Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK, KLASSIFIKASI DAN PRINSIP DASAR KEKUATAN

KAYU

1. Sifat & Karakteristik Kayu


a. Sifat-sifat Phisis :

 Serat Kayu
Serat Kasar dan Serat Halus
Serat Lurus dan Serat Berombak
Serat Terbuka dan Serat Tertutup

Gambar 1.1
 Susut Kayu
Arah Longitudinal (Memanjang / searah serat)
Arah Radial (Jari-jari/tegak lurus serat Lingk. tahunan)
Arah Tangensial (menjinggung lingkaran tahunan)

 Kadar Lengas Kayu


Kayu Kering Oven, Kayu Kering Udara,
Kayu Basah, Kayu Jenuh Air.

b. Sifat-sifat Mekanis
 Sifat Orthotropis
Sifat kayu yang tidak saling tergantung pada arah:
Longitudinal (Aksial), Radial & Tangensial
( L, R & T )

 Sifat Elastisitas
Modulus Elastisitas:
( EL, ER & ET )
Modulus Kekokohan / Geser:
( GLR, GLT & GRT)
Bilangan Poisson:
(LR, LT, RL, RT, TL, TR)
2. Klassifikasi Kayu sbgi Bahan Bangunan
 Kelas Kekuatan  Tabel 1.1.
 Kelas Keawetan  Tabel 1.2.
 Kelas Pemakaian  Tabel 1.3.
 Mutu Kayu  Tabel 1.4.
Tabel 1.1. Penggolongan Kayu berdasarkan Kelas Kekuatan
Berat Jenis Kering Kokoh lentur mutlak Kokoh tekan mutlak
Kelas Kuat
Udara (kg/cm2) (kg/cm2)
I  0,90  1100  650
II 0,90 - 0,60 1100 - 725 650 - 425
III 0,60 - 0,40 725 - 500 425 - 300
IV 0,40 - 0,30 500 - 360 300 - 215
V  0,30  360  215

Tabel 1.2. Penggolongan Kayu berdasarkan Kelas Keawetan


KELAS KEAWETAN
Uraian / Nomor
I II III IV V
8 5 3 Sangat Sangat
a
tahun tahun tahun pendek pendek
20 15 10 Beberapa Sangat
b
tahun tahun tahun tahun pendek
Tak Tak Sangat Beberapa
c pendek
KONDISI terbatas terbatas lama tahun
KONSTRUKSI Tak Tak Tak Minimum Maksimum
d
terbatas terbatas terbatas 20 tahun 20 tahun
Agak Sangat Sangat
e tidak Jarang
Cepat cepat cepat
Hampir Tak Sangat
f tidak tidak
tidak seberapa Cepat

*) Kondisi Konstruksi:
Selalu berhubungan dengan tanah lembab.
Hanya terbuka terhadap angin dan iklim, tetapi air tidak masuk di dalamnya.
Di bawah atap, tidak berhubungan dengan tanah lembab dan dilindungi terhadap kelengasan.
Seperti c. tetapi dipelihara dengan baik, seperti: dicat.
Serangan rayap.
Serangan oleh kumbang, bubuk kayu.
Tabel 1.3. Penggolongan Kayu berdasarkan Kelas Pemakaian

Kelas Ditetapkan dari


Keterangan
Pemakaian Kelas Keawetan Kelas Kekuatan

I I I Konstruksi berat, selalu terkena penga-ruh-


I II pengaruh buruk, seperti: terus me-nerus
II berada dalam tanah, atau ter-kena panas
II II
matahari, hujan dan angin.
Konstruksi berat yang terlindung berada di
III III III bawah atap dan tidak berhubungan
dengan tanah basah.
Konstruksi ringan yang terlindung berada
IV IV IV
di bawah atap.
V V V Konstruksi yang bersifat tidak permanen.

Tabel 1.4. Penggolongan Kayu berdasarkan Mutu

Uraian Mutu A Mutu B

a. Kadar lengas Harus kering udara Kadar lengas  30%

Besarnya mata kayu  1/6 lebar Besarnya mata kayu  1/4 lebar
b. Mata kayu
balok atau  3,5 cm balok atau  5 cm

c. Kandungan Kandungan wanvlak (kayu gubal), Kandungan wanvlak (kayu gubal),


wanvlak  1/10 tinggi balok.  1/10 tinggi balok.

d. Kemiringan arah Kemiringan arah serat, tg  Kemiringan arah serat, tg 


serat  1/10  1/7

Retak-retak arah radial  1/4 tebal Retak-retak arah radial  1/3 tebal
e. Retak-retak kayu dan terhdp ling-karan tumbuh kayu dan terhdp ling-karan tumbuh
 1/5 tebal kayu  1/4 tebal kayu
3. Modulus Elastisitas dan Tegangan Izin Kayu

Tabel 1.5. Modulus Elastisitas


(PKKI’1961)
MODULUS ELASTISITAS KELAS KUAT
(kg/cm2) I II III IV JATI
Modulus Elastisitas,
E 125.000 100.000 80.000 60.000 100.000
sejajar serat,
Tabel 1.6. Tegangan Ijin Kayu (PKKI’1961) Kayu
Mutu A
TEGANGAN KELAS KUAT
(kg/cm2) I II III IV Jati
Tegangan Lentur Ijin lt 150 100 75 50 130
Tegangan Tekan Ijin,
tk// 130 85 60 45 110
sejajar serat
Tegangan Tarik Ijin,
tr// 130 85 60 45 110
sejajar serat
Tegangan Tekan Ijin,
tk┴ 40 25 15 10 30
tegak lurus serat
Tegangan Geser Ijin,
// 20 12 8 5 15
sejajar serat

Faktor Reduksi :
 Tegangan-tegangan ijin pada tabel 1.6. di atas, berlaku untuk kayu mutu “A”, konstruksi
terlindung & menerima pembebanan tetap.
 Kayu mutu “B” berlaku faktor reduksi 0,75.
 Konstruksi yang selalu terendam dalam air atau konstruksi tidak terlindung dan kadar lengas
selalu tinggi, berlaku faktor 2/3.
 Untuk konstruksi yang tidak terlindung tetapi kayu dapat mengering dengan cepat, berlaku
faktor 5/6.
 Untuk konstruksi yang memikul beban tetap dan beban tidak tetap atau beban angin, berlaku
faktor 5/4.
Korelasi Berat Jenis vs Tegangan Ijin Kayu : (PKKI’1961)
 Tegangan-tegangan ijin merupakan fungsi dari berat jenis kayu (g) kering udara (kadar lengas .
15%), diberikan korelasi sbb. :
 lt = 170 g ; tkL = 40 g
 tk// = tr// = 150 g ; // = 20 g
 Jika suatu jenis kayu masuk dalam beberapa kategori klas kuat, maka tegangan-tegangan izin
dapat ditentukan berdasarkan berat jenis kayu kering udara ( kadar lengas . 15% ).

Standar Nasional Indonesia:

Kode Modulus Kuat Kuat Tarik Kuat Tekan Kuat Kuat Tekan
Mutu Elastisitas Lentur Sejajar Serat Sejajar Serat Geser TegakLurus
Lentur (Fb) (Ft) (Fc) (Fv) Serat
(Ew) (Fc┴)

E26 25000 66 60 46 6.6 24


E25 24000 62 58 45 6.5 23
E24 23000 59 56 45 6.4 22
E23 22000 56 53 43 6.2 21
E22 21000 54 50 41 6.1 20
E21 20000 50 47 40 5.9 19
E20 19000 47 44 39 5.8 18
E19 18000 44 42 37 5.6 17
E18 17000 42 39 35 5.4 16
E17 16000 38 36 34 5.4 15
E16 15000 35 33 33 5.2 14
E15 14000 32 31 31 5.1 13
E14 13000 30 28 30 4.9 12
E13 12000 27 25 28 4.8 11
E12 11000 23 22 27 4.6 11
E11 10000 20 19 25 4.5 10
E10 9000 18 17 24 4.3 9

Cara menghitung/mendapatkan nilai di atas dilakukan seperti berikut


(cara melalui perhitungan berat jenis):

 Hitung berat jenis pada m% (Gm) dengan rumus:

Gm= ῥ/{1.000 (1+m/100)} dengan ῥ =kerapatran, m=kadar air <30%

 Hitung berat jenis dasar (Gb) dengan rumus:

Gb = Gm/ {1+ 0,265 a Gm } dengan a =( 30-m)/30

 Hitung berat jenis pada kadar air 15% (G15) dengan rumus:
G15 = Gb/ (1- 0,133 Gb )

 Hitung estimasi kuat acuan berdasarkan berat jenis pada kadar air 15% dengan rumus:

Modulus Elastisitas Lentur, Ew (MPa) = 16.000 G0,7

 Untuk kayu dengan berbagai mutu dihitung dengan mengalikan nilai rasio tahanan yakni mutu A
= 0,8, mutu B = 0,63, dan mutu C = 0,50 dengan estimasi nilai modulus elastisitas lentur acuan
Penggolongan Kayu berdasarkan Mutu (SNI)

Macam Cacat Mutu A Mutu B Mutu C

a. Mata Kayu
- Terletak di 1/6 lebar kayu 1/4 lebar kayu 1/2 lebar kayu
muka lebar
- Terletak di 1/8 lebar kayu 1/6 lebar kayu 1/4 lebar kayu
muka sempit

b. Retak 1/5 lebar kayu 1/6 lebar kayu 1/2 lebar kayu

c. Pingul 1/10 tebal atau lebar 1/6 tebal atau 1/4 tebal atau
kayu lebar kayu lebar kayu
d. Arah serat 1 : 13 1:9 1:6
e. Saluran damar 1/5 tebal kayu 2/5 tebal kayu ½ tebal kayu
eksudasi tidak
diperkenankan

f.Gubal Diperkenankan Diperkenankan Diperkenankan

g.Lubang serangga Diperkenankan asal Diperkenankan asal Diperkenankan asal


terpencar dan ukuran terpencar dan ukuran terpencar dan ukuran
dibatasi dan tidak ada dibatasi dan tidak ada dibatasi dan tidak ada
tanda- tanda serangga tanda- tanda serangga tanda- tanda serangga
hidup hidup hidup

Tidak diperkenankan
Tidak diperkenankan
h.Cacat lain (lapuk,hati Tidak diperkenankan
rapuh, retak me- lintang)

Anda mungkin juga menyukai