Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya buku Petunjuk
Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan Semester 3 ini.
Dengan terselesaikannya buku ini berkat bantuan dari berbagai pihak, sudah
selayaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Atas segala kebaikannya yang tidak dapat kami hitung satu persatu, kami
mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Semoga Allah SWT selalu
memberikan rachmat kepada semua yang kami sebutkan di atas. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dengan dibuatnya buku Petunjuk Praktikum Laboratorium
Pengujian Bahan ini dimaksudkan agar memudahkan semua pemakai
laboratorium dalam menguji bahan bangunan, memberikan informasi dan
pemahaman kepada seluruh Instruktur dan seluruh Mahasiswa Jurusan Sipil
Politeknik Negeri Malang, sehingga diharapkan para lulusannya akan lebih
jelas tentang keberadaan dan penerapannya untuk masing-masing konstruksi
yang akan dilaksanakan.
BAB II
PENGUJIAN SEMEN
1.3 Peralatan
a. Saringan No. 100 dan No. 200 dan PAN sesuai menurut standar
ASTM.
b. Neraca analitik kapasitas maksimum 2000 gram dengan
ketelitian 0,1 %.
c. Kuas dengan ukuran tangkai dan bulu kuas yang sesuai untuk
keperluan ini.
1.4 Benda Uji
Contoh semen portland sebanyak 50 gram.
1.6 Perhitungan
𝐴
Kehalusan (𝑓) = 𝐵 𝑥 100%
1.7 Pelaporan
a. Laporan prosentase benda uji yang tertahan di atas masing-
masing saringan No. 100 dan No. 200.
b. Kesimpulan dari hasil pengujian yang anda lakukan.
Catatan :
1.8 REFERENSI
a. AASHTO T-128-67
b. ASTM C-184-66
c. Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, DPU
d. PEDC, Bandung Pengujian Bahan, Edisi 1983
𝑎
Kehalusan (f) = 𝑏 x 100%
8
No. 100 = 50 x 100%
= 0,16%
35
No. 200 = 50 x 100 %
= 0,7%
7
PAN = x 100%
50
= 0,14 %
2.3 Peralatan
a. Botol Le Chatelier.
b. Kerosin bebas air atau naptha dengan berat jenis 62 API (
American Petrolium Institute ).
2.6 Perhitungan
Berat semen
Berat jenis semen = ×𝑑
(V2 − V1 )
Keterangan :
V1 = Pembacaan pertama pada skala botol
V2 = Pembacaan keduan pada skala botol
(V2 - V1) = Isi cairan yang dipindahkan oleh semen dengan berat
tertentu
d = Berat isi air pada suhu 4°C ( 1 gr/ cm³)
2.7 Pelaporan
a. Laporkan nilai berat jenis sampai 2 (dua) angka dibelakang
koma
b. Kesimpilan dari hasil uji yang anda peroleh
Catatan :
a. Berat jenis Semen Portland sekitar 3,15.
b. Percobaan dibuat 2 (dua) kali, selisih kedua hasil percobaan
yang diijinkan 0,01.
2.8 Referensi
a. AASHTO T – 133 – 74
b. ASTM C – 188 – 44
c. PEDC Bandung, Pengujian Bahan, Edisi 1983
Catatan :
Temperatur pembacaan pertama 26°C
Temperatur pembacaan kedua 27.5°C
Berat isi air pada suhu 4°C = 1 gr/cm³
3. PENGUJIAN KONSISTENSI NORMAL SEMEN PORTLAND
3.1 TUJUAN
3.1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, anda akan dapat
menetahui dan memahami sifat-siat fisik, mekanik dan
teknologi semen Portland serta pengaruhnya terhadap beton
dengan benar.
3.1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, anda dapat :
1. Menentukan konsistensi normal semen Portland dengan
alat Vicat
2. Menggunakan peralatan uji dengan terampil
3.3 PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian ini adalah :
1. Neraca, dengan ketelitian 0.1% dari berat contoh yang
ditimbang
2. Gelas ukur 200 ml, dengan ketelitian 1 (satu) ml
3. Satu set alat Vicat yang terdiri dari alat Vicat dan cincin konik
(conical ring)
4. Stopwatch
5. Sendok perata (spatula)
6. Alat pengaduk
7. Sarung tangan karet
8. Air suling sebanyak ±300 cm3
3.6 PERHITUNGAN
Perhitungan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 = berat semen × 100%
3.7 PELAPORAN
Cara untuk membuat laporan pada pengujian ini adalah sebagai
berikut :
1. Buatlah grafik penuruan terhadap konsistensi
2. Konsistensi normal, didapat pada penurunan 10 ± 1mm
3. Kesimpulan dari hasil uji yang anda peroleh
Catatan:
1. Untuk mendapatkan konsistensi normal, dilakukan beberapa
kali percobaan dengan kadar air yang berbeda. Setiap
percobaan harus dibuat dari contoh semen yang baru dan
selama percobaan dilakukan, peraltan harus bebas dari getaran.
Untuk percobaan pertama disarankan dengan kadar air 28%
2. Pengaruh suhu udara, air pencampur dan kelembaban ruang
diabaikan
3.8 REFERANSI
Referensi yang digunakan dalam pengujian dan penyusunan
laporan ini adalah :
1. AASHTO T-129-74
2. ASTM C-187-71
3. PEDC Bandung, Pengujian Bahan, Edisi 1983
BENDA UJI
PEMERIKSAAN
I II III
Berat Air A Gram 84 78 72
5.3 Peralatan
a. Neraca, dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang di timbang
b. Gelas ukur isi 500 ml atau 1000 ml,dengan ketelitian 1 (satu) ml
c. Kaca datar,tebal 3 (tiga) mm dengan ukuran 15 x 15 cm
d. Stopwatch
e. Sendok perata (spatula)
f. Alat pengaduk
g. Sarung tangan karet
h. Air suling sebanyak ± 300 cm3
i. Cawan
Catatan :
5.6 Referensi
a. SII-0013-81
b. PEDC Bandung,pengujian Bahan, Edisi 1983
Pasta
1,3 cm
Plat Kaca
12 cm
cmcmc
m
c. Disamping dengan cara direbus,dapat pula di lakukan dengan cara
lambat yaitu dengan cara merendam kue di dalam air selama 27 hari
5.7 Referensi
a. SII-0013-81
b. PEDC Bandung,Pengujian Bahan, Edisi 1983
Pasta
1,3 cm
Plat Kaca
12 cm
cmcmc
m