Disusun oleh :
NAMA : PASKALIS A. BENU
NIM : 1923735757
JURUSAN/PRODI : TEKNIK ELEKTRO/TEKNIK INSTALASI LISTRIK
MATA KULIAH : PEMBANGKIT LISTRIK
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “OPERASI
DAN PEMELIHARAAN SISTEM PADA PLTMH DI SUNGAI OOT DI DESA
TAMBALANG-BULELENG”.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Maria Dolorosa Badjowawo,ST.,MT selaku dosen matakuliah Pembangkit Litrik
yang telah memberikan tugas ini untuk memenuhi nilai UAS
2. Teman-teman seperjuangan yang telah mendukung penulis untuk menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini dengan baik
3. Orang tua yang telah mendukung penulis dengan menyediakan sarana dan prasarana
sehiangga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
Dalam penyusunan karya ilmiah ini,penulis menyadari bahwa kerya ilmiah ini masih
jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan yang terbatas. Oleh karena
itu,kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi terciptanya karya ilmiah
yang lebih baik lagi untuk masa mendatang
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................................II
KATA PENGANTAR......................................................................................................................III
DAFTAR ISI....................................................................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................VI
DAFTAR TABEL............................................................................................................................VII
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................2
1.3. TUJUAN PENULISAN................................................................................................2
1.4. MANFAAT PENULISAN............................................................................................2
1.5. BATASAN MASALAH................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENELITIAN TERDAHULU.......................................................................................3
2.2. TEORI MIKROHIDRO................................................................................................3
2.2.1. DEFENISI PEMBANGKIT LISTRK TENAGA MIKROHIDRO..........................3
2.2.2. KOMPONEN PLTMH............................................................................................4
2.2.3. PRINSIP KERJA PLTMH......................................................................................11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. LOKASI PENELITIAN................................................................................................13
3.2. JADWAL PENELITIAN..............................................................................................13
3.3. ALAT DAN BAHAN....................................................................................................13
3.4. METODE YANG DIGUNAKAN.................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN....................................................................14
4.1.1. PREVENTIVE MAINTENANCE..........................................................................14
4.1.2. CORRECTIVE MAINTENANCE.........................................................................15
4.1.3. OVERHAUL..........................................................................................................15
4.2 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PLTMH............................................................17
4.2.1. KELEBIHAN.........................................................................................................17
4.2.2. KEKURANGAN....................................................................................................17
BAB V PENUTUP
5.1. KESIMPULAN.............................................................................................................18
5.2. SARAN.........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTKA..........................................................................................................................19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
diperlukan untuk dapat mengatasi masalah yang dapat timbul serta perawatan system
PLTMH secara mandiri oleh operator yang ditugaskan untuk menjaga keandalan dan
kesinambungan operasional pembangkit maka petunjuk operasioanal PLTMH harus dimiliki,
serta peralatan-peralatan penunjang yang diperlukan harus ada
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
untuk menghasilkan energi listrik. Air dialirkan ke power house (rumah pembangkit)
yang biasanya dibangun dipinggir sungai. Air akan memutar turbin
(runner),kemudian air tersebut dikembalikan ke sungai asalnya. Energi mekanik
dariputaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.
Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200KW digolongkan sebagai PLTMH.
Potensi sumber air yang melimpah di Indonesia karena banyak terdapatnya hutan
hujan tropis ,membuat kita haru mengembangkan potensi ini,karena air adalah
sebagai sumber energi terbarukan dan alami. Bila hal ini dapat terus
dieksplorasi,konversi air menjadi energi listriksangat menguntungkan bagi negeri ini.
Di Indonesia telah terdapat banyak PLTMH dan waduk untuk menampung air, tinggal
bagaimana kita dapat mengembangkan PLTMH menjadi lebih baik dan efisien.
2.2.2. Komponen PLTMH
4
Gambar 2.2. Skema Instalasi PLTMH
Sumber : Ketjoy P.L.N.,and Rakwichian W.,2004
b) Intake
Intake atau pemasukan adalah fasilitas yang digunakan untuk mengambil air
dari reservoir ke dalam saluran air. Intake terdiri dari:
Pintu (gate)
Saringan (filter)
5
c) Chanel ( Saluran Pembawa )
Bangunan ini berfungsi untuk mengalirkan atau membawa air (head race) dari
intake ke forebay. Di dalam chanel ini adalah air yang sudah di saring oleh
bangunan penyadapyang akan di teruskan ke rumah pembangkit
6
lain dari pipa ini yaitu untuk membantumengeluarkan udara dari dalam pipa
1
pesat pada bagian saat start inci.
2
f) Power House
Power House adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi
turbin,generator, dan unit control.
g) Turbin
Air yang mengalir mempunyai energi hidrolis yang dialirkan ke suatu turbin.
Turbin terdiri dari runner yang dihubungkan dengan poros yang berfungsi
mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis atau daya poros.
Turbin bisa dihubungkan langsung dengan generator atau melalui roda gigi
untuk belt dan pulley, tergantung pada putaran turbin yang dihasilkandan
7
putaran generator yang harus diputar. Pemilihan jenis turbin bergantung pada
head aliran airnya, seperti pada Tabel 2.1.
8
digunakan dalam pembangkit daya listrik dan digunakan pada kebanyakan
power plant. Semua generator harus digerakan pada putaran konstan untuk
menghasilkan daya yang konstan pada frekuensi 50 Hz. Untuk microhydro
umumnya digunakan generator 4 kutub dengan putaran sekitar 1.500 rpm.
Generator sinkron mempunyai effisiensi antara 75% - 90%pada beban penuh ,
tergantung pada ukuran generatornya. Effisiensi generator induksi berkisar
65% (pada beban Sebagian) sampai dengan 75% (beban penuh).
Gambar 2.7 Generator
i) Drive System
Untuk menyesuaikan putaran generator dan turbin, pada umunya pada system
mycrohydro dibutuhkan belt dan pulley atau gearbox. Beberapa drive-system
yang digunakan dalam system mycrohydro adalah:
Direct drive
Digunakan jika putaran turbin sesuai dengan putaran yang
dipersyaratkan generator. System ini sedikit membutuhkan
pemeliharaan,effisiennya tinggi dan biayanya rendah
Belt dan Pulley
Tipe ini umumnya digunakan pada system mycrohydro, dan system ini
tersedia luas dipasaran
Gearbox
9
Tipe ini sesuai untuk system pembangkit besar. Kekurangan system ini
adalah pemeliharaan dan biayanya tinggi dan membutuhkan
pelurusan/alignment yang akurat
j) Transformator
Berfungsi untuk mentransmisikan dan menaikan tegangan yang tegangan
awalnya rendah menjadi tegangan yang lebih besar,transformator yang
digunakan adalah transformator step up.
k) Controller
Rutbin air,demikian pula qmesin diesel atau bensin putarannya akan bervariasi
sesuai dengan beban yang diberikan. Variasi putaran ini akan sangat
mempengaruhi frekuensi dan tegangan out put generato yang seharusnya
dijaga konstan. Untuk itu dibutuhkan alat untuk mengatasi masalah tersebut.
Zaman dulu, digunakan mechanical governor untuk mengatur debit aliran air
ke turbinsesuai dengan variasi beban. Namun belakangan ini, Electronic Load
Controller (ELC) telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut
pada system mycrohydro, seperti pada gambar 2.9. ELC ini didesain untuk
mengatur daya out put system mycrohydro pada tegangan dan frekuensi
konstan. Prinsip utamanya adalah kelebihan daya yang tersedia akan diserap
oleh ballast atau dump load untuk menjaga beban total pada generator dan
turbin konstan.
10
Gambar 2.9. diagram generator, ELC dan beban
Sumber : Natural Reasource Canada, 2004,hal.24
l) Jaringan Transmisi/Distribusi
Jaringan transmisi/distribusi digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari
generator ke rumah-rumah penduduk. Cara umum yang digunakan untuk
mentransmisikan energi listrik dari power house adalah dengan menggunakan
kabel listrik. System mycrohydro pada umumnya adalah system satu-phase,
tergantung dari besar daya outputnya. Ukuran dan tipe kabel tergantung pada
besarnya Ampere listrik dan Panjang kabel
m) Tailrace
Yaitu saluran yang mengalirkan atau membawa air dari turbin Kembali ke
sungai
11
gearbox. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis
flat belt sedangkan V-belt digunakan untuk skala dibaawah 20 KW. Selanjutnya
listrik yang dihasilkan oleh generator ini akan melalui trafo guna untuk mendapatkan
tegangan yang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian listrik akan melewati Jaringan
Transmisi Rendah (JTR) untuk dialirkan kerumah-rumah dengan memasang
pengaman (sekring). Yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah PLTMH
adalah menyesuaikan antara debit air yang tersedia dengan besarnya generator yang
digunakan. Jangan sampai generator yang digunakan terlalu besar atau terlalu kecil
dari debit air yang ada. Generator yang tidak sesuai akan menyebabkan tingkat
effisiensi rendah.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Perawatan dan Pemeliharaan
Setiap mesin dan peralatannya selalu memerlukan perawatan yang teratur agar dapat
berfungsi dan beroperasi dengan baik dan sempurna. Perawatan yang baik akan dapat
memperpanjang umur dan daya tahan komponen-komponen tersebut. Serta dapat
mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar atau yang lebih berat, yang tentunya
akan memerlukan biaya yang besar untuk perbaikan.
Pada dasarnya kegiatan perawatan juga tergantung pada beberapa faktor seperti :
perencanaan, penjadwalan, pengadaan suku cadang dan tenaga pelaksana, yang mana
kegiatan diatas hendaknya diatur dalam penjadwalan perawatan yang baik. Dalam hal
ini, perawatan yang digunakan pada PLTMH ini meliputi 3 (tiga) bagian, yaitu :
Preventive Maintenance (pearawatan pencegahan)
Corrective maintenance (perawatan perbaikan)
Over houl (perawatan total)
4.1.1. Preventive Maintenance pada PLTMH (perawatan pencegahan)
Perawatan pencegahan ini pada umumnya untuk menghindari terjadinya kerusakan-
kerusakan pada mesin, yang biasanya terjadi pada gejalah-gejalah ataupun suatu tanda-
tanda tertentu. Perawatan pencegahan ini biasanya dilakukan sebelum mesin mengalami
kerusakan, disini diharapkan operator mesin mengerti mengenai mesin,komponen dan
prinsip kerja mesin
Hal ini diharapkan karena jika mesin tidak bekerja dengan sempurna,walaupun belum
mempengaruhiproduk, operator dengan segera dapat mengetahuinya. Kegiatan-kegiatan
pada PLTMH yang akan dilakukan antara lain:
Pembersihan
Pembersihan mesin dilakukan dan setelah mesin dioperasikan. Pembersihan
itu sendiri meliputi membersihkan mesin,komponenya, dan kebersihan
lingkungan kerja. Hal ini diharapkan agar produksi dapat berjalan lancar
Pembersihan pada PLTMH yaitu:
o Membersihkan saluran air yang akan masuk kedalam bak air dari
sampah-sampah
o Mebersihkan sampah-sampah pada saringan endapan air
Pelumasan
Bantalan atau bearing merupakan komponen yang perlu dilumasi, karena
pelumasan itu sendiri lebih ditunjukan untuk bagian-bagian yang berputar
yang mengalami pergesekan seperti:
o Pelumasan pada bantalan
o Pelumasan pada katup penyetel air
Adapun beberapa tujuan mengapa pelumasan itu perlu dilakukan, yaitu:
o Memperkecil terjadinya kontak langsung sehingga keausan dapat
diperlambat
14
o Menjaga agar komponen mesin bekerja pada temperature yang aman
o Mencegah terjadinya karat
Memperhatikan kebocoran sheel pada pipa dan rumah turbin
15
komponen mesin dalam keadaan baik dan pastikan tidak lupa melakukan pelumasan
pada bagian-bagian yang perlu overhaul pada PLTMH yaitu:
Pembongkaran pada turbin
Penggantian pada bantalan yang sudah rusak
Mengganti sheel pada rumah turbin dan sheel pada pipa
Pembongkaran mengganti runner jika rusak
Inspeksi periodic
Operator harus melakukan inspeksi secara periodic untuk memeriksa jika
terjadi permasalah atau kerusakan pada fasilitas dan peralatan. Pada saat
inspeksi operator kadang harus memeriksa dengan teliti dan melakukan
perbaikan jika diperlukan. Beberapa inspeksi yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut
Table 4.1 inspeksi periodic
Fasilitas dan Hal-hal yang Frekuensi Tindakan
Peralatan harus diperiksa
Kebocoran 6 bulan Menyimpa datanya
deformasi dan memperbaiki jika
kerusakan pada perlu
struktur
Deformasi dan 6 bulan Menyimpan
Intake kerusakan pada datanya
struktur memperbaiki jika
perlu
Memberikan 6 bulan
pelumas pada
poros
Hubungan baut 1 tahun memperbaikinya
Turbin
Memberikan 6 bulan
pelumas pada
poros
Mengganti 3 tahun
porosnya
Hubungan baut 1 tahun Memperbaikinya
Kerusakan belt 6 bulan Memperbaikinya
Kerusakan isolasi 6 bulan Mengganti
Generator angin generator
Valve inlet kebocoran 1 tahun Menggantinya atau
memperbaikinya
Cabang yang 1 bulan Memotongnya jika
mendekati diperlukan
Transmisi dan
distribusi
16
Inspeksi khusus
Dalam kasus gempa bumi,banjir,hujan deras, dan longsor, maka
operator harus menghentikan pengoperasian PLTMH dan memeriksa
fasilitas dan komponen-komponen PLTMH
Perekaman
Operator harus merekam dan menyimpan data yang diperoleh dari
operasi dan perawatan PLTMH. Penyimpanan dan tidak hanya
menolong operator untuk mengingtkan dirinya tentang operasi dan
perawatan yang harus dilakukan tetapi juga merupakan data yang
bagus untuk mengetahui penyebab permasalahan pada kecelakaan.
17
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil berdasarkan uraian materi yang telah diberikan
yaitu dapat menjelaskan komponen-komponen pada PLTMH beserta kegunaannya masing-masing.
Adapun juga perawatan serta pemeliharaan yang rutin dilakukan pada komponen maupun bagian-
bagian dari PLTMH agar menunjang keberlangsungan pengoprasian dari PLTMH tersebutsehingga
dapat terus bekerja dengan baik.
5.2. Saran
Sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan didaerah-daerah terpencil,
maka diharapkan agar PLTMH selalu rutin dilakukan perawatan dan pemeliharaan oleh para operator
agar komponen PLTMH tetap terjaga dan berfungsi dengan baik dan juga disarankan agar penduduk
setempat yang tinggal disekitar atau dekat dengan PLTMH tersebut dapat menjaga kebersihan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.litbang.esdm.go.id/
https://mufidtaufan.wordpress.com/prinsip-kerja-plta/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_air
https://ejournal2.pnp.ac.id/index.php/jtm/article/view/183/99
19