SISTEM TRANSPORTASI
Definisi
Sistem transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan yang integral antara berbagai variable dalam suatu kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam sistem transportasi terdapat 2 (dua) aspek yang sangat penting yaitu: aspek sarana dan prasarana. Aspek sarana mencakup jenis atau piranti yang digunakan (sering disebut moda) dalam pergerakan manusia dan barang, seperti mobil, kapal, kereta api (KA), dan pesawat terbang. Aspek prasarana berhubungan dengan wadah atau alat lain yang digunakan untuk mendukung sarana, seperti jalan rata, jalan rel, dermaga, terminal, bandara dan stasiun kereta api. Transportasi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik terhadap barang, berita, rekreasi, dan lain sebagainya yang merupakan hal penting bagi manusia. Dalam system transportasi terdapat 5 komponen pokok, yaitu: 1. Orang yang membutuhkan 2. Barang yang dibutuhkan 3. Kendaraan sebagai alat angkat 4. Jalan sebagai prasarana angkutan 5. Organisasi yaitu pengelola angkutan Jenis sarana angkutan dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Udara, dengan moda pesawat dan prasarana bandara 2. Air, dengan moda kapal dan prasarana dermaga, pelabuhan. 3. Darat a. Jalan raya : mobil, bus, sepeda motor b. Jalan rel : kereta api c. Lain-lain : kabel, pipa, belt conveyor
Faktor faktor yang berpengaruh dalam pemilihan moda angkutan dapat dibagi 3 faktor yaitu: 1. Karakteristik pelaku perjalanan, meliputi: pemilihan kendaraan, pendapatan dan tingkat social 2. Karakteristik perjalanan, meliputi: tujuan, waktu dan jarak 3. Karakteristk fasilitas transportasi a. Secara kuantitatif, meliputi waktu tunggu, waktu yang diperlukan untuk mengakses pada moda transportasi lainnya, tarifnya dan ketersediaan tempat parker. b. Secara kualitatif meliputi kenyamanan, kepercayaan dan keamanan.
keterjangkauan tariff (affordable tariff), tertib (discipline), rendah polusi (low pollution) serta aman (secure). Fungsi utama Sistranas adalah sebagai berikut: 1. Sebagai penunjang (ship follows the trade), yaitu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan transportasi, terutama di kawasan yang padat, seperti kawasan Barat Indonesia. 2. Sebagai pendorong (ship attracts the trade), yaitu berfungsi untuk menghubungkan daerah terisolasi dengan daerah yang telah berkembang, sehingga dapat
mengembangkan daerah yang terisolasi tersebut.. ini dilakukan terutama pada kawasan yang jarang penduduknya seperti di Kawasan Timur Indonesia.
C. Komponen Sistranas
Komponen Sistranas meliput masukan, proses, keluaran, instrumental input, environmental input, dan pihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan trasportasi. 1. Input transportasi 2. Moda transportasi 3. Jaringan transportasi 4. Pihak terkait 5. Penyelenggaraan Transportasi 6. Instrumental Input 7. Lingkungan Strategis 8. Tri Gatra 9. Visi dan Misi 10. Kebijakan 11. Pelayanan
D. Tataran Transportasi
Tataran transportasi merupakan suatu perwujudan dari tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman. a. Dalam ruang lingkup nasional disebut tataran tataran transportasi nasional (Tatranas), yang bertujuan membentuk suatu system pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota nasional (SKN) dan dari simpul atau kota nasional ke luar negeri atau sebaliknya. b. Dalam ruang lingkup Propinsi disebut tataran wilayah (Tatrawil) yang bertujuan membentuk suatu sitem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang antar smpuk atau kota wilayah (SKW) dan dari simpul atau kota wilayah ke simpul atau kota nasional atau sebaliknya. c. Dalam ruang lingkup Kabupaten/kota, disebut tataran transportasi local (Tatralo)
B. Jaringan Jalan
Jaringan jalan menurut status jalan diklasifikasikan ke dalam jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten/kota, jalan desa, dan menurut fungsinya diklasifikasikan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan local.
C. Permasalahan Parkir
Permasalahan lain pada transportasi prkotaan adalah berkaitan dengan masalah parker. Berdasrkan lokasinya, parker dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yakni parker pada badan jalan (on street parking) dan parker di luar badan jalan (off street parking). Permasalahan yang sering terjadi di kawasan perkotaan adalah kurangnya fasilitas parker di luar badan jalan, baik berupa taman parkir atau atau lahan khusus parker, sehingga mengakibatkan beban parkir terakumulasi di badan jalan yang berakibat pada berkurangnya kapsitas jalan, adanya hottle neck serta kesemrawutan dan kemacetan lalulintas. Kawasan-kawasan yang memiliki permasalahan parker di daerah perkotaan antara lain adalah sebagai berikut ini. o Pasar o Komplek pertokoan/perdagangan o Komplek pendidikan o Komplek perkantoran o Tempat ibadah
o Permukiman di daerah perkotaan Konsep dasar penanganan parkir di daerah perkotaan dapat dilakukan dengan pendekatan yang didasarkan pada 2 (dua) aspek utama, yakni besaran supply dan demand, atau dalam hal ini kajian terhadap besaran permintaan parker dan kajian terhadap besaran penyediaan fasilitas parkir.
E.Permasalahan Pencemaran
Hampir di seluruh kota besar, sekitar 80% polutan disumbangkan oleh transportasi khususnya transportasi darat, sehingga membutuhkan penanganan yang komprehensif, sistemik, dan terintegrasi dengan konsep-konsep transportasi.
=waktu sirkulasi dari A ke B =waktu perjalanan rata=rata dari A ke B =waktu perjalanan rata-rata dari B ke A =devisiasi waktu perjalanan dari A ke B =devisiasi waktu perjalanan dari B ke A =waktu henti kendaraan di A =waktu henti kendaraan di B
D.Penyusunan Jadwal
Dasar penetuan jadwal: a. Waktu antara b. Jumlah armada c. Jam perjalanan
B. Transportasi Udara
Moda yang digunakan secara umum adalah pesawat terbang atau helicopter. Aspek pentingnya adalah kebandarudaraan. Bandara dapat dikelompokkan dalam beberapa tingkatan: a. International Civil Aviation Organization (ICAO) b. Federal Aviation Administration (FAA) Dari sisi teknis, bangunan bandara dapat dibagi menjadi: a. sisi udara (air side) fasilitas: landas pacu (runway), landas hubung (taxiway), landas parker (apron) b. sisi darat (land side)
fasilitas: bangunan terminal, terminal kargo, banguna operasi dan administrasi, bangunan penunjang operasional, dan terminal VIP.
C. Transportasi Air
Angkutan penyeberangn dapat dibagi menjadi 2 macam angkutan, yakni angkutan penyebrangan sungai danpenyeberangan (ASDP) dan angkutan laut. Dalam angkutan laut, komponen yang penting adalah pelabuhan dan kapal dengan berbagai karakteristik. Sedangkan ASDP berfungsi sebagai jembatan bergerak, misalkan ada rel putus
mendorong perngembangan daerah. Dan karena kepadatan penduduk yang lebih rendah menyebabkan banyak kemajuan yang dialami daerah ini dibandingkan daerah barat Indonesia.
D. Angkutan Udara E. Angkutan Laut F. Angkutan Jalan G. Angkutan Penyeberangan H. Angkutan Jalan Rel I. Angkutan Sungai J. Transpotasi Perkotaan K. Infrastruktur Jalan
L. Issue-issue Sektor Transportasi M. Transportasi Perkotaan di Masa Mendatang N. Transportasi Pedesaan O. Transpotasi dan Kemiskinan P. pengeluaran Publik untuk Transportasi