Anda di halaman 1dari 11

Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

BAB III
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

1. Analisa Curah Hujan Maksimum Rata Rata


Data curah hujan tahunan di stasiun X dan stasiun y dianlisis
menggunakan metode aljabar. Perhitungan curah hujan pada DAS
ditunjukkan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Curah Hujan Maksimum Rata Rata
Curah Hujan Harian Maksimum
No Tahun
Sta. X Sta. Y Rerata
1 2002 55 65 60
2 2003 80 96 88
3 2004 52 101 76.5
4 2005 90 125 107.5
5 2006 90 100 95
6 2007 73 120 96.5
7 2008 125 115 120
8 2009 89 138 113.5
9 2010 76 112 94
10 2011 84 96 90

2. Analisa Curah Hujan Rencana


2.1.Perhitungan Parameter Statistik
Data curah hujan rata rata pada tabel 3.1 dihitung parameter
statistiknya untuk menentukan jenis metode sebaran yang akan
digunakan untuk menentukan curah hujan rencana. Sebelum
melakukan perhitungan parameter, data curah hujan maksimum rata
rata diurutkan dari nilai terkecil ke terbesar. Perhitungan parameter
statistik ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Analisa Data Curah Hujan Normal


no tahun Xi P% Xi-X (Xi-X)^2 (Xi-X)^3 (Xi-X)^4
1 2002 60 9.09 -34.1 1162.81 -39651.821 1352127.1
2 2004 76.5 18.18 -17.6 309.76 -5451.776 95951.2576
3 2003 88 27.27 -6.1 37.21 -226.981 1384.5841
4 2011 90 36.36 -4.1 16.81 -68.921 282.5761
5 2010 94 45.45 -0.1 0.01 -0.001 -0.0001
6 2006 95 54.55 0.9 0.81 0.729 0.6561
7 2007 96.5 63.64 2.4 5.76 13.824 33.1776
8 2005 107.5 72.73 13.4 179.56 2406.104 32241.7936
9 2009 113.5 81.82 19.4 376.36 7301.384 141646.85
10 2008 120 90.91 25.9 670.81 17373.979 449986.056
Total 941 0 2759.9 -18303.48 2073654.05
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

Langkah langkah perhitungan parameter statistik (normal) :


a. Menghitung rata rata data curah hujan

̅
b. Menghitung standar deviasi
∑ ( ̅)
√ √
c. Menghitung koefisien keragaman sample ( Cv )
̅
d. Menghitung koefisien kemiringan populasi ( Cs )
∑( ̅) ( )
( )( ) ( )( )
e. Menghitung koefisien kurtosis ( Ck)
∑( ̅)
( )( )( ) ( )( )( )

Tabel 3.3 Analisa Data Curah Hujan Log


X (log X - (log X - (log X - (log X -Log
no tahun log X
(mm) P% Log x) Log x)^2 Log x)^3 x)^4
1 2002 60 9.09 1.7782 -0.1880 0.035344 -0.006645 0.0012492
2 2004 76.5 18.18 1.8837 -0.0825 0.006804 -0.000561 0.0000463
3 2007 88 27.27 1.9445 -0.0217 0.000469 -0.000010 0.0000002
4 2011 90 36.36 1.9542 -0.0119 0.000142 -0.000002 0.0000000
5 2003 94 45.45 1.9731 0.0070 0.000049 0.000000 0.0000000
6 2010 95 54.55 1.9777 0.0116 0.000134 0.000002 0.0000000
7 2006 96.5 63.64 1.9845 0.0184 0.000338 0.000006 0.0000001
8 2005 107.5 72.73 2.0314 0.0653 0.004259 0.000278 0.0000181
9 2009 113.5 81.82 2.0550 0.0888 0.007894 0.000701 0.0000623
10 2008 120 90.91 2.0792 0.1130 0.012776 0.001444 0.0001632
Total 19.6615 0.068208 -0.004786 0.0015395
Langkah langkah perhitungan parameter statistik ( log )
a. Perhitungan nilai rata rata log Xi

̅
b. Perhitungan standar deviasi ( S )
∑ ( ̅)
√ √
c. Perhitungan koefisien keragaman sample ( Cv )
̅
d. Perhitungan koefisien kemiringan populasi ( Cs )
∑( ̅) ( )
( )( ) ( )( )
e. Perhitungan koefisien kurtosis ( Ck )
∑( ̅)
( )( )( ) ( )( )( )
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

Hasil dari perhitungan parameter diatas dicocokkan dengan syarat


pemilihan jenis sebaran. Nilai parameter yang digunakan untuk
menentukan metode jenis sebaran adalah nilai koefisien kemiringan
populasi (Cs) dan koefisien kurtosis (Ck). Parameter statistik yang didapat
dibandingkan dengan empat metode, yaitu distribusi normal, distribusi log
normal, distribusi gumbel dan distribusi log pearson III. Pencocokan syarat
ditunjukkan oleh tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Perhitungan Parameter Statistik


Metode Distribusi Syarat Nilai yang Keterangan
didapat
Distribusi Normal Cs ≈ 0 Cs = -0,47 Tidak
Ck = 3 Ck = 0,44 memenuhi
Distribusi Log Cs = 3 Cs = -1,00 Tidak
Normal Cv dan Cs Ck = 0,53 memenuhi
selalu positif
Distribusi Cs = 1,1396 Cs =- 0,47 Tidak
Gumbel Ck = 5,4002 Ck = 0,44 memenuhi
Distribusi Log Jika tidak ada Memenuhi
Pearson III nilai yang sesuai

Dari tabel 3.4 diatas dapat disimpulkan bahwa jenis metode


sebaran yang digunakan adalah metode distribusi log pearson III. Maka
data yang digunakan untuk menghitung curah hujan rencana adalah data
dari distribusi log pearson III.
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

2.2.Perhitungan curah hujan rancangan metode log pearson III


Curah hujan rancangan dihitung menggunakan metode log pearson
III. Rekapitulasi perhitungan curah hujan rancangan metode log
pearson III disajikan dengan tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 Curah Hujan Rancangan Metode log Pearson III


X (log X -Log (log X -Log
no tahun log X (log X -Log x)^3
(mm) P% x) x)^2
1 2002 60 9.09 1.7782 -0.1880 0.035344 -0.006645
2 2004 76.5 18.18 1.8837 -0.0825 0.006804 -0.000561
3 2007 88 27.27 1.9445 -0.0217 0.000469 -0.000010
4 2011 90 36.36 1.9542 -0.0119 0.000142 -0.000002
5 2003 94 45.45 1.9731 0.0070 0.000049 0.000000
6 2010 95 54.55 1.9777 0.0116 0.000134 0.000002
7 2006 96.5 63.64 1.9845 0.0184 0.000338 0.000006
8 2005 107.5 72.73 2.0314 0.0653 0.004259 0.000278
9 2009 113.5 81.82 2.0550 0.0888 0.007894 0.000701
10 2008 120 90.91 2.0792 0.1130 0.012776 0.001444
Total 19.6615 0.068208 -0.004786

Langkah langkah perhitungan log pearson III


a. Menghitung nilai log Xi rata rata

̅
b. Menghitung harga simpangan baku
∑ ( ̅)
√ √
c. Menghitung koefisien kepencengan ( Cs )
∑( ̅) ( )
( )( ) ( )( )

Nilai koefisien kepencengan ( Cs ) yang didapatkan digunakan


untuk menentukan nilai konstanta ( G ). Nilai konstanta ( G ) diambil
dengan melihat tabel hubungan antara koefisien kepencengan dan
probabilitas (Soewarno,1955). Nilai konstanta ( G ) diambil dari
gambar 3.1 dan diinterpolasi yang disajikan pada tabel 3.6
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

Gambar 3.1 Konstanta ( G ) Log Pearson III

Tabel 3.6 Interpolasi Nilai Konnstanta (G)

cs 2 5 10 25 50 100
-1 0.164 0.852 1.128 1.366 1.492 1.588
-1.01 0.166 0.879 1.126 1.362 1.486 1.581
-1.02 0.167 0.906 1.124 1.358 1.481 1.574
-1.03 0.169 0.932 1.122 1.354 1.475 1.566
-1.04 0.170 0.959 1.120 1.350 1.469 1.559
-1.05 0.172 0.986 1.119 1.346 1.464 1.552
-1.06 0.174 1.013 1.117 1.341 1.458 1.545
-1.07 0.175 1.040 1.115 1.337 1.452 1.538
-1.08 0.177 1.066 1.113 1.333 1.446 1.530
-1.09 0.178 1.093 1.111 1.329 1.441 1.523
-1.1 0.180 1.120 1.109 1.325 1.435 1.516
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

Selajutnya dihitung logaritma curah hujan rancangan dengan kala


ulang tertentu (Log Xt). Setelah didapat nilai curah hujan rancangan
dengan kala ulang tertentu (Log Xt) dilanjutkan menghitung curah
hujan rancangan dengan kala ulang tertentu (Xt). Rekapitulasi
perhitungan ditunjukkan dengan tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7 Curah Hujan Racangan dengan Berbagai Kala Ulang


Tr
Pt % G Sd G.Sd Log XT XT
(tahun)
2 50 0.166 0.0870554 0.01441638 1.9806 95.6239327
5 20 0.879 0.0870554 0.07650431 2.0427 110.3200718
10 10 1.126 0.0870554 0.09803312 2.0642 115.9266656
25 4 1.362 0.0870554 0.11856079 2.0847 121.5377006
50 2 1.486 0.0870554 0.12939049 2.0955 124.606504
100 1 1.581 0.0870554 0.13761723 2.1038 126.9893937

Perhitungan curah hujan rancangan metode log pearson III diambil


pada kala ulang 100 tahun. Maka nilai curah hujan rancangan (XT) yang
digunakan adalah 126.99 mm.

3. Debit Banjir Rancangan


Debit banjir rancangan merupakan debit maksimum yang terjadi
dengan probabilitas tertentu atau lebih sering dikenal dengan debit banjir
dengan kala ulang X tahun. Perhitungan debit banjir pada kasus ini
diambil pada periode ulang 100 tahun. Data didapat dari analisis frekuensi
curah hujan yang dilakukan didapatkan nilai curah hujan rancangan
dengan kala ulang 2 sampai 100 tahun. Debit banjir rancangan dihutung
metode haspers.
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

Perhitungan Debit Banjir Rancangan Metode Haspers


Dari soal diketahui data kondisi di lapangan sebagai berikut :

Luas DAS ( A ) : 240 km2


Panjang Sungai (L) : 24 km
Kemiringan dasar sungai : 0,0038

Dari data diatas dihitung debit banjir rancangan hingga kala ulang
100 tahun. Rekapitulasi perhitungan dijabarkan pada tabel 3.7 berikut
ini.

Tabel 3.7 Debit Banjir Rancangan dengan Berbagai Kala Ulang


Tr
A L I XT a t b r q Q
(tahun
2 240 24 0.0038 95.62 0.35 6.76 0.64 83.31 3.42 182.23
5 240 24 0.0038 110.32 0.35 6.76 0.64 96.11 3.95 210.23
10 240 24 0.0038 115.93 0.35 6.76 0.64 101.00 4.15 220.92
25 240 24 0.0038 121.54 0.35 6.76 0.64 105.88 4.35 231.61
50 240 24 0.0038 124.61 0.35 6.76 0.64 108.56 4.46 237.46
100 240 24 0.0038 126.99 0.35 6.76 0.64 110.63 4.54 242.00
Langkah langkah perhitungan Tahun 100 :
a. Menghitung koefisien pengaliran ( α )
( ) ( )
( ) ( )
b. Menghitung waktu konsentrasi ( t )
jam
c. Menghitung koefisien reduksi ( β )
( )

( )

Z
d. Menghitung curah hujan selama waktu konsentrasi ( r )

e. Menghitung intensitas hujan ( q )


mm/jam
f. Menghitung debit banjir rancangan dengan kala ulang T tahun ( QT
)

m3/det
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

4. Kesimpulan
Dari perhitungan analisis curah hujan rencana yang dilakukan
didapatkan bahwa metode yang digunakan adalah log pearson III dan nilai
curah hujan rencana. Nilai yang diambil dari metode log pearson III adalah
pada kala ulang 100 tahun. Nilai curah hujan rencana ( R100 ) = 126.99mm.
Nilai curah hujan rencana digunakan sebagai acuan untuk
menghitung debit banjir rancangan. Debit banjir dihitung menggunakan
metode haspers. Hasil dari perhitungan didapatkan debit banjir rancanga (
Q100 ) = 242,00 m3/jam.
Xt 100 = 126.99 mm
Q100 = 242,00 m3/jam
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)
Hamas Akbari Al Arif Fardha (202010340311082)

Anda mungkin juga menyukai