*), Kondisi Real dilapangan pasangan tulangan tunggal seperti gambar diatas tidak
pernah dilaksanakan, gambar diatas hanya untuk mengambarkan posisi tulangan untuk
desain dan analisis tulangan tunggal.
Gambar 1.2. bagian (c) Diagram tegangan , adalah blok tegangan eqivalen dari Whitney.
Dari diagram tegangan ( lihat gambar 2.1), dapat dihitung dan di jabarkan besaran gaya
tegangan dan regangan berdasarkan persamaan keseimbangan sebagai berikut :
1. Kompatibilitas Regangan
εs ε cu d−c
= , ε s= ε (1.1)
d−c c c s
2. Keseimbangan Gaya
Ts = As fs (1.3)
As . f s
a= , (1.4)
0.85 f c ' . b
1. Kompatibilitas Regangan
εy ε cu
=
d−cb cb
fy/ Es ε cu
=
d−cb cb
f y /200.000 0.003
= (1.6)
d−cb cb
600
c b= .d (1.7)
600+ f y
Cb = Jarak garis netral dari serat atas ( tekan )pada kondisi seimbang
2. Keseimbangan Gaya
Ccb = 0.85 fc’ .ab.b (1.8)
A sb . f y
a b= (1.10)
0.85 f c ' . b
A sb . f y
β 1 . c b= (1.11)
0.85 f c' .b
600 A sb . f y
β1 . d=
600+ f y 0.85 f c ' . b
A sb=ρb . b .d (1.14)
Asb
ρb = (1.16)
b.d
600 0.85 f c '
ρb =β 1 . (1.17)
600+f y fy
Jika,
ab=β1.Cb
600
a b=β 1 .d (1.19)
600+ f y
Ditetapkan,
600
α b=β 1 . (1.20)
600+ f y
Maka,
ab =α b .d
Over Reinforced
“ Perkuatan lebih”, kegagalan struktur saat over load terjadi di daerah tekan ε c ≥ε cu ,ε s <ε y
kondisi ini sebaiknya dihindari dalam desain dikarenakan keruntuhan saat overload dapat
terjadi secara tiba tiba karena keretakan pada daerah tekan tidak terlihat secara kasat mata.,
Under Reinforced .
“ Perkuatan Kurang “, kegagalan struktur saat over load terjadi di daerah tarik ε s ≥ε y , ε c <
ε cu kegagalan struktur pada kondisi ini lebih bisa dilihat dengan keretakan beton di daeragh
tarik, lendutan bisa dilihat secara kasat mata, sebelum terjadi keruntuhan.
Note :
“Kegagalan Struktur” : jika salah satu dari syarat struktur tidak terpenuhi,
Syarat struktur adalah
1. Kuat, (fungsi material)
2. Kaku, (fungsi dimensi dan material)
3. Stabil, (syarat Keseimbangan)
“Over Load “: Beban yang bekerja melebihi beban yang disyaratkan dalam perencanaan.
As . f y
a=
0.85 f c ' . b
As . f y
M n= A s . f y (d− )
( 2 ) .0.85 f c' . b
Jika,
A s=ρ . b . d
Maka,
ρ .b.d.f y
M n=ρ . b . d . f y (d− )
( 2 ) .0 .85 f c' .b
.f y
M n=ρ . b d 2 . f y (1− ) (1.22)
( 2 ) .0 .85 f c '
Tetapkan,
fy
m= (1.23)
0.85 f c '
Mn
Rn = (1.24)
b d2
Maka,
ρ .m
M nb=ρ . b d 2 . f y (1− ) , persamaan ini adalah persamaan kuadrat ;
2
M nb ρ. m
2
= ρ. f y (1− )
bd 2
ρ.m
Rn =ρb . f y (1− )
2
Rn ρ2 . m
=ρ−
fy 2
ρ2 . m Rn
−ρ+ =0 ,
2 fy
−b ± √b 2−4 ac ,
2a
sehingga nilai
2. m. Rn
ρ=
1
m ( √
1− 1−
fy )
Nilai ρ (rho) diatas dapat dipergunakan untuk desain Luas tulangan tunggal perlu (As).
ρmax =0.75 ρb
1.4
ρmin =
fy
ρmax f y
ω=
fc
M no=b d2 Rno
Mu
M n=
∅
Jika
M n < M n o Desain dengan tulangan tunggal
M n > M no Desain dengan tulangan Rangkap