Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UJIAN SEMESTER

STRUKTUR BETON I

OLEH:

MIFTAHUDDIN
4521041005

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
1. Dalam perencanaan struktur beton bertulang dikenal 3 ( tiga ) macam kondisi tulangan
 Kondisi regangan seimbang (balanced strain condition), terjadi pada suatu
penampang ketika tulangan baja tarik mencapai regangan luluh, Ɛ y sedangkan
beton yang tertekan mencapai regangan ultimitnya sebesar 0,003. Penampang
demikian dinamakan sebagai penampang seimbang
 Penampang dominasi tekan (compression controlled section), terjadi apabila
regangan tulangan tarik terluar sama atau kurang dari batasan regangan yang
diijinkan, sedangkan beton mencapai regangan ultimit sebesar 0,003. Untuk
tulangan baja dengan ƒy = 400 MPa, maka batasan regangan tekan tersebut
adalah sama dengan 0,002. Kasus ini pada umumnya terjadi pada komponen
struktur kolom yang menerima gaya aksial dan momen lentur
 Penampang dominan tarik (tension controlled section), terjadi ketika regangan
baja mencapai 0,005 atau lebih, yang terjadi ketika beton mencapai regangan
ultimitnya sebesar 0,003

Dengan diagram distribusi tegangan yang diperlihatkan pada gambar, maka dapat
dihitung gaya tegangan dan regangan dengan persamaan keseimbangan sebagai
berikut ini.
 Kompatibilitas regangan
Ɛs Ɛc d−c
= Ɛs = * Ɛc ......................................................................1
d−c c c
 Keseimbangan Gaya
Cc = 0..85 * f’c * b * a .....................................................................................2
Ts = As*fy .....................................................................................................3
As∗fy
a= ...........................................................................................4
0.85∗f ' c∗b
 Momen tahanan nominalnya adalah
Mn = As*fy*(d-a/2) .........................................................................................5

 Kompabilitas regangan
Pada keadaan regangan berimbang (kompatibilitas regangan), regangan
maksimum Ɛc pada serat tekan maksimum beton tepat mencapai harsa 0.003
bersamaan dengan dicapainya regangan tulangan tarik sebesar Ɛy =fy/Es
Ɛy d−Cb
= .....................................................................................
Ɛc Cb
fy /Es d−Cb
=
Ɛc Cb
fy /200.000 d −Cb
=
0.003 Cb
fy d−Cb
=
600 Cb
fy∗Cb=600 ¿)
( 600+ fy ) Cb=600 d
600
Cb= ∗d
600+ fy
 Keseimbangan gaya
Sejumlah luas tulangan tarik Asb akan memberikan jarak garis netral cb untuk
keadaan regangan berimbang ini. Jumlah tulangan tarik yang dibandingkan relatif
terhadap luas tulangan pada keadaan regangan berimbang, dengan demikian akan
sangat mempengaruhi ragam keruntuhan.
Ccb=ab∗b∗0.85 f ' c
T sb= A sb∗fy
C cb=T sb ∗fy
β 1∗C b∗b∗0.85∗f ' c
A sb=
fy
β 1∗600
∗0.85∗f ' c
600+ f y
A sb= ∗b∗d
fy
Perbandingan tulangan pada keadaan regangan berimbang untuk balok persegi
yang bertulangan tank saja. Lambang p, yang dikenal sebagai perbandingan
tulangan (persentase tulangan), digunakan untuk menyatakan jumlah luas
relatifdari tulangan tarik di dalam suatu balok.
A sb
ρb =
b∗d
Perbandingan tulangan ρb untuk keadaan regangan berimbang dapat diperoleh
dengan menggunakan syarat-syarat keseimbangan dan kompatibilitas. Dari
keadaan linier dari regangan di atas diperoleh :
β 1∗600
∗0.85∗f ' c
600+fy
ρb =
fy
A sb =ρb∗b∗d

 Momen
M nb=C cb∗¿)
'
¿ a b∗b∗0.85∗f c∗¿ )
Jika a b=C b∗β 1
600
a b=β 1∗( ∗d)
600+ fy
600
dan diambil a b=( ∗β )
600+ fy 1
maka, C b=a b∗d
ab∗d
M nb=a b∗d∗b∗0.85∗f ' c (d − )
2

(
M nb=a b∗ 1−
ab
2 )
∗0.85∗f ' c

Anda mungkin juga menyukai