ANALISIS DATA
4.1 Analisis Curah Hujan Rencana
Analisis curah hujan rencana adalah analisis curah hujan untuk mendapatkan tinggi
curah hujan tahunan tahun ke- n yang mana akan digunakan untuk mencari debit air.
Jika didalam suatu areal terdapat beberapa alat penakar atau pencatat curah hujan,
maka dapat diambil nilai rata-rata untuk mendapatkan nilai curah hujan area. Untuk
mendapatkan curah hujan area dapat dihitung dengan metode rata-rata aljabar seperti
yang terlihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Data curah hujan harian maksimum (RR) Stasiun BMKG Citeko, Kec.
Cisarua, Kab. Bogor dan Stasiun BMKG Jawa Barat, Bogor Barat, Kota Bogor.
STA Citeko STA Jawa Barat STA Halim
Tahun
(mm) (mm) (mm)
2013 130,00 97,40 161,00
2014 192,80 169,10 120,80
2015 86,60 155,80 124,60
2016 80,50 108,60 111,60
2017 90,00 117,60 136,30
2018 164,10 134,50 101,20
2019 120,50 141,00 79,08
2020 118,70 122,90 73,25
2021 124,00 95,90 67,06
2022 89,10 155,20 73,30
Rata – Rata 119,63 129,80 104,82
Maksimum 192,80 169,10 161,00
Minimum 80,50 95,90 67,06
Jumlah Data Hujan 10 10 10
Jumlah Curah Hujan 1196,30 1298,00 1048,20
Dari data curah hujan rata-rata maksimum tersebut kemudian dihitung pola distribusi
sebarannya dengan menggunakan perhitungan analisa frekuensi. Distribusi sebaran
yang akan dicari analisa frekuensinya antara lain adalah distribusi Gumbel, distribusi
Normal, distribusi Log Normal, dan distribusi Log Pearson Tipe III.
4.2 Analisa Frekuensi
Analisa frekuensi adalah prosedur memperkirakan frekuensi suatu kejadian pada
masa lalu ataupun masa yang akan datang. Prosedur tersebut dapat digunakan
menentukan hujan rancangan dalam berbagai kala ulang berdasarkan distribusi hujan
secara teoritis dengan distribusi hujan secara empiris. Hujan rancangan ini digunakan
untuk menentukan intensitas hujan yang diperlukan dalam memperkirakan laju aliran
puncak (debit banjir) seperti yang tersaji berikut ini :
Parameter Statistik
Curah Hujan Rata – Rata (X)
ε . Xi 1193 , 63
X= = =119 , 36
10 10
Tabel 4.3 Perhitungan analisa untuk distribusi Log Normal dan Log Pearson Type lll
Distribusi Log Normal dan Log Pearson III
Tahun
Curah
log X ¿) ¿¿ ¿¿ ¿¿
Hujan (X)
2013 129,47 2,11 0,04122 0,001699 0,000070 0,000003
2014 169,01 2,23 0,15698 0,024643 0,003868 0,000607
2015 127,09 2,10 0,03318 0,001101 0,000037 0,000001
2016 101,20 2,01 -0,06576 0,004324 -0,000284 0,000019
2017 115,28 2,06 -0,00917 0,000084 -0,000001 0,000000
2018 134,57 2,13 0,05800 0,003364 0,000195 0,000011
2019 112,80 2,05 -0,01861 0,000346 -0,000006 0,000000
2020 104,32 2,02 -0,05257 0,002763 -0,000145 0,000008
2021 95,48 1,98 -0,09101 0,008283 -0,000754 0,000069
2022 104,40 2,02 -0,05225 0,002730 -0,000143 0,000007
Jumlah 1193,63 20,71 0,04934 0,0028368 0,000725
Parameter Statistik
Curah Hujan Rata – Rata (X)
ε . log X 20 , 71
X= = =2,071
10 10
Berdasarkan nilai Cs = 0,97 untuk nilai K pada distribusi Log Pearson Type III,
adapun perhitungan curah hujan periode ulang dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Perhitungan Debit Air Baku dan Waktu Konsentrasi
UNIVERSITAS PAKUAN
Koefisien
Periode Curah Luas Daerah
L S tc Intensitas I Q
Ulang Hujan
(km) (%) (jam) Limpasan (mm/jam) (m3/det)
(Tahun) (mm) (km2)
(C)
0,79
2 114,575 0,01379 0,3 0,09 0,75 200,55 0,32932005
2
0,79
5 134,060 0,01379 0,3 0,09 0,75 234,65 0,38532532
2
0,79
10 147,956 0,01379 0,3 0,09 0,75 258,97 0,42526414
2
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN
Koefisien
Periode Curah Luas Daerah
L S tc Intensitas I Q
Ulang Hujan
(km) (%) (jam) Limpasan (mm/jam) (m3/det)
(Tahun) (mm) (km2)
(C)
0,21
2 114,575 0,00371 0,3 0,03 0,75 392,32 0,0885403
4
0,21
5 134,060 0,00371 0,3 0,03 0,75 459,04 0,10359776
4
0,21
10 147,956 0,00371 0,3 0,03 0,75 506,62 0,11433563
4
Rupiah
1 Jan 29.509.900 6.537.500 126.800 504.150 658.300 17.060.400 6.402.500
2 Feb 28.358.400 8.307.000 126.800 487.650 7.271.550 13.232.150 5.076.000
3 Mar 26.555.825 6.820.425 104.225 439.725 994.225 24.168.825 6.101.425
4 Apr 19.314.400 9.460.500 184.800 352.625 297.800 20.493.900 4.936.000
5 mei 21.400.400 6.036.500 115.550 431.800 1.786.300 16.826.650 4.273.500
6 Jun 23.493.400 6.603.500 115.550 279.500 1.757.775 16.028.650 5.453.000
7 Jul 13.070.300 625.500 94.475 379.750 64.650 15.229.800 4.785.750
8 Agus 19.673.050 2.953.250 133.050 468.675 487.550 15.977.050 5.391.750
5.651.05
9 Sep 22.326.050 4.102.500 377.475 274.800 13.987.700 5.330.825
0
1.045.05
10 Okt 21.594.550 5.939.250 393.400 276.800 19.260.050 5.774.250
0
1.074.60
11 Nov 25.490.050 5.667.500 469.667 1.570.800 20.845.550 6.483.750
0
1.045.05
12 Des 29.123.050 5.390.250 349.775 442.050 13.324.050 6.844.250
0
Jumlah 279.909.37 68.443.67 9.817.00 4.934.19 15.882.60 206.434.77 66.853.00
Pertahun 5 5 0 2 0 5 0
Jumlah 66.853.00
585.421.617
Total 0
Sumber: Bagian Umum Universitas Pakuan
Dari jumlah rata - rata biaya pengeluaran pada tabel diatas, untuk mendapatkan nilai
jumlah kebutuhan air permeter kubik pada setiap bulannya yaitu membagi jumlah
pengeluaran biaya perbulan dengan tarif biaya pelanggan air PDAM. Pada penelitian
ini tarif biaya pelanggan yang digunakan yaitu, Rp. 14.000,00 m3 (Empat Belas Ribu
Rupiah). Berikut merupakan hasil perhitungan nya.
Tabel 4.22 Jumlah Kebutuhan Air PDAM (Perbulan)
Universitas Pakuan
N Tarif Air Fakultas
o PDAM (m3) Fakultas Fakultas Pasca Teknik
Unpak Masjid Mess
Keguruan MIPA Sarjana
1 2.108 467 9 36 47 1.219 457
2 2.026 593 9 35 519 945 363
3 1.897 487 7 31 71 1.726 436
4 1.380 676 13 25 21 1.464 353
5 1.529 431 8 31 128 1.202 305
6 1.678 472 8 20 126 1.145 390
Rp14.000,00
7 934 45 7 27 5 1.088 342
8 1.405 211 10 33 35 1.141 385
9 1.595 293 404 27 20 999 381
10 1.542 424 75 28 20 1.376 412
11 1.821 405 77 34 112 1.489 463
12 2.080 385 75 25 32 952 489
19.99
Jumlah Pertahun 4.889 701 352 1.134 14.745 4.775
4
Jumlah Total 41.816 4.775
Tabel 4.14 Jumlah Curah Hujan Stasiun Hujan Halim, Jakarta Timur
Stasiun Hujan Halim, Jakarta Timur
Fe Agu
Tahun Jan Mar Apr Mei Jun Jul Sep Okt Nov Des
b s
2013 678 380 235 260 271 119 166 0 3 25 75 48
2014 855 456 348 232 182 158 203 95 24 0 340 344
2015 304 400 423 205 63 47 0 3 0 1 127 300
2016 234 516 0 226 212 246 153 171 340 324 359 136
2017 214 465 336 325 75 52 6 22 3 257 217 265
2018 190 380 186 327 100 45 2 0 0 133 353 155
2019 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2020 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2022 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Untuk menghitung curah hujan andalan dapat ditentukan dengan menghitung curah
hujan total tahunan stasiun tersebut. Kemudian diperhitungkan probabilitas masing-
masing.
Contoh perhitungan untuk mendapatkan probabilitas terjadinya hujan andalan urutan
no.1 (satu) sebagai berikut :
m
P ( Xm )= x 100 %
n+1
1
P ( Xm )= x 100 %
10+ 1
P(%) = 9,09 %
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Jumlah Curah Hujan Rata – Rata dari 3 Stasiun Hujan
Jumlah Curah Hujan Rata – Rata dari 3 Stasiun Hujan
Fe Agu
Tahun Jan Mar Apr Mei Jun Jul Sep Okt Nov Des
b s
2013 680 375 310 273 388 101 267 44 27 206 174 319
2014 897 473 299 382 233 147 299 294 26 92 521 330
2015 262 364 348 198 137 51 1 33 33 52 474 430
2016 323 535 334 415 258 274 233 190 381 362 331 132
2017 202 560 297 336 183 194 166 83 65 309 282 245
2018 237 463 251 325 164 153 28 31 111 225 374 218
2019 232 235 147 378 160 66 29 63 52 187 158 291
2020 274 354 406 269 245 112 83 42 82 287 118 157
2021 195 391 140 220 198 180 61 172 168 292 173 242
2022 72 150 117 257 148 271 167 211 196 330 201 218
Dari tabel diatas didapat peluang hujan yang mendekati andalan 80% dengan rata –
rata curah hujan 154 mm/perbulan dan 1850 mm/pertahun, berikut merupakan hasil
perhitungannya.
Jumlah
210 318 180 249 157 93 39 40 37 161 168 197 154 1850
Rata – Rata
CH andalan pada Tabel 4.14 didapatkan dengan memilih curah hujan bulanan yang
nilainya mendekati CH rerata. Tujuan dari perhitungan dari tersebut adalah untuk
mempermudah menghitung ketersediaan air dan neraca air sesuai data hujan karena
berbagai variasi stasiun hujan. Dari pengolahan data pada Tabel 4.14 tersebut
diperoleh curah hujan andalan dan curah hujan rerata. Secara grafik maka dapat
dilihat pada Gambar 4.2.
perhitungan volume ketersediaan air untuk suplai bulan Januari sebagai berikut:
Area Gedung Graha Pakuan Siliwangi
Total luasan atap (A) : 1176,91 m²
Koefisien run off (C) : 0,75 (Tabel 2.5)
Volume air tertampung :RxAxC
Bulan januari : (210 x 10-3 mm) x 1176,91 m² x 0,75
: 185 m³/bulan
Volume ketersediaan air hujan untuk setiap gedung pada bulan Januari sampai
Desember dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.18 Potensi volume suplai air hujan pada atap Gedung Universitas Pakuan.
Suplai Air Hujan (m3/perbulan)
Area Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Graha Pakuan Siliwangi 185 280 158 220 139 82 35 35 33 143 149 174
Vokasi 110 167 94 130 83 49 21 21 20 85 88 104
Fakultas Hukum, BAUM,
416 630 356 493 312 185 78 79 74 320 334 392
BAAK, Rektorat
Unit Kegiatan Mahasiswa 51 77 44 61 38 23 10 10 9 39 41 48
Kantor BNI 76 116 65 91 57 34 14 14 14 59 61 72
Universita
s Akutansi 194 294 166 230 146 86 36 37 34 149 156 183
Pakuan
Manajemen 193 292 165 229 145 86 36 36 34 149 155 182
Pascasarjana 195 296 167 232 147 87 37 37 35 150 157 184
FMIPA 186 282 159 221 140 83 35 35 33 143 149 175
FMIPA dan FISIB 186 282 159 221 140 83 35 35 33 143 149 175
FKIP 193 293 166 229 145 86 36 37 34 149 155 182
Jumlah Total 1986 3009 1700 2355 149 882 373 375 353 152 1593 1870
1 9
Fakultas Laboratorium FT 182 276 156 216 136 81 34 34 32 140 146 171
Teknik
FT 267 405 229 317 200 119 50 50 47 206 214 251
Universita
s Pakuan GOR 134 203 115 159 101 60 25 25 24 103 108 126
Jumlah Total 583 883 499 691 438 259 109 110 104 449 468 549
Tabel 4.20 Pengaruh Sistem Rainwater Harvesting Terhadap Biaya Penggunaan Air
PDAM di Universitas Pakuan.
Kebutuhan Air PDAM Ketersediaan Air Hujan Pengurangan Air PDAM
(m3) (m3) (m3)
N Tarif Air
Universitas Universitas Universitas
o PDAM (m3) FT Unpak FT Unpak FT Unpak
Pakuan Pakuan Pakuan
(Area 2) (Area 2) (Area 2)
(Area 1) (Area 1) (Area 1)