Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Amar Ma”ruf Hayan Saputra

NPM : 053118097
KELAS : B

1. Beton sebagai material konstruksi terbuat dari beberapa material penyusun, sebutkan dan jelaskan
dengan singkat
2. Berdasarkan jawaban no. 1, berarti semua orang bisa membuat beton, tetapi tidak semua orang
dapat membuat beton dengan mutu tertentu. Apa yang dilakukan agar bisa membuat beton dengan
tingkat mutu tertentu?
3. Review Teknologi Bahan Konstruksi, jelaskan langkah-langkah pembuatan beton, dari material
hingga menjadi benda uji silinder

JAWAB

1. Material penyusun beton secara umum yaitu


- Semen portland
Semen portland adalah bahan pengikat/zat yang terbuat dari penggilingan halus (klingker)
dan gips. Dan apabila dicampur air lalu di diamkan maka akan mengikat, mengeras,
membatu dan tidak dapat terlarut jika direndam air.
- Agregat
Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam beton.
agregat ini kira - kira menempati sebanyak 70% dari volume beton, dan menurut asalnya
terbagi atas dua jenis yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil atau batuan
lainnya).
- Air
Air merupakan bahan penyusun beton yang diperlukan untuk bereaksi dengan semen, yang
juga bersungsi sebagai pelumas antara butiran - butiran agregat agar dapat dikerjakan dan
dipadatkan.
- Bahan tambahan pada beton
Bahan tambahan yaitu bahan selain unsur pokok pada beton (air, semen , dan agregat) yang
ditambahkan pada adukan beton, baik sebelum atau selama pengadukan beton dengan
tujuan mengubah satu atau lebih sifat - sifat beton sewaktu masih dalam keadaan segar atau
setelah mengeras, contoh bahan tambahan tersebut adalah admixtures, pozolan, serat
(fibre).

2. Untuk mencapai suatu kekuatan beton dengan mutu tertentu, rancangan yang dibuat harus
melahirkan suatu proporsi bahan campuran yang nilainya ditentukan oleh faktor - faktor
berikut:

a. Faktor Air-Semen (fas) Nilai perbandingan air terhadap semen atau yang disebut faktor air-
semen (fas) mempunyai pengaruh yang kuat secara langsung terhadap kekuatan beton.
Harus dipahami secara umum bahwa semakin tinggi nilai fas semakin rendah mutu.

b. Tipe Semen Penggunaan tipe semen yang berbeda, yaitu semen Portland tipe I, II, IV
dengan semen Portland yang memilki kekuatan awal yang tinggi (tipe III) akan memerlukan
nilai faktor air-semen yang berbeda.

c. Keawetan (durability) Pertimbangan keawetan akan memerlukan nilai-nilai kekuatan


minimum, faktor air-semen maksimum, dan kadar semen minimum.
d. Workabilitas dan Jumlah Air Sifat kekentalan/konsistensi adukan beton dapat
menggambarkan kemudahan Modul 3 – Rancangan Campuran Beton Diklat Perkerasan
Kaku-2017 5 pengerjaan beton, yang dinyatakan nilai slump. Suatu nilai slump tertentu yang
diharapkan dapat memberi kemudahan pengerjaan sesuai dengan jenis konstruksi yang
dikerjakan, untuk suatu ukuran agregat tertentu akan berpengaruh terhadap jumlah air
yang dibutuhkan.

e. Pemilihan Agregat Ukuran maksimum agregat ditetapkan berdasarkan pertimbangan


ketersediaan material yang ada, biaya, atau jarak tulangan terkecil yang ada. Agregat kasar
harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar tidak lebih dari ¾ jarak
bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-
celah lainnya dimana beton harus dicor.

f. Kadar Semen Kadar semen yang diperoleh dari hasil perhitungan rancangan, selanjutnya
dibandingkan dengan ketentuan kadar semen minimum berdasarkan pertimbangan
durabilitas, dan dibandingkan juga dengan batas kadar semen maksimum untuk mencegah
terjadinya retak akibat panas hidrasi yang tinggi.

3. Langkah-langkah pembuatan beton, dari material hingga menjadi benda uji silinder yaitu :
1) Persiapkan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada wadah yang terpisah.
2) Persiapkan wadah yang cukup menampung volume beton basah rencana.
3) Masukan agregat kasar dan agregat halus kedalam wadah.
4) Dengan menggunakan skop atau alat pengaduk,lakukan pencampuran agregat.
5) Tambahkan semen pada agregat campuran dan ulangi proses pencampuran,sehingga
diperoleh adukan kering agregat dan semen yang merata.
6) Tuangkan sebanyak 1/3 jumlah air kedalam wadah,dan lakukan pencampura sampai
terlihat konsistensi adukan yang merata.
7) Tambahkan 1/3jumlah air kedalam wadah dan ulangi proses untuk mendapatkan
konsistensi adukan.
8) Lakukan pemeriksaan slump.
9) Setelah selesai,masukan adukan beton ke wadah silinder.
10) Lalu keringkan beton selama 24jam diwadah.
11) Setelah 24jam lepas beton dari wadah,dan rendam di bak air

Anda mungkin juga menyukai