Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI

Dosen Pembimbing :

Ir. Gede Sarya. MT

Disusun oleh :

DEDIK DWI PRANGGONO


1431600097

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya Telp (031) 5925289
Kata pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas segala berkah dan
rahmat nya sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum konstruksi mata kuliah
mekanika rekayasa II dengan baik.

Laporan ini dibuat secara sistematis, sehingga dapat berguna bagi mahasiswa lain
sebagai salah satu referensi dalam proses mengerjakan laporan seperti ini.

Atas terselesaikanya laporan ini kami tidaklah lupa mengucapan banyak terima kasih
terhadap pihak - pihak yang menjadi pembimbing kami yaitu :

1. Masca Indra Triana, ST.,M.S.M.


2. Ir. Soekarno (Asisten lab)
3. Ir. Gede Sarya. MT

Demikian laporan ini kami buat, kurang lebihnya kami mohon maaf, sebab kami
mengharapkan kritik dan saran untuk mengembangkan dan perbaikan laporan ini.Semoga
dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Teknik khususnaya Jurusan Teknik Sipil
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Surabaya, 08 juni 2017.


BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Uji lengkung ( Bending Test ) merupakan salah satu pengujian yang dilakukan utuk
mengetahui dari suatu material yang diujikan kayu dengan memberikan suatu
tegangan tertentu pada titik yang telah ditentukan pengujian ini diperlukan dalam
pelaksanaan suatu konstruksi untuk menentukan bahan seperti apa yang harusnya
digunakan dalam sutu konstruksi yang sedang dilaksankan, uji lengkung memiliki
berbagai jenis percobaan : jepit-jepit, sendi-sendi,jepit-sendi,dan jepit bebas.

Tegangan geser terjadi secara pararel pada bidang material, berbeda dengan tegangan
normal yang tegak lurus dengan bidang. Kondisi tegangan geser dapat terjadi dengan
melakukan geseran secara langsung ( direct shear ) dan tegangan puntir (torsional stress ).

Fenomena geseran secara langsung dapat dilihat pada saat kita menancapkan paku
kedalam balok kayu yng bersinggungan secara langsung. Sedangkan fenomena tegangan
puntiran, dapat terjadi apabila status pesimen mengalami momen torsi. Dengan adanya
tegangan geser , maka respon yang diterima materialpun berbeda..

Angka Voisson merupakan angka pencatatan untuk perubahan volume suatu bahan uji
karena mendapat tekanan tertentu yang mengakibatkan perubahan ukuran panjang, lebar,
dan tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam laporan ini adalah:
A. Uji Lengkung dan atau Tekan
1. Pengujian material konstruksi menggunakan alat test bending Akas , meteran,
jangka sorong, yang merupakan alat-alat yang digunakan untuk menentukan
kekuatan suatu material yang perlu dipahami oleh mahasisiwa teknik sipil,
2. Mengembangkan pemahaman teoritis yang telah didapatkan dengan melakukan
pengaplikasiannya. Secara langsung.
3. Dapat menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan material.
B. Uji Tegangan Puntir
1. Pengujian plat besi tulangan dengan alat putir untuk mendapatkan besarnya
kakuatan material uji terhadap gaya puntir,
2. Menentukan pemahaman terhadap teori yang berhubungan dengan satuan pada
gaya puntir.
C. Uji Angka Voisson
1. Menetapkan nilai dari regangan lateral dan regangan longitudinal pada benda uji.

1.3 Batasan Masalah


1. Pengujian batas kekuatan pasangan kayu dengan memberikan tegangan tertentu
2. Melukan percobaan bending dengan percobaan Sendi - sendi .

1.4 Tujuan Masalah


A. Uji lengkung
1. Untuk megetahui perilaku balok yang megalami bending
2. Untuk mengetahui hubungan beben ( P ) dengan defleksi ( A )
3. Untuk mengetahui hubungan beban rotasi ( O )
4. Untuk menghitung modulus elastic ( E )

B. Uji Tegangan Puntir


1. Mengetahui standar dan prosedur uji puntir
2. Memahami mekanisme terbentuknya patahan material oleh tegangan geser.
3. Untuk mengetahui prilaku batang yang mnegalami puntir
4. Untuk menghitung besanya modulus guling ( G )

C. Uji Angka Voisson


1. Untuk membandingkan regangan lateral dengan regangan longitudinal dari setiap
benda uji.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Uji lengkung (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk
menentukan mutu suatu matrian secara visual. Selain itu uji bending di gunakan untuk
mengukur kekuatan material akibat pembebanan dan kekenyalan hasil sambungan las
weld metal maupun HAZ. Dalam pemberian beban dan penentuan dimensi mandrel
ada beberapa faktor yang harus dperhatikan, yaitu :
1. Kekuatan tarik (tensile strength).
2. Komposisi kimia dan struktur mikro terutama kandungan Mn dan C.
3. Tegangan luluh (yield)
Uji puntir pada suatu specimen di lakukan untuk menentukan keplastisan suatu
material.Spesien yang di gunakan dalam pengujian puntir adalah besi tulangan dengan
penampang lingkaran Karena bentuk penampang ini paling sederhan sehingga mudah
di ukur. Spesien tersebut hanya di kenai beban puntiran pada salah satu ujungnya
karena dua pembebanan akan memberikan ketidak konstanan sudut putir yang di
peroleh dari pengukuran.
Pengujian angka voison pada beberapa balok yang di uji untuk menentukan
besarnya regangan lateral dan regangan longitudinal yang menantinya apat di
bandingkan untuk setiap benda uji.
2.2 Maksud Dan Tujuan
Pengujian sendi sendi di maksudkan untuk mengetahui besarnya kemampuan
dari kayu dala menerima beban yang di berikan oleh alat dengan perletakan berupa
sendi-sendi di kedua ujung kayu pada alat penguji.dari pengujian ini dapat di temukan
nilai dari modulus elastisistas dari bahan kayu yang di ujikan
Pengujian puntir di maksudkan untuk mengetahui alat puntir dan cara kerja
serta cara pemakaian alat tersebut. Selain itu juga dimaksudkan agar dapat
menunjukkan masing-masing fungsi dari bagian alat puntir dapat pula memahami
rumus yang terdapat dalam pengujian puntir serta dapat memahami, mencari, dan
mampu memakai modulus geser guling.
Pengujian angka voison dmaksudkan untuk mengetahui cara kerja pada alat uji
yang di gunakan, serta dapat mencari faktor-faktor yang mempengaruhi angka voison
yang dapat dketemukan dari hasil praktikum yang telah di lakukan.
2.3.Peralatan Praktikum.
A. Alat bending
1. Alat bending akas
2. Meteran
3. Penggaris.
4. Micrometer.
5. Sepidol.
6. Kunci inggris.
B. Alat tegangan puntir
1. 1 unit alat puntir
2. Micrometer.
3. Kunci inggris.
4. Kunci L
5. Dial meter
6. Meteran.
7. Sepidol.
C. Alat percobaan voison
1. Alat tekan.
2. Jangka sorong.
3. Spidol.
4. Penggaris.
5. Dial.
2.4 Bahan
Uji lengkung
1.Kayu dengan panjang 125 cm sebanyak 3 batang.
Uji tegangan puntir
1.Besi tulangan dengan panjang 180 cm.
Uji voison
1.Kayu sebanyak 3 batang dengan ukuran (3x4x10) cm.
2.5 Langkah langkah percobaan.
A. Uji lengkung dan atau tekan.
1. Kayu di bagi menjadi 5 bagian dengan memberikan tanda berupa garis
spidol dan di beri angka.
2. Kayu di pasang pada alat bending dengan posisi awal tanpa tegangan,
dengan posisi perletakan sendi-sendi di kedua ujung kayu.
3. Kayu di tekan dengan pembebanan alat bending, dengan tegangan
tertentu. Kemudian nilai perubahan jarak kayu akibat pembebanan
tegangan di catat sampai kayu tersebut patah.
B. Uji tegangan puntir.
1. Menyiapkan benda uji yang panjang yang telah di tentukan.
2. Kemudian diameter pada benda uji di ukur pada bagian tengah dan ujung-
ujungnya.
3. Selanjutnya lengan beban di pasang tepat di tengah-tengah benda uji, dan
di ukur panjang lengan bebannya.
4. Lengan beban yang di pasang kemudian di tempatkan pada alat puntir
dalam keadaan mendatar.
5. Lalu dial indikatordi letakkan sedemikian rupa agar jarum dial indicator
menunjukkan titik 0.
6. Lengan dial indikator selanjutnya di ukur.
7. Catat berat beban dan gantungkan beban pada kait lengan.
8. Setelah itu lakukan pengamatan dengan mencatat penurunan lengan beban
yang terjadi dengan membaca nilai yang tertera pada dial indicator.
C. Pengujian teganga voison
1. Kayu yang akan di uji di ukur dengan menggunakan jangka sorong,
kemudian hasil pengukuran di masukkan kedalam tabel data.
2. Lalu kayu yang akan di uji di beri tekanan menggunakan alat yang telah
dipersiapkan searah longitudinal secaraa bertahap.
3. Setelah kayu di tekan maka di lakukan kembali pencatatn atas pengukuran
panjang, lebar, dan tinggi pada kayu tersebut, pada tiap-tiap tahap
penekanan.
4. Setelah kayu sekiranya mengalami kerusakan maka penekanan terhadap
kayu tersebut harus di hentikan.
BAB III
Data Perhitungan
LABORATORIUM KONSTRUKSI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
DATA PENGUKURAN

PERLETAKAN SENDI-SENDI
No. Kayu :2 B: 2,9 2,8 3,12 cm
Panjang kayu : 125 cm H: 5,12 5,2 5,21 cm
L: 55 Cm

PERLETAKAN SENDI-SENDI
No. Kayu :3 B : 2,9 2,8 2,9 Cm
panjang kayu : 125 cm H : 5,2 5,2 5,2 Cm
L: 55 cm
Perhitungan Nilai

PERLETAKAN SENDI-SENDI
No. Kayu : 1 B: 2,91 2,86 2,91 cm
panjang kayu : 125 cm H: 5,31 5,23 5,31 cm
L: 55 Cm

PERLETAKAN SENDI-SENDI Dia Piston : 10 cm


No. Kayu : 2 B: 2,9 2,8 3,12 cm
panjang kayu : 125 cm H: 5,12 5,2 5,21 cm
L: 55 cm

PERLETAKAN SENDI-SENDI B:
No. Kayu : 3 H: 2,9 2,8 2,9 cm
panjang kayu : 125 cm L: 5,2 5,2 5,2 cm
Perhitungan nilai E

No. Kayu :1 B : 2.89 cm


Panjang kayu : 125 cm H : 5.28 cm

I : 35.56cm L : 55 cm

JENIS E rata-rata
NILAI E
PERCOBAAN Titik (Horizontal) (E E)2
0 4 5 6 7
1 0 153040.09 109314.35 91824.06 59515.59 103423.52 5770733302
2 0 43725.74 22374.28 25506.68 14878.90 26621.40 700200.7341
Sendi-sendi 3 0 31883.35 23048.21 17934.39 10183.28 20762.31 44834749
4 0 37326.85 21021.99 22728.73 15662.00 24184.89 10714421.34
5 0 76520.05 63766.71 76520.05 59515.59 69080.60 1732425591
1 0 38260.02 27328.59 22956.01 14878.90 25855.88 2567365.552
2 0 10931.44 5593.57 6376.67 3719.72 6655.35 432757768
Jepit-jepit 3 0 7970.84 5762.05 4483.60 2545.82 5190.58 495846217.1
4 0 9331.71 5255.50 5682.18 3915.50 6046.22 458471947.2
5 0 19130.01 15941.68 19130.01 14878.90 17270.15 103795986.7
1 0 66955.04 47825.03 40173.02 26038.07 45247.79 316470246.4
2 0 19130.01 9788.75 11159.17 6509.52 11646.86 249997779.2
3 0 13948.97 10083.59 7846.29 4455.18 9083.51 337628584.8
Jepit-sendi
4 0 16330.50 9197.12 9943.82 6852.12 10580.89 284842944.7
5 0 33477.52 27897.93 33477.52 26038.07 30222.76 7642905.755
E rata-rata (vertikal) : 27458.18 10249430009

No. Kayu :2 B : 2.94 cm


Panjang Kayu : 125 cm H : 5.18 cm
I : 33,98 cm4 L : 55 cm
JENIS E rata-rata
NILAI E
PERCOBAAN Titik (Horizontal) (E E)2
0 5 6 7
1 0 66714.24 53371.39 50945.42 57010.35 873330811.8
2 0 50035.68 36949.43 29494.72 38826.61 129241138.8
3 0 28591.82 20884.46 18679.99 22718.75 22462162.66
Sendi-sendi
4 0 36389.59 30021.41 24365.20 30258.73 7843086.737
5 0 66714.24 53371.39 50945.42 57010.35 873330811.8
1 0 16678.56 13342.85 12736.36 14252.59 174387687
2 0 12508.92 9237.36 7373.68 9706.65 315116780.2
Jepit-jepit
3 0 7147.95 5221.11 4670.00 5679.69 474302730.2
4 0 9097.40 7505.35 6091.30 7564.68 395751262.2
5 0 16678.56 13342.85 12736.36 14252.59 174387687
1 0 29187.48 23349.98 22288.62 24942.03 6331020.943
2 0 21890.61 16165.37 12903.94 16986.64 109653147.8
Jepit-sendi 3 0 12508.92 9136.95 8172.49 9939.46 306905756.6
4 0 15920.44 13134.37 10659.78 13238.20 202207993.4
5 0 29187.48 23349.98 22288.62 24942.03 6331020.943
(vertikal) : 23155.29 4071583098

No. Kayu : 3 B : 2.87 Cm


panjang kayu : 125 cm H : 5.20 Cm
I : 33.58 cm4 L : 55 cm
JENIS E rata-rata
NILAI E
PERCOBAAN Titik (Horizontal) (E )2
0 4 5 6 7
1 0 216012.68 270015.85 194411.41 162009.51 210612.36 33545453244
2 0 46288.43 50627.97 34716.32 33354.90 41246.91 190128933.3
Sendi-sendi 3 0 36002.11 33751.98 25580.45 23626.39 29740.23 5207757.378
4 0 24924.54 25313.99 23144.22 21808.97 23797.93 13397450.87
5 0 36002.11 36820.34 37386.81 37802.22 37002.87 91101103.47
1 0 54003.17 67503.96 48602.85 40502.38 52653.09 634783436.9
2 0 11572.11 12656.99 8679.08 8338.72 10311.73 294000903.9
Jepit-jepit 3 0 9000.53 8438.00 6395.11 5906.60 7435.06 400925454.3
4 0 6231.13 6328.50 5786.05 5452.24 5949.48 462624132
5 0 9000.53 9205.09 9346.70 9450.55 9250.72 331511720.7
1 0 94505.55 118131.93 85054.99 70879.16 92142.91 4184113834
2 0 20251.19 22149.74 15188.39 14592.77 18045.52 88598162.69
Jepit-sendi 3 0 15750.92 14766.49 11191.45 10336.54 13011.35 208710881.4
4 0 10904.49 11074.87 10125.59 9541.43 10411.59 290586143.7
5 0 15750.92 16108.90 16356.73 16538.47 16188.76 126999940.8
(vertikal) : 38520.03 40868143099

A. Perhitungan Puntir
Panjang Besi ( L ) : 180 cm
Diameter Besi : 1.05 cm
Panjang besi antara perletakan ( L1 ) : 80 cm
Panjang lengan tekan (a) : 63 cm
Panjang lengan dial indicator (b) : 56 cm
Skala dial lengan indicator : 0.01 cm
Dial sebelum pembebanan : 4474 cm

Beban Pembacaan dial indicator


(kg) 1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5 menit
0.25 4410 4409 4409 4409 4409
0.5 3943 3946 3946 3949 3949
1 3138 3138 3138 3138 3139
2 1510 1581 1587 1587 1576
4 0 0 0 0 0

L : 180 cm
A : 63 cm
B : 56 cm
rata rata : 99.67 cm
L1 : 160 cm
Ip : 9.79 cm

W (G - )2
T G
kg mm
0.25 6.5 15.75 0.12 554.4860491 108681.2122
0.5 52.5 31.5 0.94 137.3013074 7659.121154
1 133.5 63 2.38 107.9897923 13648.76292
2 289.8 126 5.18 99.49370101 15706.10784
= 224.8177124 145695.2041

Perhitungan Puntir

++
rata rata = 3
180 + 63 + 56 T =wxa
= 3

= 99,67 = 0,25 x 63

= 5 0,25 = 15,75
10

=
4474 4409 =
10

6,5
= 6,5 mm = 56

1
Ip = 32 = 0,12

1 22 1
= 32 99,67 G = 4
7

15,75 160
= 9, 79 cm = 4 9,79 0,12

= 554,486

( )2 145695,2
= = = 220,374
1 41

G = - 1,64 . S

= 145695,2 1,64 .220,374 = 145333,787

Pertanyaan

1. Gambar alat punter dan ceritakan urutan kerjanya !


2. Sebutkan fungsi dari masing masing bagian alat !
1
3. Turunkan Rumus G = 4

4. Kapan modulus geser guling (G) dipakai ?

Jawaban
1. Urutan Kerja :
a. Siapkan benda uji dengan panjang L (ditentukan asisten lab)

b. Kemudian ukur diameter pada benda uji di ukur pada bagian tengah dan ujung-
ujungnya.
c. Selanjutnya lengan beban di pasang tepat di tengah-tengah benda uji, dan di ukur
panjang lengan bebannya.

d. Lengan beban yang di pasang kemudian di tempatkan pada alat puntir dalam keadaan
mendatar.
e. Lalu dial indikatordi letakkan sedemikian rupa agar jarum dial indicator menunjukkan
titik 0.

f. Lengan dial indikator selanjutnya di ukur.

g. Catat berat beban dan gantungkan beban pada kait lengan.


h. Setelah itu lakukan pengamatan dengan mencatat penurunan lengan beban yang
terjadi dengan membaca nilai yang tertera pada dial indicator.

2. Fungsi masing masing alat


a. Besi
Sebagai media uji
b. Meteran
Untuk mengukur panjang besi sebelum diberi penjepit dan setelahnya
c. Jangka sorong
Unruk mengukur diameter besi
d. Spidol
Digunakan untuk menandai besi saat dilakukan pengukuran dengan meteran
e. Penjepit besi
Untuk menjepit besi pada bagian kedua ujung dan bagian tengah agar dapat
diletakkan pada alat punter
f. Kunci L
Digunakan untuk mengunci dan membuka alat penjepit pada besi
g. Pipa besi
Digunakan untuk membantu kunci L dalam membuka dan mengunci baut pada
penjepit besi
h. Alat punter
Sebagai perletakan besi untuk pengujian dan sebagai ketahanan besi sehingga
menyebabkan gaya punter
i. Lengan beban
Penghubung antara besi dengan perletakan beban serta tempat untuk jarum dial
indicator
j. Dial indicator
Untuk membaca perubahan ketahanan besi tiap waktu dengan eban tertentu akan
mengalami gaya puntir
k. Alat peletakan beban
Sebagai tempat dimana plat besi diletakkan
l. Plat besi/beban
Sebagai indicator beban
m. Tempat dial indicator
Untuk menempelkan dial indicator

1 1 1 8 1
3. = 1 = 1 =
4 4
32 8

4. Ketika kita akan merencanakan membangun sebuah rumah , dalam prosesnya pasti akan
membutuhkan besi sebagai penopang bangunan rumah. Jadi terlebih dahulu harus
mengetahui modulus geser gulingnya agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
B. Perhitungan Voisson

Kalibrasi proving ring = 29,25 lbs/divisi Kalibrasi dial penurunan = 0,01 mm


Panjang (L) = 98,5 cm Lebar (B) = 48 mm Tebal (T) = 1,625 mm r
No. Benda Uji / Pencatatan
Pembacaan Pembacaan
1 2 3
Proving ring Dial Penurunan
L B T L B T L B T
(P) ( L)
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
0 0 100 52.00 30.00
20 52 99.48 52.2 30.00
40 90 99.10 52.6 30.10
60 124 98.76 52.6 30.10
80 159 98.41 52.7 30.17
100 191 98.09 52.7 30.20
120 224 97.76 52.8 30.25
140 255 97.45 52.8 30.31
160 287 97.13 52.9 30.40
180 318 96.82 53 30.54
200 348 96.52 53 30.60
0 0 98.5 48 26
20 34 98.16 48.5 26.4
40 63 97.87 48.6 27.3
60 94.5 97.55 49 28
80 127 97.23 49.6 28.05
100 162 96.88 49.63 28.7
120 199 96.51 49.7 28.7
140 236 96.14 49.75 28.71
160 275 95.76 49.8 28.73
180 311 95.29 49.82 28.75
200 346 95.04 49.84 28.77
0 0 99 46.6 29
20 10 98.9 46.67 29.1
40 41 98.59 46.71 29.43
60 77 98.23 46.72 29.5
80 109 97.91 46.74 29.52
100 142 97.58 46.83 29.55
120 175 97.25 46.9 29.79
140 207 96.93 46.92 29.88
160 236 96.64 47.11 29.9
180 265 96.36 47.17 29.93
200 295 96.05 47.3 29.94
Alat Ukur / Merk / Serie : VOISSON
No. Kayu : 1
Ukuran kayu (L) : 98.5 cm
0 : 1560
P1 0 52 90 124 159 191 224 255 287 318 348
L 0 0.520 0.900 1.240 1.590 1.910 2.240 2.550 2.870 3.180 3.480
L 0 0.005 0.009 0.012 0.016 0.019 0.022 0.026 0.029 0.032 0.035
B 52 52.200 52.600 52.600 52.700 52.7 52.800 52.800 52.900 53 53
T 30 30 30.100 30.100 30.170 30.2 30.250 30.310 30.400 30.540 30.6
i 1560 1566 1583.260 1583.260 1589.959 1591.540 1597.200 1600.368 1608.160 1618.620 1621.8
A 0 6 23.260 23.260 29.959 31.540 37.2 40.368 48.160 58.620 61.8
T 0 0.004 0.015 0.015 0.019 0.020 0.024 0.026 0.031 0.038 0.040
V 0 0.740 1.657 1.202 1.2 1.059 1.065 1.015 1.076 1.182 1.138
V : 10.159
: 1.0159

No Kayu :2
Ukuran Kayu :98.5 cm

o : 1248

P1 0 34 63 94.5 127 162 199 236 275 311 346


L 0 0.340 0.630 0.950 1.270 1.620 1.990 2.360 2.740 3.210 3.460
L 0 0.003 0.006 0.010 0.013 0.016 0.020 0.024 0.028 0.033 0.035
B 48 48.500 48.6 49.0 49.600 49.630 49.7 49.750 49.8 49.820 49.840
T 26.0 26.4 27.3 28.0 28.050 28.7 28.7 28.710 28.730 28.750 28.770
i 1248 1280.400 1326.780 1372.0 1391.280 1424.381 1426.390 1428.323 1430.754 1432.325 1433.897
A 0 32.400 78.780 124.0 143.280 176.381 178.390 180.323 182.754 184.325 185.897
T 0 0.026 0.063 0.099 0.115 0.141 0.143 0.144 0.146 0.148 0.149
V 0 7.521 9.870 10.302 8.904 8.593 7.075 6.031 5.264 4.532 4.241
V : 67.801
: 6.780
No Kayu :3
Ukuran Kayu :98.5 cm

0 : 1351

P1 0 10 41 77 109 142 175 207 236 265 295


L 0 0.100 0.410 0.770 1.090 1.420 1.750 2.070 2.360 2.640 2.950
L 0 0.001 0.004 0.008 0.011 0.014 0.018 0.021 0.024 0.027 0.030
B 47 46.670 46.710 47 46.740 46.830 47 46.920 47.110 47 47.300
T 29 29 29.430 29.500 29.520 29.6 29.790 29.880 29.900 29.930 29.9
i 1351 1358 1375 1378 1380 1384 1397 1402 1409 1412 1416
A 0 7 23 27 28 32 46 51 57 60 65
T 0 0.005 0.017 0.020 0.021 0.024 0.034 0.037 0.042 0.045 0.048
V 0 4.906 4.159 2.554 1.906 1.673 1.915 1.790 1.775 1.676 1.608
V : 22.286
: 2.23

Perhitungan Voisson
Tugas

1. Sebuah kubus ukuran (3 x 4 x 10) cm mendekati tekanan searah panjang kayu sebesar
50N. Hitung perubahan volume kayu (pakai hasil table 1 )

50 KN

Jawab :
=

Y= 10 cm 50 10
=
12 41,6

= 1


Z= 4 cm y =

X = 3 cm 1
y = 10

= 0,1
50 10
= = Y1 = y y
12

= 41,6 = 10 1 = 9
x =v.y z = z . z
= 3,342 x 0,1 = 0,3342 x 4 = 1,337 cm
= 0,3342 Z1 = z0 + z
x = x . x = 4 + 1,337
= 0,3342 x 3 = 5,337 cm
= 1,0026 cm V1 = Y1 . X1 . Z1
X1 = X0 + x = 9 x 4,0026 x 5,337
= 3 + 1,0026 = 192,27 cm3
= 4,0026 cm V0 = Y0 . X0 . Z0
z =v.y = 10 x 3 x 4
= 3,342 x 0,1 = 120 cm3
= 0,3342cm V = V1 V0
= 192,27 - 120
= 72,27 cm
C.Perhitungan Tekuk

PERLETAKAN JEPIT BEBAS


No. Kayu :1 B : 3.65 3.65 3.65 cm
panjang kayu : 100 cm t : 2.38 2.38 2.38 cm
L : 90 cm
P 0 6 7 10 12 13 15
Titik kg / kg / kg / kg /
kg / cm2 kg / cm2 kg/cm2
cm2 cm2 cm2 cm2
1 7.80 7.60 7.60 7.50 7.50 7.43 7.24
2 7.66 7.65 7.50 7.38 7.10 6.94 6.86
3 7.91 7.85 7.59 7.20 6.99 6.41 6.3
4 7.40 7.40 7.30 7.33 7.14 7.05 6.61
5 7.70 7.64 7.63 7.53 7.42 7.3 7.33

No. Kayu : 2 B : 3.41 3.41 3.41 cm


panjang kayu : 100 cm H : 2.5 2.5 2.5 cm
L : 90 cm
P 0 6 8 10 12 14 16
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg/cm2 kg/cm2
1 7.66 7.61 7.52 7.36 7.31 7.26 7.23
2 7.68 7.62 7.39 7.29 7.09 7.09 7
3 7.48 7.34 7.28 6.99 6.48 6.48 6.32
4 7.94 7.89 7.13 7.00 6.78 6.78 6.64
5 7.78 7.61 7.38 7.50 7.3 7.30 7.09
No. Kayu : 3 B : 3.37 3.37 3.37 cm
Panjang Kayu : 100 cm H : 2.35 2.35 2.35 cm
L : 90 cm
P 0 6 8 10 12 14 16
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2
1 7.66 7.51 7.33 7.25 7.26 7.3 7.20
2 7.53 7.44 7.35 6.9 6.78 6.64 6.45

3 7.56 7.55 7.19 6.46 6.14 6.81 5.55

4 7.56 7.55 7.2 6.84 6.51 6.24 6.04

5 7.55 7.53 7.37 7.29 7.26 7.1 7.50

Data Perhitungan Y atau

PERLETAKAN JEPIT BEBAS


No. Kayu :1 B : 3.65 3.65 3.65 cm
panjang kayu : 100cm t : 2.38 2.38 2.38 cm
L : 90 cm
P 0 6 7 10 12 13 15
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg/cm2
1 0.00 0.20 0.20 0.30 0.30 0.37 0.56
2 0.00 0.01 0.16 0.28 0.56 0.72 0.80
3 0.00 0.06 0.32 0.71 0.92 1.50 1.61
4 0.00 0.00 0.10 0.07 0.26 0.35 0.79
5 0.00 0.06 0.07 0.17 0.28 0.40 0.37

No. Kayu : 2 B : 3.41 3.41 3.41 Cm


Panjang Kayu : 100 cm H : 2.5 2.5 2.5 Cm
L : 90 cm

P 0 6 8 10 12 14 16
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg/cm2 kg/cm2
1 0 0.05 0.14 0.30 0.35 0.40 0.43
2 0 0.06 0.29 0.39 0.59 0.59 0.68
3 0 0.14 0.20 0.49 1.00 1.00 1.16
4 0 0.05 0.81 0.94 1.16 1.16 1.30
5 0 0.17 0.40 0.28 0.48 0.48 0.69
No. Kayu : 3 B : 3.37 3.37 3.37 Cm
Panjang Kayu : 100 cm H : 2.35 2.35 2.35 Cm
L : 90 cm
P 0 6 8 10 12 14 16
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2
1 0 0.15 0.33 0.41 0.40 0.36 0.46
2 0 0.09 0.18 0.63 0.75 0.89 1.08
3 0 0.01 0.37 1.10 1.42 0.75 2.01
4 0 0.01 0.36 0.72 1.05 1.32 1.52
5 0 0.02 0.18 0.26 0.29 0.45 0.05

Data Perhitungan P x Y atau

PERLETAKAN JEPIT BEBAS


No. Kayu :1 B : 3.65 3.65 3.65 cm
panjang kayu : 100 cm t : 2.38 2.38 2.38 cm
L : 90 cm

P 0 6 7 10 12 13 15
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg/cm2
1 0.00 94.20 109.90 235.50 282.60 377.59 659.40
2 0.00 4.71 87.92 219.80 527.52 734.76 942.00
3 0.00 28.26 175.84 557.35 866.64 1530.75 1895.78
4 0.00 0.00 54.95 54.95 244.92 357.18 930.23
5 0.00 28.26 38.47 133.45 263.76 408.20 435.68

No. Kayu :2 B : 3.41 3.41 3.41 cm


panjang kayu : 100 cm t : 2.5 2.5 2.5 cm
L : 90 cm

P 0 6 8 10 12 14 16
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg/cm2 kg/cm2
1 0 23.55 87.92 235.50 329.70 439.60 540.08
2 0 28.26 182.12 306.15 555.78 648.41 854.08
3 0 65.94 125.60 384.65 942.00 1099.00 1456.96
4 0 23.55 508.68 737.90 1092.72 1274.84 1632.80
5 0 80.07 251.20 219.80 452.16 527.52 866.64
No. Kayu : 3 B : 3.37 3.37 3.37 cm
Panjang Kayu : 100 cm H : 2.35 2.35 2.35 cm
L : 90 cm
P 0 6 8 10 12 14 16
Titik kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2 kg / cm2
1 0 70.65 207.24 321.85 376.80 395.64 577.76
2 0 42.39 113.04 494.55 706.50 978.11 1356.48
3 0 4.71 232.36 863.50 1337.64 824.25 2524.56
4 0 4.71 226.08 565.20 989.10 1450.68 1909.12
5 0 9.42 113.04 204.10 273.18 494.55 62.80

Mencari nilai Y
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan.
Dari praktikum konstruksi mekanika rekayasa II dapat di simpulkan
bahwa dengan di lakukannya percobaan bending dan atau tekan maka :
o Kita dapat mengetahui kondisi balok yang mengalami bending
o Dapat mengetahui beban (p) denngan defleksi (A).
o Sehingga dapat menghitung modulus elastisitasnya.
Lalu percobaan puntir dapat di simpulkan :
o Kita dapat mengetahui kondisi batang besi yang mengalami puntir.
o Kita dapat juga menghitung modulus gulingnya.

Sedangkan melalui percobaan voison dapat di simpulkan:

o Kita dapat menentukan perbandingan regangan lateral dengan


tegangan longitudinal dari setiap benda ujinya.
4.1 Saran
Sebaiknya ssetiap kali melakukaan perhitungan di lakukan secara teliti dan
hati-hati serta pastikan hasil perhitungan itu benar, saat di lapangan kerja sam tim
sangat di butuhkan untuk mendapatkan data yang lebih akurat, usahakan setiap
kali melakukan pengukuran di kerjakan secara seksama an terperinci agar tidak
terdapat kesalahan pengukuran benda uji.

Anda mungkin juga menyukai