Contoh 1
Sebuah batang tarik berupa pelat PL 20.150 disambungkan ke pelat PL 20.300 dengan sambungan las
memanjang sepanjang 20 cm pada kedua sisinya, seperti terlihat pada Gambar 2.14.2.14. Kedua pelat yang
disambung terbuat dari bahan yang sama, BJ-41, f y = 250 MPa dan f u = 410 MPa. Berapa gaya tarik, N u
yang dapat dipikul batang tarik? Sambungan las dianggap kuat.
Jawab:
Karena kedua pelat yang disambung terbuat dari bahan yang sama, maka kuat rencana akan ditentukan oleh
kuat tarik pelat yang lebih kecil luas penampangnya yaitu PL 20.150.
Welded
Nu Nu
300 150
20
20
PL 20.300 PL 20.150
a. Kondisi Leleh
b. Kondisi Fraktur
Kuat rencana yang menentukan adalah pada kondisi leleh : φ Nn = 675.00 kN.
Dengan kriteria desain yang disyaratkan, maka gaya tarik yang dapat dipikul adalah:
Nu < 675.00 kN
Catatan:
⎛ ⎞
Nilai ⎜ Ae ⎟ =
2250
= 0.75 > 0.73 , sesuai dengan persyaratan kuat rencana ditentukan oleh k ondisi leleh.
⎜ ⎟ 3000
⎝ Ag ⎠
Contoh 2
Sebuah batang tarik berupa pelat PL 10.100 dihubungkan dengan baut berdiameter lubang 10 mm dengan
konfigurasi seperti pada Gambar. Mutu baja yang digunakan adalah BJ-41 ( f y = 250 MPa dan f u = 410
Mpa). Dengan memperhatikan kemungkinan keruntuhan blok geser, tentukan besar gaya, Nu yang dapat
dipikul batang tarik.
Jawab:
a. Pengecekan Kapasitas Tarik Murni
Luas Efektif,Ae
U = 1.0
Ae = An = 10*100 – 1*10*10
2
= 900 mm
10mm
PL 10.100
1 00 100 10 0
Nu
100
50
Gambar 2.17
2.17 llust rasi Contoh 2.9
⎧ 225.00 kN
⎪
φ N n = min ⎨ 276.75 kN ∴ φ N n = 225.00 kN (Kondisi Leleh)
⎪ 601.13 kN
⎩
1. Jarak antar baut lebih besar dari tiga kali diameter baut, 100 mm > 30 mm, menghindarkan terjadinya
kegagalan blok ujung.
⎛ Ae ⎞ 900
⎜ ⎟ =
2. Nilai
⎜ Ag ⎟ 1000 = 0.9 > 0.73 , sesuai dengan persyaratan kondisi l eleh menentukan.
⎝ ⎠
Contoh 3
Tentukan penampang batang tarik horizontal AB untuk rangka batang dengan mutu baja BJ-37 seperti
terlihat pada Gambar. Dari analisa struktur diperoleh harga gaya dalam batang tarik tersebut adalah : P DL =
90 kN dan PLL = 50 kN. Asumsikan diameter baut 16 mm dan disusun dalam alur tunggal pada salah satu
kakinya.
Pilihan desain:
a. Penampang berupa profil siku tunggal yang paling ringan.
b. Penampang berupa profil siku ganda dengan kaki-kaki yang terpisah sejauh 6 mm saling
bertolak belakang.
p p
p p
1 1
2
p p
2
A B
6@3,6 m = 21,6 m
Nu 188
Kondisi Leleh: min Ag = = = 870 mm 2
φ f y 0.90 * 240
atau pun:
Nu 188
Kondisi Fraktur : min An = = = 797 mm 2
φ f u U 0.75 * 370 * 0.85
Asumsikan U = 0.85.
Nilai Ag minimum untuk kondisi fraktur masih harus ditambah dengan luas lubang yang ada.
Ambil penampang yang memenuhi kelangsingan minimum
L 360
r min = = = 1.5 cm
240 240
Untuk menentukan penampang yang akan dipilih, terlebih dahulu dilihat beberapa penampang yang
memenuhi syarat.
Tebal Luas A g y
ang
Profil Siku Lubang disyaratkan Profil Siku yang memenuhi syarat
2 2
(mm) Baut (mm ) (mm )
1) 2) 2 3)
6 114 911 L.80.80.6 (Ag = 923 mm , r min = 1.58 cm )
2
6 114 911 L.90.90.6 (A g=
1055 mm , r mi n =
1.78 cm)
2
10 190 987 L.100.100.10 (Ag = 1900 mm , r min = 1.95 cm)
1) 2
Catatan: Luas lubang baut = 1*(16+3)*6 = 114 mm
2) 2
Ag yang disyaratkan = 797+114 = 911 mm
3)
r min untuk profil siku tunggal adalah r η.
Cek ulang nilai U untuk penampang terpilih, misal L.80.80.6 ( x = 2.10 cm), yaitu dengan memasang baut
sejarak L, sedemikian sehingga ( 1 - x/L ) = ( 1 - 2.10/ L > 0.85, atau L > 14.0 cm
Tebal Luas A g y
ang
Profil Siku Lubang disyaratkan Profil Siku yang memenuhi syarat
2 2
(mm) Baut (mm ) (mm )
1) 2)
6 228 1025 ⎦ ⎣.50.50.6 (Ag = 1128.8 mm2, r min = 1.50 cm)
2
5 190 987 .60.60.5 (A g = 1160.4 mm , r min =
1.84 cm)
1) 2
Catatan: Luas lubang baut = 2*(16+3)*6 = 228 mm
2) 2
Ag yang disyaratkan = 797+228 = 1025 mm
Mengingat luas lubang baut berdiameter 16mm > 15% luas penampang, maka diameter baut
harus dikurangi menjadi 10mm.
Jarak baut (L) dicek sehingga nilai U > 0.85 sesuai asumsi perhitungan awal.
Contoh 4
Sebuah kolom menggunakan profil baja WF 450.200.9.14, dengan tumpuan jepit pada satu ujungnya dan
tumpuan sendi pada ujung lainnya, seperti terlihat pada Gambar. Baja yang digunakan adalah BJ-37.
Tentukan gaya aksial tekan terfaktor, N u yang dapat dipikul kolom.
Jawab:
b 200
Pelat sayap: λ f = = = 7.143
2 t f 2 * 14
250 250
λ r = = = 16.137
f y 240 λf < λr dan λw < λr → OK. Kuat tekan dapat
h 386
dihitung menggunakan Persamaan 3.22 dan
Pelat badan: λ w = = = 42.889 seterusnya
tw 9
665 665
λ r = = = 42.926
f y 240
Cek penggunaan pelat kopel untuk 3 daerah sehingga L l = 1000 mm.
Kelangsingan arah x – x
k L x 1,0 * 3000
λ x = = = 200
r x 15.0
λ x 200
= = 4.160 > 1.2 → OK!
λ l 48.08
Kelangsingan arah y – y
m 2
λ iy = λ 2y + λ 2l = 117.583 2 + * 48.08 2 = 127.03
2 2
dimana
2
Iy = 2 [Iy0+Ag (ey + ½ tp) ]
2
= 2*[67000 + 620*(13.3 + ½*20)
4
= 807184 mm
I y 807184
r y = = = 25.51 mm
At 2 * 620
k L y 1,0 * 3000
λ y = = = 117.583
r y 25.51
sehingga
λ iy 127.03
= = 2.64 > 1.2 → OK!
λ l 48.08
Menentukan nilai
λx = 200 > λiy = 127.33 → kekuatan batang ditentukan oleh tekuk dalam arah sumbu x-x (sumbu
bahan)
1 L kx f y
λ c = λ cx =
π r x E
1 240
= * 200 * = 2.205
π 200000
Kriteria desain
Nu 40
= = 0.961 < 1.0 → profil kuat memikul Nu = 40 kN.
φ N n 41.610
Contoh 8
Empat buah profil siku L60.60.6 (BJ-41) disusun membentuk profil kolom persegi dengan ukuran 300 x 300
mm seperti terlihat pada Gambar. Kedua ujung kolom adalah perletakan sendi dalam kedua arah lentur.
Tentukan kuat tekan rencana kolom tersebut.
Jawab:
b 60
λ f = = = 10.0
t f 6
200 200
λf < λr → OK. Kuat tekan dapat dihitung
λ r = = = 12.649 menggunakan Persamaan SNI
f y 250
Karena balok tidak kuat memikul beban qu maka panjang tanpa sokongan (unbraced length), Lb harus
diperkecil. Dicoba memasang sebuah sokongan lateral pada posisi tengah bentang, sehingga L b= 3000 mm.
Dengan Lp = 2007 < L b = 3000 < L r = 5934 mm maka balok tersebut berada pada zona bentang m enengah
(tekuk torsi-lateral inelastik).
Sehingga
⎡ ⎛ L b − L p ⎞ ⎤
Mn = C b ⎢ M p − (M p − M r ) ⎜ ⎟
⎜ L r − L p ⎟ ⎥ ≤ Mp
⎢⎣ ⎝ ⎠ ⎥⎦
Cb = 1.30 (untuk kondisi simple supported dengan sokongan lateral berada pada
perletakan dan tengah bentang – lihat Bab 4.6)
⎡ 3000 − 2007 ⎞ ⎤
Mn = 1.30 * ⎢201.6 − (201.6 − 130.20) ⎛
⎜ ⎟⎥
⎣ ⎝ 5934 − 2007 ⎠ ⎦
= 237.9 kNm > M p
Dalam setiap kondisi nilai CbMn harus dibatasi lebih kecil dai nilai M p, sehingga nilai M n diambil sama dengan
Mp = 201.6 kNm. Balok berada sedikit diluar zona plastik.
B. CEK GESER
h 300
λ w = = = 42.857
tw 7
kn E 5.05 * 200000 h kn E
1.10 = 1.10 = 71.359 < 1.10
f y 240 tw f y
5 5
kn =5+ =5+ = 5.05
(a h ) 2
(3000 300 )
2
maka
Vn = 0.6 f y Aw = 0.6 * 240 * (350 * 7 )
= 352.80 kN
Mu Vu
+ 0.625 ≤ 1.375
φMn φ Vn
180 120
+ 0.625 ≤ 1.375
187.49 317.52