kaku. Gergaji punggung sering digunakan pada pekerjaan
kayu yang kecil-kecil dan yang halus-halus, misalnya pada pembuatan
purus, membuat serongan 45 derajat terutama pada pembuatan mebel.

3. Ketam
a. Ketam pendek kasar (Jack Plane)
Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar bekas
gergajian atau bekas pemotongan.
b. Ketam pendek halus
Alat ini berguna untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam
terlebih dahulu barulah ketam pendek halus.
c. Ketam panjang
Alat ini berguna untuk menetam kayu yang panjang-panjang supaya
permukaan kayu itu menjadi lebih kurus

4. Ketam sponing
Ketam sponing terdapat dua macam yaitu :
a. Ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat dirubah. Rumah ketam sponing
macam ini mempunyai berbagai ukuran besarnya, sesuai dengan mata
ketam. Ketam ini digunakan untuk membuat sponing untuk pada posisi
sudut yang searah dengan arah urat kayu.
b. Ketam sponing dapat diatur berfungsi sama dengan ketam sponing tetap

11
5. Ketam alur/bajak
Ketam alur/bajak tetap tidak mempunyai pengatur lebar , sedangakn ketam alur
dapa diatur mempunyai pengatur lebar dan dalamnya pengetaman.

6. Pahat
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan
pemotongan yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat-
pahat yang disesuikan dengan pekerjaan tersebut antara lain :
a. Pahat tusuk
 gunanya untuk menusuk kayu.
 sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga dengan
ketentuan lain yaitu dua kali tebal pahat.
 sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga supaya
sudut pahat tidak menusuk ke dalam.
 ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8” hingga 5/8” dengan
kenaikan masing-masing 1/8” dan dari ¾” sampai dengan 2” dengan
kenaikan masing-masing ¼”
b. Pahat Lubang
Pahat lubang terdiri dari :
 pahat lubang tipis
 pahat lubang berpunggung
 pahat lubang besar
Ketentuan mengenai pahat lubang :
 kepala tangkai pahat lubang dibuat demikian bentuknya untuk lebih
mudahnya bila dipukul dengan palu kayu.
 pahat lubang tipis gunanya untuk membuat lubang-lubang yang kecil-
kecil, seperti halnya membuat lubang daun jendela atau pintu.
 sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 derajat
sampai dengan 35 derajat.
 pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar, dangkal seperti
pekerjaan membuat lubang ambang kesen pintu atau jendela.

12
c. Pahat kuku
 Guna dari pahat kuku cekung ialah untuk memahat tusuk sisi yang
berbentuk cekung.
 Pahat cembung digunakan untuk membersihkan sisi-sisi alur yang
dibuat bundaran buntu atau pekerjaan pemahatan lain.
d. Pahat engsel
 Gunanya untuk memahat lubang yang sempit-sempit, seperti memasang
engsel bersayap
 Pahat ini tidak bertangkai.
 Bentuk pahat engsel ini mempunyai tiga punggung yang menonjol,
sehingga ada ruangan diatara punggung-punggung itu untuk
mengeluarkan sisi pemahatan.
e. Pahat pukul
Digunakan untuk membuat sambungan. Pada pahat pukul dilengkapi cinicn
pada gagangnya, ini berguna agar waktu kepala pahat dipukul tidak pecah.

7. Siku
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permuikaan
dengan garis siku (90 derajat) terhadap bidang lain yang telah diberi tanda
pating. Juga untuk memeriksa bidang permukaan kayu yang sedang diketam
apa sudah lurus, rata dan siku erhadap bidang lain.

8. Meteran lipat
Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @ 8 lipatan, pada umumnya terbuat
dari kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari abaj atau kuningan,
panjangnya 1 @ 2 meter. Digunakan untuk pengukuran yang agak panjang
dan besar dari dolok kayu yang akan dikerjakan.

13
9. Palu
Ada bermacam-macam jenis palu yaitu :
a. Palu kayu
Terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan
tangkainya harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar
untuk dapat belah . palu kayu digunakan untuk memukul benda kerja dari
kayu.
b. Palu Besi
Menurut bentuknya terdapat dua jenis yaitu :Palu pantak dan palu kuku atau
disebut palu kaki kambing.

10. Perusut
Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi
bidang kayu memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat
melukis dua garis sejajar sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan,
seperti menarik garis sponing dengan perusut tunggal sedang lebar lubang
sambungan dengan perusut kembar.

11. Obeng min

12. Jangka
Gunanya untuk melukis lingkaran-lingkaran kecil dan dpat pula digunakan
untuk memindahkan ukuran pada bidang permukaan kayu pekerjaan.

13. Kikir kayu


Kegunaannya yaitu untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam
ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang bolak-
balik atau pada bidang permukaan kayu yang terdapat mata kayu. Alat yang
lebih baik dari kikir kayu ialah ketam parud.

14
14. Penjepit atau klem
Ada 2 macam bentuk klem yaitu :
a. Penjepit panjang
Berukuran dari ½ “ sampai 2 ½ “ m panjangnya. Blok penahan dapat
digeser-geser dengan dipaksa oleh sepotong besi bulat ke dalam lubang-
lubang yang terdapat pada batang penjepit panjang sedang blok penjepit
didorong oleh uliran yang dipasang pada kepala penjepit dengan diputar
menggunakan tangkai pemutar. Alat ini digunakan untuk merapatkan suatu
sambungan kayu yang lebarnya lebih dari 1 m samapai dengan 2 ½ m.
b. Penjepit berbentuk huruf f dan c
Keduanya berfungsi sama sebagai alat penjepit dalam jaraj pendek atau
sambungan –sambungan pendek terdiri dari blok penahan tetap dan blok
penjepit yang dapat diatur melalui batang ulir yang dihubungkan dengan
tangkai pemutar.

15. Pensil
Berfungsi untuk pemberian tanda dores atau penggambarab yang tidak
membutuhkan ketelitian yang detail.

15
LEMBAR KERJA
(JOB SHEET)

1 Tujuan Umum :
Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat
menjelaskan jenis pekerjaan praktek kayu yang akan dikerjakan, dapat
menjelaskan penggunaan perkakas dan peralatan yang digunakan pekerjaan
praktek kayu.

2 Tujuan Khusus :
Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi
dan penggunaan perkakas yang digunakan pada pekerjaan praktek kayu, dapat
melakukan praktek kayu sesuai dengan materi praktek yang diberikan, dapat
menentukan jenis finishing yang akan digunakan, dapat membuat dan
mengerjakan finishing pada pekerjaan kayu secara baik dan benar.

Materi praktek (Job Sheet) kerja kayu yang akan dilakukan mahasiswa di
Bengkel (Workshop) terdiri dari :
1. Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji.
2. Membuat Sambungan Bibir Miring Berkait.
3. Membuat Hubungan Kusen.
4. Membuat Sambungan Papan Arah Lebar.
5. Membuat Hubungan Balok Tarik dengan Tiang Gantung.
6. Membuat Hubungan Balok Tarik dengan Kaki Kuda-kuda.
7. Aplikasi Praktek Kayu.

16
LABORATORIUM KONSTRUKSI KAYU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal


Topik : Latihan Dasar Mengetam & Menggergaji

I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Mengetam kayu secara rata, lurus dan siku dengan baik.
c. Melukis atau memberi tanda (gambar) pada benda kerja.
d. Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan
dengan baik dan benar.

II. Instruksi Umum :


Pada praktek kerja topik ini dimaksudkan untuk memberikan latihan dasar
mengetam dan menggergaji dengan bahan kayu usuk/kaso ukuran 5/7 cm.
periksalah kondisi dan ukuran kayu tersebut serta ketajaman dari
peralatan/perkakas yang akan digunakan.

III. Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

17
Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal
Topik : Latihan Dasar Mengetam & Menggergaji

Gambar Kerja :

18
LABORATORIUM KONSTRUKSI KAYU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal


RMK 441 Topik : Sambungan Bibir Miring Berkait

I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

II. Instruksi Umum :


Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya
tarik yang saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir
sambungan ditakik sehingga berbentuk kait.
Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
h = tinggi kayu.

III. Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal

19
Topik
: Sambungan Bibir Miring Berkait

Gambar Kerja :

20
LABORATORIUM KONSTRUKSI KAYU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal


Topik : Hubungan Ibu Pintu (Kusen)

I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk hubungan ibu pintu tiang dengan ambang atas.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Menerangkan prinsip hubungan dan bentuk ibu pintu, serta bagian-bagian
hubungannya.

II. Instruksi Umum :


Sambungan/hubungan ibu pintu terdiri dari balok tegak dan datar, balok yang
tegak dinamakan tiang dan balok yang datar dinamakan ambang (ambang
atas). Ukuran kayu yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau
disesuaikan dengan tebal dinding dan lebar/besarnya pintu. Ukuran balok
yang biasanya digunakan adalah 6/15. Untuk pemasangan daun pintu
diperlukan sponingan, sedangkan untuk mencegah agar tidak bercelah dan
kedudukan kusen tidak bergeser terhadap dinding maka kedua tiang pada sisi
luarnya dibuat alur kapur dengan lebar 5 – 6 cm dan dalam 1,5 – 2 cm. Alur
ini dibuat mulai ± 5 cm di bawah ambang atas. Hubungan tiang dengan
ambang atas dibuat pen sebesar 1/3 dari lebar kayu. Untuk mendapatkan
hubungan yang kokoh ambang atas diperpanjang 8 – 10 cm yang dinamai
telinga.

III. Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.
e. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu
praktek di bengkel (workshop).

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal

21
Topik : Hubungan Ibu Pintu (Kusen)

Gambar Kerja :

22
LABORATORIUM KONSTRUKSI KAYU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal


Topik : Sambungan Papan Arah Lebar

I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan papan arah lebar dengan baik.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Membuat 3 macam sambungan papan arah lebar, yaitu : sambungan
dengan sekrup, sambungan alur dengan lidah dan sambungan alur dengan
lidah lepas (pen isian) dengan cara yang benar, tepat dan baik.

II. Instruksi Umum :


Sambungan arah lebar yaitu untuk mendapatkan suatu luasan yang besar,
misalnya untuk lantai, dinding dan lain-lain. Sebelum mengerjakan
sambungan perlu dipilih dulu sisi-sisi papan yang akan disambung agar lantai
atau dinding bisa rata, yaitu dengan memperhatikan arah serat kayunya yang
diletakkan dalam arah bolak-balik.
a. Sambungan dengan sekrup, adalah : salah satu cara menyambung arah
lebar yang paling sederhana.
b. Sambungan alur dengan lidah; sambungan ini baik karena jika terjadi
penyusutan pada papan, maka bidang sambungan tidak akan terlepas.
c. Sambungan alur dengan lidah lepas; sambungan ini akan lebih
menghemat kayu jenis mahal, karena untuk lidahnya bisa digunakan kayu
jenis murah.

III. Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu
praktek di bengkel (workshop).

23
Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal
RMK 441 Topik : Sambungan Papan Arah Lebar

Gambar Kerja :

24
LABORATORIUM KONSTRUKSI KAYU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal


Topik : Hubungan Balok Tarik dengan Tiang
gantung

I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan/hubungan balok tarik dengan tiang gantung
dan batang sokong.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

II. Instruksi Umum :


Sambungan/hubungan kayu semacam ini digunakan pada konstruksi kuda-
kuda gantung untuk rangka atap. Seperti diketahui bahwa tengah panjang
balok tarik digantung pada ujung bawah tiang gantung, ini dihubungkan
dengan pen dan lubang tidak tembus. Ujung pada tiang gantung sengaja
dibuat berjarak antara 1 – 2 cm dari sisi atas balok tarik, sama bebasnya pada
ujung pen dan dasar lubang.
Ruang bebas ini diperlukan buat mendapatkan kesempatan untuk menarik ke
atas tengah balok tarik kalau melentur.

III. Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu
praktek di bengkel (workshop).
e. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.

25
Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal
RMK 441 Topik : Hubungan Balok Tarik Dengan Tiang
Gantung

Gambar Kerja :

26
LABORATORIUM KONSTRUKSI KAYU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO

Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal


Topik : Hubungan Balok Tarik Dengan Kaki
Kuda-kuda

I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan/hubungan balok tarik dengan kaki kuda-kuda
dan plat tembok.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Menerangkan konstruksi hubungan tersebut.

II. Instruksi Umum :


Sambungan/hubungan kayu semacam ini digunakan pada konstruksi kuda-
kuda gantung untuk rangka atap. Oleh karena gaya yang bekerja pada balok
ikat berupa gaya tarik, maka dinamakan balok tarik. Pada kaki kuda-kuda
bekerja gaya desak/tekan.
Hubungan antara balok tarik dengan kaki kuda-kuda dibuat sambungan
purus/pen dan lubang. Pada kaki kuda-kuda dibuat purus, sedangkan
lubangnya pada balok tarik.
Untuk dapat menahan desakan dari kaki kuda-kuda tidak menggeser, maka
hubungan ini dibuat bergigi, dalamnya gigi 1/6 – 1/8 t
(t = tinggi/tebal kayu).

III. Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu
praktek di bengkel (workshop).
e. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.

27
Kode. Materi : Praktek Kayu Tanggal
RMK 441 Topik : Hubungan Balok Tarik Dengan Kaki
Kuda-kuda

Gambar Kerja :

28
DAFTAR PUSTAKA

Course Note, Konstruksi Kayu I, Bandung, Edisi 1983.


Course Note, Pedoman Konstruksi Kayu, Bandung, Edisi 1982.

29

Anda mungkin juga menyukai