TUGAS AKHIR
Oleh :
Amar Ma’ruf Hayan Saputra
0531 18 097
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Sipil Koordinator Tugas Akhir
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
proposal tugas akhir ini yang berjudul “STUDI POTENSI PENERAPAN SISTEM
permasalahan dan kendala yang dihadapi. Namun berkat dorongan yang diberikan
oleh pembimbing dan bantuan dari berbagai pihak, segala permasalahan dan kendala
tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal
Penulis dengan keterbukaan hati senantiasa menerima segala saran dan kritikan dari
semua pihak demi penyempurnaan proposal tugas akhir ini. Semoga proposal ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi semua pihak yang membaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vii
DAFTAR ISTILAH.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................................................2
1.3 Metodologi Penelitian...............................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah.......................................................................3
1.5 Sistematika Penelitian...............................................................................................4
1.6 Kerangka Pemikiran Tugas Akhir.............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................6
2.1 Air.............................................................................................................................6
2.1.1 Permasalahan dan Tantangan Sumber Daya Air di Indonesia..........................7
2.1.2 Kebutuhan Air Bersih.......................................................................................8
2.1.4 Sumber Air........................................................................................................9
2.2 Hujan.......................................................................................................................10
2.2.1 Siklus Hidrologi..............................................................................................11
2.3 Analisis Hidrologi...................................................................................................13
2.3.1 Analisis Frekuensi...........................................................................................13
2.3.2 Distribusi Frekuensi dan Uji Kecocokan Distribusi........................................14
2.3.3 Intensitas Hujan...............................................................................................18
2.3.4 Koefisien Pengaliran (C).................................................................................19
2.3.5 Waktu Konsentrasi..........................................................................................20
2.3.6 Curah Hujan Andalan......................................................................................22
2.4 Perhitungan Debit Air Baku dan Perhitungan Suplai Air Hujan............................23
2.5 Rainwater Harvesting.............................................................................................23
2.5.1 Komponen sistem pemanenan air hujan.........................................................24
2.5.2 Pemilihan Jenis Tangki...................................................................................27
2.5.3 Persyaratan Bahan Pembuatan PAH...............................................................28
2.5.4 Potensi Penerapan Rainwater Harvesting di Universitas Pakuan Bogor........29
2.6 Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih..............................................................................30
2.7 Metode Perhitungan Neraca Air..............................................................................31
iv
2.8 Penelitian Terdahulu...............................................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................34
3.1 Lokasi Penelitian.....................................................................................................34
3.2 Sumber data Penelitian............................................................................................35
3.3 Alur Rencana Penelitian..........................................................................................37
3.4 Metode Pengumpulan Data.....................................................................................38
3.5 Metode Pengolahan Data........................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................42
LAMPIRAN..............................................................................................................43
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Hubungan daerah tangkapan air hujan dan volume air hujan...............25
Gambar 2.4 Desain sistem pemanenan dan pengaliran air hujan (tambak)..............25
Gambar 2.5 Desain sistem pemanenan dan pengaliran air hujan (atap)...................26
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4 Data Curah Hujan Rata – Rata pada Stasiun Hujan...................................36
vii
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH
DAFTAR SIMBOL
A Luas atap sebagai bidang penangkap air (Ha)
C Koefisien pengaliran
Cv Koefisien variasi
CS Koefisien tampungan
Ck Koefisien kurtosis curah hujan
I Intensitas hujan (mm/jam)
M Nomor urut
N Banyaknya data
n Jumlah data curah hujan
R24 Curah hujan maksimum harian (selama 24 jam/mm)
S Kemiringan saluran
Sd Deviasi standar curah hujan
Sn Reduced standard deviation, yang juga tergantung pada
jumlah
sampel/data ke-n
Tc Waktu konsentrasi (jam)
X Nilai rata-rata curah hujan
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang vital bagi kehidupan. Musim kemarau dengan
durasi waktu yang panjang merupakan salah satu dari beberapa faktor yang
mempengaruhi menipisnya pasokan sumber air yang ada di alam. Di daerah
perkotaan seiring pesatnya pembangunan, kebutuhan air bersih selalu meningkat
sementara air bersih semakin langka. Hasil survei Direktorat Pengembangan Air
Minum Ditjen Cipta Karya pada tahun 2006 menyatakan bahwa setiap manusia
di Indonesia mengkonsumsi air rata–rata sebanyak 144 liter per hari, penggunaan
terbanyak yakni sebagai kebutuhan air bersih selebihnya untuk keperluan air
bersih yang lain. Seiring perkembangan zaman dan jumlah populasi penduduk
semakin tinggi maka pemenuhan kebutuhan air baku juga semakin tinggi.
Sebagian besar wilayah Indonesia berada digaris katulistiwa hal tersebut
mengakibatkan Indonesia beriklim tropis dan dengan memiliki curah hujan yang
cukup tinggi disetiap tahunnya. Walaupun demikian, sebagian wilayah di
Indonesia mengalami kekurangan air pada saat musim kemarau dan mengalami
kelebihan air hingga terjadi banjir pada musim penghujan. Masih didapatkan
daerah yang sumber air bersihnya mengalami kekurangan karena kuantitas air
tanahnya sedikit, atau sungai dengan debit air yang tidak banyak. Disisi lain
sistem jaringan PDAM belum bisa melayani kebutuhan air bersih masyarakat
secara maksimal. Salah satu cara untuk mewujudkan gagasan tersebut adalah
dengan menerapkan konsep pemanenan air hujan (Rain Water Harvesting).
Rainwater Harvesting adalah proses pemanenan air hujan yang ditampung
melalui atap sebuah bangunan yang kemudian air hujan tersebut disimpan di
dalam sebuah bak atau tangki penampungan (Maryono dkk, 2006). Dengan
adanya pemanenan air hujan potensi sumber daya air yang sebelumnya terbuang
sia-sia kemudian dapat dialirkan di dalam tangki penyimpanan dan nantinya bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari - hari terutama sebagai keperluan air bersih
disaat musim kemarau.
Universitas Pakuan, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia,
juga menyadari pentingnya menjaga dan menggunakan sumber daya air dengan
1
bijak. Oleh karena itu, penerapan rainwater harvesting di Universitas Pakuan
merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya menjaga keberlanjutan
lingkungan kampus dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber air yang
terbatas. Penerapan rainwater harvesting di Universitas Pakuan memberikan
banyak manfaat yang signifikan. Pertama, dengan mengumpulkan dan
memanfaatkan air hujan, universitas dapat mengurangi beban terhadap sumber
daya air publik, terutama pada musim kemarau yang cenderung mengalami
kekeringan. Hal ini membantu menjaga ketersediaan air bersih bagi seluruh
warga kampus. Selain itu, rainwater harvesting juga memberikan kontribusi
positif terhadap upaya pengelolaan air limbah di kampus. Dengan menggunakan
air hujan untuk keperluan non-portable, penggunaan air bersih dapat dikurangi,
sehingga mengurangi volume air limbah yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan
prinsip – prinsip keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya yang efisien.
2
Pengumpulan data teoritis dilakukan melalui buku referensi dari
perpustakaan dan buku panduan lainnya yang berhubungan dengan
permasalahan dalam tugas akhir ini.
b. Studi Lapangan
Dalam pengumpulan data di lapangan diperlukan beberapa data
sekunder, yaitu :
BMKG
3
3. Fokus penelitian hanya pada potensi penerapan dengan cakupan aspek yaitu
intensitas curah hujan, potensi volume air hujan, dan penghematan biaya.
4
1.6 Kerangka Pemikiran Tugas Akhir
MULAI
LATAR BELAKANG
MAKSUD DAN
TUJUAN
BATASAN
MASALAH
STUDI PUSTAKA
PENGUMPULAN
DATA
PENGOLAHAN
DATA
PENYUSUNAN
LAPORAN
KESIMPULAN DAN
SARAN
SELESAI
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air menjadi salah satu aspek yang paling menentukan dalam kelangsungan bumi
beserta isinya. Air merupakan kandungan zat terbesar dibumi yaitu sekitar sepertiga
dari kandungan bumi. Air mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda - beda,
tergantung dalam kondisi apa air itu berada. Dengan kondisi itulah maka secara
umum air dibumi pada dasarnya jumlahnya tetap, yang berbeda adalah bentuknya.
Masing-masing penampung air (reservoir) mempunyai jumlah air yang berbeda-
beda. Namun demikian dimanapun air berada akan berputar sesuai dengan siklusnya.
Berikut ini menggambarkan bentuk – bentuk air beserta komposisinya.
Air sepenuhnya menjadi kebutuhan mutlak manusia serta mahluk hidup lainnya
dibumi. Terutama bagi manusia, air berperan sangat vital bagi semua aspek
kehidupan manusia, untuk konsumsi langsung, pertanian, perikanan transportasi,
konstruksi, dan lain-lain. Dengan pesatnya tingkat pertumbuhan populasi manusia,
maka kebutuhan akan air pun meningkat dan hanya merupakan masalah waktu
hingga suatu saat di berbagai belahan bumi air akan menjadi sangat langka dan
kebutuhan akan air tidak akan dapat terpenuhi lagi. Permasalahan air di Indonesia,
telah dalam kondisi yang memprihatinkan.
6
2.1.1 Permasalahan dan Tantangan Sumber Daya Air di Indonesia
Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang berperan sebagai
penopang sistem kehidupan dan berperan sebagai modal pembangunan. Hampir
seluruh aktivitas dan komoditas ekonomi dalam kehidupan di muka bumi sangat
bergantung pada ketersediaan air. Pengelolaan Sumber Daya Air telah mampu
menyumbang kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Meskipun potensi
total tahunan sumber daya air di Indonesia masih berlimpah, tetapi distribusinya
tidak merata, baik ditinjau dari letak geografis setiap pulau maupun dari segi
distribusi curah
hujan bulanan. Ketidaksiapan dalam mengantisipasi dinamika kependudukan dan
pembangunan yang terus meningkat serta pergeseran musim yang setiap tahun
semakin tidak menentu sebagai dampak perubahan iklim global, akan menimbulkan
situasi krisis sumber daya air dan peningkatan daya rusak air, baik yang terjadi saat
ini maupun pada waktu yang akan datang. Pembangunan yang sangat pesat,
pertambahan jumlah penduduk, serta peningkatan kegiatan ekonomi selama tiga
dasawarsa terakhir ini mengakibatkan peningkatan alih fungsi lahan di berbagai
wilayah. Alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan dan fungsi kawasan
mengakibatkan berkurangnya kapasitas resapan air, peningkatan erosi lahan,
sedimentasi pada sumber-sumber air, serta peningkatan kerentanan kawasan terhadap
bahaya kekeringan, banjir dan tanah longsor, pencemaran air, intrusi air laut, serta
penurunan produktivitas lahan yang akan mengakibatkan kerugian ekonomi,
kerawanan sosial, dan kerusakan lingkungan. Adapun permasalahan dan tantangan
Sumber Daya Air di Indonesia berdasarkan perpres nomor 37 tahun 2023, yaitu :
1. Permasalahan
a. Degradasi Daerah Aliran Sungai.
b. Eksploitasi Air Tanah yang tidak terkendali.
c. Konversi Penggunaan Lahan.
d. Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang belum memadai.
e. Konflik dalam Penggunaan Air.
f. Keterbatasan Pemahaman dan Kepedulian Masyarakat dan Dunia Usaha.
g. Tumpang tindih peran Lembaga Pengelolaan Sumber Daya Air.
h. Keterbatasan Data dan Informasi yang benar dan akurat.
7
2. Tantangan
a. Curah Hujan Musiman dan Indeks Ketersediaan Air yang bervariasi pada setiap
Pulau.
b. Dinamika Kependudukan dan Implikasinya terhadap Sumber Daya.
c. Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
d. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Budaya terkait Air.
e. Ketahanan Air.
f. Dampak Perubahan Iklim Global.
8
Berdasarkan SNI 03-7065-2005 setiap jenis bangunan memiliki konsumsi air bersih
yang berbeda-beda. Asumsi kebutuhan air bersih per masing-masing kegiatan dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
9
a. Air hujan
Air hujan adalah salah satu sumber air baku yang berasal dari siklus yang
berkepanjangan yang disebut dengan siklus hidrologi untuk air bersih terutama di
daerah yang sulit air permukaan ataupun air tanah.
Adapun sifat-sifat air hujan yakni sebagai berikut.
1. Kesadahan rendah
2. Jenuh dengan oksigen
3. Tidak mempunyai rasa
4. Tidak berwarna
5. Tidak berbau
6. Korosif.
b. Air Tanah
Air tanah adalah air pada siklus hidrologi akibat presipitasi dan air bergerak ke
lapisan bawah tanah, mengalir secara infiltrasi atau perolasi melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan sehingga mencapai permukaan tanah (water table)
yang kemudian menjadi air bawah tanah.
Adapun sifat-sifat air tanah sebagai berikut.
1. Jernih
2. Tidak berwarna
3. Sejuk
4. Mengandung zat-zat organic yang kecil
5. Mengandung sedikit bakteri.
c. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terjadi akibat tetesan hujan yang jatuh ke tanah.
Air permukaan merupakan sumber air baku yang kuantitasnya paling banyak.
Adapun sifat-sifat yang terdapat pada air permukaan yakni sebagai berikut.
1. Keruh
2. Mengalami pengotoran kimiawi dan bakteriologis.
2.2 Hujan
Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari alam yang
terdapat di atmosfir. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es. Hujan berasal
10
dari uap air di atmosfir, sehingga bentuk dan jumlahnya dipengaruhi oleh faktor
klimatologi seperti angin, temperatur dan tekanan atmosfir. Uap air tersebut akan
naik ke atmosfir sehingga mendingin dan terjadi kondensasi menjadi butir – butir air
dan kristal-kristal es yang akhirnya jatuh sebagai hujan (Triatmodjo, 1998).
Curah hujan merupakan ketinggian air yang terkumpul dalam tempat yang datar,
tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter
artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar, tertampung air
setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Intensitas Hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu.
Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat
berbahaya karena dapat menimbulkan banjir, longsor, dan efek negatif terhadap
tanaman.
Sumber: BMKG
11
Sebagian dari hujan ini diuapkan kembali ke atmosfir, ada juga yang mengalir ke
danau dan Sungai sebelum kembali ke laut. Selain itu, air juga meresap ke dalam
tanah menjadi air tanah. Secara alami, perlahan – lahan air tanah akan muncul
kembali menjadi air permukaan dan menjadi sumber utama dari aliran sungai.
Tumbuhan menyatukan sebagian dari air tanah di dalam jaringannya kemudian
melepaskan sebagian dari air tersebut ke atmosfir dalam proses transpirasi.
1. Evapotranspirasi: Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan
sebagainya kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfir) dan kemudian akan
menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik
air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, dan es.
2. Infiltrasi/perkolasi ke dalam tanah: Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-
celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertical atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.
3. Air permukaan: Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama
dan danau, makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun
yang tergenang (danau, waduk, rawa) dan sebagian air bawah permukaan akan
terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.
12
Sumber: (Soemarto, 1987)
2.3 Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi merupakan bidang yang sangat rumit dan kompleks. Hal ini
dikarenakan oleh ketidakpastian siklus hidrologi itu sendiri, rekaman data dan
kualitas data. Karena hujan adalah kejadian yang tidak adapat diprediksi secara pasti
seberapa besar curah hujan yang akan terjadi pada suatu periode waktu, maka
diperlukan analisis hidrologi (Triatmodjo, 1998).
13
X = Nilai rata – rata varian
Dari nilai – nilai diatas, kemudian dilakukan pemilihan jenis sebaran yaitu dengan
membandingkan koefisien distribusi dari metode yang akan digunakan.
3. Koefisien Skewness (Cs)
Koefisien skewness adalah suatu nilai yang menunjukkan derajat ketidak
simetrisan dari suatu bentuk distribusi, perhitungan koefisien skewness digunakan
rumus sebagai berikut :
Cs = ∑in=1 ¿ ¿….………………………..(2.3)
Dimana :
Cs = Koefisien skewness
Xi = Nilai varian ke-i
X = Jumlah data
n = Jumlah data
S = Standar deviasi
4. Pengukuran Kurtois
Pengukuran kurtois dimaksud untuk mengukur keruncingan dari bentuk kurva
distribusi, yang umumnya dibandingkan dengan distribusi normal yang
mempunyai Ck = 3 yang dinamakan mesokurtik, Ck < 3 berpuncak tajam
dinamakan leptokurtik, sedangkan Ck > 3 berpuncak datar dinamakan platikurtik,
perhitungan kurtois digunakan rumus sebagai berikut :
Ck = ∑in=1 ¿ ¿….………………………..(2.4)
Dimana :
Ck = Koefisien kurtosis curah hujan
n = Jumlah data curah hujan
X = Nilai rata – rata dari data sampel
Xi = Curah hujan ke-i
S = Standar deviasi
14
parameter yang berkaitan dengan analisis data yang meliputi rata-rata, simpangan
baku, koefisien variasi, dan koefisien skewness (kecondongan atau kemencengan).
Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi frekuensi yang banyak
digunakan dalam bidang hidrologi. Berikut ini beberapa jenis distribusi frekuensi
yang dapat digunakan yaitu :
1. Distribusi Gumbel
Jika data hujan yang dipergunakan dalam perhitungan adalah berupa sampel
(populasi terbatas), maka perhitungan hujan rencana berdasarkan Distribusi
Probabilitas Gumbel dilakukan dengan rumus-rumus berikut.
XT = X + S x K….………………………..(2.5)
Keterangan rumus :
XT = hujan rencana atau debit dengan periode ulang T.
X = nilai rata-rata dari data hujan (X)
S = standar deviasi dari data hujan (X)
YtYn
K = faktor frekuensi Gumbel : K=
Sn
T −1
Yt = reduced variate = ln −ln
T
= nilai Yt bisa ditentukan berdasarkan lampiran
Sn = Reduced standard deviasi
Yn = Reduced mean
2. Distribusi Normal
Perhitungan hujan rencana berdasarkan Distribusi probabilitas Normal, jika data
yang dipergunakan adalah berupa sampel, dilakukan dengan rumus-rumus berikut.
XT = X + KT S….………………………..(2.6)
Keterangan rumus :
XT = Hujan rencana dengan periode ulang T tahun
X = Nilai rata-rata dari data hujan (X) mm
S = Standar deviasi dari data hujan (X) mm
KT = Faktor Frekuensi, nilainya bergantung dari T
3. Distribusi Log Normal
15
Perhitungan hujan rencana berdasarkan Distribusi probabilitas Log Normal, jika
data yang digunakan adalah berupa sampel, dilakukan dengan rumus berikut.
Log XT = LogX + KT x S LogX….………………………..(2.7)
Keterangan rumus :
Log XT = nilai logaritmis hujan rencana dengan periode ulang T.
n
Penentuan jenis distribusi probabilitas yang sesuai dengan data dilakukan dengan
mencocokkan parameter data tersebut dengan syarat masing-masing jenis distribusi
seperti pada tabel berikut.
16
Sumber: Bambang (2008).
17
untuk menentukan persamaan distribusi dapat diterima, tetapi apabila nilai D lebih
besar dari nilai Do maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan
distribusi tidak diterima.
2. Uji Chi-square
Uji Chi-square adalah salah satu uji statistik non parametrik yang cukup sering
digunakan dengan penelitian. Uji Chi-square ini biasa diterapkan untuk pengujian
kenormalan data, pengujian data yang berlevel nominal atau untuk menguji
perbedaan dua atau lebih proporsi sampel. Uji Chi-square diterapkan pada kasus
dimana akan uji diamati (data observasi) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan
frekuensi yang diharapkan. Chi-square adalah teknik analisis yang digunakan untuk
menentukan perbedaan frekuensi (Oj) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi
harapan (Ej) suatu kategori tertentu. Uji ini dapat dilakukan pada data diskrit atau
frekuensi.
Uji Chi-square digunakan untuk menguji distribusi pengamatan, apakah sampel
memenuhi syarat distribusi yang diuji atau tidak. Adapun prosedur perhitungan Chi-
square adalah sebagai berikut:
1) Menghitung jumlah kelas dengan rumus:
K = 1+3,22 log n
Dengan:
K = jumlah kelas
N = Banyaknya data
2) Membuat kelompok-kelompok kelas sesuai dengan jumlah kelas.
3) Menghitung frekuensi pengamatan Oj = n/jumlah kelas.
4) Mencari besarnya curah hujan yang masuk dalam batas kelas.
5) Menghitung:
n
X h =∑ log X i ¿ ¿….………………………..(2.9)
2
i=1
Dimana :
X h = parameter chi-kuadrat terhitung
2
k = jumlah kelas
Oj = frekuensi pengamatan kelas
18
Ej = frekuensi teoritis kelas
6) Menentukan µ² cr dari tabel dengan menentukan taraf signifikan taraf signifikan
(ɑ) dan derajat kebebasan (v).
Menyimpulkan hasil dari tabel perhitungan apabila μ² hitung < μ² cr maka distribusi
terpenuhi dan apabila nilai μ² hitung > μ² cr maka distribusi tidak terpenuhi.
19
1. Faktor Meteorologi, yang mencakup :
a. Curah hujan
b. Intersepsi
c. Evaporasi
d. Transpirasi
2. Faktor daerah, yang mencakup :
a. Karakteristik daerah pengaliran
b. Faktor fisik yaitu penggunaan tanah, jenis tanah, kondisi topografi
Faktor utama yang mempengaruhi C adalah laju infiltrasi tanah atau presentase lahan
kedap air, kemiringan lahan, tanaman penutup tanah, dan intensitas hujan.
permukaan kedap air, seperti perkerasan aspal dan atap bangunan, akan
menghasilkan aliran hampir 100% setelah permukaan menjadi basah, seberapa pun
kemiringannya (Suripin 2004). Berikut merupakan tabel nilai koefisien C :
20
Halaman kereta api 0,10 – 0,35
Taman tempat bermain 0,20 – 0,35
Taman, pekuburan 0,10 – 0,25
Datar, 0 – 5% 0,10 – 0,40
Hutan Bergelombang, 5 – 10% 0,25 – 0,50
Berbukit, 10 – 30% 0,30 – 0,60
Sumber: Suripin, 2003
21
Gambar 2.2 Contoh saluran a-b pada suatu daerah pengaliran
Sumber: Suyono, 1976.
Dari gambaran ini dapat dijelaskan adalah waktu pemasukan adalah waktu yang
dibutuhkan air hujan dari titik terjauh masuk ke titik pengaliran misalnya titik A,
sedangkan waktu pengaliran adalah waktu yang dibutuhkan oleh air dalam
perjalanan dari titik A ke B.
Waktu pemasukkan (inlet time) dipengaruhi oleh:
1. Kekasaran permukaan daerah pengaliran.
2. Kejenuhan daerah pengaliran.
3. Kemiringan daerah pengaliran.
4. Sisi dari bagian daerah atau jarak areal pembagi ke saluran.
5. Susunan atap yang ada pada daerah tersebut.
Dalam hal ini untuk curah hujan yang berasal dari atap, waktu pemasukannya tidak
lebih dari 5 menit. Pada daerah komersial yang relatif datar, waktu pemasukan yang
dibutuhkan sekitar 10 sampai 15 menit, dan pada daerah permukiman penduduk yang
relatif datar waktu yang dibutuhkan sekitar 20 sampai 30 menit.
Waktu pengaliran (time of flow) tergantung pada perbandingan panjang saluran dan
kecepatan aliran. Menurut rumus empiris dari Kirpich yang diasumsikan dari rumus
Manning untuk koefisien kekasaran rata-rata dan jari-jari hidraulis yang berlaku
umum. Waktu konsentrasi juga dapat dihitung dengan rumus:
tc=¿….………………………..(2.11)
Dimana:
tc = Waktu konsentrasi.
L = Panjang maksimum aliran (meter).
S = Kemiringan saluran.
22
mungkin. Kecenderungan yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan
antara ketersediaan air dan kebutuhan air. Untuk mencapai keseimbangan antara
kebutuhan air dan ketersediaan air di masa mendatang. Diperlukan upaya pengkajian
komponen-komponen kebutuhan air, serta efisiensi pengguna air.
Perhitungan hujan andalan dilakukan melalui pengolahan data debit hujan tahunan
yang ada dengan mengurutkan peringkat dan debit rata – rata tahunan dari nilai
tertinggi ke nilai terendah berdasarkan besar curah hujan rata-rata tahunan. Lalu
diperhitungkan peluang masing-masing dengan rumus:
P ( % )=( n+1
m
) x 100 %….………………………..(2.12)
Dengan :
m = nomor urut
n = jumlah data
P = peluang
Prosedur analisis debit andalan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan data. Apabila
terdapat data debit dalam jumlah cukup panjang, maka analisis ketersediaan air dapat
dilakukan dengan melakukan analisis frekuensi terhadap data debit tersebut.
2.4 Perhitungan Debit Air Baku dan Perhitungan Suplai Air Hujan
a. Perhitungan Debit Air Baku
Untuk menghitung debit air baku, dapat digunakan Pers. 2.13:
Q = 0,00278 . C . I . A….………………………..(2.13)
Dimana:
Q = debit air rata-rata hujan (m³/detik)
C = koefisien run off (Tabel 2.5)
I = intensitas curah hujan rata-rata (mm/jam)
A = luas atap sebagai bidang penangkap (ha)
23
Untuk menghitung ketersediaan air atau volume air hujan yang jatuh diatas
bangunan, dapat digunakan Pers. 2.14.
V = R . A . C….………………………..(2.14)
Dimana:
V = volume air tertampung (m³)
R = curah hujan (mm/bulan)
A = luas daerah tangkapan (m²)
C = koefisien run off (Tabel 2.5)
Sistem RWH memanfaatkan sumber daya air onsite, mengurangi limpasan perkotaan
(urban runoff) dan menghemat pengeluaran uang untuk penggunaan air. Keuntungan
rainwater harvesting adalah tersedia air tambahan, meningkatkan kelembaban tanah,
meningkatkan air tanah melalui resapan buatan, mengurangin banjir perkotaan, dan
meningkatkan kualitas air tanah. Manfaat RWH dapat digunakan untuk irigasi, toilet
flushing, untuk mencuci, bahkan dapat menjadi sumber air bersih apabila dilakukan
pengolahan terlebih dahulu.
(Maryono dkk, 2006) menyebutkan bahwa teknik pemanenan air hujan atau disebut
juga dengan istilah rainwater harvesting berupa suatu cara menampung air hujan
pada saat curah hujan tinggi untuk selanjutnya digunakan disaat hujan sedang
rendah. Dilihat dari ruang lingkup implementasinya, Teknik ini bisa digolongkan
dalam 2 (dua) penggolongan, yaitu :
24
1. Teknik pemanenan air hujan dengan atap bangunan (roof top rainwater
harvesting).
2. Teknik pemanenan air hujan (dan aliran permukaan) dengan bangunan
penampungan, seperti parit, embung, kolam, situ, waduk, dan sebagainya.
Gambar 2.3 Hubungan daerah tangkapan air hujan dan volume air hujan
Sumber: Despins, 2012
2. Delivery system atau sistem pengaliran air hujan. Biasanya terdiri atas saluran
pengumpul, atau pipa yang mengalirkan air hujan yang turun dari atap ke tangki
penyimpanan melalui pipa atau talang. Agar mampu mengalirkan air hujan
semaksimal mungkin, saluran pengumpul atau pipa dibuat dengan ukuran,
kemiringan, serta disesuaikan dengan kebutuhan.
25
Gambar 2.4 Desain sistem pemanenan dan pengaliran air hujan (tambak)
Sumber: Husnna dkk, 2020
Gambar 2.5 Desain sistem pemanenan dan pengaliran air hujan (atap).
(a) penyimpanan di atas tanah. (b) penyimpanan di bawah tanah.
Sumber: Husnna dkk, 2020.
26
3. Storage reservoir merupakan tempat penyimpanan atau penampungan air hujan
ini bisa berupa tanki alami seperti kolam atau dam, maupun tangki buatan seperti
tong, bak, atau bangunan beton. Dalam storage reservoir, kita juga bisa membuat
filter sendiri yang bertujuan untuk menyaring sampah (daun, plastik, dll) yang
mungkin ikut terbawa air hujan. dalam kondisi tertentu, filter harus bisa dilepas
dengan mudah dan dibersihkan dari sampah.
27
Mudah memerlukan luas / Ekstrasi air lebih kompleks.
tempat yang lebih sedikit Kebocoran dan kerusakan
bahkan kadang tidak terlihat, lebih susah untuk dideteksi.
sehingga tidak menggangu Kemungkinan kontaminasi
Di bawah luasan yang ada. dari air tanah atau runoff
permukaan Tidak mengganggu tampilan Struktur rentan terhadap akar
tanah rumah atau visual bangunan, tanaman atau kenaikan air.
Air yang dihasilkan lebih Susah untuk dibersihkan.
dingin, Tidak sesuai untuk wilayah
yang tinggi muka air
tanahnya di atas dasar tangki
28
2 Fiberglass 1.89 – 75.70 Dapat bertahan selama puluhan tahun,
mudah diperbaiki
3 Besi las 113.5 – 3785 Kokoh, dapat berpindah, mampu
menampung dalam jumlah yang cukup
besar
4 Metal 0.57 – 9.46 Ringan dan mudah berpindah
5 Kayu 2.65 – 189.25 Baik dalam segi estetika biasanya
digunakan pada perumahan
Sumber: (Maryono, 2007)
29
2.5.4 Potensi Penerapan Rainwater Harvesting di Universitas Pakuan Bogor
Dalam membangun sistem pemanenan air hujan perlu adanya suatu observasi untuk melihat
aspek – aspek manfaat serta kebutuhan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan
sistem pemanenan air hujan. Pada penelitian ini gedung Universitas Pakuan yang terletak di
Kota Bogor merupakan objek observasi, dengan jumlah masyarakat kampus yang terus
meningkat setiap tahunnya tentunya kebutuhan akan sumber air juga ikut meningkat, dan
bukan hanya karena itu saja yang menjadi alasan sistem RWH sangat penting untuk
diterapkan. Berikut merupakan beberapa hal yang menjadi sumber potensi penerapan sistem
RWH pada gedung Universitas Pakuan Bogor.
1. Wilayah
Universitas Pakuan terletak di Kota Bogor, dikenal sebagai kota hujan dengan curah
hujan rata – rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4.000 mm dengan curah hujan terbesar
dibulan Desember dan Januari.
2. Area Tangkapan Air Hujan
Pemanenan air hujan di Universitas Pakuan dapat dilakukan dengan memanfaatkan atap
bangunan, dengan adanya hal tersebut dapat memberikan efektifitas tanpa harus
membangun suatu bangunan penangkap air hujan seperti waduk, embung, kolam, dan
lainnya
3. Sumber Daya Air PDAM
Pemanfaatan air hujan sebagai alternatif pengganti air bersih akan memberikan
keuntungan dari sisi ekonomi, beban pengeluaran untuk membayar air PDAM akan
berkurang karena sebagian digantikan oleh air hujan.
30
Qh = Pemakaian air rata – rata (m3/jam)
Qd = Pemakaian air rata – rata sehari (m3)
T = Jangka waktu pemakaian (jam)
31
2.8 Penelitian Terdahulu
Pemanenan air hujan merupakan salah satu metode atau upaya untuk membangun
sistem pengendalian terhadap sumber daya air, hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi dampak dimasa yang akan datang dari penggunaan air tanah yg melebihi
kapasitasnya dimana hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan tanah serta
kekeringan pada musim kemarau. Manfaat lainnya yaitu dapat dirasakan dengan
adanya metode pemanenan air hujan ini, seperti mengurangi volume limpasan air
hujan yang mengalir pada permukaan tanah. Terdapat banyak penelitian maupun
studi yang telah dilakukan untuk memberikan manfaat serta pemahaman terhadap
masyarakat tentang pentingnya menjaga sumber daya air. Dari hasil penelitian
tersebut dapat dijadikan referensi, data pendukung, dan dasar acuan pada lokasi
lainnya, berikut merupakan beberapa penelitian yang digunakan sebagai panduan
dalam penelitian ini:
1. Desain Sistem Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting)., Studi Kasus
Perumahan Type 36 di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tahun Penelitian : 2018
Nama/Instansi : Febiola Fitriani Cikita, Universitas Pakuan Bogor
Metode Penelitian :
a. Intensitas curah hujan priode 2012 – 2016
b. Denah perumahan type 36 dan kemiringan atap perumahan di Kecamatan
Cibinong
c. Kecepatan luncuran air hujan
Hasil Penelitian :
1) Didapatkan nilai curah hujan rencana dan intensitas curah hujan
2) Didapatkan desain talang dan letak penggantung
3) Didapatkan nilai kebutuhan harian dalam penggunaan air
4) Diketahui jumlah tagihan biaya dalam penggunaan air dan pembuatan sumur
air tanah
5) Diketahui jumlah tagihan biaya dalam penggunaan air PDAM
6) Didapatkan nilai volume maksimum air hujan yang dapat ditampung
7) Didapatkan volume kapasitas tangki untuk penyimpanan air hujan
32
8) Didapatkan besar biaya pembuatan tangki penyimpanan air hujan dengan
beberapa desain seperti, di bawah tanah, di permukaan tanah, dan diatas tanah
9) Didapatkan analisa kelayakan ekonomi dari setiap desain.
2. Pemanfaatan Air Hujan untuk Kebutuhan Air Bersih dan Konservasi dengan
Metode Rainwater Harvesting., Studi Kasus Kawasan Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
Tahun Penelitian : 2018
Nama/Instansi : Vivi Efrilianita, Universitas Sumatera Utara
Metode Penelitian :
a. Peta layout gedung
b. Curah hujan harian rata – rata
c. jumlah Civitas Akademik
Hasil Penelitian :
1) Didapatkan nilai volume air hujan yang dapat ditampung pada bagian atap
2) Didapatkan nilai rata – rata kebutuhan harian dalam penggunaan air PAM
3) Digunakan tank fiberglass dengan kapasitas sesuai kebutuhan untuk
menampung air hujan
4) Didapatkan ukuran talang dan jumlah pipa
3. Studi Pemanfaatan Air Hujan dari Atap Bangunan sebagai Solusi Menghemat
Pemakaian Air PDAM., Studi Kasus Gedung Perkantoran di Kecamatan Medan
Belawan,
Tahun Penelitian : 2017
Nama/Instansi : Nanda Alif K., Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Metode Penelitian :
a. Data Luasan Area
b. Data Curah Hujan Harian Maksimum
Hasil Penelitian :
1) Didapatkan nilai pemakaian air rata – rata setiap hari
2) Didapatkan nilai curah hujan rencana maksimum pada periode 10 tahun
3) Didapatkan ukuran dimensi bak penampung air hujan
4) Didapatkan nilai penghematan penggunaan air PDAM
33
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian tugas akhir terletak di wilayah Gedung Universitas Pakuan Bogor
yang beralamat di Jln. Pakuan, Tegallega. Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Jawa Barat 16143.
34
Gambar 3.1 Layout Lokasi Penelitian
Gedung – gedung yang menjadi wilayah penelitian merupakan sarana dan prasarana
gedung universitas yang menjadi aktifitas akademik, kegiatan mahasiswa, maupun
administrasi. Berdasarkan dari data penggunaan air periode 2019 – 2022, pada lokasi
penelitian ini peningkatan penggunaan air PDAM mengalami kenaikan seiring
dengan pertumbuhan populasi yang meningkat, dan berdasarkan data gambar
bangunan yang diperoleh penyaluran air hujan yang jatuh pada atap bangunan
diteruskan pada sumur resapan.
35
Gedung 07 (G07) Manajemen
Gedung 08 (G08) Pascasarjana
Gedung 09 (G09) FMIPA
Gedung 10 (G10) FMIPA dan FISIB
Gedung 11 (G11) FKIP
Gedung 12 (G12) Laboratorium Teknik FAKULTAS TEKNIK
Gedung 13 (G13) FT UNIVERSITAS
Gedung 14 (G14) GOR Universitas Pakuan PAKUAN
36
Sumber: Universitas Pakuan (BAUM)
Tabel 3.4 Data Curah Hujan Rata – Rata pada Stasiun Hujan
37
penelitian, pertumbuhan jumlah populasi serta penggunaan air setiap tahun, luasan
area tangkapan air hujan pada bagian atap bangunan, pengurangan biaya operasional
air PDAM karena adanya pemanfaatan air hujan. Berikut gambar dari alur rencana
penelitian :
Mulai
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Data Sekunder :
Curah hujan 10 tahun
Jumlah populasi
Asbuild Drawing (Catchment Area/ Luasan Atap Bangunan )
Penggunaan Air PDAM
Pengolahan Data
38
3.5 Metode Pengolahan Data
Pada pengolahan data ini terdapat beberapa tahapan diantara nya :
1. Perhitungan kebutuhan air
Pada perhitungan ini digunakan data rekening penggunaan air dan tarif harga air PDAM
Kota Bogor untuk mengetahui jumlah kebutuhan penggunaan air perhari nya. Pada
peraturan walikota bogor nomor 66 tahun 2018 tentang tarif air minum PDAM Kota
Bogor, dimana tarif harga ditentukan berdasarkan klasifikasi kelompok tarif pelanggan.
Berikut merupakan klasifikasi pada wilayah objek penelitian :
Jenis Bangunan : Gedung Perguruan Tinggi Swasta
Golongan : N1 (Niaga 1)
Tarif Harga Kelompok Pelanggan N1 (Niaga 1)
0 – 10 m3 10 – 20 m3 >20 m3
Rp. 9.000 Rp. 12.000 Rp. 14.000
Keterangan rumus :
XT = hujan rencana atau debit dengan periode ulang T.
X = nilai rata-rata dari data hujan (X)
S = standar deviasi dari data hujan (X)
YtYn
K = faktor frekuensi Gumbel : K=
Sn
T −1
Yt = reduced variate = ln−ln
T
= nilai Yt bisa ditentukan berdasarkan lampiran
Sn = Reduced standard deviasi
39
Yn = Reduced mean
b. Distribusi Normal
XT = X + KT S….………………………..(2.6)
Keterangan rumus :
XT = Hujan rencana dengan periode ulang T tahun
X = Nilai rata-rata dari data hujan (X) mm
S = Standar deviasi dari data hujan (X) mm
KT = Faktor Frekuensi, nilainya bergantung dari T
c. Distribusi Log Normal
Log XT = LogX + KT x S LogX….………………………..(2.7)
Keterangan rumus :
Log XT = nilai logaritmis hujan rencana dengan periode ulang T.
n
40
1) Urutkan data (data besar ke kecil atau sebaliknya) dan tentukan besarnya
peluang dari masing-masing data tersebut:
X1 P(X1) ; X2 P(X2) ; Xn P(Xn)
2) Tentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil penggambaran data.
X1 P’(X1) ; X2 P’(X2) ; Xn P’(Xn)
3) Dari kedua nilai peluang tersebut tentukan selisih terbesar antara peluang
pengamatan dengan peluang teoritis.
D = Maksimum [ P(Xm) – P’(Xm) ]
41
C = koefisien run off (Tabel 2.5)
5. Neraca air
Setelah diketahui data volume limpasan air hujan yang jatuh di atap gedung, selanjutnya
dapat dihitung hubungan antara ketersediaan air yang diperoleh dari air hujan yang
ditampung dengan kebutuhan air yang diperlukan.
Neraca Air = Ketersediaan Air Hujan - Kebutuhan Air
DAFTAR PUSTAKA
Efrilianita, Vivi., Pemanfaatan Air Hujan untuk Kebutuhan Air Bersih dan
Konservasi dengan Metode Rainwater Harvesting, Studi Kasus Kawasan Fakultas
Teknik Universitas Sumatra Utara, Tugas Akhir Universitas Sumatera Utara, Medan,
2018.
42
Cikita, Febiola Fitriani., Desain Sistem Pemanenan Air Hujan (Rainwater
Harvesting), Studi Kasus Perumahan Type 36 di Kecamatan Cibinong Kabupaten
Bogor, Jawa Barat, Tugas Akhir Universitas Pakuan, Bogor, 2018.
Juliana, Imroatul C., Dasar – dasar Penerapan Sistem Rainwater Harvesting (RWH),
Jurnal Universitas Sriwijaya, 2019.
Kamiana, I Made., Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air, Buku,
Palangkaraya, 2010.
Kurnia, Nanda Alif., Studi Pemanfaatan Air Hujan dari Atap Bangunan sebagai
solusi menghemat pemakaian Air PDAM pada Gedung Perkantoran di Kecamatan
Medan Belawan, Tugas Akhir Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan,
2017.
Maryono, A., Metode memanen dan memanfaatkan air hujan untuk penyediaan air
bersih, mencegah banjir dan kekeringan, Jurnal, Kementrian Negara Lingkungan
Hidup, Jakarta, 2006.
43
LAMPIRAN
44
Lampiran Data Jumlah Populasi Ganjil 2019
45
Lampiran Data Jumlah Populasi Ganjil 2020
46
Lampiran Data Jumlah Populasi Genap 2020
47
Lampiran Data Jumlah Populasi Ganjil 2021
48
Lampiran Data Jumlah Populasi Genap 2021
49
Lampiran Data Jumlah Populasi Ganjil 2022
50
Lampiran Data Jumlah Populasi Genap 2022
51
52
Lampiran Data Rekening Penggunaan Air 2019
Perihal : Pembayaran Rekening Listrik, Air, Telepone, Internet dan Retribusi Sampah
Periode : Bulan JANUARI 2019 s/d DESEMBER 2019
Nomor BESARNYA PEMBAYARAN REKENING UNTUK SETIAP UNIT KERJA /BULAN DI LINGKUNGAN UNPAK PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2017
No. Unit Kerja / Fak JUMLAH
Pelanggan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I LISTRIK
1. Fak Teknik 53-821-522908-1 Rp 6.599.200 Rp 6.599.200 Rp 6.599.200 Rp 6.599.200 Rp 6.599.200 Rp 6.599.200 Rp 6.599.200 Rp 6.368.800 Rp 4.890.100 Rp 5.134.900 Rp 6.714.900 Rp 6.347.700 Rp 75.650.800
2. Fak Hukum 53-821-082835-3 Rp 7.493.980 Rp 6.787.120 Rp 6.348.100 Rp 7.889.620 Rp 7.357.900 Rp 7.714.840 Rp 4.763.560 Rp 4.474.300 Rp 4.144.540 Rp 8.892.580 Rp 11.203.200 Rp 8.103.240 Rp 85.172.980
3. Fak Ekonomi I 53-821-082834-6 Rp 2.751.700 Rp 3.265.375 Rp 3.028.792 Rp 3.853.174 Rp 3.534.763 Rp 4.400.545 Rp 3.492.661 Rp 3.820.225 Rp 3.443.854 Rp 4.127.521 Rp 4.238.019 Rp 4.785.048 Rp 44.741.677
4. Fak Ekonomi II 53-821-225418-8 Rp 5.962.612 Rp 4.724.500 Rp 5.427.940 Rp 7.072.060 Rp 6.538.900 Rp 7.109.860 Rp 4.724.500 Rp 4.724.500 Rp 4.724.500 Rp 6.164.860 Rp 11.021.400 Rp 8.005.500 Rp 76.201.132
5. Fak Keguruan 53-821-082800-0 Rp 3.876.520 Rp 4.271.260 Rp 3.956.116 Rp 7.074.364 Rp 6.609.460 Rp 7.144.960 Rp 4.671.400 Rp 6.676.060 Rp 7.705.300 Rp 10.148.728 Rp 10.804.212 Rp 9.090.540 Rp 82.028.920
6. Fak Teknik Lama 53-821-082836-1 Rp 14.207.260 Rp 11.504.830 Rp 10.666.750 Rp 14.899.648 Rp 16.008.592 Rp 17.025.520 Rp 11.243.740 Rp 14.162.710 Rp 10.876.270 Rp 11.355.520 Rp 17.284.680 Rp 16.230.600 Rp 165.466.120
7. Fak. Teknik Baru 53-831-261301-9 Rp 4.763.200 Rp 4.254.700 Rp 4.247.500 Rp 7.765.060 Rp 6.521.440 Rp 5.890.540 Rp 4.939.240 Rp 5.693.440 Rp 4.585.720 Rp 10.734.700 Rp 11.361.950 Rp 10.548.360 Rp 81.305.850
8. Fak MIPA 53-821-083050-3 Rp 6.331.900 Rp 5.626.120 Rp 4.935.280 Rp 6.781.180 Rp 5.668.240 Rp 5.569.060 Rp 3.709.660 Rp 4.245.340 Rp 3.308.980 Rp 5.223.280 Rp 7.393.500 Rp 6.680.340 Rp 65.472.880
9. Rektorat 53-821-491952-8 Rp 10.066.468 Rp 10.369.192 Rp 8.966.920 Rp 10.855.120 Rp 9.202.720 Rp 9.229.720 Rp 5.845.720 Rp 5.861.920 Rp 6.180.880 Rp 8.904.100 Rp 11.024.640 Rp 9.063.900 Rp 105.571.300
10. YPS 53-821-082806-7 Rp 73.830.430 Rp 52.450.163 Rp 56.875.083 Rp 72.427.278 Rp 66.638.859 Rp 65.414.386 Rp 42.222.968 Rp 36.739.353 Rp 29.492.364 Rp 70.213.863 Rp 87.012.053 Rp 74.232.240 Rp 727.549.040
11. Banpres 53-821-082831-2 Rp 15.900.700 Rp 12.830.620 Rp 14.419.480 Rp 17.502.340 Rp 15.126.520 Rp 15.661.120 Rp 10.528.600 Rp 11.719.840 Rp 11.757.820 Rp 15.215.080 Rp 15.172.560 Rp 14.054.580 Rp 169.889.260
12. Masjid 53-821-217935-4 Rp 975.700 Rp 852.400 Rp 758.800 Rp 960.400 Rp 1.072.300 Rp 1.390.900 Rp 1.086.700 Rp 1.034.500 Rp 1.001.800 Rp 1.035.400 Rp 1.188.000 Rp 1.162.800 Rp 12.519.700
13. Kebun 53-821-229798-7 Rp 543.580 Rp 389.300 Rp 203.140 Rp 69.380 Rp 69.380 Rp 69.380 Rp 69.380 Rp 69.380 Rp 69.380 Rp 69.380 Rp 69.880 Rp 69.880 Rp 1.761.440
14. Mess 53-821-219560-7 Rp 4.140.940 Rp 4.885.240 Rp 5.531.800 Rp 7.264.480 Rp 8.917.060 Rp 9.096.700 Rp 5.712.700 Rp 6.286.648 Rp 7.770.532 Rp 10.375.600 Rp 12.433.770 Rp 12.319.200 Rp 94.734.670
15. U K M 53-821-003193-5 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 7.100.500 Rp 9.381.240 Rp 7.101.000 Rp 87.487.240
16. LP 2 A I / KPPM 53-821-525129 -7 Rp 643.600 Rp 282.700 _ Rp 16.845.160 Rp 15.017.260 Rp 16.998.520 Rp 12.176.320 Rp 15.527.020 Rp 10.028.380 Rp 15.960.100 Rp 18.561.780 Rp 17.770.140 Rp 139.810.980
17.BAAK / BAUm 53-821-525130 -1 Rp 16.804.600 Rp 16.075.660 Rp 14.335.240 Rp 1.016.500 Rp 426.700 Rp 481.600 Rp 640.000 Rp 374.500 Rp 160.900 Rp 274.600 Rp 228.000 Rp 201.000 Rp 51.019.300
18. G. Olah Raga/F. Teknik 53-821-565422 -0 Rp 450.910 Rp 200.500 Rp 200.500 Rp 851.910
sub jumlah Rp 182.443.800 Rp 152.469.380 Rp 153.601.141 Rp 195.975.464 Rp 182.409.794 Rp 186.897.351 Rp 129.526.849 Rp 134.879.036 Rp117.241.820 Rp190.930.712 Rp 235.093.784 Rp 205.766.068 Rp 2.067.235.199
II AIR
1. Unpak 1110-1047 Rp 31.554.400 Rp 32.940.400 Rp 29.762.400 Rp 25.268.400 Rp 28.838.400 Rp 29.482.400 Rp 21.950.400 Rp 17.120.400 Rp 20.018.400 Rp 22.202.400 Rp 28.740.400 Rp 37.826.400 Rp 325.704.800
2. Fak Keguruan 1110-1273 Rp 4.600.000 Rp 15.766.000 Rp 6.932.000 Rp 21.296.000 Rp 10.488.000 Rp 13.988.000 Rp 67.000 Rp 67.000 Rp 103.000 Rp 338.000 Rp 8.710.000 Rp 9.564.000 Rp 91.919.000
3. Fak MIPA 1110-1147 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 358.800 Rp 81.800 Rp 81.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 1.663.600
4. Masjid 1584-1180 Rp 478.100 Rp 457.200 Rp 452.800 Rp 378.000 Rp 340.600 Rp - Rp 524.300 Rp 507.800 Rp 540.800 Rp 478.100 Rp 566.100 Rp 561.700 Rp 5.285.500
5. Mess 1110-1245 Rp 1.047.300 Rp 26.695.300 Rp 2.153.300 Rp 487.300 Rp 5.163.300 Rp 5.163.300 Rp - Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 41.356.300
6. Kebun 1110-1244 Rp 4.889.000 Rp 5.029.000 Rp 5.519.000 Rp 5.505.000 Rp 5.197.000 Rp 11.441.000 Rp 10.195.000 Rp 8.585.000 Rp 12.925.000 Rp 13.065.000 Rp 13.331.000 Rp 13.415.000 Rp 109.096.000
7. Unpak Pasca Sarjana 1110 - 1322 Rp 24.176.400 Rp 21.964.400 Rp 24.862.400 Rp 20.984.400 Rp 22.090.400 Rp 19.640.400 Rp 25.072.400 Rp 14.684.400 Rp 22.832.400 Rp 27.200.400 Rp 37.210.400 Rp 9.630.400 Rp 270.348.800
sub jumlah Rp 66.872.000 Rp 102.979.100 Rp 69.808.700 Rp 74.277.900 Rp 72.199.500 Rp 79.796.900 Rp 57.935.900 Rp 41.220.700 Rp 56.675.700 Rp 63.540.000 Rp 88.814.000 Rp 71.253.600 Rp 845.374.000
III TELEPHONE
1. Rektorat ( Speedy) 2-211-778 Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 _ Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 Rp 1.161.410 Rp 344.410 Rp 11.958.510
2. Rektorat ( Speedy) 2-200-862 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 507.348 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 502.810 Rp 6.038.258
3. Rektorat/ 263 213 8-312-206 Rp 123.167 Rp 55.410 Rp 102.905 Rp 75.973 Rp 413.673 Rp 527.588 Rp 442.524 Rp 474.040 Rp 461.109 Rp 467.049 Rp 517.377 Rp 459.840 Rp 4.120.655
4. Sek. Rektorat/ 283 763 8-351-634 Rp - Rp - Rp 1.161.410 _ Rp - Rp - Rp - Rp - _ _ Rp - _ Rp 1.161.410
5. BAUM 2 / 287 213 8-320-409 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 664.920
6. Ketua YPS / 166 073 8-319-362 Rp 977.849 Rp 949.334 Rp 932.256 Rp 938.226 Rp 951.143 Rp 976.135 Rp 961.096 Rp 967.693 Rp 937.957 Rp 951.160 Rp 949.355 Rp 930.878 Rp 11.423.082
7. Sek. YPS I /263 213 8-320-445 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 664.920
8. Sek. YPS II /263 213 8-356-927 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 664.920
9. Bendahara YPS / 287 213 8-320-408 Rp 115.910 Rp 161.462 Rp 179.010 Rp 147.707 Rp 124.184 Rp 125.174 Rp 142.315 Rp 118.447 Rp 160.639 Rp 119.314 Rp 125.515 Rp 138.403 Rp 1.658.080
10. B A A K / 316 563 8-380-141 Rp 627.266 Rp 702.873 Rp 97.007 Rp 81.280 Rp 629.253 Rp 646.321 Rp 545.476 Rp 118.168 Rp 152.182 Rp 135.678 Rp 166.640 Rp 74.926 Rp 3.977.070
11. BAUM 2 215-023 Rp 627.266 Rp 169.298 Rp 582.425 Rp 626.784 Rp 80.785 Rp 103.321 Rp 100.779 Rp 627.853 Rp 692.112 Rp 655.488 Rp 560.059 Rp 585.680 Rp 5.411.850
12. Indovision ( BAUm ) 401003814920 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 219.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 219.900 Rp 219.900 Rp 214.900 Rp 2.593.800
sub jumlah Rp 4.516.808 Rp 4.083.727 Rp 3.948.491 Rp 3.915.320 Rp 4.244.388 Rp 4.423.889 Rp 4.237.540 Rp 4.351.551 Rp 4.449.349 Rp 4.379.039 Rp 4.369.296 Rp 3.418.077 Rp 50.337.475
IV INTERNET
1. Rektor Repak Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 720.000
2. Rektorat Unpak Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 720.000
sub jumlah Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 1.440.000
V SAMPAH Iuran Sampah Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 2.400.000
1. Unpak Inst pngkut smph Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 3.600.000
sub jumlah Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 6.000.000
VI LAIN-LAIN
Transport pembayaran Rekening 50.000 50.000 Rp 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 600.000
T O T A L Rp 254.502.608 Rp 260.202.207 Rp 228.028.332 Rp 274.838.684 Rp 259.523.682 Rp 271.788.140 Rp 192.370.289 Rp 181.121.287 Rp 179.036.869 Rp 259.519.751 Rp 328.947.080 Rp 281.107.745 Rp 2.970.986.674
53
Lampiran Data Rekening Penggunaan Air 2020
Perihal : Pembayaran Rekening Listrik, Air, Telepone, Internet dan Retribusi Sampah
Periode : Bulan JANUARI 2020 s/d DESEMBER 2020
Nomor 20BESARNYA PEMBAYARAN REKENING UNTUK SETIAP UNIT KERJA /BULAN DI LINGKUNGAN UNPAK PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2020
No. Unit Kerja / Fak JUMLAH
Pelanggan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I LISTRIK
1. Fak Teknik 53-821-522908-1 Rp 6.471.000 Rp 3.600.000 Rp 3.960.900 Rp 4.677.300 Rp 4.078.800 Rp 1.822.500 Rp 1.197.000 _ Rp 698.400 Rp 3.250.800 Rp 2.245.500 Rp 2.797.200 Rp 34.799.400
2. Fak Hukum 53-821-082835-3 Rp 8.404.380 Rp 7.258.680 Rp 6.526.980 Rp 5.988.960 Rp 2.260.080 Rp 3.689.460 Rp 5.301.000 _ _ _ _ _ Rp 39.429.540
3. Fak Ekonomi I 53-821-082834-6 Rp 4.687.101 Rp 3.006.405 Rp 3.447.873 Rp 3.079.917 Rp 1.907.190 Rp 1.503.000 Rp 1.503.000 Rp 1.628.298 Rp 1.250.334 Rp 1.366.461 Rp 1.137.492 Rp 1.205.505 Rp 25.722.576
4. Fak Ekonomi II 53-821-225418-8 Rp 9.587.340 Rp 4.725.000 Rp 4.838.040 Rp 4.725.000 Rp 4.725.000 Rp 4.725.000 Rp 4.725.000 Rp 1.234.440 Rp 9.000 _ _ Rp 1.687.680 Rp 40.981.500
5. Fak Keguruan 53-821-082800-0 Rp 8.515.080 Rp 6.042.060 Rp 6.772.680 Rp 5.211.360 Rp 2.385.000 Rp 2.385.000 Rp 2.632.140 Rp 3.046.860 Rp 4.147.020 Rp 3.361.500 Rp 1.576.800 Rp 5.413.320 Rp 51.488.820
6. Fak Teknik Lama 53-821-082836-1 Rp 13.322.700 Rp 10.892.970 Rp 10.683.450 Rp 11.330.370 Rp 3.206.340 Rp 2.979.000 Rp 6.139.890 Rp 9.072.630 Rp 9.639.630 Rp 7.156.440 Rp 4.605.210 Rp 7.297.110 Rp 96.325.740
7. Fak. Teknik Baru 53-831-261301-9 Rp 11.066.940 Rp 8.365.500 Rp 8.186.850 Rp 6.100.200 Rp 5.301.000 Rp 5.301.000 Rp 5.301.000 Rp 4.189.500 Rp 2.753.100 Rp 5.023.800 Rp 3.445.200 Rp 4.741.200 Rp 69.775.290
8. Fak MIPA 53-821-083050-3 Rp 6.192.180 Rp 5.299.200 Rp 5.012.640 Rp 5.082.300 Rp 2.178.900 Rp 1.917.000 Rp 2.084.220 Rp 1.810.980 Rp 3.083.220 Rp 2.284.560 Rp 1.614.600 Rp 2.865.420 Rp 39.425.220
9. Rektorat 53-821-491952-8 Rp 8.454.420 Rp 6.234.480 Rp 6.387.300 Rp 5.924.160 Rp 3.563.460 Rp 4.677.120 Rp 7.702.650 Rp 7.492.500 Rp 7.269.750 Rp 6.363.900 Rp 4.306.950 Rp 5.860.800 Rp 74.237.490
10. YPS 53-821-082806-7 Rp 70.859.325 Rp 43.541.580 Rp 56.550.713 Rp 47.688.450 Rp 33.069.300 Rp 33.069.300 Rp 33.069.300 Rp 25.879.163 Rp 15.474.390 Rp 23.673.980 Rp 22.359.063 Rp 25.265.985 Rp 430.500.549
11. Banpres 53-821-082831-2 Rp 9.682.020 Rp 10.549.620 Rp 12.988.620 Rp 10.783.980 Rp 2.385.000 Rp 2.385.000 Rp 2.385.000 Rp 2.217.060 Rp 2.283.840 Rp 2.263.140 Rp 1.708.200 Rp 3.292.920 Rp 62.924.400
12. Masjid 53-821-217935-4 Rp 1.494.000 Rp 1.294.200 Rp 1.316.700 Rp 1.368.000 Rp 1.325.700 Rp 1.336.500 Rp 1.342.800 Rp 1.089.000 _ _ _ Rp 1.554.300 Rp 12.121.200
13. Kebun 53-821-229798-7 Rp 69.880 Rp 69.880 Rp 69.880 Rp 69.880 Rp 69.880 Rp 69.880 Rp 240.120 Rp 77.480 Rp 63.800 Rp 63.800 Rp 68.360 Rp 66.080 Rp 998.920
14. Mess 53-821-219560-7 Rp 12.050.100 Rp 7.024.950 Rp 9.468.900 Rp 8.337.150 Rp 5.301.000 Rp 5.301.000 Rp 5.301.000 Rp 3.858.300 Rp 2.219.850 Rp 5.712.300 Rp 3.609.450 Rp 3.621.150 Rp 71.805.150
15. U K M 53-821-003193-5 Rp 7.757.460 Rp 7.101.000 Rp 7.101.000 Rp 7.101.000 Rp 7.101.000 Rp 7.101.000 Rp 7.101.000 Rp 3.412.080 Rp 9.000 Rp 2.698.020 Rp 2.470.320 Rp 3.632.940 Rp 62.585.820
16.BAAK / BAUm 53-821-525130 -1 Rp 16.199.280 Rp 15.466.500 Rp 14.859.540 Rp 12.451.140 Rp 7.101.000 Rp 7.101.000 Rp 7.760.160 Rp 8.252.640 Rp 8.766.180 Rp 7.459.380 Rp 5.234.040 Rp 7.989.120 Rp 118.639.980
17. G. Olah Raga/F. Teknik53-821-565422 -0 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 _ _ _ _ _ Rp 1.407.000
sub jumlah Rp 195.014.206 Rp 140.673.025 Rp 158.373.066 Rp 140.120.167 Rp 86.159.650 Rp 85.563.760 Rp 93.986.280 Rp 73.260.931 Rp 57.667.514 Rp 70.678.081 Rp 54.381.185 Rp 77.290.730 Rp 1.233.168.595
II AIR Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
1. Unpak 1110-1047 Rp 25.680.400 Rp 21.228.400 Rp 26.632.400 Rp 19.884.400 Rp 18.904.400 Rp 27.822.400 Rp 13.760.400 Rp 23.664.400 Rp 32.946.400 Rp 25.988.400 Rp 27.052.400 Rp 27.906.400 Rp 291.470.800
2. Fak Keguruan 1110-1273 Rp 9.122.000 Rp 4.768.000 Rp 9.402.000 Rp 8.212.000 Rp 2.822.000 Rp 2.794.000 Rp 67.000 Rp 67.000 Rp 1.478.000 Rp 10.228.000 Rp 139.000 Rp 94.000 Rp 49.193.000
3. Fak MIPA 1110-1147 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 246.800 Rp 126.800 Rp 1.641.600
4. Masjid 1584-1180 Rp 500.900 Rp 482.200 Rp 408.500 Rp 266.600 Rp 465.700 _ Rp 629.900 Rp 506.400 Rp 558.100 _ _ Rp - Rp 3.818.300
5. Mess 1110-1245 Rp 129.300 Rp 66.300 Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 129.300 Rp 129.300 _ Rp 378.300 Rp 784.300 Rp 213.300 Rp 2.347.300
6. Kebun 1110-1244 Rp 13.071.000 Rp 9.025.000 Rp 11.461.000 Rp 6.281.000 Rp 4.755.000 Rp 2.823.000 Rp 3.881.000 Rp 3.901.000 Rp 1.549.000 Rp 2.921.000 Rp 3.831.000 Rp 2.837.000 Rp 66.336.000
7. Unpak Pasca Sarjana 1110 - 1322 Rp 17.588.400 Rp 259.400 Rp 21.228.400 Rp 24.210.400 Rp 259.400 Rp 259.400 Rp 18.492.400 Rp 4.512.400 Rp 5.142.400 Rp 7.130.400 Rp 2.496.400 Rp 2.902.400 Rp 104.481.800
sub jumlah Rp 66.218.800 Rp 35.956.100 Rp 69.388.400 Rp 59.110.500 Rp 27.462.600 Rp 33.954.900 Rp 37.086.800 Rp 32.907.300 Rp 41.800.700 Rp 46.772.900 Rp 34.549.900 Rp 34.079.900 Rp 519.288.800
III TELEPHONE Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
1. Rektorat ( Speedy) 2-211-778 Rp 1.161.410 Rp 344.410 Rp 344.410 _ Rp 344.410 _ Rp 344.410 Rp 344.410 Rp 344.410 Rp 344.410 Rp 344.410 Rp 3.916.690
2. Rektorat ( Speedy) 2-200-862 Rp 502.810 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 338.910 Rp 4.230.820
3. Rektorat/ 263 213 8-312-206 Rp 536.827 Rp 454.752 Rp 464.874 Rp 467.335 Rp 447.546 Rp 463.797 Rp 471.773 Rp 447.944 Rp 445.274 Rp 440.400 Rp 440.000 Rp 440.000 Rp 5.520.522
4. Sek. Rektorat/ 283 763 8-351-634 Rp - _ Rp - Rp 344.410 _ Rp 344.410 Rp 344.410 _ _ _ _ _ Rp 1.033.230
5. BAUM 2 / 287 213 8-320-409 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 664.920
6. Ketua YPS / 166 073 8-319-362 Rp 923.039 Rp 926.443 Rp 942.591 Rp 1.239.945 Rp 1.107.176 Rp 1.053.816 Rp 1.121.564 Rp 1.085.621 Rp 1.067.836 Rp 1.333.343 Rp 1.138.054 Rp 1.128.737 Rp 13.068.165
7. Sek. YPS I /263 213 8-320-445 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 664.920
8. Sek. YPS II /263 213 8-356-927 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 664.920
9. Bendahara YPS / 287 213 8-320-408 Rp 160.736 Rp 155.092 Rp 124.815 Rp 896.610 Rp 577.500 Rp 577.500 Rp 577.500 Rp 577.500 Rp 577.145 Rp 577.500 Rp 577.500 Rp 577.500 Rp 5.956.898
10. B A A K / 316 563 8-380-141 Rp 113.825 Rp 112.332 Rp 67.274 Rp 70.822 Rp 76.464 Rp 55.740 Rp 151.499 Rp 95.354 Rp 55.740 Rp 206.957 Rp 58.814 Rp 366.317 Rp 1.431.138
11. BAUM 2 215-023 Rp 600.308 Rp 575.956 Rp 599.476 Rp 486.542 Rp 432.195 Rp 504.282 Rp 550.069 Rp 498.644 Rp 467.927 Rp 514.307 Rp 408.741 Rp 429.882 Rp 6.068.329
12. Indovision ( BAUm ) 401003814920 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.400 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 2.578.300
sub jumlah Rp 4.380.085 Rp 3.289.025 Rp 3.263.480 Rp 4.225.704 Rp 3.705.331 Rp 3.719.585 Rp 3.936.855 Rp 3.769.513 Rp 3.678.372 Rp 4.136.457 Rp 3.687.559 Rp 4.006.886 Rp 45.798.852
IV INTERNET Rp -
1. Rektor Repak Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 300.000
2. Rektorat Unpak Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 300.000
sub jumlah Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 600.000
V SAMPAH Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
1. Unpak Iuran Sampah Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 2.400.000
Inst pngkut smph Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 3.600.000
sub jumlah Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 6.000.000
VI LAIN-LAIN Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Transport pembayaran Rekening-Rekening Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 600.000
T O T A L Rp 266.283.091 Rp 180.588.150 Rp 231.694.946 Rp 204.126.371 Rp 117.997.581 Rp 123.788.245 Rp 135.559.935 Rp 110.487.744 Rp 103.696.586 Rp 122.137.438 Rp 93.168.644 Rp 115.927.516 Rp 1.805.456.247
54
Lampiran Data Rekening Penggunaan Air 2021
Perihal : Pembayaran Rekening Listrik, Air, Telepone, Internet dan Retribusi Sampah
Periode : Bulan JANUARI 2021 s/d DESEMBER 2021
Nomor BESARNYA PEMBAYARAN REKENING UNTUK SETIAP UNIT KERJA /BULAN DI LINGKUNGAN UNPAK PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2017
No. Unit Kerja / Fak JUMLAH
Pelanggan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I LISTRIK
1. Fak Teknik 53-821-522908-1 Rp 1.695.090 Rp 1.695.090 Rp 2.172.876 Rp 3.383.184 Rp 3.198.945 Rp 4.009.395 Rp - Rp 2.018.559 Rp 2.238.330 Rp 3.758.556 Rp 4.192.563 Rp 2.838.837 Rp 31.201.425
2. Fak Hukum 53-821-082835-3 _ _ _ Rp 1.306.300 Rp 5.199.700 Rp 5.305.000 Rp - Rp 4.354.275 Rp 4.999.125 Rp 5.239.975 Rp 5.567.800 Rp 5.239.975 Rp 37.212.150
3. Fak Ekonomi I 53-821-082834-6 Rp 1.385.283 Rp 1.385.283 Rp 1.134.447 Rp 1.652.043 Rp 1.627.797 Rp 2.045.757 Rp - Rp 1.925.391 Rp 1.857.990 Rp 2.251.263 Rp 2.789.706 Rp 2.869.797 Rp 20.924.757
4. Fak Ekonomi II 53-821-225418-8 Rp 585.840 Rp 585.840 Rp 872.340 Rp 3.093.960 Rp 3.020.160 Rp 4.719.000 Rp - Rp 807.960 Rp 2.606.700 Rp 2.911.800 Rp 3.138.600 Rp 2.882.280 Rp 25.224.480
5. Fak Keguruan 53-821-082800-0 Rp 1.825.860 Rp 1.825.860 Rp 3.351.120 Rp 4.553.040 Rp 4.449.180 Rp 4.908.000 Rp - Rp 1.444.620 Rp 1.880.130 Rp 4.632.780 Rp 4.440.900 Rp 5.292.400 Rp 38.603.890
6. Fak Teknik Lama 53-821-082836-1 Rp 4.414.800 Rp 4.414.800 Rp 5.727.940 Rp 7.965.850 Rp 7.885.390 Rp 7.513.600 Rp - Rp 3.749.520 Rp 4.832.490 Rp 7.829.500 Rp 9.340.690 Rp 9.463.270 Rp 73.137.850
7. Fak. Teknik Baru 53-831-261301-9 Rp 3.661.950 Rp 3.661.950 Rp 4.177.950 Rp 5.162.350 Rp 4.874.475 Rp 5.839.150 Rp - Rp 4.900.350 Rp 4.473.750 Rp 5.795.950 Rp 7.617.100 Rp 7.663.450 Rp 57.828.425
8. Fak MIPA 53-821-083050-3 Rp 1.775.640 Rp 1.775.640 Rp 2.339.340 Rp 2.733.060 Rp 2.423.280 Rp 2.227.800 Rp - Rp 1.412.940 Rp 1.475.400 Rp 1.952.940 Rp 2.490.600 Rp 2.754.120 Rp 23.360.760
9. Rektorat 53-821-491952-8 Rp 7.991.950 Rp 7.991.950 Rp 7.824.850 Rp 10.127.650 Rp 9.822.100 Rp 10.930.000 Rp - Rp 9.163.300 Rp 10.156.450 Rp 11.952.400 Rp 12.802.000 Rp 13.973.800 Rp 112.736.450
10. YPS 53-821-082806-7 Rp 21.243.540 Rp 21.243.540 Rp 20.197.443 Rp 28.982.154 Rp 27.371.404 Rp 33.073.300 Rp - Rp 21.636.997 Rp 27.565.384 Rp 29.460.269 Rp 29.103.198 Rp 31.453.728 Rp 291.330.957
11. Banpres 53-821-082831-2 Rp 2.075.520 Rp 2.075.520 Rp 2.245.200 Rp 2.327.160 Rp 3.576.180 Rp 4.453.140 Rp - Rp 3.383.400 Rp 3.554.400 Rp 3.405.000 Rp 3.405.000 Rp 3.912.960 Rp 34.413.480
12. Masjid 53-821-217935-4 Rp 755.400 Rp 755.400 Rp 638.700 Rp 723.900 Rp 705.900 Rp 705.900 Rp - Rp 700.500 Rp 1.155.000 Rp 743.700 Rp 542.100 Rp 1.183.800 Rp 8.610.300
13. Kebun 53-821-229798-7 Rp 53.160 Rp 53.160 Rp 41.780 Rp 84.320 Rp 80.520 Rp 136.000 Rp - Rp 92.680 Rp 45.560 Rp 82.800 Rp 170.200 Rp 132.200 Rp 972.380
14. Mess 53-821-219560-7 Rp 2.821.800 Rp 2.821.800 Rp 2.734.350 Rp 5.136.700 Rp 5.127.475 Rp 5.334.250 Rp - Rp 4.024.650 Rp 4.317.825 Rp 5.206.900 Rp 6.598.300 Rp 6.496.600 Rp 50.620.650
15. U K M 53-821-003193-5 Rp 2.118.180 Rp 2.118.180 Rp 2.436.360 Rp 5.190.070 Rp 5.285.650 Rp 7.105.000 Rp - Rp 2.380.620 Rp 4.615.500 Rp 4.981.080 Rp 5.511.640 Rp 5.035.360 Rp 46.777.640
16.BAAK / BAUm 53-821-525130 -1 Rp 4.380.240 Rp 4.380.240 Rp 4.479.720 Rp 6.734.470 Rp 7.305.160 Rp 7.105.000 Rp - Rp 3.699.570 Rp 5.170.360 Rp 6.086.200 Rp 6.609.190 Rp 6.087.010 Rp 62.037.160
17. G. Olah Raga/F. Teknik 53-821-565422 -0 Rp - Rp - _ Rp 18.300 Rp 121.350 Rp 201.000 Rp - Rp 24.600 Rp 135.000 Rp 124.950 Rp 119.550 Rp 130.000 Rp 874.750
sub jumlah Rp 56.784.253 Rp 56.784.253 Rp 60.374.416 Rp 89.174.511 Rp 92.074.666 Rp 105.611.292 Rp - Rp 65.719.932 Rp 81.079.394 Rp 96.416.063 Rp 104.439.137 Rp 107.409.587 Rp 915.867.504
II AIR
1. Unpak 1110-1047 Rp 34.938.400 Rp 34.938.400 Rp 29.114.100 Rp 11.600.400 Rp 14.120.400 Rp 12.832.400 Rp - Rp 13.322.400 Rp 14.778.400 Rp 20.966.400 Rp 22.562.400 Rp 20.980.400 Rp 230.154.100
2. Fak Keguruan 1110-1273 Rp 5.878.000 Rp 5.878.000 Rp 4.817.700 Rp 4.118.000 Rp 6.956.000 Rp 5.710.000 Rp - Rp 5.164.000 Rp 5.654.000 Rp 5.738.000 Rp 6.662.000 Rp 5.374.000 Rp 61.949.700
3. Fak MIPA 1110-1147 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.500 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp - Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 125.000 Rp 126.800 Rp 1.392.700
4. Masjid 1584-1180 Rp 550.700 Rp 550.700 Rp 452.500 Rp 402.200 Rp 489.100 Rp 395.600 Rp - Rp 438.500 Rp - Rp 480.300 Rp 493.500 Rp 485.800 Rp 4.738.900
5. Mess 1110-1245 Rp 213.300 Rp 213.300 Rp 213.000 Rp 213.300 _ Rp 1.645.200 Rp - Rp 1.537.300 Rp 540.800 Rp 445.300 Rp 5.215.300 Rp 1.271.300 Rp 11.508.100
6. Kebun 1110-1244 Rp 3.811.000 Rp 3.811.000 Rp 4.384.700 Rp 3.433.000 Rp 1.333.000 Rp 1.655.000 Rp - Rp 2.677.000 Rp 445.300 Rp 2.271.000 Rp 3.265.000 Rp 4.483.000 Rp 31.569.000
7. Unpak Pasca Sarjana 1110 - 1322 Rp 5.146.400 Rp 5.146.400 Rp 26.356.100 Rp 17.494.400 Rp 21.400.400 Rp 18.782.400 Rp - Rp 20.224.400 Rp 1.347.000 Rp 22.730.400 Rp 24.270.400 Rp 20.924.400 Rp 183.822.700
sub jumlah Rp 50.664.600 Rp 50.664.600 Rp 65.464.600 Rp 37.388.100 Rp 44.425.700 Rp 41.147.400 Rp - Rp 43.490.400 Rp 22.892.300 Rp 52.758.200 Rp 62.593.600 Rp 53.645.700 Rp 525.135.200
III TELEPHONE
1. Rektorat ( Speedy) 2-211-778 Rp 341.410 Rp 341.410 _ _ _ _ Rp - _ Rp - _ _ _ Rp 682.820
2. Rektorat ( Speedy) 2-200-862 Rp 335.910 Rp 335.910 _ _ _ _ Rp - _ _ _ _ _ Rp 671.820
3. Rektorat/ 263 213 8-312-206 Rp 437.000 Rp 437.000 Rp 435.500 Rp 437.000 Rp - Rp 437.000 Rp - Rp 437.000 _ Rp 437.000 Rp 437.000 Rp 437.000 Rp 3.931.500
4. Sek. Rektorat/ 283 763 8-351-634 _ _ Rp 339.910 Rp 341.410 Rp 437.000 Rp 341.410 Rp - Rp 341.410 Rp 437.000 Rp 341.410 Rp 341.410 Rp 341.410 Rp 3.262.370
5. BAUM 2 / 287 213 8-320-409 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 53.910 Rp 55.410 Rp 341.410 Rp 55.410 Rp - Rp 55.410 Rp 341.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 1.180.010
6. Ketua YPS / 166 073 8-319-362 Rp 1.169.260 Rp 1.169.260 Rp 1.072.447 Rp 1.320.166 Rp 55.410 Rp 1.036.500 Rp - Rp 1.036.500 Rp 55.410 Rp 1.036.500 Rp 1.036.500 Rp 1.042.961 Rp 10.030.914
7. Sek. YPS I /263 213 8-320-445 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 53.910 Rp 55.410 Rp 1.036.500 Rp 55.410 Rp - Rp 55.410 Rp 1.037.600 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 2.571.290
8. Sek. YPS II /263 213 8-356-927 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 53.910 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp - Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 608.010
9. Bendahara YPS / 287 213 8-320-408 Rp 574.500 Rp 574.500 Rp 573.000 Rp 574.500 Rp 55.410 Rp 574.500 Rp - Rp 574.500 Rp 55.410 Rp 574.500 Rp 574.500 Rp 574.500 Rp 5.279.820
10. B A A K / 316 563 8-380-141 Rp 57.679 Rp 57.679 Rp 53.910 Rp 55.410 Rp 574.500 Rp 55.410 Rp - Rp 55.410 Rp 574.500 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 1.650.728
11. BAUM 2 215-023 Rp 434.746 Rp 434.746 Rp 353.000 Rp 354.500 Rp 55.410 Rp 354.500 Rp - Rp 354.500 Rp 55.410 Rp 354.500 Rp 354.500 Rp 354.500 Rp 3.460.312
12. Indovision ( BAUm ) 401003814920 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 214.900 Rp 3.249.216 Rp 354.500 _ Rp - Rp 2.965.550 Rp 354.500 Rp - Rp 2.972.011 Rp 10.540.477
sub jumlah Rp 3.731.635 Rp 3.731.635 Rp 3.204.397 Rp 6.498.432 Rp 2.965.550 Rp 2.965.550 Rp - Rp 5.931.100 Rp 2.966.650 Rp 2.965.550 Rp 2.965.550 Rp 5.944.022 Rp 43.870.071
IV SAMPAH
1. Unpak Iuran Sampah Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 2.400.000
Inst pngkut smph Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 3.600.000
sub jumlah Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 6.000.000
V LAIN-LAIN Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Transport pembayaran Rekening-Rekening Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 600.000
T O T A L Rp 111.730.488 Rp 111.730.488 Rp 129.593.413 Rp 133.611.043 Rp 140.015.916 Rp 150.274.242 Rp 550.000 Rp 115.691.432 Rp 107.488.344 Rp 152.689.813 Rp 170.548.287 Rp 167.549.309 Rp 1.491.472.775
55
Lampiran Data Rekening Penggunaan Air 2022
Perihal : Pembayaran Rekening Listrik, Air, Telepone, Internet dan Retribusi Sampah
Periode : Bulan JANUARI 2022 s/d DESEMBER 2022
Nomor BESARNYA PEMBAYARAN REKENING UNTUK SETIAP UNIT KERJA /BULAN DI LINGKUNGAN UNPAK PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2017
No. Unit Kerja / Fak JUMLAH
Pelanggan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I LISTRIK
1. Fak Teknik 53-821-522908-1 Rp 3.191.502 Rp 3.076.977 Rp 2.034.174 Rp 4.463.922 Rp 3.337.014 Rp 4.353.681 Rp 4.127.916 Rp 3.443.565 Rp 3.894.078 Rp 3.730.404 Rp 4.889.235 Rp 4.365.336 Rp 44.907.804
2. Fak Hukum 53-821-082835-3 Rp 7.163.050 Rp 8.511.700 Rp 5.575.900 Rp 6.822.400 Rp 6.768.850 Rp 6.294.550 Rp 6.223.000 Rp 6.303.100 Rp 5.341.900 Rp 10.229.800 Rp 10.177.600 Rp 8.898.700 Rp 88.310.550
3. Fak Ekonomi I 53-821-082834-6 Rp 2.971.029 Rp 3.193.617 Rp 3.134.442 Rp 4.314.045 Rp 4.407.123 Rp 4.367.199 Rp 3.996.309 Rp 4.341.864 Rp 4.756.476 Rp 4.972.593 Rp 4.639.629 Rp 4.507.545 Rp 49.601.871
4. Fak Ekonomi II 53-821-225418-8 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 4.719.000 Rp 5.552.680 Rp 8.086.360 Rp 8.182.480 Rp 64.292.520
5. Fak Keguruan 53-821-082800-0 Rp 6.051.460 Rp 6.418.120 Rp 5.804.680 Rp 8.221.000 Rp 6.172.060 Rp 6.494.260 Rp 8.830.480 Rp 8.085.100 Rp 8.931.640 Rp 10.429.960 Rp 10.175.800 Rp 10.065.460 Rp 95.680.020
6. Fak Teknik Lama 53-821-082836-1 Rp 9.578.830 Rp 8.939.200 Rp 7.530.070 Rp 10.078.330 Rp 8.889.790 Rp 11.418.070 Rp 11.034.940 Rp 9.949.270 Rp 9.418.180 Rp 8.654.890 Rp 13.240.030 Rp 10.977.700 Rp 119.709.300
7. Fak. Teknik Baru 53-831-261301-9 Rp 7.216.150 Rp 6.458.800 Rp 5.305.000 Rp 8.412.700 Rp 6.847.150 Rp 6.866.050 Rp 8.340.700 Rp 5.581.300 Rp 7.217.500 Rp 8.252.950 Rp 8.266.450 Rp 8.707.450 Rp 87.472.200
8. Fak MIPA 53-821-083050-3 Rp 3.408.060 Rp 2.992.440 Rp 2.301.600 Rp 3.189.180 Rp 3.570.600 Rp 4.897.380 Rp 5.902.420 Rp 5.406.520 Rp 6.296.980 Rp 8.088.700 Rp 8.200.840 Rp 8.618.800 Rp 62.873.520
9. Rektorat 53-821-491952-8 Rp 13.871.650 Rp 13.348.750 Rp 11.856.550 Rp 14.506.150 Rp 12.050.950 Rp 12.544.600 Rp 14.107.450 Rp 15.893.050 Rp 16.736.800 Rp 16.145.050 Rp 15.831.850 Rp 15.861.100 Rp 172.753.950
10. YPS 53-821-082806-7 Rp 33.073.300 Rp 33.073.300 Rp 33.073.300 Rp 38.562.648 Rp 37.602.370 Rp 34.926.970 Rp 43.617.243 Rp 34.817.088 Rp 35.820.363 Rp 60.309.828 Rp 77.269.953 Rp 72.067.255 Rp 534.213.618
11. Banpres 53-821-082831-2 Rp 4.202.940 Rp 5.274.040 Rp 4.362.240 Rp 4.586.340 Rp 5.461.960 Rp 5.586.880 Rp 7.235.860 Rp 6.528.820 Rp 5.946.700 Rp 7.396.600 Rp 7.622.860 Rp 7.851.460 Rp 72.056.700
12. Masjid 53-821-217935-4 Rp 822.900 Rp 849.000 Rp 966.000 Rp 878.700 Rp 1.362.000 Rp 756.300 Rp 1.019.100 Rp 974.100 Rp 1.061.400 Rp 1.108.200 Rp 1.261.200 Rp 1.109.100 Rp 12.168.000
13. Kebun 53-821-229798-7 Rp 208.960 Rp 189.200 Rp 181.600 Rp 194.520 Rp 197.560 Rp 177.040 Rp 262.160 Rp 315.360 Rp 341.960 Rp 297.880 Rp 344.240 Rp 314.600 Rp 3.025.080
14. Mess 53-821-219560-7 Rp 5.921.950 Rp 5.491.750 Rp 6.066.400 Rp 7.243.600 Rp 6.226.150 Rp 6.236.950 Rp 7.744.000 Rp 5.914.300 Rp 6.534.850 Rp 8.394.700 Rp 10.528.600 Rp 10.373.800 Rp 86.677.050
15. U K M 53-821-003193-5 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.624.300 Rp 7.105.000 Rp 85.779.300
16.BAAK / BAUm 53-821-525130 -1 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.105.000 Rp 7.549.240 Rp 7.105.000 Rp 8.320.900 Rp 9.163.840 Rp 10.300.000 Rp 10.548.940 Rp 95.617.920
17. G. Olah Raga/F. Teknik 53-821-565422 -0 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 201.000 Rp 2.412.000
sub jumlah Rp 116.811.781 Rp 116.946.894 Rp 107.321.956 Rp 130.603.535 Rp 122.023.577 Rp 124.049.930 Rp 142.015.818 Rp 126.683.437 Rp 132.644.727 Rp 170.034.075 Rp 198.659.947 Rp 189.755.726 Rp 1.677.551.403
II AIR
1. Unpak 1110-1047 Rp 25.866.400 Rp 24.326.400 Rp 20.714.400 Rp 20.504.400 Rp 23.738.400 Rp 23.836.400 Rp 16.570.400 Rp 24.585.000 Rp 21.561.000 Rp 17.221.000 Rp 23.605.000 Rp 29.779.000 Rp 272.307.800
2. Fak Keguruan 1110-1273 Rp 6.550.000 Rp 6.816.000 Rp 6.130.000 Rp 4.216.000 Rp 3.880.000 Rp 3.922.000 Rp 2.368.000 Rp 6.515.000 Rp 9.175.000 Rp 7.453.000 Rp 7.159.000 Rp 6.529.000 Rp 70.713.000
3. Fak MIPA 1110-1147 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 36.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 126.800 Rp 124.300 Rp 151.800 Rp 22.223.800 Rp 3.799.800 Rp 3.799.800 Rp 3.799.800 Rp 34.570.100
4. Masjid 1584-1180 Rp 486.900 Rp 460.500 Rp 445.100 Rp 363.700 Gratis bulan Roadhon Rp 442.900 Rp 364.800 Rp 422.000 Rp 411.000 Rp 221.800 Rp 349.400 Rp 351.600 Rp 4.319.700
5. Mess 1110-1245 Rp 1.243.300 Rp 2.111.300 Rp 1.481.300 Rp 361.300 Rp 66.300 Rp 93.300 Rp 129.300 Rp 154.300 Rp 154.300 Rp 154.300 Rp 154.300 Rp 154.300 Rp 6.257.600
6. Kebun 1110-1244 Rp 3.839.000 Rp 2.439.000 Rp 3.041.000 Rp 4.525.000 Rp 5.809.000 Rp 5.893.000 Rp 5.067.000 Rp 6.404.000 Rp 6.404.000 Rp 4.840.000 Rp 5.508.000 Rp 6.642.000 Rp 60.411.000
7. Unpak Pasca Sarjana 1110 - 1322 Rp 21.330.400 Rp 25.558.400 Rp 24.228.400 Rp 19.286.400 Rp 23.556.400 Rp 25.432.400 Rp 17.354.400 Rp 24.487.000 Rp 26.629.000 Rp 19.979.000 Rp 19.405.000 Rp 19.839.000 Rp 267.085.800
sub jumlah Rp 59.442.800 Rp 61.838.400 Rp 56.077.000 Rp 49.383.600 Rp 57.176.900 Rp 59.746.800 Rp 41.978.200 Rp 62.719.100 Rp 86.558.100 Rp 53.668.900 Rp 59.980.500 Rp 67.094.700 Rp 715.665.000
III TELEPHONE
1. Rektorat ( Speedy) 2-211-778 _ _ _ _ _ Rp - _ _ _ _ _ _ Rp -
2. Rektorat ( Speedy) 2-200-862 _ _ _ _ _ Rp - _ _ _ _ _ _ Rp -
3. Rektorat/ 263 213 8-312-206 Rp 437.000 Rp 437.000 Rp 437.000 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 440.950 Rp 5.279.550
4. Sek. Rektorat/ 283 763 8-351-634 Rp 341.410 Rp 341.410 Rp 341.410 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 344.491 Rp 4.124.649
5. BAUM 2 / 287 213 8-320-409 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 669.249
6. Ketua YPS / 166 073 8-319-362 Rp 1.038.700 Rp 1.040.075 Rp 1.036.500 Rp 1.046.455 Rp 1.045.900 Rp 1.053.892 Rp 1.045.900 Rp 1.045.900 Rp 1.048.120 Rp 1.045.900 Rp 1.046.455 Rp 1.045.900 Rp 12.539.697
7. Sek. YPS I /263 213 8-320-445 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 669.249
8. Sek. YPS II /263 213 8-356-927 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 669.249
9. Bendahara YPS / 287 213 8-320-408 Rp 574.500 Rp 574.500 Rp 574.500 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 579.700 Rp 6.940.800
10. B A A K / 316 563 8-380-141 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.410 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 55.891 Rp 669.249
11. BAUM 2 215-023 Rp 354.500 Rp 354.500 Rp 354.500 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 357.700 Rp 4.282.800
sub jumlah Rp 2.967.750 Rp 2.969.125 Rp 2.965.550 Rp 2.992.860 Rp 2.992.305 Rp 3.000.297 Rp 2.992.305 Rp 2.992.305 Rp 2.994.525 Rp 2.992.305 Rp 2.992.860 Rp 2.992.305 Rp 35.844.492
IV SAMPAH
1. Unpak Iuran Sampah Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 2.400.000
Inst pngkut smph Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 3.600.000
sub jumlah Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 6.000.000
V LAIN-LAIN
Transport pembayaran Rekening-Rekening Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 1.350.000
T O T A L Rp 179.772.331 Rp 182.304.419 Rp 166.914.506 Rp 183.529.995 Rp 182.742.782 Rp 187.347.027 Rp 187.536.323 Rp 193.094.842 Rp 222.897.352 Rp 227.395.280 Rp 262.333.307 Rp 260.542.731 Rp 2.436.410.895
Bogor, 2022
a/n. Wakil Rektor II Biro Administrasi Umum
Direktur Keuangan Ka.Bag.Umum
56