𝑛
Rata-rata 1
𝑋 = ∑ 𝑋𝑖
𝑛
𝑖=1
Koefisien variasi 𝑠
𝐶𝑣 =
𝑋
Koefisien skewness 3
𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)
𝐶𝑠 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑠 3
Koef kurtosis 4
𝑛2 ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)
𝐶𝑘 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3)𝑠 4
(Singh, 1992)
Dalam analisis frekuensi, hasil yang diperoleh tergantung pada kualitas dan
panjang data. Makin pendek data yang tersedia, makin besar penyimpangan yang
terjadi. Menurut Soemarto (1987), dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam
distribusi dan empat jenis distribusi yang umum digunakan dalam bidang hidrologi,
adalah :
1. Distribusi Normal
2. Distribusi Log Normal
3. Distribusi Log-Pearson Type III
4. Distribusi Gumbel
Berikut ini adalah data hujan yang akan menjadi acuan perhitungan
parameter statistik. Data hujan diperoleh dari hasil pengamatan selama 50 tahun
dengan mengambil nilai hujan maksimum setiap satahunnya sehingga data ini
termasuk kategori annual maximum series. Data hujan dapat dilihat pada Tabel
sebagai berikut:
Data Curah Hujan Maksimum Selama Dua Puluh Tahun
No. Tahun Hujan (mm)
1 2000 80
2 2001 113
3 2002 88
4 2003 135
5 2004 94
6 2005 119
7 2006 69
8 2007 95
9 2008 99
10 2009 176
11 2010 99
12 2011 142
Berikut adalah tabel perhitungan dari data curah hujan maksimum selama
50 tahun:
Perhitungan Statistik Curah Hujan Maksimum Tahunan
No. Tahun Xi Xi-X (Xi-X)2 (Xi-X)3 (Xi-X)4
Dengan menggunakan rumus yang terdapat pada Tabel, maka data curah
hujan pada dapat diketahui paramater statistiknya. Berikut adalah hasil dari
parameter statistik data curah hujan maksimum selama 50 tahun:
Hasil Parameter Statistik Data Curah Hujan
Parameter Hasil
Sebelum menghitung debit rencana, harus dihitung terlebih dahulu waktu (tc)
Dengan rumus :
0,87 𝐿2
tc = (1000 𝑥 𝑆)0.385
0,87 𝑥 13.72
= (1000 𝑥 0.0934)0.385
= 1.24 jam
Setelah itu menghitung Intensitas hujan, dengan rumus sebagai berikut :
2
𝑅24 24 3
𝐼𝑡 = (𝑡)
24
2
191.047 24 3
= ( )
24 1.24
= 57.385 mm/jam
Setelah mendapat semua parameter perhitungan, maka dapat dilakukan perhitungan
untuk mencari debit rancangan :
𝑄50 = 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
= 154.23 m³/dt