BETON MASSA
Disusun oleh:
2019
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
1.3. Tujuan
1
BAB II.
PEMBAHASAN
Menurut ACI beton massa adalah volume beton segar dan dimensi cukup luas,
sedangkan Tjokrodimulyo,2007 beton massa adalah beton yang di tuang dalam volume
besar yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaan besar biasanya dimensinya
lebih besar dari 60 cm.
c. Temperatur 18 C / rendah
d. Ada tambahan udara 1,5 % - 5% untuk bahan dengan fraksi kurang dari 37,55
mm
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari beton massa (Mass Concrete) antara
lain sebagai berikut :
1. Kelebihan
a. Dapat digunakan untuk proyek kontruksi bervolume besar.
b. Memiliki kuat tekan yang baik
c. Beton yang dihasilkan awet untuk jangka waktu tertentu
2
2. Kekurangan akibat perubahan suhu.
a. Resiko pekerjaan yang tiggi
b. Biaya yang dibutuhkan cukup besar
Beton Massa (Mass Concrete), merupakan beton yang digunakan untuk aplikasi
pekerjaan yang menggunakan volume beton dan luasan permukaan yang relatif besar dan
menerus misalnya pekerjaan pondasi rakit/raft pondation, dinding tanggul, bendungan,
bendung, retaining wall dll.contohnya bias dilihat pada gambar-gambar di bawah ini :
3
Gambar 2.3 Bendungan
Pada umumnya, zat padat memuai saat pemanasan dan terjadi penyusutan pada
pendinginan. Tegangan akibat perubahan suhu akan tergantung pada koefisien muai
thermal material dan besarnya penurunan atau kenaikan suhu. Kecuali di bawah kondisi
iklim ekstrim, struktur beton biasa menerima sedikit atau tidak ada sama sekali tegangan
dari perubahan suhu ambien. Namun, dalam struktur raksasa/masif, kombinasi panas
yang dihasilkan oleh hidrasi semen dan kondisi pembuangan panas yang relatif buruk
menghasilkan kenaikan suhu beton yang besar dalam beberapa hari setelah pengecoran.
Selanjutnya, pendinginan ke suhu lingkungan (ambient) sering menyebabkan keretakan
pada beton. Karena perhatian utama dalam desain dan konstruksi struktur beton massa
adalah struktur yang utuh tetap monolit, bebas retakan, upaya-upaya untuk mengontrol
4
kenaikan suhu dapat dilakukan melalui pemilihan bahan yang tepat, proporsi campuran,
kondisi curing, dan metode konstruksi.
Gambar 2.5 Panas hidrasi yang dialami beton massa saat proses pemadatan
Perubahan suhu (ΔT). Hidrasi senyawa semen melibatkan reaksi eksotermik, yang
menghasilkan panas dan meningkatkan suhu beton masssa. Pemanasan menyebabkan
ekspansi, dan ekspansi di bawah kekangan menghasilkan tegangan tekan. Namun, pada
early ages, modulus elastisitas beton masih rendah dan relaksasi tegangan cukup tinggi,
oleh karena itu, tegangan tekan akan menjadi sangat kecil, bahkan di daerah-daerah yang
terkekang penuh. Dalam desain, menjadi konservatif, dimana diasumsikan bahwa
kondisinya tidak ada kompresi awal. Perubahan suhu ΔT dalam Persamaan diatas adalah
perbedaan antara suhu puncak beton(T.max) dan suhu layan struktur (T.Ambient), seperti
yang ditunjukkan pada gambar berikut :
5
Temperature VS Time
6
C, dan suhu ketika tempat cor tidak diperbolehkan lebih dari 35 deg C. Jika suhu
mencapai 32 beton yang datang harus direject, adapun di tempat pengecoran bila suhu 35
deg C maka jangan dituangkan.
Sangat sulit untuk menghindari suhu beton yang tinggi akibat hidrasi semen
kecuali ada treatment khusus. Suhu beton segar akan berbanding lusus dengan kandungan
semen di dalam beton. Sebagai contoh beton FC’ 42 MPa (semen 570 kg/m3) dan FC’ 30
MPa (410 kg/m3) , beton yang sangat rawan temperatur tinggi adalah FC’ 42 MPa. Ada
berbagai cara untuk menurunkan suhu beton diantaranya mengganti material semen
dengan cementius material subtitusi, misalnya dengan menambahkan Fly ash (FA) 15-
25%, meskipun material semen disubtitusi oleh FA namun kuat tekan beton rencana tidak
akan berkurang bahkan lebih tinggi dari pada menggunakan semen saja pada umur 90
hari.
Selain itu cara untuk menurunkan suhu beton segar sebelum pengecoran antara lain:
menyiram terlebih dahulu agregat,
menggunakan chilled mix water,
mencampurakan potongan es pada campuran.
Adapun setelah pengecoran hal yang dapat dilakukan adalah
curing dengan cara menutup dengan lap basah
insulasi dengan cara menutup permukaan dengan plastik atau styrofoam
7
BAB III.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Beton massa (mass concrete) adalah segala volume beton dengan dimensi yang
cukup besar sehingga perlu pengendalian thermal tehadap panas yang ditimbulkan oleh
proses hydrasi semen. Mass concrete bisa ditemukan pada berbagai pekerjaan bangunan
baik gedung maupun infrastruktur, pada pekerjaan infrastruktur misalnya lantai
pelabuhan, lantai jalan raya,bendungan,bandara dan lain sebagainya ciri utama adalah
kebutuhan volume beton yang besar dan pekerjaan cor beton harus dikerjakan
bersambung tanpa berhenti dan suhu yang harus diperhatikan karena untuk menghindari
keretakan beton
3.2 Saran
Perkembangan proyek kontruksi pada era sekarang ini semakin berkembang dan
semakin banyak inofasi-inofasi baru yang sangat menunjang untuk kehidupan sehari-hari
masyarakatnya. Maka untuk kedepan diharapkan untuk beton massa ini terus dilakukan
perbaikan-perbaikan dan penelitian-penelitian yang terstruktur agar menghasilkan
kualitas serta metode pembuatan yang lebih efisien tanpa menurunkan kualitas dari
hasilnya itu sendiri.
8
DAFTAR PUSTAKA
iii