08
A. RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
SYARAT-SYARAT U M U M
9. PENGAMANAN
1. Kontraktor wajib membuat pagar proyek berupa seng gelombang tinggi 2 (dua)
meter dengan rangka kayu.
2. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada di daerahnya
ialah mengenai :
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/ kecerobohan yang disengaja
ataupun tidak.
b. Penggunaan sesuatu yang keliru/salah.
c. Kehilangan-kehilangan bagian alat-alat/bahan-bahan yang ada di daerahnya.
3. Terhadap semua kejadian sebagaimana disebut diatas Kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas dalam waktu paling lambat 24 jam untuk
diusut dan selesaikan persoalannya lebih lanjut.
4. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut diatas Kontraktor harus mengadakan
pengamanan, antara lain penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara
dan sebagainya.
5. Setiap pekerja harus memakai alat-alat pengaman seperti helm, penggantung dan
lain-lain yang dianggap perlu.
6. Kontraktor harus menyediakan jaring-jaring pengaman dalam pelaksanaannya, agar
supaya keselamatan lingkungan dapat terjamin dengan baik.
10. PENGAWASAN
1. Setiap saat Konsultan Pengawas harus dapat dengan mudah mengawasi,
memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pemborong
harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
2. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dan pengawasan
Konsultan Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika
diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya.
3. Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja normal sehingga
diperlukan pengawasan oleh Konsultan Pengawas, maka segala biaya untuk itu
menjadi beban Kontraktor. Permohonan oleh Kontraktor untuk mengadakan
pemeriksaan tersebut harus dengan surat disampaikan kepada Pengawas Proyek
yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
4. Wewenang dalam memberikan keputusan yang berada ditangan petugas-petugas
Konsultan Pengawas adalah terbatas pada soal-soal yang jelas
tercantum/dimasukan didalam gambar - gambar dan RKS dan risalah penjelasan.
Penyimpangan dan padanya haruslah seizin Pemilik Proyek.
Pasal – 01
BANGUNAN YANG AKAN DIDIRIKAN/ DILAKSANAKAN
01.01 Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Pos Jaga IFK
01.02 Lokasi Kota Tebing Tinggi
01.03 Untuk Pelaksanaan tersebut kontraktor menyediakan :
a. Seorang Pengawas tetap yang mempunyai latar belakang teknik.
b. Tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan cukup berpengalaman untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai standard dan jadwal yang telah ditentukan.
c. Peralatan kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
Pasal – 02
LINGKUP PEKERJAAN
02.01 Pekerjaan Persiapan
02.02 Pekerjaan Tanah
02.03 Pekerjaan Pondasi
02.04 Pekerjaan Beton Bertulang
02.05 Pekerjaan Pasangan Bata
02.06 Pekerjaan Plesteran
02.07 Pekerjaan Keramik
02.08 Pekerjaan Plafond
02.09 Pekerjaan Pintu dan Jendela
02.10 Pekerjaan Elektrikal
02.11 Pekerjaan Pengecatan
02.12 Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan dokumen proyek (Gambar, BoQ,
Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dan arahan/ petunjuk yang disampaikan Direksi/
Pengawas Lapangan kepada Kontraktor.
Pasal – 03
PEKERJAAN PERSIAPAN
03.01 Sebelum pekerjan dimulai, kontraktor harus membersihkan lapangan sebagaimana
mestinya dengan membuang semua sampah ke penampungan dan mengatur
persiapan area kerja.
03.02 Semua sampah harus dibuang ke penampungan akhir. Hal-hal yang perlu dipastikan
(khususnya sampah kimia dan kontaminasi biologi) yang dapat membahayakan
pekerja dan orang lain di sekitarnya.
03.03 Kontraktor harus segera mempersiapkan ruang kantor di lapangan, gudang, fasilitas
sanitasi yang baik di lapangan dan terpelihara selama masa konstruksi.
03.04 Menjaga lapangan dari orang-orang yang tidak berkepentingan.
Pasal - 04
PEKERJAAN TANAH
04.01 Untuk pembuatan pondasi bangunan, tanah harus digali hingga mencapai tanah
keras dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan Gambar Bestek. Pada keadaan
yang sangat tidak terduga (ada timbunan dan humusan yang dalam, tanah lumpur
yang lembek sekali dan sebagainya), harus dilaporkan pada Direksi/ Pengawas dan
keputusan akan diambil.
04.02 Semua sampah galian harus dibuang ke penampungan (lihat Pasal – 03 Pekerjaan
Persiapan).
04.03 Setelah pondasi terpasang, sisi pondasi diurug dengan tanah dan pasir serta
dipadatkan dengan baik agar tidak terjadi penurunan.
04.04 Kontraktor tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa sepengetahuan
Direksi/ Pengawas Lapangan.
04.05 Pondasi ditimbun hingga mencapai ketinggian di bawah lantai (± 0.00) dengan tanah
timbun yang baik, kemudian pasir (10 cm) atau ditentukan lain oleh. Pengurugan
dilakukan secara teknis yaitu harus dilakukan lapis demi lapis lalu disiram hingga
betul-betul basah kemudian dipadatkan dengan alat pemadat dan begitulah
seterusnya hingga mencapai ketinggian yang direncanakan kemudian di atasnya
ditutup dengan kerikil.
04.06 Kontraktor harus melakukan pemadatan dengan alat pemadat mesin ringan
(stamper) samapi kepadatan yang diinginkan tercapai.
04.07 Item 04.01 s/d 04.04 juga berlaku untuk pekerjaan sanitasi dan septictank.
Pasal – 05
PEKERJAAN PONDASI
05.01 Pondasi yang digunakan adalah jenis pondasi menerus
05.02 Dimensi dari pasangan pondasi harus sesuai dengan gambar kerja.
05.03 Sebelum pemasangan pondasi terlebih dahulu sebagai alasnya dipasang pasir alas
(tebal sesuai gambar kerja) dan dipadatkan mencapai padat yang dikehendaki. Tes
tekan dan sertifikasi dibuat oleh kontraktor dan disampaikan kepada Direksi/
Pengawas lapangan.
05.04 Pekerjaan Pondasi Menggunakan spesifikasi bahan yaitu batu Kali/pecah dengan
camp. Perekat 1:4 dan harus mendapat persetujuan dari direksi lapangan.
05.05 Ukuran serta kedalaman pondasi dapat dilihat pada Gambar Bestek/ Detail yang
ada, jika terdapat perbedaan ukuran dan kedalaman, maka keputusan yang harus
diambil berkoordinasi dengan Direksi/ Pengawas lapangan.
05.06 Pondasi hanya boleh diisi dan ditutup setelah Direksi/ Pengawas menyetujui.
Pasal – 06
PEKERJAAN BETON BERTULANG
06.01 BETON BERTULANG
a. Beton bertulang digunakan untuk elemen Konstruksi ;
Pasal – 07
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
07.01 Pasangan batu bata untuk dinding keliling bangunan dipasang tembok ½ bata (11
cm) dengan campuran 1Pc :4Ps
07.02 Dinding mulai dari permukaan sloof hingga peil + 0,45 dipasang tembok 1 bata
(trasram) dengan campuran 1 Ps : 2 Ps.
07.03 Untuk dinding-dinding lainnya selain yang disebutkan di atas dipasang dinding ½
batu campuran 1 Pc : 2 Ps.
07.04 Semua pasangan batu bata sebelum dilaksanakan harus terlebih dahulu direndam
dengan air hingga jenuh sebelum digunakan.
07.05 Seluruh batu bata yang dipasang harus berkualitas kelas satu, yang terbakar dengan
baik (first class), untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Bentuk harus seragam, lurus, bersiku dengan texture yang sama
Warna harus merah tua
Sempurna terbakar tanpa retak
Tahan terhadap air/ tidak luruh
Dimensi tidak boleh bervariasi dari ukuran standard lebih dari 3 mm.
Pasal – 08
PEKERJAAN PLESTERAN
08.01 Plesteran harus dilaksanakan untuk seluruh dinding dalam dan luar dari lantai sampai
ke batas Ring balok. Plesteran harus rapi serta rata halus pada seluruh permukaan.
08.02 Plester untuk sisipan dan finishing harus menggunakan pasir halus yang berdiameter
kurang dari 1 mm dan tidak lebih dari 10% dari berat yang lolos saringan 0,15 mm.
Pasal – 09
PEKERJAAN KERAMIK
09.01 Finishing lantai dengan bahan keramik hanya dilakukan pada lantai Ruang kelas dan
teras depan atau sesuai dengan Gambar Bestek.
09.02 Keramik yang dipakai adalah Granit Uk.60x60 Cm
09.03 Warna keramik yang digunakan adalah Warna Putih kecuali ditentukan lain dalam
Gambar Bestek sesuai dengan petunjuk direksi.
09.04 Corak keramik lantai ruangan adalah polos atau polished
09.05 Ukuran keramik yang digunakan adalah 40 x 40 cm untuk lantai ruangan dan selasar,
sesuai dengan gambar bestek kecuali ditentukan lain sesuai dengan petunjuk direksi.
09.06 Ukuran 20x20 cm untuk keramik Lantai KM dan keramik Uk.20x25 untuk dinding KM
09.07 Tebal keramik minimal 5 mm.
09.08 Kontraktor harus memperlihat contoh warna, corak, motif, dan ukuran keramik untuk
minimal dua merk yang berbeda kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
09.09 Keramik lantai dipasang diatas lapisan pasir dengan memakai spesi semen setebal
minimal 2,5 cm dari campuran 1 Pc : 4 Ps.
09.010 Pemasangan Keramik lantai harus dimulai dari bagian tengah bidang lantai atau
sesuai dengan pola lantai yang ada pada Gambar Bestek.
09.011 Potongan-potongan keramik yang terpasak dilakukan karena mengikuti pola lantai
harus sama dimensinya sepanjang bidang lantai yang memerlukan potongan.
Potongan-potongan tersebut harus sama dengan dimensi pada gambar pola lantai.
09.012 Celah-celah yang terbentuk antar keramik akibat pemasangan dan sebagai tempat
isian perekat antar keramik dalam bidang tebalnya adalah maksimal 2 mm.
09.013 Pemasangan keramik harus memperhatikan elevasi lantai antar ruang terutama pada
hubungan lantai ruangan dan selasar, sehingga air dari selasar tidak melimpah ke
ruangan.
09.014 Elevasi lantai selasar harus lebih rendah dari lantai ruang.
09.015 Hasil pemasangan keramik lantai harus benar-benar rata, tidak bergelombang, dan
tidak melengkung keatas. Elevasi lantai keramik hasil masangan harus diperiksa
kedatarannya dengan pekerjaan waterpassing.
Pasal – 11
PEKERJAAN PLAFOND
11.01. Untuk plafond digunakan plafond Gysum Uk.2400x1200x9mm penempatan
pemasangan disesuaikan dengan ukuran dan ketinggian sesuai dengan gambar
bestek/ detail.
11.02. Rangka Plafond menggunakan rangka furing
11.03. Pemasangan Plafond
Pemasangan Plafond gypsum2400x1200x9mm dilakukan langsung pada rangka
furing dengan alat sambung paku dan dipasang lis profil gypsum
Celah-celah yang terjadi akibat pemasangan harus dirapikan dengan dempul
untuk menghindari penampakan sambungan.
Cara pemasangan harus mengikuti denah rangka plafond yang ada dalam
Gambar Bestek.
Hasil pemasangan plafond harus menghasilkan permukaan akhir yang rata dan
tidak melendut.
Harus ada koordinasi yang baik antara pekerjaan plafond dengan pekerjaan
instalasi listrik sehingga plafond yang telah dipasang tidak dibongkar kembali.
Pasal – 12
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
12.01 Seluruh Kusen Pintu/ Jendela terbuat dari Kayu dan alumunium yang tersertifikasi
ukuran sesuai gambar dari jenis yang cukup baik,
12.02 Daun pintu terbuat dari kayu dan pintu kaca bingkai alumunium dan
dipasang satu set kunci.
12.03 Engsel yang dipasang pada pintu biasanya terletak pada sisi kiri atau kanan,
sebelum dipasang sisi bagian engsel dipahat sedalam ketebalan plat engsel tersebut,
baru kemudian dimurkan ke bagian kozen dan sisi pintu, sedangkan engsel pada
jendela dan ventilasi diletakkan pada bagian atas.
12.04 Kunci pintu yang dipasang adalah model tanam sedangkal peletakan kunci menurut
petunjuk Direksi/pengawas.
12.05 Grendel dan hak angin dipasangkan pada bagian dalam ventilasi, jendela kiri dan
kanan, mengenai tinggi pemasangan grendel dan hak angin 20 Cm dan 40 cm dari
ambang bawah, pemasangan grendel dan hak angin biasanya dilekatkan dengan
mur.
12.06 Daun Jendela yang digunakan adalah daun jendela panel + kaca bening tebal 5mm
dengan ukuran sesuai bestek
12.07 Ventilasi Jendela yang digunakan adalah Ventilasi kisi-kisi kayu dengan ukuran
sesuai bestek
Setiap Satu daun Jendela dan ventilasi dipasang engsel, grendel dan kait angin
secara baik sesuai dengan gambar dan petunjuk pengawas lapangan
Pasal – 13
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
13.01 Yang termasuk pekerjaan instalasi listrik adalah pekerjaan membuat instalasi listrik
baik dari pemasangan kabel sampai pada pemasangan stop kontak, saklar, dan
pemasangan bola lampu.
13.02 Instalasi listrik seluruhnya harus tertanam didinding tembok dengan memakai pipa
conduit dari PVC, diameter PVC disesuaikan dengan jumlah kabel didalamnya.
13.03 Instalasi memakai kawat listrik ukuran 2.5 mm untuk tegangan 220 Volt. Bola lampu,
Armature, stop kontak, saklar dan panel listrik dipakai produksi dalam negeri yang
bermutu baik.
13.04 Kabel Grounding menggunakan kabel BC uk. 20mm dan dipasang melalui meteran
lalu didistribusikan ke stop kontak.
13.05 setelah pemasangan selesai pengetesan dilakukan dengan cara menghidupkan
semua lampu selama 1x24 jam secera terus menerus.
13.06 Pekerjaan instalasi listrik harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan.
13.07 Volume dari pekerjaan dan ukuran-ukuran yang digunakan harus sesuai dengan
gambar kerja.
13.08 Lampu Yang digunakan adalah lampu XL 23 watt +fitting
13.09 Kotak distribusi utama harus terpasang dalam posisi aman dari kemungkinan
kecalakaan, stop kontak dan saklar terbuat dari bahan PVC.
Pasal – 14
PEKERJAAN PENGECATAN
14.01 Referensi
Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai
berikut :
a. Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
b. NI-3 1970
c. NI-4
Pasal - 16
REFERENSI DAN STANDARD-STANDARD
PENUTUP
Untuk item yang lain-lain yang tidak disebutkan dalam BoQ dan/ atau Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) dan belum jelas dalam Workshop, maka dilaksanakan sesuai
gambar. Jika terdapat perbedaan antara BoQ dan Gambar Detail segera disampaikan
kepada Direksi untuk mendapatkan klarifikasi dan tidak dibenarkan melakukan pekerjaan
sebelum keputusan diambil.
Mengetahui :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SAFWAN
Nip. 19710910 199403 1 003