RUMAH SENDIRI
SKRIPSI
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan dan
motivasi selama studi hingga terselesaikannya laporan tugas akhir ini, terutama
kepada:
1. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis
Ujung Pandang.
3. Ahmad Rizal Sultan, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
4. Ahmad Rosyid Idris, S.T., M.T. sebagai Koordinator Program Studi DIV
Teknik Listrik
5. Ir. H. Ahmad Gaffar, M.T selaku dosen pengarah utama dan Nirwan A. Noor,
S.ST., M.T. sebagai dosen pengarah pemdamping yang mana keduanya dengan
6. Segenap Dosen dan Staf pengajar jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
D4 Teknik Listrik kelas 4D RPL dan group lainnya yang telah banyak memberi
telah menyediakan waktu dan fasilitas serta dukungan yang luar biasa untuk
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan skripsi ini
kita semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
HALAMAN PENERIMAAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vii
SURAT PERNYATAAN...................................................................................viii
RINGKASAN.......................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB V PENUTUP................................................................................53
5.1. Kesimpulan.......................................................................53
5.2. Saran.................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA............................................................................55
LAMPIRAN..........................................................................................57
vii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 16 Penentuan Sudut Kemiringan Dan Sudut Azimut pada Panel Surya...22
On Grid..................................................................................................27
Gambar 3. 4 Flowchart...............................................................................................30
v
Gambar 4. 3 Grafik Pengujian Tegangan Keluaran Pada Panel Surya.......................34
Gambar 4. 4 Grid Tie Inverter GTI 1000W 10,8-30VDC Solar Panel Surya............35
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
SURAT PERNYATAAN
Rumah Sendiri merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan arahan
komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
Jika pernyataan saya tersebut diatas tidak benar, saya siap menanggung
viii
OPTIMASI PENGGUNAAN PLTS 200WP UNTUK KEBUTUHAN
DAYA RUMAH SENDIRI
RINGKASAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
mengkonversikan energi ke energi yang lain. Misal perubahan energi kinetik dari
perputaran turbin menjadi energi listrik, energi perputaran diesel menjadi energi
pembangkit listrik tenaga uap dan batubara sebagai bahan bakarnya. Jika hal ini
terus berlanjut maka tidak mungkin kedepanya akan terjadi krisis energi. Upaya
Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang tidak akan pernah habis bersumber
dari alam serperti Matahari. Agar dapat memanfaatkan energi tersebut digunakan
sel surya yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik.
Besarnya energi surya yang dapat dikonversikan bergantung pada luas sel surya
yang digunakan. Daya serap sel surya ini dapat dioptimal dengan menggunakan
solar tracker.
arus listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah atau gedung, baik itu itu
gedung perkantoran, pertokoan, pabrik, dan lainnya. Tujuan dari PLTS On Grid
ini tentunya untuk penghematan penggunaan listrik dari PLN di siang hari.
listrik PLN.
1
Pemanfaatan cahaya matahari untuk solar home system ini secara teknis kita
menggunakan panel surya yang terpasang di atap rumah atau gedung yang
menerima cahaya matahari dan mengubah menjadi arus DC, kemudian melalui
inverter arus DC tersebut diubah menjadi arus AC. Arus AC yang bersumber dari
cahaya matahari tersebut akan disesuaikan dengan arus listrik dari PLN untuk kita
gunakan. Jika arus listrik yang dihasilkan dari cahaya matahari melebihi
pemakaian listrik kita, maka kita bisa menjual kelebihan tersebut kepada PLN
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
200 WP ?
oleh PLTS ?
3
1.4 Ruang Lingkup
Agar penelitian tugas akhir ini terarah tanpa mengurangi maksud juga
rumah
1. Masyarakat
sebagai penambah maupun pengganti dari sumber energi listrik dari PLN.
2. Mahasiswa
Manfaat pembangkit listrik tenaga surya kapasitas 200 WP bagi mahasiswa
dapat dijadikan referensi untuk penelitian lanjutan yang lebih baik lagi.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
mengatakan bahwa sinar matahari merupakan sumber energi alternatif yang sangat
penting, karena melalui pemanfaatan sel surya, energi matahari dapat langsung
diubah menjadi energi listrik, yang kemudian dapat diubah menjadi sumber energi
lain sesuai kebutuhan. Ini sehubungan dengan semakin mahal dan langkanya bahan
wilayah tropis dan memiliki kondisi iklim yang sangat baik untuk mengembangkan
penggunaan energi matahari dengan sebaik- baiknya, karena energi surya lebih baik
(Kananda & Nazir, 2013) dalam jurnalnya yang berjudul Konsep Pengaturan
Aliran Daya Untuk PLTS Tersambung Ke Sistem Grid Pada Rumah Tinggal
bergantung pada faktor lingkungan yaitu suhu dan radiasi. Rekonfigurasi sistem
PLTS dapat berupa penambahan atau pengurangan jumlah larik modul surya dalam
sistem PLTS, atau dapat juga merupakan kombinasi larik modul surya yang efektif.
4
2.2 Sudut Optimal Panel Surya
maka pada perancangan sistem dibutuhkan sudut kemiringan panel yang paling
Salah satu cara memaksimalkan penerimaan radiasi matahari oleh panel surya
memiringkan panel pada posisi optimal, agar permukaan panel selalu berada tepat
radiasi yang diterima permukaan panel, sehingga posisi optimum suatu lokasi
efesiensi sebuah panel, maka akan semakin baik performa dari panel tersebut.
Posisi sudut kemiringan yang berada tidak pada posisi optimal berpotensi
Pada dasarnya yang dimaksud dengan sistem ini ialah menyatukan PLTS
dengan jaringan listrik PLN. Sistem PLTS terkoneksi grid ini tersambung dengan
jala–jala PLN pada sisi tegangan rendah 220V menggunakan komponen grid
5
inverter yang berfungsi mengonversi arus dan tegangan DC dari panel surya
Pada sistem ini, jaringan listrik PLN bertindak sebagai penyalur atau
penghubung arus dari panel surya yang dialirkan ke beban. Dengan cara ini, pada
siang hari penggunaan listrik dapat menggunakan listrik dari sinar matahari dan
pada malam hari karena tidak ada matahari maka tidak ada produksi listrik dari
panel surya, sehingga tetap dapat menggunakan listrik yang berasal dari PLN.
listrik PLN, pengguna tidak perlu khawatir akan terjadi konflik arus listrik yang
mаtаhаri menyinаri sel suryа, disааt yаng sаmа medаn listrik terbentuk.
Kemudiаn cаhаyа yаng dаtang аkаn diserаp di zonа tipe p dаn tipe n yаng аkаn
6
Ketikа cаhаyа yаng diserаp memiliki energi yаng cukup, kemudiаn
listrik.
1. Membаntu mengurangi biаyа listrik PLN, karena semаkin tinggi biаyа PLN
ke PLN.
3. Biaya operasional dan maintenance hanya dilakukan setahun sekali, jadi tidak
7
4. Mengurangi biаyа operаsionаl genset.
6. Mengurangi emisi karbon dan tidak menimbulkan polusi udara dan suara.
adalah kumpulan beberapa modul surya. Sel surya adalah sebuah elemen
semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik dengan
prinsip fotovoltaik. Tegangan dan arus yang dihasilkan sel surya dipengaruhi oleh
dua variabel fisis yaitu intensitas penyinaran matahari dan suhu lingkungan.
dengan tegangan dan arus yang dihasilkan oleh solar cell. Jika suhu lingkungan
tinggi dan intensitas penyinaran matahari konstan maka tegangan panel surya akan
berkurang dan arus yang dihasilkan akan meningkat. Perubahan suhu pada sel surya
ini disebabkan oleh suhu, kondisi awan dan kecepatan angin di lingkungan sekitar
8
2.4.2 Monocrystalline
Ciri – ciri fisik dari jenis solar cell monocrystalline ini adalah bentuknya
yang segidelapan dan berwarna lebih gelap. Pembuatan sel surya semacam ini
rumit dan membutuhkan biaya produksi yang mahal, sehingga harganya pun lebih
tinggi. Selain harganya yang mahal, panel jenis ini juga memiliki nilai efisiensi
Panel surya monocrystalline jenis ini terbuat dari silikon yang dibuat
Panel jenis ini sering juga disebut “kristal tunggal” untuk membuktikan
bahwa silikon yang digunakan adalah silikon kristal tunggal. Karena terbuat dari
kristal tunggal, elektron yang menghasilkan listrik, punya lebih banyak ruang untuk
Box panel listrik adalah sebuah box yang terbuat dari beberapa bahan
material mulai dari besi, almunium, dan besi, dengan berbagai ukuran sesuai
dengan kebutuhan yang mana fungsi utamanya adalah pengaman dan kerapihan
suatu instalasi listrik. dalam pemasangannya sendiri wajib dilakukan oleh seorang
9
ahli kelistrikan, karena kerumitan dalam hal pemasangan atau instalasi UPS,
terlihat rumit dan tidak terlihat jalurnya bagi orang awam. Dibutuhkan perencanaan
yang matang dan ketelitian yang tinggi di harapkan box listrik menjadi sederhana
dan mudah di mengerti bila sangat di butuhkan diperlukan denah sederhana sebagai
penuntun.
Grid Tie Inverter (GTI) adalah tipe khusus dari inverter yang mengubah
arus searah listrik (DC) menjadi arus bolak balik (AC) dan feed menjadi sebuah
jaringan listrik yang ada. Hal ini diperlukan jika Anda menginginkan sistem energi
terbarukan yang handal yang menggabungkan energi surya dan muatan arus bolak
balik.
pleh sumber energi yang dapat diperbaharui seperti solar panel atau turbin angin
menjadi arus alternatif untuk menerangi rumah dan berbagai macam bisnis. Nama
teknik untuk grid-tie inverter adalah "inverter grid-interaktif" atau inverter sinkron.
10
Inverter Grid-interaktif tidak dapat digunakan dalam aplikasi standalone yang tidak
Tugas lain yang harus dilakukan grid tie inverter adalah proses
metering bersih. Metode metering bersih ini akan memungkinkan untuk meyimpan
sedikit energi pada listrik. Pemeliharaan menjadi lebih mudah karena tidak
menggunakan baterai. GTI akan dimatikan otomatis jika tidak ada saat
diindentifikasi.
jika grid utilitas turun. Jika terjadi pemadaman, maka grid-tie inverter akan
mencegah energi yang dihasilkan yang dapat merugikan pekerja. GTI yang
digunakan dengan baterai disebut inverter multi fungsi. Grid energi terbarukan
terdiri dari banyak bagian penting yang berbeda tetapi bagian yang jauh lebih
penting dan mutlak bagi sistem adalah grid tie inverter. Tanpa grid tie inverter
11
1. Square Wave Inverter
98%, selain mempunyai efisiensi yang tinggi juga dipasaran termasuk sangat
murah. Namun demikian, jenis inverter ini tidak disarankan apabila digunakan
untuk peralatan yang menggunakan motor listrik, karena dapat menimbulkan bunyi
dan dapat menyebabkan panas. Bentuk output gelombang square wave inverter
gelombang kotak yang dimodifikasi. Inverter jenis ini relatif murah dan banyak
dijual dipasaran serta memiliki efisiensi yang hampir sama dengan inverter square
12
Gambar 2. 7 Bentuk gelombang modified sine-wave inverter
Sumber : Modul 1 Merancang sistem PLTS Kemenristekdikti 2018, halaman 35
menghasilkan kualitas yang lebih baik dari listrik yang dihasilkan PLN.
Dengan kelebihanyang dimiliki inverter ini maka sangat cocok digunakan untuk
peralatan audio visual, dan lain - lain. Berikut bentuk gelombang pure sine-wave
inverter :
dihasilkan)
2) Alarm kelebihan beban yang dapat diatur (lampu latar dan bacaan "Daya"
13
berkedip).
4) LCD layar besar (menampilkan volumetage, arus, daya aktif, energi yang
bersifat open source, berbasis software dan hardware yang fleksibel yang mudah
Computing) yang open source pada board I/O sederhana, komputasi fisik tersebut
diartikan sebuah sistem fisik yang interaktif dengan pengguna software dan
hardware yang dapat mendeteksi dan memberi respon situasi dan kondisi.
berukuran kecil yang didalamnya terdapat komputer berbentuk chip yang kecil.
14
Pada ESP8266 Wemos-D1 mini sendiri dilengkapi dengan micro usb port yang
berfungsi untuk memprogram dan memberi power supply. Selain hal itu dilengkapi
dengan buttom push untuk reset dan flash. Pemrograman pada board Pada ESP8266
support dengan software arduino IDE. Pada board ini sudah dilengkapi dengan fitur
Pada papan Wemos-D1 mini tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut ini :
bit AD converter yang dapat mengeluarkan berupa sinyal digital secara langsung
tanpa melakukan perhitungan konversi yang rumit. Sensor ini lebih akurat dan lebih
dapat langsung diukur oleh luxmeter dan akan menghasilkan data sensor secara
16
Size 3.2 cm x 1.5 cm.
menghubungkan pin yang sudah tersedia di sensor dengan pin mikrokontroler. Jenis
pin yang tersedia di sensor GY-30 ada 5 pin diantaranya, pin VCC terhubung
dengan tegangan 3.3 V, pin GND terubung dengan ground, pin SDA terhubung
dengan pin digital D4, pin SCL terhubung dengan pin digital D5, pin ADD tidak
mengetahui hasil kinerja dari sensor dapat kita lihat pada serial monitor yang
tersedia didalam software yang digunakan. Hasil dari kinerja sensor tersebut berupa
arus dan daya pada suatu rangkaian listrik. INA219 didukung dengan interface I2C
tegangan shunt dan suplai tegangan bus, dengan konversi program times dan
filtering. INA219 memiliki sebuah amplifier input maksimum ±320 mV dan dapat
mengukur arus hingga ±3,2 A. Dengan internal data 12 bit ADC, resolusi pada
kisaran 3.2 A dan 0,8 mA. Maksimum ±400 mA dan resolusi 0,1 mA. INA219
dapat mengukur tegangan shunt pada bus 0–26 V [14]. Pembacaan nilai arus pada
sensor INA219 bekerja dua arah di mana bernilai negatif apabila terdapat beban
17
Gambar 2. 12 Sensor INA219
Sumber : (Hermansyah, 2015)
Fungsi dari kWh meter exim sebenarnya sama dengan kWh meter
biasa milik PLN. Fungsi tambahannya adalah dapat membaca kWh yang diimpor
dari PLTS ke PLN. Dengan cara ini, pengurangan tagihan listrik pelanggan yang
memiliki PLTS dapat dihitung, yang biasa disebut dengan sistem Net Metering. Net
Menteri ESDM Nomor 49 Tahun 2018 pada Bab III Pasal 6 Ayat 1, mengatakan
bahwa untuk energi listrik pada pelanggan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Atap diekspor dan dihitung berdasarkan nilai kWh ekspor yang tercatat
18
Gambar 2. 13 kWh Export-Import
Sumber : https://www.ingenu.com/portfolio/atlas-mk7b/
PLN tidak menghalangi konsumen yang ingin memasang PLTS, hal ini
juga telah dikuatkan dengan adanya regulasi tentang net metering oleh PLN. Namun
perlu diketahui dalam memasang PLTS harus disesuaikan dengan kebutuhan agar
tidak mengenai rekening minimum PLN. Adapun batas angka standnya senilai 5
digit, apabila pada expor impor kwh exim sudah mencapai nilai (99999) maka secara
otomatis kembali dengan nilai (0) sistem ini sudah di atur dalam program PLN.
Sistem Photovoltaic (PV) pada jaringan distribusi tegangan rendah (JTR) dengan
arah. Selain harus menghadap ke arah tertentu, panel surya juga harus
19
dipertimbangkan sudut pemasangannya. Sudut pada saat pemasangan panel surya
Terdapat 3 kondisi atap yang bisa dijadikan acuan sebelum menentukan sudut
a. Kondisi yang datar. Kondisi datar merupakan yang paling mudah dalam
memasang panel surya dalam kondisi yang datar. Namun, yang perlu
diperhatikan adalah panel surya tidak boleh dipasang dengan keadaan datar
pula. Jika panel surya dipasang secara datar, maka akan menimbulkan
masalah pada panel surya, seperti terdapat genangan jika hujan dan juga dapat
menempelnya kotoran pada panel. Hal tersebut merupakan salah satu yang
b. Kondisi yang miring. Jika yang ingin kita pasang kondisinya miring, maka
panel surya di sisi Selatan dan Utara. Dengan kata lain, panel surya kita
pasang dengan menghadap ke garis khatulistiwa. Hal ini dilakukan agar panel
c. Kondisi miring pada sisi Barat dan Timur. Hal yang perlu diperhatikan jika
kondisi miring pada sisi Barat dan Timur adalah penambahan konstruksi yang
menyangga panel surya agar penyerapan energi yang dapat dilakukan oleh
membuat kinerja dari PLTS menurun sangat drastis. Oleh karena itu, sebelum kita
bangunan di sekitar rumah, atau bahkan bayangan atap dari tetangga. Sebagai
Titik panas pada panel surya merupakan efek dari adanya bayangan yang
menghalangi panel surya. Bayangan yang mengenai sebagian dari panel surya
akan menyebabkan energi listrik yang dihasilkan akan semakin dikit yang dapat
mengakibatkan beban dalam sistem PLTS. Namun, masalah dalam titik panas ini
memaksimalkan dioda bypass, dan dapat memasang modul surya secara parallel.
Meski begitu, solusi-solusi yang ada tersebut juga dapat menyebabkan beberapa
masalah baru, seperti penambahan biaya dan perubahan sistem yang menjadi lebih
rumit.
sudut azimut6 yang tepat, jarak yang cukup antara rangkaian modul dengan
bangunan yang lebih tinggi serta dengan penyangga dan pondasi yang kuat dan
sesuai. Arah hadap modul panel surya sangat menentukan jumlah keluaran yang
cukup dari pembangkit listrik. Idealnya arah hadap modul panel surya harus diatur
tegak lurus dengan sinar matahari untuk menerima radiasi secara langsung. Arah
hadap harus ditetapkan dengan baik selama tahap desain dan konstruksi oleh
karena modul panel surya secara langsung terpengaruh oleh arah hadap
penyangga.
Sudut kemiringan atau sudut inklinasi ditentukan oleh garis lintang lokasi.
matahari hampir tegak lurus. Oleh karena itu, sudut kemiringan 0° adalah sudut yang
paling optimal untuk menangkap radiasi langsung. Namun demikian, sudut 0° atau
sudut yang relative datar dapat menyebabkan genangan air atau penumpukan debu di
permukaan panel. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menempatkan panel surya
Modul panel surya harus diatur arah hadapnya untuk menghadap khatulistiwa agar
mendapatkan hasil energi yang optimal. Karena azimut berbeda-beda menurut garis
lintang dan waktu, di belahan bumi utara dimana garis lintang di atas 0°, arah hadap
optimal pada panel surya adalah 180° atau menghadap ke selatan. Dibelahan bumi
selatan atau dibawah garis khatulistiwa, panel surya harus menghadap ke utara atau
0°. Arah hadap boleh menyimpang hingga 45° ke timur atau barat tanpa secara
Gambar 2. 16 Penentuan Sudut Kemiringan Dan Sudut Azimut pada Panel Surya
23
BAB III METODE PENELITIAN
daerah tropis mempunyai potensi energi matahari yang sangat besar, akan tetapi
energi listrik yang dihasilkan sel surya sangat di pengaruhi oleh intensitas
menjadi listrik AC. Keluaran dari inverter yang berupa listrik AC akan di
24
distribusikan oleh panel distribusi ke beban, daya yang berlebih dari konsumsi
beban akan di expor ke jaringan PLN melalui KWh Meter EXIM. Begitu juga
apabila daya ke beban kurang maka akan di impor dari jaringan PLN.
Sendiri dilaksanakan di Jl. Biola Raya No. 123 Blok X Perumnas Antang
25
3.3 Alat Dan Bahan
Berikut daftar alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan modul
3.3.1 Alat
Mesin Gurinda
11 Maktec MT90 1 Buah
Tangan
12 Mesin Las Lakoni 900 Watt 1 Buah
26
3.3.2 Bahan
27
4 MCB (DC) 16 A 1 Buah
5 MCB (AC) 4A 3 Buah
6 Besi Hollow 4 m x 4 mm 1 Buah
7 Besi Siku 3 m x 3 mm 2 Buah
28
Power Meter
Digital
Inverter
Beban AC
Gambar 3. 3 Skema Rancangan PLTS 200 WP dan monitoring dengan sistem On Grid
29
penelitian ini digunakan beberapa metode, yaitu :
1. Metode Literatur
dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, artikel, dan sumber lainnya dalam
2. Metode Observasi
yang dilakukan di rumah yang bertempat Jl. Biola Raya No. 123 Blok X
3. Metode Wawancara
(Persero) Aimas Sorong untuk memahami cara kerja dari objek serta untuk
mengumpulkan data.
melihat dan mencatat data yang didapatkan. Setelah itu, data yang didapat akan
yang ada sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian dan
Adapun data yang didapat nantinya akan diolah kembali dengan alur
seperti di bawah ini:
sudut kemiringan pada panel surya yang dapat menghasilkan daya yang
diingikan.
sudut optimal tanpa beban, hanya saja pada pengujian kali ini menggunakan
tambahan beban.
Tegangan (V), dan Arus (I) pada beban. Pengukuran paramater ini
hasil keluaran panel surya atau tegangan input panel tegangan DC, tegangan
dan sensor tegangan untuk mendapatkan nilai tegangan, arus dan daya keluaran
dari panel yang terbaca pada LiquidCrystal yang diakses melalui aplikasi
Arduino IDE. Pengumpulan data ini dapat dipantau secara jarak jauh untuk
memperoleh data real time yang dikelola menggunakan web server dan
mikrokontroler.
31
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada
Mulai
Studi Literatur
Pengujian Alat
Tidak
Data Lengkap ?
Ya
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3. 4 Flowchart
32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
+ -
Rangkaian kerja PLTS On-grid yaitu daya DC yang dihasilkan oleh panel
surya akan diubah oleh inverter menjadi daya AC kemudian disalurkan ke panel
Ketika PLTS menghasilkan kelebihan daya maka kelebihan daya tersebut dialirkan
ke jaringan PLN. Dan sebaliknya, saat PLTS tidak memproduksi daya pada malam
hari maka akan menggunkan listrik dari jaringan PLN. Inverter akan mengatur
aliran daya sehingga daya dari PLTS menjadi prioritas daripada listrik dari jaringan
PLN.
33
4.2 Spesifikasi Panel Surya
jenis modul surya lain. Dimana efisiensi yang lebih tinggi menandakan bahwa
panel surya ini memiliki kemampuan mengubah energi matahari ke energi listrik
yang baik sehingga hanya dibutuhkan luas penampang yang kecil untuk
34
4.3 Data Hasil Pengujian Sudut Optimal Keluaran PLTS
Berdasarkan hasil pengujian data selama 3 jam lebih mulai jam 11.00 –
13.00 WITA, dengan variasi sudut panel surya dari 0° sampai 40° dan 0° sampai -
30° yang dilakukan dan diperoleh nilai tegangan yang bervariasi dapat di lihat pada
tabel berikut.
Dari tabel di atas terlihat nilai tegangan dan lux pada keluaran panel surya
selama 2 jam lebih, dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan DC paling tinggi dari
35
54612,5 Lux dan tegangan DC paling rendah dari sudut 40° menghasilkan tegangan
Berikut nilai hasil tegangan keluaran pada panel surya 200WP dapat
18.5
18
17.5
17
16.5
16
- 40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50
Sudut Optimal
cahaya, maka tegangan yang dihasilkan juga akan makin besar begitu juga
dihasilkan juga semakin kecil. Begitu juga dengan sudut kemiringan memiliki
dampak yang besar terhadap radiasi matahari dipermukaan panel surya. Sehingga
data diatas menujukkan sudut optimal yang diterima pada panel surya adalah
sudut 15° dengan intesitas cahaya 54612,5 lux sehingga VDC maksimal yang
36
dihasilkan senilai 20,36 V
Adapun model gambar grid tie inverter khusus on grid yang digunakan
Gambar 4. 4 Grid Tie Inverter GTI 1000W 10,8-30VDC Solar Panel Surya
Sumber : Dokumentasi Penulis
Inverter yang digunakan adalah jenis inverter jenis grid tie inverter 1000 W
37
yang bekerja dengan cara mengalirkan listrik dari panel surya, kemudian akan
mengubah arus searah menjadi arus bolak - balik tanpa menggunakan baterai, dan
kemudian menyalurkannya ke beban listrik. Sistem PLTS grid tie inverter 1000 W
bekerja sama dengan arus listrik dari jaringan PLN. Sistem ini secara otomatis
melakukan sinkronisasi kerja antara sistem PLTS dengan jaringan PLN, dimana
sumber listrik utama berasal dari sistem PLTS dan jaringan PLN berfungsi sebagai
cadangan. Jika pasokan panel surya tidak mencukupi maka PLN akan secara
otomatis memenuhi.
Berikut ialah hasil pengujian yang dilakukan terhadap grid tie inverter. Hasil
dilakukan untuk melihat kualitas, kinerja dan konsumsi daya pada grid tie inverter
1000W dengan melihat hasil data keluaran PLTS saat menggunakan inverter
tersebut.
Sudut Optimal Tegangan DC (V) Arus DC (A) Daya DC (W) Tegangan AC (V)
40° 14,09 V 0,5 A 7W 220 V
35° 14,75 V 1,44 A 21,2 W 222 V
30° 14,9 V 1,96 A 29,2 W 221 V
25° 15,46 V 1,79 A 27,6 W 223 V
20° 15,64 V 2,87 A 44,8 W 223 V
15° 16,25 V 2,49 A 40,4 W 224 V
10° 15,28 V 3,24 A 49,5 W 223 V
5° 14,86 V 2,29 A 34 W 221 V
0° 15,72 V 2,18 A 34,2 W 222 V
-5° 16,6 V 2,47 A 41 W 223 V
38
-10° 16,21 V 2,48 A 40,3 W 224 V
-15° 16,05 V 2,47 A 39,6 W 224 V
-20° 15,92 V 2,32 A 36,9 W 222 V
-25° 15,54 V 2,58 A 40 W 223 V
-30° 15,5 V 2,46 A 38,1 W 222 V
Dari tabel 4.2 sebelumnya menunjukkan sudut optimal 15° dengan hasil
keluaran PLTS 20,36 VDC sedangkan pada tabel 4.4 menunjukkan sudut optimal
15° setelah memakai inverter berkurang menjadi 16,25 VDC. Hal ini
arus senilai 2,49 A dan daya sebesar 40,4 W sehingga tegangan keluaran pada
inverter senilai 224 V. Sedangkan pada sudut 40° tegangan hanya bernilai 14,09
V dengan arus 0,5 A dan daya 7 W dan menghasilkan tegangan 220 V. Ini
membuktikan sudut dan radiasi matahari sangat berpengaruh pada titik panas
50
40
30
20
10
0
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50
39
Grafik di atas adalah hasil keluaran PLTS berdasarkan sudut optimal
menggunakan grid tie inverter tanpa beban, pengujian ini ditujukan untuk
40
4.6 Pengujian Parameter Output Yang Dibangkitkan PLTS
Pada hari Rabu, 7 September 2022 pengujian hari pertama ini dilakukan
Gambar
4. 6 Gambar
Pengambilan Data
Hari Pertama
Berikut data hasil pengujian parameter output yang dibangkitkan PLTS pada
41
Dari tabel yang diperoleh pada hari pertama dengan sudut 30° daya
keluaran yang terpakai sangat besar dikarenakan beban juga yang terpasang
sangat besar dapat kita lihat pada waktu 14.00 dengan daya beban yang terukur
adalah 137,7 W. Sedangkan pada waktu 08.00 dengan beban hanya 9,7 W
200
150
100
50
0
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00
Dari grafik terlihat banyaknya beban terpakai otomatis banyak pula suplai
dari PLN maupun PLTS yang disalurkan. Oleh karena itu, suplai dapat dilihat
ataupun terukur dari kwh exim digital. Berikut data hasil pemakaian dari kwh exim
Berdasarkan grafik perbandingan di atas total ekspor PLN lebih besar dari
pada total impor PLTS yang terbaca di kwh exim. Terlihat dari tabel dan gambar
total pemakaian selama 10 jam ekspor dari listrik PLN ke beban senilai 0,39 kWh,
sedangkan suplai dari PLTS yang terjual ke PLN senilai 0,03 kWh. Ini
membuktikan bahwa banyaknya suplai yang diterima oleh listrik PLN dari pada
suplai yang dibangkitkan oleh PLTS yang menyebabkan banyaknya daya beban
43
yang terpakai di dalam rumah, sehingga membutuhkan arus pemakaian listrik yang
sangat besar.
Pada hari Kamis, 8 September 2022 pengujian kedua dilakukan dengan sudut
0° dengan menggunakan daya beban sedikit yaitu 7W – 10W saja, dan berfokus
44
Dari tabel yang diperoleh pada hari kedua dengan sudut 0° pengujian
dilakukan selama 10 jam dengan daya keluaran yang terpakai hanya kisaran 7W
sampai 11W saja. Hal ini dikarenakan daya yang dibangkitkan oleh PLTS
200
150
100
50
0
0 2 4 6 8 10 12
Tegangan DC (V) Arus DC (A) Daya DC (W)
Tegangan AC (V) Arus AC (A) Daya AC (W)
dan pada waktu 17.00 daya terbesar hanya 11,5 W sehingga daya yang di
bangkitkan PLTS sebagian besar terjual / impor ke PLN. Oleh karena itu, pengujian
ini di tujukan untuk melihat seberapa besar daya yang terjual ke PLN yang nantinya
akan terlihat dan terbaca pada kwh exim. Berikut data hasil perbandingan ekspor
45
Gambar 4. 12 Pengambilan Data Ekspor Impor Hari Kedua
terlihat mulai dari waktu 10.00 sebesar 0,05 kWh sampai pada waktu 17.00 naik
sebagian daya disalurkan ke PLN sehingga total yang terjual pada hari kedua
46
sebesar 0,12 kWh. Jika penggunaan ini dilakukan maka otomatis akan
menghemat penggunaan listrik di siang hari disebabkan karena daya PLTS lebih
besar dari daya beban, maka kelebihan daya dari PLTS akan dikirim ke jaringan
PLN.
sudut -30° yang awalnya radiasi matahari tidak langsung mengenai panel
intensitas cahaya.
Berikut data hasil pengujian parameter output yang dibangkitkan PLTS pada
Dari tabel yang diperoleh pada hari ketiga dengan sudut -30° yang
dilakukan selama 10 jam yang awalnya pada waktu 08-00 dengan intensitas
cahaya 16780,85 lux sampai waktu 12.00 dengan intensitas cahaya 52129,76
lux hal ini terbilang sangat normal Ketika pada waktu 13.00 intensitas cahaya
berkurang dengan nilai 31223,43 lux di karenakan cuaca cerah berawan, dan
pada waktu 15.00 – 16.00 intensitas cahaya sangat menurun dikarenakan hujan
sehingga tegangan, arus, dan daya yang dibangkitkan PLTS sangat kurang
olehnya itu dayanya kita kurangi hingga pada pemakaian 3,3W. Dapat kita lihat
Intensitas (Lux)
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
0 2 4 6 8 10 12
48
Pengujian Output PLTS Hari Ketiga
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12
menurun drastis hingga 0,3 W yang disebabkan pada waktu tersebut hujan
sehingga daya yang dihasilkan juga sangat kurang. Ketika hal ini terjadi maka
ekspor dari PLN meningkat, dapat kita lihat pada tabel berikut.
Dari grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa pada waktu 08.00 jumlah
kWh eskpor sebanyak 0,42 dan jumlah kWh Impor sebanyak 0,12 kWh, selama
2 jam pengujian total impor naik menjadi 0,16 kWh hal ini disebabkan daya
PLTS lebih besar dari daya beban sehingga daya lebih dari PLTS akan
tersalurkan ke jaringan PLN. Tetapi pada waktu 15.00 sampai 17.00 total ekspor
naik sebanyak 0,45 kWh karena pada pengujian cuaca mendung dan hujan
50
sehingga mempengaruhi output yang dibangkitkan PLTS sehingga kekurangan
daya akan ditambahkan dari sumber PLN. Pada data tersebut juga merupakan
total pemakaian kWh ekspor dan total kWh Impor selama tiga hari pengujian
yakni sebanyak 0,45 kWh Ekspor dan 0,18 kWh Impor. Pengujian ini dilakukan
mengetahui besar daya yang dikeluarkan inverter on grid terhadap beban rumah
Sesuai dengan data hasil pengukuran daya output PLTS hari pertama
persamaan :
Jumlah Daya
p ( rata−rata )=
Jumlah Data
313,7 W
p ( rata−rata )=
10
p ( rata−rata )=31,37 Wh
Hasil perhitungan rata-rata harian pengukuran daya output PLTS pada hari
51
2. Daya Output PLTS Hari Kedua
Sesuai dengan data hasil pengukuran daya output PLTS hari kedua yang
Jumlah Daya
p ( rata−rata )=
Jumlah Data
206,42W
p ( rata−rata )=
10
p ( rata−rata )=20,642 Wh
¿ 20,642× 10 jam
¿ 206,42Wh / Day
Hasil perhitungan rata-rata harian pengukuran daya output PLTS pada hari
Sesuai dengan data hasil pengukuran daya output PLTS hari ketiga yang
Jumlah Daya
p ( rata−rata )=
Jumlah Data
264,5 W
p ( rata−rata )=
10
p ( rata−rata )=26,45 Wh
52
Hasil perhitungan rata-rata harian pengukuran daya output PLTS pada hari
1. Program Arduino
pengiriman data pada program Arduino dapat dilihat pada gambar berikut.
53
2. Program VMWare Workstation 16 Player
3. Visualisasi Data
Menampilkan data informasi sudut dan dan intensitas cahaya secara real time
54
Gambar 4. 21 Data Monitoring Informasi Web
Sumber : Dokmentasi Penulis
Berikut merupakan kendala dan kerusakan yang terjadi pada saat pengujian modul
inverter on grid karena inverter ini merupakan inverter khusus yang langsung
kapasitas arus pada sensor bisa saja melebihi arus output pada PLTS. Hal ini
bisa menyebabkan komponen terbakar dan rusak dan tentunya harus segera
diganti.
PLN karena pada pemasangan Kwh ini harus ada persetujuan serta bukti layak
terprogram.
55
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
hasil penelitian sudut yang bervariasi yaitu sudut 40°, 35°, 30°, 25°, 20°, 15°,
10°, 5°, 0°, -5°, -10°, -15°, 20°, -25°, 30°, sehingga diperoleh sudut paling
optimal tanpa beban yang diperoleh yaitu sudut 15° maka tegangan maksimal
yang diperoleh senilai 20,36 VDC dengan intensitas cahaya yang diterima
senilai 54612,5 Lux sehingga tegangan keluaran inverter yang dihasilkan 224
VAC.
tegangan, arus, dan daya pada power meter digital DC maupun AC. Pada
Tabel 4.5 tegangan yang dihasilkan sebesar 14V – 18V dan arus mencapai 0,2
ekspor impor yang terjual ke PLN maka hal ini dapat menghemat tagihan
5.2. Saran
bahkan lebih agar dapat melihat hasil hemat pemakaian listrik per bulan
yang dapat dijual energinya kemasyarakat yang tidak mendapat jaringan PLN
di pelosok-pelosok desa.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Manan, H. 2009. Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Kencana Predana Media, Jakarta
58
Syamsudin, Z., Hidayat, S., Elektro, T., Tinggi Teknik -Pln, S., Id, Z. A., & Id, S. A.
(n.d.). PERENCANAAN PENGGUNAAN PLTS DI STASIUN KERETA API
CIREBON JAWA BARAT (Vol. 9, Issue 1).
Tim Dosen PNUP. 2016. Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi Tugas Akhir Program
Diploma Empat (D-4) Politeknik Negeri Ujung Pandang
O.Kaddoura, Tarek. 2017. PENENTUAN KEMIRINGAN SUDUT PANEL SURYA.
Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri: Universitas Teuku Umar.
Wardhana. 2014. Pemasangan LBS (Load Break Switch) Untuk Mengganti ABSW (Air
Break Switch) Dalam Menjaga Kontinuitas Penyaluran Tenaga Listrik Penyulang
Tambak Lorok 4 PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah. Semarang:
Universitas Diponegoro
Wicaksana, M. R., Kumara, I. N. S., Giriantari, I. A. D., & Irawati, R. (2019). UNJUK
KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ROOFTOP 158 KWP
PADA KANTOR GUBERNUR BALI. In Jurnal SPEKTRUM (Vol. 6, Issue 3).
Winardi, B., Nugroho, A., & Dolphina, E. (2019). Perencanaan Dan Analisis Ekonomi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat Untuk Desa Mandiri. 16(2), p-
ISSN.
59
LAMPIRAN
60
Lampiran 1 Perancangan dan Pembuatan Penyangga Panel Surya
61
Gambar Pembuatan Dudukan Panel
Lampiran 2 Perakitan Rangkaian Panel Box
62
Gambar Perakitan Rangkaian Pada Panel Box
63
Gambar Pemasangan KWH Exim
64
Gambar Modul PLTS Sistem On Grid
65
Gambar Surat Permohonan Peminjaman Alat
66
Berikut Link Video Perancangan dan Perakitan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
https://www.youtube.com/watch?v=7oEQsFVXWAw
67