Manado
2021
Adriansyah Fathurrahman
210211010048
1, Urbanisasi
3. Pendapatan rendah
Kebutuhan dalam melakukan perjalanan didasari oleh dorongan kebutuhan untuk melakukan
aktifitas sehari-hari, sehingga, dapat dikatakan transportasi adalah derived demand, atau artinya
kebutuhan yang bukan tujuan akhir tapi berupa sebuah kebutuhan turunan dari kebutuhan lain-
lainnya.
Yaitu: Membangun IPTEK keahlian dalam bidang transportasi, menyusun strategi dan
instrumental, dan mengimplementasikan visi dan misi mimpi keinginian dalam satu tujuan
SISTEM PERGERAKAN
SISTEM KELEMBAGAAN
Target umum dalam perencanaan transportasi adalah membuah sebuah ikatan interaksi tersebut
menjadi mudan dan efisien mungkin dengan menetapkan kebijakan-kebijakan berikut:
SISTEM KEGIATAN, rencana pengolahan tata guna lahan yang baik (lokasi sekolah,
perkantoran, dan perumahan) hal tersebut dapat mengurangi kebutukan akan suatu pergerakan
perjalanan yang panjang sehingga membuat sebuah interaksi terasa mudah.
Mobilitas adalah pengukuran pencapaian seseorang untuk bergerak yang biasanya dinyatakan
sebagai ABILITY TO PAY
MULTI MODA
1. Kondisi let
MULTI DISIPLIN
1. Karakteristik
pergerakan,
karakteristik
penggunaan jasa
s/d karakteristik
prasarana
ataupun sara
transportasi
1. Banyaknya 1. Aspek
suatu lembaga penggunaan
atau pihak jasa, rekayasa
yqang terkait dan ekonomi
dengan suatu sampai dengan
studi aspek sosial.
perencanaan
transportasi
PEMODELAN TRANSPORTASI
Model transportasi terdiri atas berbagai aspek perilaku mendasar interaksi antar komponen
sistem transportasi dan model interaksi komponen sistem transportasi dengan waktu.
1. Peningkatan akurasi pemodelan sesuai dengan tujuan dan lingkup kajian sistem.
2. Praktis & ekonomis dalam sebuah rancangan pembangunan dan pemodelan.
3. Cukup mampu menghasilkan sistem parameter yang sesuai dengan tujuan dan lingkup
kajian.
4. Mampu mempresentasikan proses dan interaksi komponen transportasi tinjauan
5. Memiliki dimensi ruang yang mumpuni dan mencukupi.
6. Mudah dapat mengetahui kendalanya
TRIP GENERATION
TRIP DISTRIBUTION
MODAL SPLIT
TRIP ASSIGNMENT
Dalam tahap ini merupakan pemodelan yang mengkoneksikan interaksi antar tata guna lahan,
jaringan transportasi dan arus lalu lintas
Pola sebaran lalu lintas antara zona 1 ke zona 2 merupakan hasil dari dua kejadian yang terjadi
bersama, yaitu:
1. Lokasi dan intensitas tata guna lahan yang akan menghasilkan fasilitas lalu lintas
2. Spatial separation (pemisah ruang), interaksi antara dua buah tata guna lahan yang akan
membuahkan pergerakan.
3. PEMILIHAN MODA
Jika terjadinya pergerakan interaksi antar dua buah tata guna lahan, seseorang pasti memutuskan
bagaimana interaksi tersebut dilakukan
Personaliti hanya menggunakan satu pilihan moda yang disebut dengan captive terhadap moda
tersebut,
4. TRIP ASSIGNMENT
Umum, kendaraan pribadi lebih banyak memakai rute sembarang, sedangkan kendaraan
umum yang disediakan negara memakai rute khusus/tertentu.
Pemilihan rute tergantung terhadap alternatif terpendek, tercepat, dan termurah, dan juga
diamsusikan bahwa para pemakai jalan mempunyai segenap informasi yang cukup tentang
mendapatkan rute terpendek.
KONSEP ANALITIS DAN KOMPONEN YANG SALING TERGANTUNG
Model sistem kompleks yang mengaitkan antara sistem tata guna lahan, sistem prasarana
transportasi, dan sistem pergerakan lalulintas
TINGKAT PELAYANAN
T(QAB)(I) = waktu tempuh lalu lintas dari zona A ke zona B yang menggunakan rute I pada
kondisi arus = Q
C = Kapasitas
1. Bangkitan perjalanan
P(A) = f (LA)
A(B) = f (LB)
2. Sebaran pergerakan
P ( A ) xA (B)
Q(AB) = xk
T (QAB)
Menurut Wandrop, kondisi keseimbangan diamsusikan bahwa arus lalulintas bisa mengatur
dirinya sendiri sehingga besarnya waktu ditempuh untuk semua alternatif rute adalah hal yang
sama dan tidak berbeda,
T(QAB)(I) = T(QAB)(2)
CONTOH KASUS
1. Misalkan terdapat dua buah zona (A dan B), dimana zona A adalah zona pemukiman
dan zona B adalah zona lapangan kerja. Populasi zona A adalah 50.000 jiwa,
sedangkan jumlah lapangan kerja di zona B adalah 15.000. presentase usia kerja zona
A = 90% (hanya dihubungkan 90% dari total populasi yang bekerja.). Zona A dan
zona B dihubngkan oleh dua buah rute I dan II yang karakteristiknya sebagai berikut: