Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDRAULIKA

Analisis Data Hujan

Dalam statistik dikenal beberapa parameter yang berkaitan dengan analisis


data yang meliputi rata-rata data, simpangan baku, koefisien variasi, koefisien
skewness, dan koefisien kurtosis. Berikut ini adalah tabel parameter statistik
analisis frekuensi beserta rumusnya terdapat pada Tabel
Parameter Statistik Analisis Frekuensi
Parameter Rumus

𝑛
Rata-rata 1
𝑋 = ∑ 𝑋𝑖
𝑛
𝑖=1

Simpangan baku 𝑛 1/2


1
𝑠=[ ∑(𝑋𝑖 − 𝑋]
𝑛−1
𝑖=1

Koefisien variasi 𝑠
𝐶𝑣 =
𝑋

Koefisien skewness 3
𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)
𝐶𝑠 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑠 3

Koef kurtosis 4
𝑛2 ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)
𝐶𝑘 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3)𝑠 4

(Singh, 1992)
Dalam analisis frekuensi, hasil yang diperoleh tergantung pada kualitas dan
panjang data. Makin pendek data yang tersedia, makin besar penyimpangan yang
terjadi. Menurut Soemarto (1987), dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam
distribusi dan empat jenis distribusi yang umum digunakan dalam bidang hidrologi,
adalah :
1. Distribusi Normal
2. Distribusi Log Normal
3. Distribusi Log-Pearson Type III
4. Distribusi Gumbel
Berikut ini adalah data hujan yang akan menjadi acuan perhitungan
parameter statistik. Data hujan diperoleh dari hasil pengamatan selama 50 tahun
dengan mengambil nilai hujan maksimum setiap satahunnya sehingga data ini
termasuk kategori annual maximum series. Data hujan dapat dilihat pada Tabel
sebagai berikut:
Data Curah Hujan Maksimum Selama Dua Puluh Tahun
No. Tahun Hujan (mm)

1 2000 80

2 2001 113

3 2002 88

4 2003 135

5 2004 94

6 2005 119

7 2006 69

8 2007 95

9 2008 99

10 2009 176

11 2010 99

12 2011 142
Berikut adalah tabel perhitungan dari data curah hujan maksimum selama
50 tahun:
Perhitungan Statistik Curah Hujan Maksimum Tahunan
No. Tahun Xi Xi-X (Xi-X)2 (Xi-X)3 (Xi-X)4

1 2000 80 -29.08333 845.84028 -24599.85475 715445.776

2 2001 113 3.91667 15.34028 60.08275 235.324122

3 2002 88 -21.08333 444.50694 -9371.68808 197586.424

4 2003 135 25.91667 671.67361 17407.54109 451145.44

5 2004 94 -15.08333 227.50694 -3431.56308 51759.4098

6 2005 119 9.91667 98.34028 975.20775 9670.81023

7 2006 69 -40.08333 1606.67361 -64400.83391 2581400.09

8 2007 95 -14.08333 198.34028 -2793.29225 39338.8658

9 2008 99 -10.08333 101.67361 -1025.20891 10337.5232

10 2009 176 66.91667 4477.84028 299642.14525 20051053.6

11 2010 99 -10.08333 101.67361 -1025.20891 10337.5232

12 2011 142 32.91667 1083.50694 35665.43692 1173987.3

Jumlah 1309 5.68434E-14 9872.917 247102.76389 25292298

Dengan menggunakan rumus yang terdapat pada Tabel, maka data curah
hujan pada dapat diketahui paramater statistiknya. Berikut adalah hasil dari
parameter statistik data curah hujan maksimum selama 50 tahun:
Hasil Parameter Statistik Data Curah Hujan
Parameter Hasil

Hujan Rata-rata (mm) 109.083

Standar Deviasi (S) 29.959

Koef. Skewness (Cs) 1.003

Koef. Kurtosis (Ck) 4.567

Koef. Variasi (Cv) 0.275

Dengan mengetahui parameter statistik maka dapat ditentukan jenis


distribusi yang tepat dan dapat digunakan sebagai acuan dalam perhitungan
selanjutnya. Terdapat beberapa syarat dalam menentukan jenis sebaran distribusi
yang tepat. Berikut ini adalah syarat dari masing-masing sebaran distribusi:
Penentuan Jenis Sebaran Distribusi
Jenis Sebaran Syarat Hasil Keterangan

Distribusi Skewness Cs = 0,0 1.003 tidak memenuhi

Normal Kurtosis Ck = 3 4.567 tidak memenuhi

Distribusi Log Cs = 3 Cv 0.514 0.590 tidak memenuhi

Normal Cs > 0 1.003 memenuhi

Distribusi Cs = 1,396 1.003 tidak memenuhi

Gumbel Ck = 5,4002 4.567 tidak memenuhi

Distribusi Log Selain dari nilai di


memenuhi
Pearson III atas
Berdasarkan Tabel tersebut maka dapat ditentukan jenis sebaran distribusi
pada data curah hujan maksimum selama 50 tahun yaitu distribusi log pearson III.
Sehingga perlu dilakukan perhitungan perhitungan statistik curah hujan maksimum
tahunan dalam bentuk log. Berikut adalah perhitungan statistik (logaritma) curah
hujan maksimum tahunan.
Perhitungan Statistik (logaritma) Curah Hujan Maksimum Tahunan.
No. Xi yi= log Xi yi-y (yi-y)2 (yi-y)3

1 80 1.90309 -0.120685328 0.01456 -0.00176

2 113 2.053078 0.029303128 0.00086 0.00003

3 88 1.944483 -0.079292643 0.00629 -0.00050

4 135 2.130334 0.106558453 0.01135 0.00121

5 94 1.973128 -0.050647462 0.00257 -0.00013

6 119 2.075547 0.051771646 0.00268 0.00014

7 69 1.838849 -0.184926225 0.03420 -0.00632

8 95 1.977724 -0.04605171 0.00212 -0.00010

9 99 1.995635 -0.028140121 0.00079 -0.00002

10 176 2.245513 0.221737353 0.04917 0.01090

11 99 1.995635 -0.028140121 0.00079 -0.00002

12 142 2.152288 0.128513029 0.01652 0.00212

Jumlah 1309 24.2853 1.11022E-15 0.142 0.00555

Rata-rata 109.083333 2.023775 9.25186E-17 0.01182 0.00046


Berdasarkan tabel perhitungan maka dapat diketahui paramater statistik
logaritma dari data curah hujan maksimum tahunan. Berikut ada hasil parameter
statistik logaritma dari data curah hujan maksimum tahunan.
Hasil Parameter Statistik (Logaritma) Data Curah Hujan
Parameter Hasil

Hujan Rata-rata (mm) 109.083

Standar Deviasi (S) 0.114

Koef. Skewness (Cs) 0.413

Dengan menggunakan nilai-nilai tersebut dihitung kedalaman hujan dengan


beberapa probabilitas atau periode kala ulang tertentu. Untuk nilai Csy = 0.413
dengan interpolasi dihitung nilai KT untuk beberapa probabilitas atau periode kala
ulang. Nilai KT juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus tanpa interpolasi.
Dengan menggunakan nilai KT berdasarkan tabel maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
KT kala ulang 50 Tahun = 2.266
Log X50 = Log X + (KT x S Log X)
= 2.023 + ( 2.266 x 0.114 )
X50 = 191.047 mm
Analisis Debit Rancangan

Dalam perhitungan banjir rancangan, diperlukan masukan berupa hujan


rancangan yang didistribusikan ke dalam kedalaman hujan jam-jaman. Untuk dapat
mengubah hujan rancangan ke dalam besaran huja jam-jaman perlu didapatkan
terlebih dahulu suatu pola distribusi hujan jam-jaman. Pola distribusi untuk
keperluan perancanga bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dari
kejadian-kejadian hujan besar. Dengan mereratakan pola distribusi hujan hasil
pengamatan tersebut, kemudian didapatkan pola distribusi rerata yang selanjutnya
dianggap mewakili kondisi hujan dan dipakai sebagai pola untuk mendistribusikan
hujan rancangan menjadi besaran jam-jaman.

Berikut data-data yang digunakan untuk menghitung debit rencana :


Keterangan Hasil
Luas DAS A 1240 Ha
Panjang alur sungai utama L 13.7 km
R50 191.047 mm
Kemiringan Saluran S 0.0934
C 0.78

Sebelum menghitung debit rencana, harus dihitung terlebih dahulu waktu (tc)
Dengan rumus :
0,87 𝐿2
tc = (1000 𝑥 𝑆)0.385
0,87 𝑥 13.72
= (1000 𝑥 0.0934)0.385
= 1.24 jam
Setelah itu menghitung Intensitas hujan, dengan rumus sebagai berikut :
2
𝑅24 24 3
𝐼𝑡 = (𝑡)
24
2
191.047 24 3
= ( )
24 1.24

= 57.385 mm/jam
Setelah mendapat semua parameter perhitungan, maka dapat dilakukan perhitungan
untuk mencari debit rancangan :

𝑄50 = 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴

= 0.00278 𝑥 0.78 𝑥 57.385 𝑥 1240

= 154.23 m³/dt

Anda mungkin juga menyukai