Anda di halaman 1dari 16

Pondasi

Telapak Dinding
Tujuan :
Agar mahasiswa dapat menjelaskan :
• Kapan digunakan Pondasi Telapak
Dinding
• Bagaimana merencanakan Pondasi
Telapak Dinding
Kapan digunakan Pondasi
Telapak Persegi ?
Pondasi telapak dinding digunakan bila
kondisi tanah dasar yang tidak mampu
memikul beban secara keseluruhan pada
jalur dinding.
Umumnya dinding yang diberi pondasi
telapak terbuat dari beton, pasangan batu
kali maupun pasangan bata.
Prosedur Perencanaan
Prosedur perencanaan Pondasi Telapak
dinding pada dasarnya sama saja dengan
Pondasi Telapak Bujur sangkar, hanya saja
lebih sederhana, karena gaya geser dan
momen lentur ditinjau dalam satu arah
saja.
Beban pondasi dinding bersifat uniform atau beban
merata sepanjang dinding, sehingga dalam
merencanakan cukup diambil panjang diding satu meter
saja untuk mewakili panjang keseluruhan.
Penampang kritis geser terletak pada jarak d dari sisi
dinding, sedangkan penampang kritis momen beda
menurut material dindingnya, seperti dapat dilihat
pada gambar di bawah. Penampang
kritis dinding Penampang
L beton L kritis dinding
bata

B B

a
a/4
Penulangan Pondasi Telapak Dinding

Sistim penulangan pondasi telapak dinding untuk


tulangan utama dipasang dalam arah pendek yang
besarnya didasarkan pada perhitungan lentur,
sedangkan tulangan arah memanjang merupakan
tulangan susut/ suhu/ bagi.
Besarnya momen lentur arah pendek dihitung dengan
membuat potongan vertikal pada pondasi dengan
ketentuan menurut SKSNI T-15’91 ps. 8.8.4.2 sebagai
berikut :
1. Dinding yang terbuat dari beton
Momen lentur maksimum dihitung pada penampang
kritis di sisi dinding.

 L  a  L  a  1
MU  U    U  l  a
2

 2  4  8

2. Dinding yang terbuat dari bata atau batu kali


Momen lentur maksimum dihitung pada penampang
kritis yang terletak di dalam dinding pada jarak a/4
dari sisi dinding.
 L  a a  L  a a 
MU  U     
 2 4  4 8
Contoh Soal
Rencanakan Pondasi Telapak untuk dinding yang
terbuat dari batu bata setebal 300 mm dan akan
memikul beban mati (WDL) 80 kN/m dan Beban hidup
(WLL) 220 kN/m.
Tegangan tanah ijin 210 kN/m2 pengaruh tanah
timbunan diabaikan. Digunakan beton dengan fc’ = 30
Mpa dan fy 400 Mpa.
80 kN/m

220 kN/m
Penyelesaian
Tebal plat ditaksir 30 cm
•Tegangan ijin tanah = 210 kN/m2
•Berat sendiri pondasi = 0,3 x 24 = -7,20 kN/m2
Tegangan netto ijin tanah (σnet) ≈ 203 kN/m2
WDL  WLL 80  220
Luas bidang dasar Aperlu    1,478 m 2
 net 203
Lebar pondasi ditetapkan B = 1 m
1,478
Panjang Pondasi L =  1,478 m  1,50 m
1
Tegangan netto akibat beban berfaktor
WU  1,2WDL  1,6WLL  1,2  80  1,6  220  448 kN
Tegangan netto berfaktor
WU 448
 U  net    297 kN / m 2
B  L 1,00 1,50

Kontrol kekuatan geser.


Usahakan ketebalan plat pondasi cukup sehingga
mampu memikul geser tanpa bantuan sengkang atau
beugel.
d = h – p – D/2 = 300 – 70 – 16/2 = 217 mm
Penampang kritis pondasi
Aksi satu arah

d
a
d d Penampang kritis geser
Untuk aksi satu arah
Gaya geser berfaktor
Arah pendek : VU   U  net  luas beban geser
 L  a  
VU   U  net     d B
 2  
 1,5  0,30  
 297     0,217 1,00  144 kN
 2  
Gaya geser nominal :
 Vc   1 / 6 bW  d fc'  bW  B

 0,6 1 / 6 1000   217 30  11885 N  119 kN  144 kN  OK


Perhitungan momen lentur
Pada penampang kritis 2
 La a
M U  1 / 2   U  net     B
 2 4
 1 / 2  297   0,75 1,0  84 kNm
2

Perhitungan luas tulangan


MU 84 1000 1000
k   2,098 MPa
 b  d 0,85 1000   217 
2 2
0,85  f 'c   0,85  30 
2k 2  2,098 
  1  1  


 1  1    0,00463

fy  0,85  f 'c
 400  0,85  30 
Dari tabel konstanta perencanaan  min  0,0035 sehingga rasio di atas
dapat dipakai sebagai rasio pada perhitungan luas tulangan.

A    b  d  0,004631000  217  1003,864 mm 2

Dipakai tulangan D16 – 200 = 1018,29 mm2

Untuk tulangan bagi digunakan


Abg  0,002  b  h  0,002 1000  300  600 mm 2
Dipakai tulangan bagi D12 - 150 = 754,29 mm2

Kontrol lebar retak.


Untuk Fy = 400 Mpa dengan D12 dari tabel Smax = 245 mm dimana S
yang digunakan lebih kecil yaitu 200 mm, jadi memenuhi syarat.
Perhitungan pemindahan beban dari dinding ke pondasi
Kekuatan tekan rencana dinding
Pn    f 'bu  Ag  f 'bu (kuat tekan rencana bata)  2,5 MPa
Pn  0,65  2,5   300 1000  487500 N  488 kN
Sedangkan beban berfaktor WU  448 kN
Sehingga karena Pn  WU  beban dinding dapat
dipindahkan menggunakan tumpuan plat beton saja
sehingga tidak memerlukan bantuan sengkang.
Gambar hasil disain

D12 -150
D16 - 200

D16 -200
D12-150

d = 217 mm

1,50 m

Anda mungkin juga menyukai