Anda di halaman 1dari 35

Pondasi Telapak

Gabungan
Pondasi telapak gabungan merupakan
penyatuan dari beberapa pondasi
telapak tunggal (Single Footing), yang
karena jaraknya sangat berdekatan
atau overlap.
Jenis- jenis Pondasi Telapak
Gabungan

1. P.T.G. Persegi

2. P.T.G. Trapesium

3. P.T.G. Konsol
Prosedur Perencanaan
Pada prinsipnya perencanaan pondasi
kolom gabungan sama dengan pondasi
kolom tunggal (bujur sangkar atau
persegi), hanya lebih komplek karena
perhitungan gaya-gaya dalamnya
(momen dan geser) tidak sesederhana
kolom tunggal.
SKSNI T-15’91 Ps. 3.8.10
Menetapkan
 Cara perencanaan langsung (koefisien
momen) tidak boleh digunakan, sehingga
gaya-gaya dalamnya harus dihitung
dengan teori elastis (cross, slope
deflection, dll)
 Distribusi tekanan tanah di bawah
pondasi harus konsisten dengan sifat
tanah, struktur dan prinsip mekanika
tanah.
Langkah Perencanaan
1. Tentukan tebal telapak
2. Hitung tegangan netto ijin tanah akibat beban
kerja  net   tn  ( h   d ' )
c s
3. Hitung ukuran bidang dasar pondasi akibat
beban kerja
Untuk resultante beban berimpit dengan pusat
berat pondasi, perhitungan dimensi dasar
pondasi mengikuti langkah berikut :
X

R d’

WC1 WC2 h
L1 L2 L3

WC1  WC 2
L
W
A  Penampang kritis

 net  net Gesr satu arah

CG
d a’

WC1 = beban kerja kolom 1 be ≤ a’ + 2d


WC2 = beban kerja kolom 2
WC 2  L2
Tentukan letak resultante beban pada kolom 1 : X
WC1  WC 2
A
Hitung panjang dan lebar telapak L  2 ( L1  X ); dan B 
L

Hitung panjang L3  L  L1  L2
4. Hitung tegangan ijin tanah akibat beban
berfaktor
WU 1,2WDL  1,6WLL
 U  net  
A BL
5. Kontrol kekuatan geser untuk aksi satu
arah dan dua arah.
 Untuk aksi satu arah

VU  WU 1   U  net  L1   U  net  d atau


 WU 2   U  net  L2   U  net  d
VC   1 / 6  f c''  bw  d
Syarat V  V , jika tdk terpenuhi maka
C U
tebal plat harus ditambah atau dipasang
tulangan geser.
 untuk aksi dua arah
VU  WU 1   U  net  ( L1  a1  d / 2)  (a2  d ) atau
 WU 2   U  net  ( L2  a1  d / 2)  (a2  d )
VC   1 / 3  f c''  bo  d
dimana : bo = keliling efektif bidang geser
 2  ( L1  a1  d / 2)  (a2  d ) atau

 2  ( L2  a1  d / 2)  (a2  d )

Syarat VC  VU , jika tdk terpenuhi maka


tebal plat harus ditambah atau dipasang
tulangan geser.
6. Hitung momen lentur akibat beban berfaktor.
 Momen arah memanjang

Momen tumpuan M Ut1  1 / 2   U net  L12  B


M Ut 2  1 / 2   U  net  L22  B
Momen lapangan
Jika M Ut1  M Ut 2 momen lapangan
M Ut1  M Ut 2
M Ul  1 / 8   U  net  L  B 
2
1
Jika perbedaan MUt1 dan MUt2 cukup 2 besar,
maka Mul harus dihitung dengan persamaan
keseimbangan.
M Ul
Mul maksimum terjadi pada Vux= 0 atau X 
 U  net
M Ul  max  WU 1  X  1 / 2   U  net  X 2
 Momen arah pendek (melintang)
SKSNI mengatur bahwa tulangan melintang
harus ditempatkan pada setiap titik kolom
dalam satu jalur yang lebarnya be tidak
lebih dari lebar kolom ditambah tebal efektif
d pada masing-masing sisi kolom.
 B  a 2   B  a2 
M U   U  net      be
 2   4 
 U  net ( B  a2 ) 2 be

8
7. Hitung luas tulangan memanjang dan
melintang berdasarkan nilai momen yang
telah dihitung
8. Hitung luas tulangan pasak untuk
memindahkan beban dari masing-masing
kolom ke pondasi dengan cara seperti
diuraikan pada pondasi telapak bujur
sangkar.
9. Kontrol panjang penyaluran pasak pada
masing-masing kolom.
10. Kontrol panjang penyaluran batang tarik
(SKSNI T-15-1991 ps. 3.5.2)
Tulangan atas memanjang

Ld  1,4  0,002 Ab  f y  f c'  Ld  1,4  0,06  d b * f y


Ld  300 mm
Tulangan bawah melintang
Ld  0,002 Ab  f y  f c'  Ld  0,06  d b * f y
Ld  300 mm
11. Kontrol lebar retak
12. Gambar hasil rancangan.
Perencanaan Pondasi Telapak Gabungan
Contoh Kasus
Rencanakan Pondasi telapak gabungan yang memikul
dua buah kolom (lihat gambar di bawah), pada kolom 1
bekerja beban mati 900 kN dan beban hidup 600 kN,
sedangkan pada kolom 2 bekerja beban mati 1080 kN
dan beban hidup 720 kN. Jarak kolom 1 dari tepi kiri 50
cm dan kolom 2 berjarak 5 m dari kolom 1. mutu beton
fc’ = 20 MPa dan mutu baja fy = 300 MPa serta
tegangan ijin tanah 250 kPa.
Gambar untuk contoh kasus

0,4 0,4

0,4 0,4

K1 K2

0,5 5,0 L3
Penyelesaian
1. Penentuan tebal pondasi
Tebal pondasi ditaksir 0,75 m

2. Perhitungan tegangan netto ijin akibat beban


kerja
Tegangan ijin tanah = 250 kN/m2
Berat sendiri pondasi = 0,75 x 24 = - 18 kN/m2
Tegangan netto ijin (σnet) = 232 kN/m2

3. Perhitungan dimensi bidang dasar pondasi


Untuk resultante beban yang berimpit dengan
pusat berat pondasi, berlaku :
Luas bidang dasar pondasi yang diperlukan :

WC1 W C 2 (900  600)  (1080  720)


A   14,22 m 2
 net 232

Penentuan letak resultante beban terhadap


kolom 1
W C 2L2 1800  5
X   2,727 m
WC1  WC 2 1500  1800 
Menghitung panjang dan lebar pondasi
Panjang L  2( L1  X )  2(0,5  2,727)  6,454 m
A 14,22
Lebar B    2,203 m  2,20 m
L 6,454
Menghitung panjang L3
L3  L  L1  L2  6,454  0,5  5  0,940 m

4. Menghitung tegangan netto ijin tanah akibat


beban berfaktor
1,2WDL  1,6WLL 1,2(900  1080)  1,6(600  720)
 U  net    316 kN / m 2
BL 2,2  6,454

Tegangan netto berfaktor per meter panjang


 U  net  316 / 2,2  143,64 kN / m
5. Kontrol kekuatan geser utk aksi satu arah dan
dua arah

Beban berfaktor pada :

Kolom 1 : WU 1  1,2WDL1  1,6WLL1  1,2  900  1,6  600  2040 kN


Kolom 2 : WU 2  1,2WDL 2  1,6WLL 2  1,2 1080  1,6  720  244 kN
Gaya lintang (geser) berfaktor pada kolom 1
VU 1kiri   U  net  L1  695  0,5  347 kN
VU 1 kanan  WU 1  VU 1 kiri  2040  347  1693 kN

Gaya lintang (geser) berfaktor pada kolom 1


VU 2 kanan   U  net  L2  695  0,954  663 kN
VU 2 kiri  WU 2  VU 2 kanan  2448  663  1785 kN

Titik dengan gaya geser 0 terjadi pada jarak :


V U 1 kanan 1693
X   2,434 m dari pusat kolom 1
 U  net 695
1693

663
+ +
2,2 -
CG
-

347

1785
0,5 5,0 0,94 2,434

6,454

DENAH LINTANG/ GAYA GESER

2059
2,727

0,75 - =

316
87
695 kN/m’

TEGANGAN BIDANG MOMEN


Untuk aksi satu arah :

Gaya lintang maksimum sejauh d dari muka


a1
kolom 1 : VU 1 d  VU 1 kanan   U  net (d  2 )
 1693  695(0,65  0,2)  1102 kN

Gaya geser nominal :


VC   1 / 6  f c'  bw  d
 0,6 1 / 6  20  2200  650  737902 N  738 kN

VC  VU 1 d  diperlukan tulangan geser


VS  VU 1 d  VC  1102  738  364 kN

Luas tulangan geser perlu, bila jarak


sengkang 150 mm :
VS  S 364000  150
AV    466 mm 2

f y  d 0,6  300  650


Dipakai sengkang 6D10-150 = 474 mm2
Untuk aksi dua arah :
Dari empat sisi bidang geser, satu sisi sebelah
kiri kolom 1 tidak efektif.
Gaya geser berfaktor sejauh d/2 dari kolom 1 :

VU  max  WU 1   U  net ( L1  a1  )(a2  d )


d
2

 2040  316(1,225) 1,05  1633 kN

Gaya geser nominal :


b0  2( L1  a1  )(a2  d )
d
2

 2(0,5  0,4  0,325)(0,4  0,65)  3,5 m

VC   1 / 3  f c'  b0  d
 0,6 1 / 3  20  3500  650  2034822 N  2035 kN
VC  VU max  OK
6. Perhitungan momen lentur akibat beban berfaktor
Momen arah memanjang dihitung dgn anggapan
beban kolom bekerja sebagai beban titik.

Momen tumpuan kolom 1 :


2
M Ut1  1 / 2   U  net  L1  B
 1 / 2  316  0,52  2,2  87 kNm
Momen tumpuan kolom 2 :
2
M Ut 2  1 / 2   U  net  L3  B
 1 / 2  316  0,954  2,2  316 kNm
2
Momen lapangan :
M U 1 max  WU 1  X  1 / 2   U  net  X 2  B
 1692  2,434  1 / 2  316  2,4342  2,2  2059 kNm

Momen arah pendek :

Lebar jalur efektif kolom 1 :

be  L1  a1  d  0,3  0,4  0,65  1,35 m

 B  a2  B  a2 
M U   U  net   be
 2  4 
 2,2  0,4   2,2  0,4 
 316     1,35  110 kN
 2   4 
Lebar jalur efektif kolom 2 :
be  d  a1  d  0,65  0,4  0,65  1,70 m
be 2 1,70
MU 2   MU1  110  138,5 kNm
be1 1,35

Kolom 1 Kolom 2

Lebar jalur kolom pondasi


7. Perhitungan Tulangan

Arah memanjang :

Lapangan :
MU 2059 1000 1000
k   2,606 MPa
 b  d 0,85  2200   650
2 2

0,85  f 'c  2k  0,85  20  2  2,606 


 
 1  1   
 1  1    0,00948
fy  0,85  f 'c 
 300  0,85  20 
1,4 1,4
 min    0,00467     min ...... OK 
f y 300
ALap    b  d  0,00948  2200  650  13556 mm 2

Dipakai tulangan 36D22 = 13690 mm2


Tumpuan :
MU 316 1000 1000
k   0,3999 MPa
 b  d 0,85  2200   650
2 2

0,85  f 'c  2k  0,85  20  2  0,3999 


  1  1    1  1 

  0,0013
fy  0,85  f 'c 
 300  0,85  20 
1,4 1,4
 min    0,00467     min
f y 300
ATump   min  b  d  0,00467  2200  650  6721 mm 2

Dipakai tulangan 22D20 = 6908 mm2


Arah melintang :

Tulangan utama selebar jalur kolom 1 :


MU 110 1000 1000
k   0,2269 MPa
 b  d 0,85 1350   650
2 2

0,85  f 'c  2k  0,85  20  2  0, 2269 


  1  1    1  1    0,000761
fy  0,85  f 'c 
 300  0,85  20 

 min  0,00467     min


Ak1   min  b  d  0,00467 1350  650  4095 mm 2

Dipakai tulangan 14D20 = 4400 mm2


Tulangan utama selebar jalur kolom 2 :

Karena momen yang kecil sebesar hampir sama


dengan momen jalur kolom 1, maka pastilah
memperoleh rasio penulangan yang kecil di bawah
rasio penulangan minimum.
Ak 2   min  b  d  0,00467 1700  650  5156,67 mm 2

Dipakai tulangan 17D20 = 5343 mm2


Tulangan susut (Bagi) arah memanjang dan
melintang :
Abg  0,002 1000  650  1300 mm 2

Dipakai tulangan D16-150 = 1340 mm2


8. Perhitungan pemindahan beban dari kolom ke
pondasi, kekuatan tekan rencana dalam kolom :
Pn    0,85  f c  Ag
'

 0,65  0,85  20  400  400  1768000 N  1768 kN


Beban berfaktor terbesar pada kolom
WU = 2448 kN > 1768 kN sehingga diperlukan
tulangan pasak untuk memikul beban lebih.
Ap 
WU  Pn

 2448  1768103
 3696 mm 2

 ( f y  0,85 f c ) 0,65(300  0,85  20)


'

Ap  min  0,005  Ag  0,005  400  400  800 mm 2

Dipakai tulangan pasak 8D25 =3928 mm2


9. Kontrol panjang penyaluran pasak

Panjang penyaluran yg diperlukan :


0,25 f y  d b 0,25  300  25
Ld    419 mm
fc
'
20
 0,04  f y  d b  0,04  300  25  300 mm
Ld  min  200 mm

Panjang tersedia :
Lt  h  p  Dutama  Dbagi  D psk
 750  70  22  20  25  613 mm  419 mm........OK
10. Kontrol panjang penyaluran batang tarik

Dengan melihat dimensi yang ada, maka panjang


penyaluran tulangan atas memanjang dan melintang
dapat dipenuhi

11. Kontrol lebar retak

Karena fy < 350 Mpa, sehingga tdk perlu untuk


melakukan kontrol lebar retak.

12. Gambar hasil disain


36 D 22

D 16 - 150

17 D 20
14 D 20
22 D 20 22 D 20

D 16 - 150

36 D 22

14 D 20 17D 20
22 D 20 22 D 20
Soal Latihan :
Rencanakan Pondasi telapak gabungan yang memikul
dua buah kolom (40x40)cm, pada kolom 1 bekerja
beban mati 9xy kN dan beban hidup 6xy kN, sedangkan
pada kolom 2 bekerja beban mati 1x8y kN dan beban
hidup 8xy kN. Jarak kolom 1 dari tepi kiri 60 cm dan
kolom 2 berjarak 5,50 m dari kolom 1. mutu beton fc’ =
25 MPa dan mutu baja fy = 2xy MPa serta tegangan ijin
tanah 240 kPa.

Catatan : x dan y adalah dua digit terakhir NIM masing-masing

Anda mungkin juga menyukai