L=40
H=6
1
Gelagar melintang bawah : Profil WF 175 x 175 x 7,5 x 11
Ikatan angin : Profil double siku 50 x 50 x 6
Jenis jembatan : Lalu lintas atas
Konstruksi : Struktur rangka baja
Kelas jembatan : Kolektor primer
Fungsi jembatan : Jembatan jalan raya
Mutu beton : 30 Mpa
Mutu baja : fy = 290 Mpa (profil)
fy = 240 Mpa (tulangan)
Koefisien reduksi kekuatan
Lentur : 0,90
Geser : 0,90
Aksial tekan : 0,85
Aksial tarik : 0,90 terhadap leleh
0,75 terhadap fraktur
Penghubung geser : 0,75
Sambungan baut : 0,75
Hubungan las : 0,90 las tumpuan penetrasi penuh
0,75 las sudut dan las tumpul penetrasi sebagian
Berat isi
Beton : 25 kN/m3
Baja : 77 kN/m3
Air : 9,8 kN/m3
Aspal : 22 kN/m3
2
2. PERHITUNGAN KONSTRUKSI BAJA
2.1 Perhitungan Sandaran
Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna
jembatan khususnya pejalan kaki. Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan
Jembatan Jalan Raya halaman 10, 2.5.c tentang beban pada trotoar, kerb dan
sandaran.
“ Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat
menahan beban horizontal sebesar 100 kg/m’ yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas
lantai trotoar “.
Jika gelagar melintang diasumsikan IWF 500 x 300 x 11 x 15 dan rangka
induk diasumsikan menggunakan IWF 300 x 200 x 9 x 14 maka tinggi sandaran dari
sumbu bawah rangka induk dihitung sebagai berikut :
h1 = tinggi sandaran dari trotoar = 900 mm
h2 = tinggi trotoar = 250 mm
h3 = tinggi plat lantai kendaraan = 200 mm
h4 = tinggi gelagar melintang = 500 mm
h5 = tebal sayap gelagar melintang = 15 mm
h6 = lebar profil rangka induk = 300 mm
0.90
TROTOAR t = 25 cm
1
0.25
0.20
= 1685 mm = 168,5 cm
3
Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang
sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) :
H (Tinggi) total rangka adalah 6 meter. Dengan menggunakan rumus segitiga :
8400 Ls
=
6000 (6000 − 1685)
(8400 𝑥 3815)
Ls = = 5341 mm = 534,1 cm
6000
a. Data Perencanaan
σ ijin = 1666 kg/cm3
E baja = 2 x 105 Mpa = 2 x 106 kg/cm2
t
D
D = 11,43 cm I = 283 cm 4
t = 0,56 cm i = 3,85 cm
F = 19,12 cm 2 W = 49,6 cm 3
G = 15,0 kg/m
V= 15,0 Kg/m
R
H= 100 Kg/m
4
𝑅 = √𝑉 2 + 𝐻 2
q= 100,706 Kg/m
582,65 cm
RAV = ½ x q x Ls
= ½ x 101,119 x 5,341 = 270,038 kg
5
r < r ijin … . (𝐎𝐊)
Jadi pipa Ø 114,3 mm dapat dipakai untuk sandaran.
H1
H2
TROTOAR
PLAT LANTAI
P1 P2
1.6
2.7
3.2
6
b. Pembebanan pada trotoar
c. Perhitungan Tulangan
Mu 58,22
= = 1426,82
bd2 1 x 0,2022
0,85 × fc × β 600
b = (600 + fy)
fy
Mu
= 1400 → ρ = 0,0076
bd2
Mu
= 1500 → ρ = 0,0081
bd2
Mu 26,82
2
= 1426,82 → ρ int = 0,0076 + x (0,0081 − 0,0076) = 0,00773
bd 100
7
A = ρ min x bd = 0,0058 x 1000 x 202 = 1171,6 mm2
Dipakai tulangan D16 − 150 (As = 1340 mm2 )
d. Checking
𝐴𝑠𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 1340
𝜌= (𝑏𝑥𝑑)
= (1000 𝑥 202) = 0,0066 < 𝜌 max = 0,049 … … . . (𝑂𝐾)
SNI 03-2847-2002 pasal 9.12(2) dalam arah tegak lurus terhadap tulangan utama
harus disediakan tulangan pembagi (untuk tegangan susut dan suhu) dengan :
𝜌 = 0,002
As = 0,002 x b x d
As = 0,002 x 1000 x 202 = 404 mm2.
Digunakan tulangan bagi D10 - 175 (As = 449 mm2)
a. Data Perencanaan
Mutu Beton (f’c) = 30 Mpa
Mutu Tulangan (fy) = 240 Mpa
Tebal Pelat Lantai = 20 cm
Tebal Perkerasan = 5 cm
𝐷 tulangan rencana = 16 mm
Tebal Selimut Beton (p) = 40 mm ( untuk konstruksi lantai yang
langsung berhubungan dengan cuaca )
Berat Jenis Beton (𝜑) = 25 kN/m³ = 2500 kg/m³
Berat Jenis aspal (𝜑𝑤) = 22 kN/m² = 2200 kg/m³
8
b. Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan
1) Beban Mati :
o Berat Sendiri Pelat = 0,20 x 1,00 x 2500 = 500 kg/m
o Berat Aspal = 0,05 x 1,00 x 2200 = 110 kg/m
o Berat Dek baja = 22,72 x 1,00 = 22,72 kg/m
o Berat Air Hujan = 0,1 x 1,00 x 1000 = 100 kg/m +
∑𝑞𝐷3 = 732,72 𝑘𝑔/𝑚
2) Beban Hidup = 500 kg/m2
3) Kombinasi Pembebanan
Wu = 1,2D + 1,6L
= 1,2 (732,72) + 1,6 (500)
Wu = 1679,264 kg/m2 = 16,79 kN/m2
4) Perhitungan Momen
Lantai dianggap ditumpu bebas
600
𝐿𝑦 600
225 = = 2,67 > 2 → 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 𝑎𝑟𝑎ℎ
𝐿𝑥 225
Momen Lapangan
Mu = 1/8 Wu l2
= 1/8 19,11 62
= 85,995 KN.m
= 8599,5 kg.m
9
5) Perhitungan penulangan
Tebal plat (h) = 200 mm
Tebal selimut (p) = 40 mm
Diameter tulangan rencana = 19 mm
Penutup beton P = 40 mm
Tulangan Pokok = 𝐷19
𝐷𝑡𝑢𝑙
𝑑 =ℎ−𝑝− 2
19
𝑑𝑥 = 200 − 40 −
2
𝑑𝑥 = 150,5 𝑚𝑚 = 15,05 𝑐𝑚
Momen Lapangan
𝑀𝑢 80,28 𝑘𝑁
= = 3796,647 → 𝐿𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑏𝑑² 1,0 𝑥 0,1505² 𝑚²
= 0,0537
1,4 1,4
min = 𝑓𝑦 = = 0,0058
240
𝑀𝑢
= 3600 → 𝜌 = 0,0213
𝑏𝑑 2
𝑀𝑢
= 3800 → 𝜌 = 0,0227
𝑏𝑑 2
𝑀𝑢 196,647
2
= 3796,647 → 𝜌 = 0,0213 + 𝑥(0,0227 − 0,0213)
𝑏𝑑 2000
𝜌𝑖𝑛𝑡 = 0,0214
Tulangan pembagi
0,25 𝑥 𝑏 𝑥 ℎ
𝐴𝑠 =
100
0,25 𝑥 1000 𝑥 200
𝐴𝑠 = = 500 𝑚𝑚2
100
Momen Tumpuan
𝑀𝑢 28,665 𝑘𝑁
= = 1265,549 → 𝐿𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑏𝑑² 1,0 𝑥 0,1505² 𝑚²
= 0,0537
1,4 1,4
min = 𝑓𝑦 = = 0,0058
240
𝑀𝑢
= 1200 → 𝜌 = 0,0065
𝑏𝑑 2
𝑀𝑢
= 1300 → 𝜌 = 0,0071
𝑏𝑑 2
𝑀𝑢 65,549
= 1265,549 → 𝜌 = 0,0065 + 𝑥(0,0071 − 0,0065)
𝑏𝑑 2 100
𝜌𝑖𝑛𝑡 = 0,00689
11
Karena 𝜌 min = 0,0058 < 𝜌𝑖𝑛𝑡 < 𝜌 maks = 0,0403
12
H = 80 mm B = 25 +135 + 25 = 185 mm
YNA = 42,5 mm = 4,25 cm
𝐻 2 𝑥𝐵 − 𝑡(𝐻 − 𝑡)2
𝑦2 = 𝑥𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ = 1,488 𝑚𝑚 = 0,148 𝑐𝑚
2𝑥(𝐻 2 𝑥𝐵 − 𝑡(𝐻 − 𝑡)
237,9
𝑊1 = = 1605,405 𝑐𝑚3
0,148
237,9
𝑊2 = = 30,263 𝑐𝑚3
7,851
Untuk Wx dipakai W2 = 30,263 cm3
Cek tegangan yang terjadi :
𝑀
𝜎𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 = < 𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛
𝑊𝑥
2163,906 𝑘𝑔
= < 1867 2
30,263 𝑐𝑚
𝑘𝑔 𝑘𝑔
= 71,503 2
< 1867 2 … 𝑶𝑲
𝑐𝑚 𝑐𝑚
2.5 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar jembatan berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan
menyalurkannya ke bangunan dibawahnya. Pembebanan pada gelagar memanjang
meliputi :
Beban mati
Beban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja
diatasnya (pelat lantai jembatan, perkerasan, dan air hujan).
Beban hidup
Beban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban “D” atau beban
jalur, yang terdiri dari beban terbagi rata “q” ton per meter panjang per jalur, dan
beban garis “P” ton per jalur lalu lintas tersebut.
13
14
Lantai trotoar
H1 Lapis perkerasan
Lantai kendaraan
25
20
225
200 100
Gelagar
melintang
600
Gelagar
memanjang
qD1
225
Beban mati (qD1) akibar pelat lantai trotoar dan beban diatasnya :
Berat trotoar = 0,25 x 0,75 x 2500 = 468,75 kg
Berat pelat lantai = 0,20 x 2,25 x 2500 = 1125 kg
Berat Perkerasan = 0,1 x 1,50 x 2200 = 330 kg
Berat air hujan = 0,05 x 2,25 x 1000 = 112,5 kg
Berat dek baja = 2,25 x 11,35 = 25,54 kg +
qD1 =2061,79 kg
15
Gelagar
melintang
600
Gelagar
memanjang
qD2
225 112,5
Beban mati (qD2) akibat pelat lantai trotoar dan beban diatasnya :
Berat pelat lantai = 0,2 x 1,00 x 2500 = 500 kg
Berat Perkerasan = 0,1 x 1,00 x 2200 = 220 kg
Berat air hujan = 0,05 x 1,00 x 1000 = 50 kg
Berat dek baja = 1,00 x 11,35 = 11,35 kg_+
qD2 = 781,35 kg
qD2
qE
600
16
Gaya geser maksimum akibat beban mati (Dmak DL) :
Dmak DL =½xqxL
= ½ x 2920,20 x 6
= 8760,603 kg
Momen maksimum akibat beban mati (Mmak DL) :
Mmax DL = 1/8 x dDL x L2
= 1/8 x 2920,20 x 62
= 13140,9 kgm
b. Beban Hidup
Beban terbagi rata (“q”)
Bentang jembatan = 30 m , maka :
q = 2,2 t/m’
Untuk perhitungan momen dan gaya lintang :
𝑞
Beban terbagi rata (q’) = 2,75dimana :
2,2
q’ = 2,75
𝑡 𝑘𝑔
= 0,8 𝑚 = 800 𝑚
17
P = 12 ton, untuk perhitungan momen dan gaya lintang :
𝑃
Beban garis (P’) = 2,75 𝑥 𝛼 𝑥 𝑠 ′ 𝑥 𝐾 , dimana :
800
400 400
7,5
= 10227,375 kgm
18
Gaya geser total pada gelagar tepi :
Dtot = Dmak DL + Dmak LL
= 8760,603 kg + 1722,75 kg
= 10483,353 kg
Momen total pada gelagar tepi :
Mtot = Mmax DL + Mmax LL
= 13140,9 kgm + 10227,375 kgm
= 23368,275 kgm
19
= 0,63 + 0,21 < 1,40 𝑐𝑚
= 0,84 < 1,40 𝑐𝑚 … 𝑶𝑲
Kontrol terhadap tegangan lentur yang terjadi (𝜎) :
𝑀𝑡𝑜𝑡
𝜎𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 = < 𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛
𝑊𝑥
2336827,5
= < 1600 𝑘𝑔/𝑐𝑚
1490
𝑘𝑔
= 1568,34 < 1600 … 𝑶𝑲
𝑐𝑚
Kontrol terhadap tegangan geser yang terjadi (𝜏)
1 1
𝐷𝑚𝑎𝑥 = ( 𝑥 𝑞𝑡𝑜𝑡 𝑥 𝐿) + ( 𝑥 𝑃)
2 2
1 1
= ( 𝑥(8 + 6,25) 𝑥 700) + ( 𝑥 2045,5)
2 2
= 6010,25 𝑘𝑔
𝐴𝑤𝑒𝑏 = 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 − 𝐴𝑓𝑙𝑒𝑛𝑠
= 97.76 − (2𝑥(20𝑥1,4))
= 41,76 𝑐𝑚2
𝐷𝑚𝑎𝑥
𝜏𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 = < 𝜏𝑖𝑗𝑖𝑛
𝐴𝑤𝑒𝑏
6010,25
= < 0,58 𝑥 𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛
41,76
𝑘𝑔 𝑘𝑔
= 143,92 < 928 … 𝑶𝑲
𝑐𝑚2 𝑐𝑚2
20
Lapis perkerasan
Lantai kendaraan
2010
225
200
Gelagar
melintang
600
Gelagar
memanjang
qD
qE
600
21
Beban Trapesium diubah menjadi beban Ekivalen :
𝑞𝐷 𝑞𝐸 2
𝑥(3𝐿2 − 4𝑎2 ) = 𝑥𝐿
24 8
855,1 𝑞𝐸 2
𝑥(3. 62 − 4. 12 ) = 𝑥6
24 8
𝑘𝑔
𝑞𝐸 = 823,430
𝑚
Beban mati yang bekerja pada gelagar tengah = 2 x qE
= 2 x 823,430
= 1646,86 kg/m
c. Beban Hidup
Beban terbagi rata (“q”)
Bentang jembatan = 30 m , maka :
q = 2,2 t/m’
Untuk perhitungan momen dan gaya lintang :
𝑞
Beban terbagi rata (q’) = 2,75dimana :
2,2
q’ = 2,75
𝑡 𝑘𝑔
= 0,8 𝑚 = 800 𝑚
22
𝑞
Beban terbagi rata (q’) = 2,75 𝑥 𝛼 𝑥 𝑠′ , dimana :
23
P = 8182 kg
q = 600 kg/m
600
= 14973 kgm
24
4. Pendimensian profil gelagar tengah
Mtot = 38636,61 kgm = 3863661 kgcm
σijinBj 37 = 1600 kg/cm2
𝑀𝑡𝑜𝑡 3863661
Wx = 𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛 = = 2414,788 𝑐𝑚3
1600
25
Kontrol terhadap tegangan geser yang terjadi (𝜏)
1 1
𝐷𝑚𝑎𝑥 = ( 𝑥 𝑞𝑡𝑜𝑡 𝑥 𝐿) + ( 𝑥 𝑃)
2 2
1 1
= ( 𝑥(6 + 17,5286) 𝑥 600) + ( 𝑥 8182)
2 2
= 35637,44 𝑘𝑔
𝐴𝑤𝑒𝑏 = 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 − 𝐴𝑓𝑙𝑒𝑛𝑠
= 145,5 − (2𝑥(30𝑥1,5))
= 55,5 𝑐𝑚2
𝐷𝑚𝑎𝑥
𝜏𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 = < 𝜏𝑖𝑗𝑖𝑛
𝐴𝑤𝑒𝑏
35637,44
= < 0,58 𝑥 𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛
50,50
𝑘𝑔 𝑘𝑔
= 705,692 < 928 … 𝑶𝑲
𝑐𝑚2 𝑐𝑚2
26
2.6 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi :
a. Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar
memanjang, pelat lantai jembatan, perkerasan, dan air hujan).
b. Beban Hidup
Beban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban “D“atau beban
jalur, yang terdiri dari beban terbagi rata “q” ton permeter panjang perjalur lalu
lintas tersebut.
Pada jembatan rangka baja, elemen struktur kompo sit terbentuk melalui
kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton. Factor penting dalam struktur
kompo sit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada.
Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada, perlu adanya penghubung geser (shear
conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang
pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang. Pemakain dek baja dibawah
pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang
terjadi pada pelat beton. Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang.
27
1) Perhitungan Momen Lentur Gelagar Melintang
600
600
P1+ P2 P3 P1+ P2
28
Beban P1
Gelagar
melintang
700 Gelagar
memanjang
qD1
Beban mati (qD1) akibar pelat lantai trotoar dan beban diatasnya :
Berat trotoar = 0,25 x 0,75 x 2500 = 468,75 kg/m
Berat pelat lantai = 0,2 x 2,25 x 2500 = 1125 kg/m
Berat air hujan = 0,05 x 2,25 x 1000 = 112,5 kg/m
Berat dek baja = 1,00 x 11,35 = 11,35kg/m +
qD1 =1717,6 kg/m
Beban mati tersebut merupakan gaya terpusat (P1) yang bekerja pada
titik tumpu gelagar melintang :
P1 = qD1 x L
= 1717,6kg/m x 6,00 = 10305,6 kg
29
Beban P2
Gelagar
melintang
700 Gelagar
memanjang
qD2
Beban mati (qD2) akibat pelat lantai trotoar dan beban diatasnya :
Berat pelat lantai = 0,2 x 1,125 x 2500 = 562,5 kg/m
Berat air hujan = 0,05 x 1,125 x 1000 = 56,25 kg/m
Berat dek baja = 1,00 x 11,35 = 11,35kg/m _+
qD2 = 630,1 kg/m
qD2
qE
700
30
Beban P3
Berat gelagar memanjang IWF 300x300x15x15 – 106
P3 = 106 x 6 = 636 kg
Beban P4
700 Gelagar
melintang
Gelagar
memanjang
700
31
Beban qE
700 Gelagar
melintang
Gelagar
memanjang
32
P1+ P2 P3 P1+ P2
qe
Reaksi perletakan :
(2𝑥𝑃1 + 2) + (𝑝3) + (𝑞𝐸𝑥𝐿)
𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 =
2
(2𝑥13947) + (7917) + (840𝑥4,5)
𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 =
2
𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 = 19795,5 𝑘𝑔
33
Perhitungan geser dan momen yang bekerja pada kondisi Pra-Komposit :
DPRA = 19795,5 + 945
= 20740,5 kg
MPRA =52449 + 2126,5
= 54575,5 kgm
34
(210𝑥9) + (840𝑥9) 𝑘𝑔
𝑞= = 1050 = 10,50 𝑘𝑔/𝑐𝑚
9 𝑚
Akibat beban terpusat di tepi
P1 P2 P2 P1
800
800
P2 = 7917 kg
𝑃2 𝑥 𝐿3
𝛿2 =
48 𝐸𝐼
7917 𝑥 9003
= = 0,196 𝑐𝑚
48𝑥2,1 𝑥 106 𝑥292000
800
35
5𝑥2,00 𝑥 9003
= = 0,000031 𝑐𝑚
384𝑥2,1 𝑥 106 𝑥292000
Lendutan total pada kondisi pra komposit adalah :
𝛿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝛿1 + 𝛿2 + 𝛿3
= 0,867 + 0,196 + 0,000031 = 1,063031 𝑐𝑚
Lendutan ijin (𝛿𝑖𝑗𝑖𝑛 )
𝐿 900
𝛿𝑖𝑗𝑖𝑛 = = = 1,8𝑐𝑚
500 500
𝛿𝑃𝑅𝐴−𝐾𝑂𝑀𝑃𝑂𝑆𝐼𝑇 = 1,063031 𝑐𝑚 < 𝛿𝑖𝑗𝑖𝑛 = 1,600𝑐𝑚 … 𝑶𝑲
300
26
14
36
𝐷𝑝𝑟𝑎 𝑥 𝑆𝑥
𝜏𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 = < 𝜏
𝑏 𝑥 𝐼𝑥
20740,5 𝑥 3265,85
= < 0,58 𝑥 𝜎
1,5 𝑥 292000
= 154,647 < 928 kg/cm2 ... OK
𝑀
𝜎𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 =
𝑊𝑥
5457550
=
7290
= 748,635 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝜏𝑖 = √𝜎 2 + (3 𝑥 𝜏 2 ) < 𝜎
37
2.6.2 Kondisi Post Komposit
Kondisi post komposit adalah kondisi dimana pelat beton telah mengeras dan
beban hidup telah bekerja
a. Beban Mati
38
P1+ P2 P3 P1+ P2
39
Gelagar
melintang
700 Gelagar
memanjang
qD1
Beban P2
Gelagar
melintang
700 Gelagar
memanjang
qD2
Beban mati (qD2) akibat pelat lantai trotoar dan beban diatasnya :
Berat air hujan = 0,05 x 1,00 x 1000 = 50 kg/m
Berat lapis perkerasan = 0,10 x 1,00 x 2200 = 220kg/m _+
qD2 = 270 kg/m
40
qD2
qE
700
Beban P3
700 Gelagar
melintang
Gelagar
memanjang
700
41
Beban Trapesium diubah menjadi beban Ekivalen :
𝑞𝐷2 𝑞𝐸 2
𝑥(3𝐿2 − 4𝑎2 ) = 𝑥𝐿
24 8
270 𝑞𝐸 2
𝑥(3. 72 − 4. 12 ) = 𝑥7
24 8
𝑘𝑔
𝑞𝐸 = 262,653
𝑚
Beban mati tersebut merupakan gaya terpusat (P3) yang bekerja pada
titik tumpu gelagar melintang :
P3 = (2 qE x L)
= (2 x 262,653 x 7 )
= 3677,142= 3677 kg
Beban qE
700 Gelagar
melintang
Gelagar
memanjang
42
Beban merata ekivalen yang bekerja = 2 x qE = 360 kg/m
P1+ P2 P3 P1+ P2
qe
Reaksi perletakan :
(𝑃3) + (2𝑥(𝑃1 + 𝑃2)) + (𝑞𝐸𝑥𝐿)
𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 =
2
(3677) + (2𝑥(7354)) + (360𝑥4)
𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 =
2
𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 = 9912,5 𝑘𝑔(D1)
b. Beban Hidup
Beban terbagi rata (“q”)
Bentang jembatan = 35 m , maka :
q = 1,1 (30/L) t/m’
= 1,1 (30/35) t/m’ = 0,94 t/m
Beban terbagi rata sepanjang gelagar melintang untuk lebar 3 m
0,94 𝑥 3 0,94𝑥3 𝑡 𝑘𝑔
𝑞1 = = = 1,025 = 1025
2,75 2,75 𝑚 𝑚
Beban terbagi rata pada trotoar
𝑘𝑔 𝑘𝑔
𝑞2 = 50 % 𝑥 1025 = 512,5
𝑚 𝑚
43
Beban terbagi rata pada trotoar
𝑡𝑜𝑛 𝑘𝑔
𝑞3 = 60 % 𝑥 (500 𝑥 500) = 1,5 = 1500
𝑚 𝑚
q1
q2 q2
q3 q3
q1
q2
q3 q3
Reaksi perletakan
∑MA = 0
(RB x 8 )-(q3x0,75x7,625)-(q2x3x5,75)-
(q3-0,75x0,375) =0
(RB x8)-( 1,500x0,75x7,625)-( 0,512 x3x5,75)-
44
( 1,500x0,75x0,375) =0
RB = 17,832 / 8 = 2,229 t = 2229 kg
∑MB = 0
(RA x 8 )-(q3x0,75x7,625)-(q1x3,5x5,75)-
(q3-0,75x0,375) =0
(RA x8)-( 1,500x0,75x7,625)-(1,025x3,5x5,75)-
( 1,500x0,75x0,375) =0
RA = 29,628 / 8 = 3,704 t = 3704 kg (D2)
Beban P
P = 12 ton
20
Koefisien kejut (K) = 1 + ((50+𝐿))
20
K = 1 + ((50+60)) = 1,182
P1
P2 P2
Reaksi perletakan :
(𝑃2𝑥1,75)+(𝑃1𝑥3)+(𝑃2𝑥1,75)
RA = 2
(2579𝑥1,75)+(5158𝑥3)+(2579𝑥1,75)
= 2
= 12250,25 kg
45
Momen maksimum yang terjadi akibat beban garis “P”
Mmax = (RAx4)-(P2x1,75x2,375)-(P1x1,5x1,375)
= (12250,25 x4)-(2579x1,75x2,375)-( 5158x1,5x1,375)
= 27643,656 kgm (M3)
Menentukan geser maksimum (Dmax) akibat beban P :
P1
P2
Reaksi perletakan
∑MA = 0
(RB x 8 )-(P1x3,5x2,5)-(P2x3x5,75) =0
(RB x 8 )-( 5158x3,5 x2,5)-(2579x3x5,75) =0
RB = 11202,531 kg
∑MB = 0
(RA x 8 )-(q3x0,75x7,625)-(q1x3,5x5,75)-
(q3-0,75x0,375) =0
(RA x8)-( 1,500x0,75x7,625)-(5,200x3,5x5,75)-
( 1,500x0,75x0,375) =0
RA = 113,65 t= 113650 kg (D3)
46
2.7 Hubungan Gelagar Memanjang Dan Gelagar Melintang
Hubungan gelagar memanjang dengan plat siku.
IWF 450x200x9x14
45
IWF 912x302x18x34
30
Digunakan :
- Plat penyambung ~ profil L 150 x 150 x 14
- Paku keling Ø 25 mm
Perhitungan :
Jarak paku (a) =
3Ø≤a≤6Ø
3 . 25 ≤ a ≤ 6 . 25
75 ≤ a ≤ 150
Maka diambil a = 90 mm
M = ( D pre + D post ) .e
= (73203,489) . 4,5
= 329415,7kg.cm
𝐷 7320,3489
PV = 𝑁 = = 915,044kg
8
𝑀 329415,7
PH = 4 . = = 6862,827 kg
𝑦 4 . 12
P = √(𝑃𝑉)2 + (𝑃𝐻)2
47
= √(915,044)2 + (6862,827)2
= 6923,561 kg
Digunakan sambungan irisan 2
𝛿 1,2
= = 0,6
𝑑 2,0
𝑃 6923,561
σ= = = 1153,927 kg/ cm2≤σbs
2 .𝛿 .𝑑 2 . 1,2 . 2,5
IWF 450x200x9x14
45
20
IWF 912x302x18x34
Data :
Paku keling Ø 25 mm
1
F = 4 . π . ( 252) = 490,625 mm2 = 490,625 cm2
n =6
D = D pre + D post
= 73203,489 kg
B = 300 mm
e = 8 + 8 + 4 = 20
48
= 39,28 x – 157,12
S2 (tekan) = 75% ( ½ x B ( e – x )2)
= 75% x ½ x 30 ( 25 – x )2
= 11,25 x2 - 562,5 x + 7031,25
S1 = S2
39,28 x – 157,12 = 11,25 x2 - 562,5x + 7031,25
11,25 x2 – 601,78 x +7188,37 = 0
−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
X 1,2 =
2𝑎
Maka ~ X1 = 35,48 cm
X2 = 18,01 cm ~ yang memenuhi
Tegangan (tarik)
𝑀
σy = 1
4 .𝐹 (2 .𝑥−8)+ .𝐵 ((8−𝑥)2 .75%
2
329415,7
= 1
4 .3,14 (2 .18,01−8)+ .30 ((8−18,01)2 .75%
2
= 222,701 kg/ cm
Check tegangan tarik
σ = √σy 2 + 𝑧 2
= √(222,701 ) 2 + (12,239)2
= 223,037 kg/ cm2
σ ≤0,75 σbs
223,037≤ 0,75 . 1600 = 1200 kg/ cm2 …………….OK
49
Dmax = 73203,489 kg
M max = 260020,233 kgm
e = 30 mm
direncanakan paku keling 4 baris @ 4 paku ( n = 16 paku )
M luar = Dmax . e
= 73203,489. 3
= 219610,467 kgcm
- Gaya pada paku
𝐷𝑚𝑎𝑥 73203,489
V= = = 4575,218 kg
𝑛 16
𝑀𝑙𝑢𝑎𝑟 .𝑎1 219610,467 x 24
H = 4(𝑎12 +𝑎22 ) = = 1830,087 kg
4(242 + 122 )
K = √𝑉 2 + 𝐻 2
= √4575,2182 + 1830,087 2
= 4927,661 kg
Sambungan irisan 2
S1= 12 mm, S2= 12 mm , d = 25 mm
S1 1,2 S2 1,2
= 2,5 = 2,4 ; = 2,5 = 2,4
𝑑 𝑑
𝑘 1657,908
σds = 𝑠1 .𝑑 = = 552,636 kg/ cm2
1,2 .2,5
σds<σbaja
552,636 kg/ cm2< 1600 kg/ cm2
50
M luar .b1
N1 = 𝑏12+𝑏22 +𝑏32+𝑏42
219610,467 .156
=
1562 +1122 +682 +24 2
= 814,145 kg
1
N = 2 .N1
1
= .814,145
2
= 407,073 kg
τ = √𝐷2 + 𝑁12
= √4575,2182 + 407,0732
= 4593,292 kg
Kontrol tegangan
τ
σ = 1
.𝜋 .𝑑 2
4
4593,292
= 1
.3,14 .2,52
4
51
2. Pipa sandaran
P6 = 5 . 2 . 4,37
= 43,700 kg
3. Berat perkerasan aspal
P7 = (0,1 . 10,5 . 5 . 2000 )
= 10500 kg
4. Berat plat beton
P8 = (0,2 . 12 . 5 . 2400)
= 28800 kg
5. Berat air hujan
P9 = (0,1 . 12 . 5 . 1000)
= 6000 kg
∴beban mati tiap buhul = 47593,7 kg
∴ ½ P = ½ . 47593,7 = 23796,85 kg
B. Beban hidup
1. Beban merata
Diketahui = q = jalur lalu lintas = 2,2 t/m / lebar jalur = 2,75 m
q trotoar = 0,5 t/m2
1,1 1,1
q = 2,2 – x ( L-30 ) = 2,2 − × ( 60 − 30 ) = 2.2 t/m
70 70
5,5
q1 = 2,75 . 2.2 = 4.4 t/m
0,25
q2 = 2,75 . 2.2 = 0.2 t/m
6.85
berat beban hidup merata satu rangka = = 3.425 t/m
2
52
5,5
P1 = 2,75 . 7,5 . 1.25 = 18.75 t
0,5
P2 = 2,75 . 7,5 . 1,167 . 0,5 . 2 = 1.59 t +
P = 21.59 t
53
Gambar 15. Gaya Normal Beban Mati – Axial Force
54
Cek terhadap struktur “AMAN” :
55
56