Anda di halaman 1dari 13

Kemampuan Layan

1. Umum
Setiap komponen struktur beton bertulang harus memiliki:
a. Kekuatan yang cukup untuk mendukung beban rencana
berfaktor,
b. Kemampuan layan pada tingkat beban kerja, yang dibatasi
oleh lendutan dan lebar retak w.

Lendutan balok pada beban layan perlu dibatasi, terutama


untuk balok dengan bentang panjang, karena akan
mempengaruhi kinerja komponen nonstruktural, misalnya
instalasi (listrik, pipa plambing, pipa gas dsb.), pintu dan
jendela, partisi dsb., yang mungkin akan rusak karena
lendutan yang besar. Selain itu, lebar retak pada sisi tarik
juga perlu dibatasi, karena retak merupakan penyebab
utama terjadinya korosi baja tulangan. Korosi ini dapat
menyebabkan luas baja tulangan berkurang.

2. Analisis Lendutan Balok


Lendutan balok dapat dihitung dengan formula standar
dengan cara elastik. Pada gambar di bawah ditunjukkan
respons berupa lendutan balok sederhana akibat beban.
Mula-mula balok kaku, masih utuh atau belum retak,
lihat garis awal. Kondisi ini berlaku sampai dengan
beban retak Pcr atau beban yang menyebabkan
terjadinya momen retak Mcr. Karena penampang masih
dalam kondisi utuh, maka dalam menghitung lendutan
masih digunakan penampang utuh. Setelah itu, jika
beban ditingkatkan, berubah menjadi penampang retak.
Momen inersia penampang I akan berkurang akibat
retak. Jika beban terus naik akan muncul retak-retak
baru dan bertambah banyak, sehingga kekakuan balok
terus berkurang sampai mencapai keruntuhan. Korosi ini
mengakibatkan luas baja tulangan berkurang, yang pada
akhirnya akan mengurangi kinerja struktur.

P
P

Pu
Py

penampang retak
Pcr
Perkiraan posisi
beban layan

penampang utuh

cr

1
48

PL3
EI

Hubungan beban-lendutan

Momen inersia yang digunakan untuk perhitungan lendutan dipengaruhi


oleh kondisi penampang, apakah masih utuh atau sudah retak. Dari
hasi penelitian dan rekomendasi SNI, perhitungan lendutan
didasarkan pada momen inersia efektif Ie, yang nilainya berkisar
antara momen inersia penampang utuh Ig dan momen inersia
penampang retak Icr (lihat gambar bawah) yang nilainya:

I cr I e I g

Sedangkan momen inersia penampang utuh balok persegi dapat didekati


dengan rumus:
3
1

Ig

12

bh

Setelah momen inersia efektif diketahui, maka lendutan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus-rumus standar (lihat contoh terlampir).

Ig

penampang utuh

Ie transisi
penampang retak

Icr

Ma/Mcr

Momen inersia I untuk menghitung lendutan

Menurut SNI, besarnya momen inersia efektif Ie untuk komponen lentur yang
memikul momen luar Ma adalah :
M cr
I e
Ma

M cr
I g 1

Ma

I cr I g

dengan:
M cr

fr I g
yt

dan

fr = 0,7

f c'

Ig : momen inersia penampang utuh, untuk penampang persegi besarnya


1
Ig = 12 bh3
Icr : momen inersia penampang retak, untuk penampang persegi besarnya
by 3
2
nA S d y momen inersia penampang transformasi kondisi
Icr =
3

retak

Lendutan Jangka Pendek (Seketika) i dan Jangka Panjang


Akibat pembebanan dan dengan menggunakan rumus-rumus standar dengan memasukkan momen
inersia efektif dapat dihitung lendutan seketika i. Meskipun beban ini tidak berubah, berangsurangsur dalam jangka lama, terjadilah susut dan rangkak beton yang menyebabkan lendutan ini
membesar. Lendutan jangka panjang (long term deflection) yang memperhitungkan pengaruh
susut dan rangkak beton dihitung dengan mengalikan lendutan seketika i dengan faktor
pengali (yang dipengaruhi oleh waktu atau lama pembebanan), sehingga dapat ditulis:
P

= i

dengan:

1 50 '
Tulangan
tekan As

As'

bd

Tulangan
tarik As

= faktor pengali tergantung dari waktu, lihat tabel di bawah:

Waktu

5 tahun atau lebih

2,0

12 bulan

1,4

6 bulan

1,2

3 bulan

1,0

As = luas tulangan tekan


Untuk keperluan praktis lendutan jangka panjang boleh didekati dengan:

2i = 0).
(untuk

seketika

Jangka panjang

Perkembangan lendutan akibat waktu yang terus berjalan dapat dilihat


pada gambar di bawah ini.

lendutan jangka panjang

lendutan seketika

waktu (tahun)

Lendutan jangka panjang

Untuk menghindari kerusakan komponen nonstruktural, dalam SNI 02


diberikan batasan lendutan jangka panjang maksimum yang tidak boleh
dilampaui, seperti pada tabel di bawah.

Pengendalian Retak
Karena teknologi semakin maju, pemakaian bahan terutama baja mutu tinggi
semakin banyak. Untuk mencapai tegangan tarik yang tinggi diperlukan
regangan yang tinggi pula. Regangan tarik pada baja (dan beton) yang tinggi
dapat menyebabkan retak yang lebar pada beton. Retak mengakibatkan baja
tulangan dapat berhubungan langsung dengan udara di sekitarnya atau
lingkungan agresif yang mengakibatkan korosi baja tulangan. Oleh karena itu,
retak perlu dibatasi, terutama lebarnya. Retak yang lebar meskipun jumlahnya
sedikit lebih berbahaya dibandingkan retak banyak namun kecil-kecil.
Lebar retak w dapat dihitung dengan rumus:
dengan:
w 11 10 6 . f s 3 d c A
w : lebar retak dalam mm
: perbandingan antara lebar retak penampang tidak bertulang terhadap
lebar retak pada penampang bertulang
(hc)
( d c ) pada tulangan akibat beban kerja fs (MPa), bila tidak
fs : Tegangan

dihitung boleh diambil sebesar fs = 0,6 fy


dc : jarak antara titik berat tulangan pokok ke serat tarik terluar
A : luas efektif beton yang mengelilingi batang baja tulangan pokok tarik
c : jarak dari serat tekan terluar ke grs netral (tinggi blok beton tekan)
Nilai lebar retak w maksimum adalah:
0,4 mm untuk penampang di dalam ruangan
0,3 mm untuk penampang yang dipengaruhi cuaca luar

Dalam SNI02 disyaratkan juga tentang pemeriksaan retak dengan cara


mengontrol penyebaran letak batang tulangan daerah tarik dengan
menghitung nilai z pada penampang dengan momen positif dan negatif
maksimum, sebagai berikut:

z f s 3 dc A
Nilai lebar retak z maksimum adalah:
30 MN/m untuk penampang di dalam ruangan
25 MN/m untuk penampang yang dipengaruhi cuaca luar
Selain itu, spasi tulangan s yang paling dekat dengan permukaan tarik tidak
boleh melebihi dua nilai di bawah ini:
s

95000
2,5 c c
fs

s 300 252
fs

Anda mungkin juga menyukai