Anda di halaman 1dari 16

IX.

DINDING PENAHAN TANAH

Pendahuluan

Suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah lepas atau alami atau tanah
yang miring/ lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng itu sendiri,
disebut dinding penahan tanah.

Tanah yang tertahan memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding
sehingga struktur akan cenderung terguling atau tergeser. Sehingga dalam
perencanaan faktor guling dan gesernya dinding penahan tanah menjadi pertimbangan
pokok.

Jenis-jenis Dinding Penahan Tanah

Berdasarkan cara untuk mencapai stabilitasnya, maka dinding penahan tanah dapat
digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu :

1. Dinding Grafitasi (Grafity Wall)

Dinding ini biasanya dibuat dari beton


murni (tanpa tulangan) atau dari pasangan
batu kali. Stabilitas konstruksinya
Material yang
ditahan diperoleh hanya dengan mengandalkan
berat sendiri konstruksi.

Biasanya tinggi dinding tidak lebih dari 4


meter.

2. Dinding Penahan Kantilever (Cantilever Retaining Wall)

Biasanya dibuat dari beton bertulang


terdiri dari dinding vertikal dan tapak
Material yang lantai. Masing-masing berperan sebagai
ditahan balok atau plat kantilever. Stabilitas
Stem
diperoleh dari berat dinding penahan dan
Toe berat tanah di atas tumit tapak (hell).
Tumit
Terdapat 3 struktur yang berfungsi
sebagai kantilever, yaitu : dinding vertikal
(stem), tumit dan ujung kaki (toe).

Tinggi dinding tidak lebih dari 6 - 7 meter.


3. Dinding Countrafort

Bila tekanan tanah aktif pada dinding


vertikal cukup besar, maka bagian dinding
Material yang vertikal dan tumit perlu disatukan
ditahan (kontrafort) yang berfungsi sebagai
Stem
pengikat tarik dinding vertikal dan
Counterfort
Pelat ditempatkan pada bagian timbunan dengan
interval jarak tertentu.

Biasanya tinggi dinding lebih dari 7 meter.

4. Dinding Buttress (Buttress Wall)

Dinding ini hampir sama dengan dinding


kontrafort, hanya bedanya bagian
Material yang kontrafort diletakan di bagian depan
Buttress ditahan dinding yang berfungsi memikul tegangan
tekan. Bagian tumit lebih pendek dari pada
Stem
Pelat bagian kaki. Stabilitasnya diperoleh dari
beratnya dan berat tanah di atas tumit
tapak.

Biasanya tinggi dinding lebih dari 7 meter.

5. Abutmen Jembatan (Bridge Abutment)

Struktur ini berfungsi seperti dinding


penahan tanah yang memberikan tahanan
lantai Jembatan Perkerasan depan
horisontal dari tanah timbunan di
belakangnya. Pada perencanaannya,
Toe Stem
struktur ini dianggap sebagai balok yang
Hest
dijepit pada dasar dan ditumpu bebas pada
bagian atasnya.
6. Box Culvert

Box dapat dibuat dengan satu atau dua


Atas
lubang dan berfungsi sebagai portal kaku
tertutup yang dapat menahan tekanan
tanah lateral dan beban vertikal. Dimana
dinding pada lubang tersebut biasanya untuk
Lantai mengalirkan air yang melintas di bawah
jalan.

Dalam memilih jenis dinding penahan tanah yang ekonomis, faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain : sifat tanah, kondisi lokasi, metode pelaksanaan dan
ketingian tanah yang ditahan.

Dari jenis dinding penahan tanah di atas yang sering digunakan adalah jenis kantilever
dan kontrafort.

Dimensi Dinding
Saat merancang struktur beton bertulang, diperlukan dimensi pendahuluan dari
masing-masing bagian, yang hanya dipakai untuk arahan pada permulaan perhitungan.
Ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran taksiran di atas dapat digunakan
asal memenuhi persyaratan stabilitas, kekuatan, dan kelayanan yang telah ditetapkan.

Dimensi awal dinding penahan tanah kantilever dan kontrafort dapat dilakukan
mengikuti petunjuk berikut :

Dinding Kantilever

Ukuran sementara dinding kantilever dapat dilihat pada gambar berikut :

0,20 m

H Dinding Vertikal

Tumit
0,75 m

Ujung kaki (0,07-0,10)H

(0,07-0,10)H atau 0,30 m


L1 ≤ 1/3L
(0,45 – 0,75)H
L
Ukuran sementara Dinding Kantilever
Bagian tapak dinding harus dibuat sedemikian tebal, sehinga kuat menahan gaya geser
berfaktor. Pada umumnya lebar bagian tapak dapat diambil sebesar (0,45 – 0,75)H,
dimana H adalah tinggi dinding penahan yang dihitung dari dasar tapak ke ujung atas
dinding vertikal. Besarnya lebar tapak dasar tergantung pada beban yang bekerja di
belakang dinding. Lebar tapak L, terdiri dari lebar ujung kaki dan tumit. Lebar ujung
kaki L1 ≤ 1/3 L, sedangkan lebar tumit L 2 = (L-L1) dan ketebalan dinding bagian bawah
biasanya dibuat sama dengan tebal tapak serta tebal minimal dinding atas diambil 20
cm.

H H

± 0,45 H ± 0,65 H

H H

± 0,70 H ± 0,70 H

Taksiran lebar tapak dan beban di belakang dinding

Dinding Kontrafort

Lebar tapak dinding kontrafort dapat diambil sama dengan lebar tapak dinding
kantilever, yaitu : (0,45 – 0,70) H. Kontrafort dapat ditempatkan pada jarak (0,30 –
0,60)H, dengan tebal tidak kurang dari 20 cm. Tingi kontrafort sebaiknya sama
dengan dinding vertikal, tetapi bila diinginkan ketinggian yang lebih kecil, dapat
dikurangi sebesar (0,12 – 0,24 ) H.
Stabilitas Dinding Penahan Tanah

Dalam merencanakan dinding penahan tanah, maka langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menetapkan ukuran dinding penahan untuk menjamin stabilitas
dinding penahan. Dinding penahan harus stabil terhadap guling, geser maupun
penurunan akibat dilampauinya daya dukung tanah.

Stabiltas Terhadap Guling

Akibat tekanan tanah aktif horisontal yang


kuat, maka dinding penahan akan terguling
pada titik guling A. Gaya guling ini akan
dilawan oleh berat sendiri dinding penahan,
berat tanah di atas tumit dan tekanan
tanah aktif vertikal. Besarnya gaya guling
dan gaya perlawanan dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
A
h
M 0 =P ah×
Terguling Momen Guling : 3

Momen Perlawanan :
M r =W 1⋅X 1 +W 2⋅X 2 +W 3⋅X 3 + P AV
Mr
SF= ≥2,0
Faktor keamanan terhadap guling : M0

Stabiltas Terhadap Geser

Akibat tekanan tanah aktif horisontal yang


kuat, maka dinding penahan akan tergeser
atau terdorong. Gaya geser ini akan dilawan
oleh berat sendiri dinding penahan, berat
tanah di atas tumit dan tekanan tanah
pasif. Besarnya gaya perlawanan dapat
dihitung dengan persamaan berikut :

Gaya perlawanan Geser :


Fr =L⋅μ ( W 1 +W 2 +W 3 ) +P p
Tergeser
dimana :  = Koefisien gesek antara tanah
dan tapak dinding (lihat tabel
di bawah.
Fr
SF= ≥1,5
Faktor keamanan terhadap geser : P AH
Tabel nilai koefisien gesek antara tanah dengan tapak dinding penahan

No
Jenis Tanah 
.
1. Tanah berbutir kasar 0,55
2. Tanah berbutir kasar (mengandung lumpur) 0,45
3. Lumpur 0,35
4. Tanah cadas 0,60

Bila faktor keamanan gesek terlampaui (SF ≥ 1,5), maka jalan keluarnya adalah
membuat koperan (pengunci) di bawah tapak.

1 2
h1

h2
Koperan
Pp

Dengan membuat koperan, dapat menimbulkan tekanan tanah pasif P p2 dan dapat
menggeser bidang keruntuhan dari garis 1 ke garis 2. disamping itu, bidang geser akan
bertambah panjang. Nilai Pp2 dapat dihitung dengan rumus berikut :
1
P p = ×γ ×K p ( h2 −h1 )2
2
Stabiltas Terhadap Penurunan

Akibat gaya-gaya horisontal dan vertikal


pada dinding penahan, maka akan
menimbulkan tegangan pada tanah. Apabila
tegangan yang timbul melebihi tegangan
ijin tanah, maka akan terjadi penurunan
tanah yang mengakibatkan pula penurunan
struktur. Untuk tapak yang berada pada
kondisi tertekan (e ≤ L/6). Besarnya
tegangan tanah yang timbul persatuan luas
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Penurunan Tegangan tanah di titik A adalah :
RV R V⋅e RV 6e
σ maks =
B⋅L
+
1
B⋅L2
=
B⋅L ( 1+ )
L
6
CL
RV Telapak

A C D B

σ= 0
σmaks

L L
X= e=
3 6
L L
2 2
RV RV⋅e RV 6e
σ min =
B⋅L

1
B⋅L2
=
B⋅L ( 1− )
L
Tegangan tanah di titik B adalah : 6
Dalam keadaan batas, dimana terdapat tegangan nol pada bagian tumit, maka harga
eksentrisitas e = 1/6 L, yang bertarti garis kerja resultante gaya tepat melalui tepi
inti.

RV Telapak
CL

A C D B
σ= 0
σmaks

L
X2 e>
6
L L
2 2

hal yang mungkin terjadi adalah bila Resultante R melalui dasar tapak di luar daerah
inti (e > L/6), maka keseimbangan gaya arah vertikal adalah :

1 2⋅RV 4⋅RV
RV = ⋅σ maks⋅3⋅X 2 σ maks = =
2 sehingga 3⋅X 2 3⋅( L−2 e )

L
e= − X 2
dimana : 2 dan ini berlaku untuk 0<3⋅X 2 < L
X. ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH

Prosedur Perencanaan Dinding Penahan Tanah Kantilever

1. Penentuan tinggi dinding yang didasarkan atas kondisi lapangan, yaitu :


perbedaan tinggi tanah ditambah kedalaman penetrasi tapak dasar dinding.
2. Penentuan panjang tapak dasar L = (0,45 – 0,75) h
3. Tentukan tebal dinding vertikal dan tapak dasar
4. Kontrol stabilitas dinding terhadap guling, geser dan penurunan
5. Tentukan momen lentur dan gaya geser akibat beban berfaktor pada dinding
vertikal
6. Tentukan momen lentur dan gaya geser akibat beban berfaktor pada tumit
7. Tentukan momen lentur dan gaya geser akibat beban berfaktor pada ujung kaki
8. Kontrol kekuatan geser dan hitung luas tulangan yang diperlukan, menurut aksi
satu arah.
9. Gambar detail tulangan.

Contoh Perencanaan Dinding Kantilever

Rencanakan sebuah dinding penahan kantilever untuk menahan tanah setinggi 7,00 m.
Permukaan tanah timbunan datar. Berat isi (s) = 19 kN/m3 dan sudut geser (φ) = 35o.
Koefisien geser tanah dengan beton () = 0,50. digunakan beton dengan mutu fc’ = 20

MPa dan baja dengan mutu fy = 300 MPa. Tegangan tanah ijin (
σ tn ) = 240 kPa.

Penyelesaian :

Diambil dasar tapak = 1 m dari muka tanah


Sehingga H = h + 1 = 7 + 1 = 8 m

Perkiraan panjang tapak dasar


0
ϕ 35
K a =tan ( 45 − )=tan 2 ( 450 −
2 0
)=0 ,271
2 2
L1=0 ,867⋅h⋅√ K a=0 ,867×8⋅√ 0 ,271=3 ,610 m
1 , 25⋅K a⋅h 1 ,25×0 , 271×8
L2= = =4 , 878 m
μ 0 , 50
dicoba L = 4,80 m

Penentuan dimensi dinding


Tebal atas t1 = 20 cm
Tebal bawah L2 = 0,1 h = 0,1 x 8 = 0,8 m = tebal tapak
Panjang tapak L3 = 1/3 L = 4,8/3 = 1,60 m
Sehingga panjang tumit L1 = L – L3 – L2 = 4,8 – 1,6 – 0,8 = 2,40 m

Kontrol stabilitas dinding penahan tanah

0,2

3,6
7 7,2
Wt
2,3
Wb1
2,14 Pa
Wb2 2,67
1 0,8
A Wb3
1,6 0,8 2,4

Dimensi dinding penahan tanah

Perhitungan gaya vertikal dan momen tahanan guling

Uraian Gaya Gaya (kN) Lengan (m) Momen guling (kNm)


Wb1 = 0,2 x 7,2 x 24 34,56 2,3 79,488
Wb2 = 0,5 x 0,6 x 7,2 x 24 51,84 2,14 110,948
Wb3 = 0,8 x 4,8 x 24 92.16 2,4 221,184
Wt = 19 x 7,2 x 2,4 328,32 3,6 1181,952
V = 506,88 Mr = 1593,562

1
Pa = ⋅K a⋅γ s⋅h 2=0,5×0 , 271×19×82 =164 , 77 kNm
Tekanan tanah aktif 2
h 8
M GL=Pa⋅ =164 ,77× =440 kNm
Momen guling 3 3
M 1593 , 562
SF GL = r = =3 , 62>2⇒ OK
Stabilitas terhadap guling M GL 440
μ⋅∑ V 0,5×506 , 88
SF GS = = =1 , 538>1,5⇒ OK
Stabilitas terhadap geser Pa 164 , 77
Stabilitas daya dukung tanah
Garis kerja resultante gaya terhadap titik guling A
M r −M GL 1593 ,562−440
X= = =2 ,27 m
∑ V 506 , 88
L 4,8
e= − X= −2, 27=0 , 128 m
eksentrisitas 2 2
tegangan tanah akibat beban kerja
∑V 6⋅e 506 , 88 6×0 , 128
σ maks =
L (
L
= 1+
4,8
1+ ) 4,8 ( )
=122 , 50 kN /m 2 <240 kN /m2 ⇒ OK

∑ V 1− 6⋅e =506 ,88 1− 6×0 , 128 =88 , 704 kN /m2


σ min=
L ( L 4,8 ) 4,8 ( )
 Momen lentur dan gaya geser akibat beban kerja pada dinding akibat tekanan
tanah aktif.

y 2,4
hy Py

2,4 7,2

1,2

1,2

Diagram Momen Beban

3
Momen pada penampang sejauh Y dari atas M y =0 , 858⋅y , dengan rumus
tersebut dihitung momen pada tiap titik sejauh y sebagai berikut :

MU = 1,6 M
y (m) M (kNm) h (m)
(kNm)
2,40 11,861 18,978 0.40
4,80 94,888 151,821 0,60
6,00 185,238 296,525 0,70
7,20 320,247 512,395 0,80

Gaya geser pada penampang sejauh y


Dy = Py = ½ Ka t y2 = ½ x 0,271 x 19 x y2 = 2,574 y2
Gaya geser maksimum untuk aksi satu arah terjadi pada y = 7,2 – 0,7 = 6,5 m
2
V Umaks=1,6⋅V maks=1,6×2 ,574⋅( 6,5 ) =174 kN

Kontrol Kekuatan Geser pada Dinding vertikal


Kekuatan geser ditinjau pada penampang sejauh d dari muka tapak.

Gaya geser berfaktor Vu = 174 kN


Gaya geser nominal pada y = 6,5 m
6,5
h= ×0,6+0,2=0 ,742 m
Tebal dinding 7,2
1 '
∅V c=0,6× √ f ×b×d ⇒ d=h−p=742−100=642 mm
6 c
1
∅V c=0,6× √ 20×1000×642=287111 N=287 ,111 kN
6
∅V c >V U →Tidak diperlukan tulangan geser

Perhitungan tulangan dinding vertikal yang seragam untuk semua titik, sehingga
ditinjau hanya pada titik dimana terdapat momen maksimum.

Tulangan pada y = 7,2 m dengan Mu = 512,395 kNm


d = 800 – 100 = 700 mm
ρmin = 0,0047

MU 512 ,395×1000×1000
k= 2
= =1 ,230 MPa
∅b d 0 ,85×1000×700 2

0 , 85 f 'c 2k 0 , 85×20 2×1 , 23


ρ=
fy ( √
1− 1− =
0 , 85 f 'c 300 ) 1− ( √
1−
0 ,85×20
=0 , 0043)
dipakai ρmin karena ρ < ρmin

A = ρ x b x d = 0,0047 x 1000 x 700 = 3290 mm2


Digunakan tulangan Ø 22 – 100 = 3802,86 mm2

Tulangan bagi Abg = 0,002 b h = 0,002 x 1000 x 800 = 1600 mm2


Digunakan tulangan bagi Ø 18 – 150 = 1697,14 mm2

 Momen lentur dan gaya geser akibat beban berfaktor pada tapak kaki.

 Tegangan kontak pada potongan


sejauh X dari ujung tumit dapat
1,60 m dinyatakan dengan persamaan berikut :
X
BS
σ X= ( 123−89 )
+ 4,2
untuk X = 3,2 m → σ = 14,90 kN/m2
1 2 3
X = 3,2 m X = 3,8 m → σ = 120,57 kN/m2
TK X = 3,8 m

 Beban utk perhitungan seperti
0,90 m

T1

170
TN gambar di samping dimana pengaruh beban

T2 tanah diabaikan.
174

Beban netto berfaktor :

Di titik 1 :
Berat sendiri kaki 1,2 x 0,80 x 24 = - 23,04 kN/m2
Tegangan kontak 1,6 x 123 = 196,80 kN/m2
σu1 = 173,76 kN/m2 ≈ 174 kN/m2
Di titik 2 :
Berat sendiri kaki 1,2 x 0,80 x 24 = - 23,04 kN/m2
Tegangan kontak 1,6 x 120,57 = 192,92 kN/m2
σu2 = 169,87 kN/m2 ≈ 170 kN/m2
Di titik 3:
Berat sendiri kaki 1,2 x 0,80 x 24 = - 23,04 kN/m2
Tegangan kontak 1,6 x 114,90 = 183,84 kN/m2
σu1 = 160,80 kN/m2 ≈ 161 kN/m2

Momen pada penampang kritis momen


Mu maks = T1X1 + T2X2 = 161 x 1,6 x 0,8 + ½ x 13 x 1,6 x 1,067 = 217,177 kNm

Gaya geser berfaktor pada penampang kritis geser (titik 2)


V U maks=1 /2 ( 174+170 ) 0 ,90=154 kN (perhatikan gambar di atas)

Kontrol Kekuatan Geser pada tapak kaki


Kekuatan geser ditinjau pada penampang sejauh d dari muka dinding vertikal.

Gaya geser berfaktor Vu = 165,6 kN


Gaya geser nominal :
1 '
6√ c
∅V c=0,6× f ×b×d ⇒ d=h−p=800−100=700 mm
1
∅V c=0,6× √ 20×1000×700=313049 N =313 , 049 kN
6
∅V c >V U →Tidak diperlukan tulangan geser

Perhitungan tulangan pada tapak kaki.

Mu = 217,177 kNm
d = 800 – 100 = 700 mm
ρmin = 0,0047

MU 217 , 177×1000×1000
k= 2
= =0 ,521 MPa
∅b d 0 , 85×1000×7002

0 , 85 f 'c 2k 0 , 85×20 2×0 , 521


ρ=
fy ( √
1− 1− =
0 , 85 f 'c 300
1− 1−
)0 ,85×20
=0 , 0018 ( √ )
dipakai ρmin karena ρ < ρmin

A = ρ x b x d = 0,0047 x 1000 x 700 = 3290 mm2


Digunakan tulangan Ø 22 – 100 = 3802,86 mm2

Tulangan bagi Abg = 0,002 b h = 0,002 x 1000 x 800 = 1600 mm2


Digunakan tulangan bagi Ø 18 – 150 = 1697,14 mm2

 Momen lentur dan gaya geser akibat beban berfaktor pada tapak tumit.

Tegangan kontak pada potongan sejauh X


2,40 m
dari ujung tumit dapat dinyatakan dengan
164,16

Brt. Tnh persamaan berikut :


+
X
σ X =89+ (123−89 )
23,04

Brt. Sndr + 4,2


4 5 untuk X = 2,4 m → σ = 106,80 kN/m2
106,80
127,20

Teg. Kontk ─  Beban utk perhitungan seperti


gambar di samping.
60

80,40

Teg. Netto

T1
1,20 m T2

1,667 m

Beban netto berfaktor :

Di titik 4 :
Berat sendiri tumit 1,2 x 0,80 x 24 = - 23,04 kN/m2
Berat sendiri tanah 1,2 x 7,20 x 19 = - 164,16 kN/m2
Tegangan kontak 1,2 x 106 = 127,20 kN/m2
σu4 = 60,00 kN/m2
Di titik 5 :
Berat sendiri tumit 1,2 x 0,80 x 24 = - 23,04 kN/m2
Berat sendiri tanah 1,2 x 7,20 x 19 = - 164,16 kN/m2
Tegangan kontak 1,2 x 89 = 106,80 kN/m2
σu4 = 80,40 kN/m2 ≈ 81 kN/m2

Momen pada penampang kritis momen


Mu maks = T1X1 + T2X2 = 60 x 2,4 x 125 + ½ x 21 x 2,4 x 1,667 = 222,008 kNm

Gaya geser berfaktor pada penampang kritis geser (titik 2)

V U maks=1 /2 ( 81+60 ) 2 , 40=169, 20 kN (perhatikan gambar di atas)

Kontrol Kekuatan Geser pada tumit


Kekuatan geser ditinjau pada penampang sisi muka dinding vertikal.

Gaya geser berfaktor Vu = 169,20 kN


Gaya geser nominal :
1 '
∅V c=0,6× √ f ×b×d ⇒ d=h−p=800−100=700 mm
6 c
1
∅V c=0,6× √ 20×1000×700=313049 N =313 , 049 kN
6
∅V c >V U →Tidak diperlukan tulangan geser

Perhitungan tulangan pada tapak kaki.

Mu = 217,177 kNm
d = 800 – 100 = 700 mm
ρmin = 0,0047

MU 222 ,008×1000×1000
k= 2
= =0 , 533 MPa
∅b d 0 , 85×1000×7002

0 , 85 f 'c 2k 0 , 85×20 2×0 , 533


ρ=
fy ( √
1− 1− =
)
0 , 85 f c 300
' ( √
1− 1−
0 ,85×20 )
=0 , 0018

dipakai ρmin karena ρ < ρmin

A = ρ x b x d = 0,0047 x 1000 x 700 = 3290 mm2


Digunakan tulangan Ø 22 – 100 = 3802,86 mm2

Tulangan bagi Abg = 0,002 b h = 0,002 x 1000 x 800 = 1600 mm2


Digunakan tulangan bagi Ø 18 – 150 = 1697,14 mm2

Penggambaran detail tulangan (di halaman berikut )


0,20

Ø 22 - 100

7,20

Ø 18 - 150

Ø 18 - 150
Ø 22 - 100

0,80

1,60 0,80 2,40

Gambar Detail Penulangan hasil disain

Sebagai tugas :
Kerjakan kembali soal di atas dengan ketinggian tanah 6,5 m dengan mutu beton f c’ =
25 MPa dan mutu baja fy = 250 Mpa

Dikirim melalui email paling lambat tanggal 5 juni 2016 sebalum jam 24.00 wita.

Anda mungkin juga menyukai