Anda di halaman 1dari 10

Menghitung Kebutuhan Pasir Urug Pada Pekerjaan Konstruksi

1. Contoh Pekerjaan Pasir Urug pada Pekerjaan 2. Contoh Pekerjaan Pasir Urug pada Pekerjaan
dibawah Pondasi Bangunan dibawah Pasangan Paving Block

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)


Contoh-Contoh Pekerjaan Pasir Urug

Pasir dibawah Paving Pasir dibawah Cor Plat Lantai 1

Salah satu fungsi pasir urug pada pekerjaan konstruksi adalah :


Untuk menstabilkan permukaan tanah asli sehingga beban yang dipikul permukaan tanah dapat merata

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)


Nama-Nama Item Pekerjaan Pasir Urug Pada Daftar RAB Pekerjaan Konstruksi
1. RAB Salah Satu Proyek Gedung milik Perusahaan Swasta di Kota Surabaya – Jawa Timur tahun 2015

2. RAB Salah Satu Proyek Gedung milik Pemerintah di Kab. Purbalingga – Jawa Tengah tahun 2017

3. RAB Salah Satu Proyek Gedung milik Pemodal Asing di Kab. Gresik – Jawa Timur tahun 2019

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)


Konsep Dasar Perhitungan Kebutuhan Pasir Urug

Kebutuhan Pasir Urug berdasarkan AHSP di SNI (Lampiran PermenPUPR Tahun 2016)
untuk mengurug suatu lokasi dengan volume ruang sebesar 1 m3 adalah 1.2 m3 pasir urug

Pertanyaannya,
Kenapa pasirnya butuh 1.2 m3,
Padahal volume ruangnya
hanya 1 m3?????

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)


Konsep Dasar Perhitungan Kebutuhan Pasir Urug
Contoh (Sampel Kondisi Pasir C):
- Misal Pasir dalam kondisi Asli di Alam dan belum digali = 1.05 m3
Kemudian
- Pasir tersebut digali sehingga pasir tersebut berubah menjadi
gembur (atau disebut kondisi lepas), maka volume pasir
tersebut akan berubah menjadi 1.17 m3 (karena ada faktor
udara dan porositas).
Lalu
Contoh (Sampel Kondisi Pasir A): - Pasir hasil galian tersebut, digunakan untuk pekerjaan konstruksi
- Misal Pasir dalam kondisi Asli di Alam dan belum digali = 1 m3 (contoh untuk urugan dibawah pasangan paving), maka pasir
Kemudian tersebut dihamparkan dan kemudian dipadatkan menggunakan
- Pasir tersebut digali sehingga pasir tersebut berubah menjadi alat pemadat atau secara manual, maka volume pasir tersebut
gembur (atau disebut kondisi lepas), maka volume pasir berubah menjadi 1 m3 (karena berkurangnya rongga udara
tersebut akan berubah menjadi 1.11 m3 (karena ada faktor akibat pemadatan)
udara dan porositas).
Lalu
- Pasir hasil galian tersebut, digunakan untuk pekerjaan konstruksi
(contoh untuk urugan dibawah pasangan paving), maka pasir
tersebut dihamparkan dan kemudian dipadatkan menggunakan
alat pemadat atau secara manual, maka volume pasir tersebut
berubah menjadi 0.95 m3 (karena berkurangnya rongga udara
akibat pemadatan)

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)


Konsep Dasar Perhitungan Kebutuhan Pasir Urug
Lalu akan muncul pertanyaan lagi??
Klo pasir yang dijual di toko-toko material atau material yang didatangkan ke Proyek
Itu berarti jenis Pasirnya dalam kondisi Gembur (Pasir Lepas)

Kemudian ketika Pasir tersebut digunakan di Proyek missal untuk Pekerjaan Urugan
diBawah Paving maka jenis pasirnya dalam Kondisi Padat (Pasir Padat)

Berarti yang perlu menjadi perhatian khusus adalah 2 Kondisi :


1. Pasir Kondisi Gembur (Pasir Lepas)
2. Pasir Kondisi Padat (Pasir Padat)

Contoh (Sampel Kondisi Pasir A): Contoh (Sampel Kondisi Pasir C):

Perbandingannya dari Gembur ke Padat : Perbandingannya dari Gembur ke Padat :


= Volume Gembur : Volume Padat = Volume Gembur : Volume Padat
= 1.11 m3 : 0.95 m3 = 1.17 m3 : 1 m3
= 1.168 = 1.17
= 1.2 (dibulatkan) = 1.2 (dibulatkan)
Sehingga 1 m3 pasir yang dipadatkan di proyek
Hampir kurang lebih setara dengan 1.2 m3
Pasir gembur yang dibeli di toko material
Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)
Konsep Dasar Perhitungan Kebutuhan Pasir Urug

Pasir Asli sebelum digali Pasir Gembur Hasil Galian

Pasir Padat Pada Pekerjaan Kosntruksi

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)


Konsep Dasar Perhitungan Kebutuhan Pasir Urug

Karena Jenis-Jenis Pasir sangat Banyak, dan dalam realisasinya saat membeli di Toko Material itu Jenis Pasirnya kadang
Tidak diketahui jenis pasir apa, maka untuk mempermudah perhitungan, jenis pasir dianggap sama dan seragam baik
Yang akan digunakan untuk urugan, pekerjaan plesteran, pekerjaan pengecoran ataupun pekerjaan pasangan dan lainnya.

Maka diperlukan perhitungan tambahan yaitu dengan menambahkan nilai Waste pada Pasir

Berdasarkan pengalaman Waste yang ditambahkan kisaran


Di lapangan 0% s/d 20%

Pasir yang dibeli biasanya ada banyak campuran batu-batunya,


Tidak 100% pasir halus, maka perlu diayak jika yang akan digunakan
Hanya pasir yang berbentuk halus saja
Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)
Contoh Perhitungan Kebutuhan Pasir untuk Urugan

1. Contoh Pekerjaan Urugan Pasir dibawah Paving


420 cm

Detail Susunan Pekerjaan Paving


Paving True Pave tebal 6 cm
Area yang akan di Paving 760 cm
Pasir Urug tebal 5 cm

Permukaan Tanah

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)


Contoh Perhitungan Kebutuhan Pasir untuk Urugan

Berapa Jumlah Pasir yang dibutuhkan????

a. Jumlah Pasir = Volume Pasir Gembur x %Waste dari Volume Pasir Gembur

= [Volume Pasir Padat x Koefisien Pasir gembur ke Padat] x (%waste dari Volume Pasir Gembur)

= [(Luas x Tebal Urugan Pasir) x 1.2 ] x (20% dari Volume Pasir Gembur)

= [(Panjang x Lebar) x Tebal Pasir x 1.2] x (20% dari Volume Pasir Gembur)

= [(760 cm x 420 cm) x 5 cm x 1.2] x (20% dari Volume Pasir Gembur)

= [(7.6 m’ x 4.2 m’) x 0.05 m’ x 1.2] x (20% dari Volume Pasir Gembur)

= [(31.92 m2) x 0.05 m’ x 1.2] x (20% dari Volume Pasir Gembur)

= 1.9152 m3 x (20% x 1.9152 m3)

= 2.29824 m3

= 2.5 m3 (Pembulatan dengan minimal pecahan per 0.5 m3 disesuaikan dengan minimum pembelian di Toko Material)

Disusun Oleh : Angga Nugraha (email : angganugraha.sil47@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai