Proyek Infrastruktur
(Physical and Mechanical Characterization of Fresh Bamboo for
Infrastructure Project )
Beberapa peneliti (Wong et al., 2010; Abdul Khalil et al.2012; Hebel dkk.
2014) mengekstrak serat bambu untuk geosynthetics.
Studi ini hanya menganalisa geogrid yang dianyam langsung dari Potongan
bambu segar, yang digunakan untuk memperkuat timbunan jalan raya.
Sifat Fisik Spesimen Bambu dan Tanah
Bambu
Hasil uji strip polimer juga dibandingkan dengan nilai TGDG120 yang dikutip
dalam CS 17689: 1999 (BCS 1999)
Sifat Mekanik Bambu, Polimer dan Tanah
Uji Tarik
Sejajar Serat
Bambu
Kuat tekan ultimit (σuc) dihitung sebagai beban tekan ultimit dibagi dengan
𝐹
area pembebanan, 𝜎𝑢𝑐 = 𝑢𝑐
𝐴
Modulus elastis ditentukan sebagai kemiringan garis lurus yang terletak pada
kurva tegangan-regangan.
Kuat tekan uniaksial utama dihitung sebagai 36,62-48,45 MPa, sesuai dengan
hasill yang diperoleh oleh Wang et al. (2014a) dan Mukhopadhyay dan Dutta
(2015).
Ukuran cetakan : 500 mm x 500 mm x 250 mm
Uji Gesekan Arah geser = arah serat bambu
Permukaan Tegangan normal (σv) = 100, 200, 400, 600, dan 800
Bambu dan kPa
Tanah Standar pengujian: ASTM D5321-02 (ASTM 2002)
Laju pembebanan geser = 1 mm/menit (uji geser
langsung)
Arrangement A : orientasi permukaan bambu hijau (kuning) identik.
Arrangement B: orientasi permukaan hijau dan kuning, selang-seling.
Perpindahan geser dan gaya horisontal dicatat setiap 10 detik/tegangan normal.
Tes dihentikan saat perpindahan geser mencapai sekitar 20% panjang geser.
Kuat geser maksimum = kuat geser puncak
Tegangan geser gagal (τf) = gaya horisontal maksimum dibagi luas daerah bidang
geser
Koefisien gesek permukaan; 𝑓 = 𝜏𝑓 Τ𝜎𝜐
Uji geser langsung
Sudut gesek permukaan; 𝜑𝑠𝑔 = 𝑡𝑎𝑛−1 (𝑓)
Uji Tarik Strip
Bambu Tunggal Untuk menyelidiki sifat mekanis geogrid dan
dalam Spesimen menentukan tegangan tarik yang sesuai
Tanah dengan kegagalan antar ikatan.
Peralatan yang digunakan untuk uji coba tarik telah dimodifikasi dari peralatan
uji geser langsung sebelumnya.
Dua set sampel : bambu-tanah dan polimer-tanah.
Menggunakan tegangan normal 100, 200, 400, 600, dan 800 kPa (= uji geser
langsung)
Lebar (b) dan panjang embedment yang efektif (l) adalah 15 dan 450 mm
(masing-masing untuk bambu dan polimer).
Modulus elastisitas secara bertahap menurun dari bagian atas ke bagian bawah.
Perbedaan nilai modulus elastisitas antara bagian atas dan tengah untuk bambu
dengan umur > 2 tahun = kecil.
Perbedaan antara tiga bagian pada bambu yang berumur dua tahun sangat kecil
(Kesimpulannya adalah layak memotong bambu umur 2 tahun).
Tegangan lentur bambu umur 1 tahun menurun dan kemudian cenderung
meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Tegangan lentur puncak cenderung meningkat pada bagian tengah dan bagian
bawah.
Regangan lentur untuk bagian atas bambu umur 3 tahun adalah yang terbesar
(1,03%).
CS 17689: 1999
(BCS 1999)
• Pada Tabel 7 di atas terlihat peningkatan kekuatan sampel tanah yang diperkuat
bambu pada beban 100, 200, 300, 400, dan 600 kPa sebesar 46,0 ; 29,3 ; 24,1 ;
20,0 ; dan 13,4 %. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa peningkatan terjadi
signifikan pada pembebanan yang lebih kecil.
• Besar nilai kohesi (c) tanah yang tidak diperkuat dan tanah yang diperkuat bambu
adalah 25,0 dan 64,6 kPa (terjadi peningkatan sebesar 158,4 %)
• Besar sudut geser dalam (ϕ) tanah yang tidak diperkuat dan tanah yang diperkuat
bambu adalah sebesar 35,7 ° dan 36,5°.
• Dengan penambahan nilai parameter Mohr-Coulomb c dan ϕ, dapat disimpulkan
bahwa compressive strength dan shear resistance tanah yang diperkuat bambu
mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan penelitian Akbulut et al. 2007; Singh
2013; Shah et al. 2013 di mana tanah yang diperkuat geogrid mengalami peningkatan
kekuatan.
• Dilakukan demonstrasi secara teoritikal untuk menunjukkan efek perkuatan bambu
pada timbunan BN expressway.
• Diasumsikan bahwa tinggi timbunan adalah H = 20 m dan berat satuan γ = 20,2 kN/m3.
Sehingga tekanan tanah vertical maksimum ρz = γH = 400 kPa. Tekanan tanah vertical
ρh = K 0 ρ v = 170 kPa dengan koefisien K0 sebesar 0,42 (Poison ratio = 0,3).
• Berdasarkan analisis, tekanan maksimum pada timbunan proyek BN expressway
adalah 170 kPa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan bambu sebagai geogrid
memberikan hasil yang lebih baik.
Kesimpulan
• Berat jenis dan kadar air bambu segar biasanya stabil setelah tahun ke 2
pertumbuhan.
• Berat jenis alami bambu sekitar 0, 93 – 0, 98 g/cm3 dan berat jenis keringnya
sekitar 0,54 – 0,67 g/cm3.
• Strip bambu memiliki sifat mekanik yang baik, bambu yang berumur 2 tahun
atau lebih dapat memenuhi persyaratan sebagai geogrid yang dibuktikan oleh
uji lentur dan tarik di laboratorium.
• Sangat layak untuk mengaplikasikan bambu yang ramah lingkungan sebagai
perkuatan timbunan pada proyek BN expressway.
• Berdasarkan hasil uji sifat fisik dan mekanik, umur tebang bambu yang cukup
adalah 2 tahun atau lebih.
• Koefisien gesek antara permukaan tanah dan bambu adalah 0,22 untuk
orientasi permukaan hijau bambu identik, dan bernilai 0,32 pada penyusunan
yang lain.
• Koefisien gesek antara tanah dan strip bambu adalah 0,35 dan nilai antara
permukaan tanah dan strip polimer 0,38.
• Laju pertumbuhan pada kegagalan deviatoric stress pada reinforced soil adalah
46,0 ; 29,3 ; 24,1 ; 20,0 dan 13,4% pada tegangan confining yang sesuai 100,
200, 300, 400 dan 600 kPa, dibandingkan dengan tanah utama.
• Semakin kecil tekanan confining, semakin jelas laju pertambahan kegagalan
tekanan deviatoric. Uji triaxial sangat merepresentaikan tegangan lingkungan
dari timbunan. Hasil tes menunjukkan kohesi internal dan sudut gesek untuk
tanah utama adalah 25 kPa dan 35,7o.
• kohesi dan sudut gesek internal pada perkuatan grid bambu adalah 64,6 kPa
dan 36,5o. Kuat tekan untuk tanah dengan perkuatan grid bambu meningkat
dengan prime soil, dan secara efektif mengurangi penurunan timbunan tanah.
• Kuat geser juga meningkat, dimana perkuatan grid bambu dapat mengurangi
kegagalan slep shear pada timbunan.