Diajukan sebagai salah satu syarat untuk medapatkan gelar Sarjana Teknik di
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Palembang
ii
5. Bapak dan Ibu Staff dan tata Usaha Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Palembang.
6. Keluarga, sahabat dan orang - orang yang sangat saya sayangi yang telah
memberikan bantuan dan dukungan serta motivasi.
7. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Palembang dan semua pihak yang banyak
membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT. Membalas budi baik kalian yang telah diberikan
dalampenyelesaian skripsi ini, semoga amal ibdahnya diterima dan mendapat
balasan dari-Nya.Semoga bimbingan, saran. Partisipasi dan bahan yang telah
diberikan akan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
iii
DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii-iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv-v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 3
1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin Peniris Minyak (Spinner) ..................................................... 5
2.1.1 Komponen Penyusunan Mesin Spinner ................................. 6
2.2 Motor DC (Direct Current) ............................................................. 6
2.3 Karakteristik Motor DC (Direct Current) ....................................... 7
2.4 Solar Cell ......................................................................................... 7
2.5 Dimmer ........................................................................................... 8
2.6 SCC (Solar Charger Controller) .................................................... 8
2.7 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 10
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu .......................................................................... 11
3.2 Diagram Flowchart Penelitian ........................................................ 11
3.3 Diagram Flowchart Mesin Peniris .................................................. 13
3.4 Scematic Diagram Wiring Utama Mesin Spinner ........................... 14
3.4.1 Scematic Diagram Wiring Solar Panel .................................. 14
3.4.2 Scematic Penyusunan Batrey Lifepo4 ................................... 14
3.5 Proses Perancangan dan Pembuatan ............................................... 15
3.6 Alat dan Bahan ................................................................................ 15
iv
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS
4.1 Data Solar Panel .............................................................................. 17
4.2 Data Baterai ..................................................................................... 18
4.3 Data SCC (Solar Charger Controller) ............................................ 19
4.4 Motor Listrik DC ............................................................................ 20
4.5 Langkah Pengujian .......................................................................... 20
4.6 Hasil Penelitian ............................................................................... 21
4.7 Pengujian Pengecasan Baterai ......................................................... 21
4.7.1 Pengambilan Data Pengecasan Hari ke-1 .............................. 23
4.7.2 Pengambilan Data Pengecasan Hari ke-2 .............................. 24
4.8 Pengujian Baterai Pada Mesin Peniris Menggunakan Beban ......... 28
4.9 Pengujian Dimmer Pada Mesin Peniris dengan Beban ................... 29
4.10 Analisa Pembahasan ..................................................................... 30
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 31
5.2 Saran ................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 34
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
torsi awal yang begitu besar dan serta bentuk fisik yang kecil dari motor DC
memberikan keunggulan lebih dibandingkan dengan jenis motor listrik lainnya
(Utami & Wardono, 2021).
Penggunaan mesin spinner dengan menggunakan penggerak motor DC yang
akan mempermudah penirisan minyak karena motor DC memiliki torsi yang cepat
yang membuat penirisan lebih efektif dan mempercepat pengeringan minyak yang
tersisa pada makanan(Nugroho & Agustina, 2015) akan tetapi biasanya
penggunaan motor DC di supply menggunakan sumber tegangan yang dihasilkan
dari PLN yang diubah menjadi tegangan DC dengan dibantu dengan alat power
supply dan ketika PLN mengalami pemadaman mendadak yang terkadang
membuat pekerjaan penirisan minyak kembali ke manual mengatasi masalah ini
makan dibantu untuk adanya energi cadangan yang bisa membantu agar mesin
spinner dapat bekerja ketika mengalami pemadaman listrik , maka dari itu mesin
spinner ini menggunakan Solar Cell yang dapat menghasilkan tegangan arus
listrik untuk memenuhi kebutuhan mesin spinner dan tentu menjadi solusi
permasalahan tersebut.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Prasidya dkk.,
2019) dengan judul “Mesin peniris tiga jenis kripik berbasis motor listriktiga fasa
dan mikrokontroler arduino uno “ dari hasil pengujian diketahui bahwa sistem
dari kerja alat yang diibuat yaitu mesin spinner yang menggunakan motor induksi
3 fasa dan di bantu dengan inverter sebagai pengatur kecepatan yang dibantu
dengan mikrokontrole arduino uno.penelitian juga dilakuakan (Amalia dkk.,
2021) dengan judul “Penerapan PID Control untuk pengendalian kecepatan
spinner motor pada proses sari apel dengan fitu HMI ( Human Machie Interface )”
dari hasil pengujian diketahui sistem dari kerja alat ini yaitu mesin spinner yang
mengatur kecepatan dengan sensor rotacy yang dikendalikan oleh mikrokontroler
dengan sistem HMI.
Berdasarkan penelitian sebelumnya tujuan dari penelitian ini yaitu
mengembangakan sebuah rancang bangun alat yang berjudul “Rancang Bangun
Mesin Spinner Dengan Penggerak Motor DC Berbasis Solar Cell “ Pemilihan
mesin spinner dengan penggerak motor DC yang memiliki keunggulan dari
2
perputaran kecepatan torsi motor DC dan memiliki energi bantu yang dihasilkan
oleh solar cell yang dimana berfungsi untuk menghemat energi dan
memanfaatkan energi panas matahari untuk daijadikan sumber energi listrik dan
memudahkan penggunaan mesin spinner yang harus menghubungkan supply dari
sumber PLN dan menjadikan mesin spinner ini ramah lingkungan dan bebas
polusi.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk :
1. Merancang sebuah mesin spinner menggunakan motor DC dengan
berbasis solar cell
2. Mengetahui kinerja dari motor DC
3. Mengetahui pengaruh putaran motor DC dengan menggunakan beban
4. Mengetahui waktu dalam penirisan pada mesin spinner
1.3 Batasan Masalah
1. Menggunakan Motor DC 12 volt
2. Pengaturan kecepatan motor DC menggunakan dimer
3. Pensupplyan menggunakan Solar Cell
1.1 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang mengenai latar belakang, tujuan, dan
batasan masalah.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan dalam
pembahasan dan cara kerja dari alat dan bahan pendukung, serta fungsi dari
setiap komponen-komponen pendukung
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan metode yang digunakan saat penelitian, alat dan
bahan yang digunakan serta diagram alur kerja alat dari awal sampai selesai
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
Gambar 2.1 adalah gambar mesin peniris minyak (spinner) dengan penggerak
motor DC (Direct Current) dengan menggunakan sumber tegangan 24V
DC.Mesin peniris memiliki dua buah tabung yang terpasang pada satu poros,
tabung pertama adalah tabung peniri yang berfungsi sebagai tabung utama dan
dua tabung yang dipasang satu poros, tabung pertama adalah tabung yang
berfungsi sebagai peniris dan tabung kedua berfungsi sebagai tabung
penampung ,mesin peniris memiliki sistem tranmisi tunggak yang berupa
sepasang puli yang terhubung dengan sebuah sabuk V-Belt , dan sumber
penggerak atau pemutarannya berupa motor DC(Willson dkk., 2014).
2.1.1 Komponen Penyusunan Mesin Spinner
Setiap komponen alat atau mesin yaitu suatu rangkaian yang terdiri dari
komponen- komponen pendukung, pada mesin spinner memiliki beberapa
komponen pendukung yang dimana pada setiap bagian mempunyai peran masing
– masing, komponen-komponen penyususn mesin spinner adalah sebagai berikut :
1. Tabung penyaring
Tabung penyaring adalah tabung penampung minyak ketika mesin
berputar yang dimana tabung ini berfungsi sebagai tabung yang siap
untuk menyaring minyak yang di spinner.Tabung ini mempunyai
bagian rongga-ronga bolongan kecil yang berfugsi sebagai penyaring
keluar dari minyak sisa penirisan.
5
2. Cover tabung
Cover tabung merupakan komponen bagian luar dari bagin mesin spinner
yang berfungsi sebagai penampung minyak dari tirisan mesin spinner yang
bersifat sementara yang dihasilkan dari proses penirisan pada tabung tabung
penyaring.
6
2.3 Karakteristik motor DC ( Direct Current)
7
2.5 Dimmer
Dimmer adalah suatu rangkaian yangdapatmengatur phasa penyalaan
tegangan DC yang melintasi beban dengan menggunakan komponen TRIACdan
DIAC.TRIACpada rangkaian Dimmerberfungsi untuk mengatur masukan
tegangan DC, sedangkan DIACberfungsi untuk mengatur bias TRIACyang
digunakan untukmenentukan titik ondan off.(Riyadi dkk., 2019)
8
2.7 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Data Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian
yang dilakukan
Nama Penelitian Tahun Judul Artikel / Paper
Mesin Peniris Tiga Jenis Kripik Berbasis
(Prasidya dkk., 2019) 2019
Motor Listrik Tiga Fasa Dan
Mikrokontroler Arduino Uno
Penerapan PID Control untuk
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh (Prasidya dkk.,
2019) telah dikatakan bahwa mesin peniris yang dibuat degan menggunaka motor
listrik tiga fasa sebagai penggerak dan di tambah inverter sebagai pengatur
kecepatan perputan motor listrik dan di tambah sensor yang di atur oleh
mikrokontroler arduino uno, metode yang digunakan yaitu dengan membuat
desain eksperimen dan untuk sistem dari kerja alat yang telah dibuat mesin
spinner akan berhenti secara otomatis apabila keripik sudah kering atau kadar
minyak yang terdapat pada keripik sudah kering maka akan otomatis akan
9
berhenti sendiri dan pada pengujian telah berhasil melakukan pengujian dengan
melakukan pengerigandengan menggunakan tiga jenis bahan keripik.
10
BAB 3
METODE PENELITIAN
11
3.3 Diagram Flowchart Mesin Peniris
12
SOLAR CELL
MESIN SPINNER
13
3.4 Scematic Diagram Wiring Utama Mesin Spinner
Pada proses perancangan ini pembuatan rancang alat yang dimana dimulai
dari membuat scematic diagram alur dar kerja alat, jalur sebuah rangkaian mesin
spinner meliputi beberapa komponen yaitu solar panel, SCC, batery lifepo4 dan
spinner
3.4.1 Scematic Diagram Wiring Solar Panel
Pada diagram scematic di atas merupakan scematic solar panel yang mana
menggunakan solar panel jenis monocrystaline sebanyak dua buah dan di hubungkan
secara seri dan tiap lembar solar panel 50 Wp, pada hubungan seri kutub posif solar
panel 1 ketemu positif solar panel 2 dan kutub negati panel 1 ketemu negatif solar panel 2
hubungan seri ini bertujuan untuk meningkatkan tegangan pada panel surya dan untuk
arus yang mengalir arusnya tetap di 1,72 A dan keluaran dari solar ini ke solar charger
controller (SCC).
3.4.2 Scematic Penyusunan Batrey Lifepo4
Pada diagram scematic batrey lifepo4 di atas menggunakan tegangan sistem kerja
24 Volt dc dimana tiap batrey memiliki tegangan 3,2V dengan kapasitas 30 ah sebanyak
8 buah dan untuk medapatkan tegangan 24 Volt dc maka di hubungkan secara
14
3.5 Proses Perancangan dan Pembuatan
Adapun proses perancangan dan pembuatan program ini terbagi menjadi
dua yaitu :
a. Perancangan sasis dari mesin spinner
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu adalah membuat sasis
atau rangka bawah dari mesin spinner.Sebagai penopang cover tabung,
tabung peniris ,poros tengah dan dudukan motor DC (Direct Current).
b. Perakitan mesin spinner
Perakitan mesin meliputi semua komponen pendukung ,dimana proses
ini bertujuan merakit, memasang, dan melakukan finising pemasangan alat
sampai selesainya proses perakitan mesin spinner ini maka dapat masuk ke
tahap penggujian alat.
Alat Bahan
15
3.7 Proses pembuatan alat
Pada proses pembuatan alat ada beberapa tahapan dalam melakukan
pengerjaan pada mesin spinner seperti yang dijelaskan berikut ini :
a Pertama – tama yang perlu dilakuakan ialah membuat desain dari
kerangka pada mesin spinner seperti kerangkan tabung peniris , kerangka
kaki dudukan mesin, untuk selanjutan pemasangan komponen.
b Selajutnya menyusun komponen- komponen yang meliputi kebutuhan
pendukung pada mesin spinner dan merakit komponen aksesoris lainnya.
c Hal berikutnya menggabungkan semua komponen dengan
mongkoneksikan tiap komponen yang digunakandengan melawti
penghubung dengan menggunakan kabel nanti untu diambil sumber
listrik DC.
d Selanjutnya memasang komponen solar cell yang dimana komponen ini
sebagai pengisian baterai yang dihasilkan dari sinar matahari.
e Jika semua sudah terpasang dengan rapi, selanjutnya yaitu dengan
melakukan pengujian kinerja dari alat mesin spinner.
16
BAB 4
HASIL DAN ANALISIS
NO
Karakteristik Besaran Listrik
.
1 Tegangan Output 17.5 V
2 Arus 1.72 A
3 Toleransi Daya ± 3%
4 Dimensi 64 x 2 x 35.5 cm
17
PLTS sebagai energi cadangan untuk memenuhi kebutuhan dalam untuk
menggunakan energi cadangan hal ini sanagt dibutuhkan pada penggunaan baterai
18
, pada rancang bangun alat ini baterai yang digunakan jenis baterai lifepo4 yang
menggunakan 8 buah baterai yang terhubung secara seri dan tiap cel baterai
memiliki tegangan 3,2 Volt dan Arus simpan sebesar 30 Ah dan untuk tegangan
keseluruhan yaitu 24 Volt DC, pemilihan baterai lifepo4 ini karena memiliki daya
tahan yang lama danpenyimpanan yang besar. Spesifikasi baterai lifepo4 dapat
dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2 Spesifikasi Baterai Lifepo 4
19
Tabel 4.3 Spesifikasi SCC (Solar Charger Controller)
Gambar 4. 3 solar
charger controller
20
2 Daya 350 W
3 Speed 2750 rpm
4 Arus 19,2 A
5 Berat 3 Kg
21
Gambar 4.5 mesin spinner
Adapun hasil pada pengujian dari alat ini di fokuskan pada pengujian
sistem kerja dari mesin spinner dan daya tampung muatan pada mesin spinner dan
pengujian pada saat pengecasan menggunakan solar panel pada baterai lifepo4
dan pengujian mesin spinner dengan menggunakan beban yaitu menggunakan
keripik pisang sebagai bahan pengujian mesin spinner.
4.7 Pengujian Pengecasan Baterai
Pada pengujian pengecasan ini di ambil data pengecasan selama 2 hari yang
dimana pengecasan menggunakan solar panel tipe monocrytaline dengan
menggunakan 2 buah solar panel yang di hubungkan secara seri. Pada saat
pengecasan waktu mulai pengecasan dari jam 11:00 WIB sampai jam 15:00 WIB
pada waktu pengecasan ini memakan waktu kurang lebuh selama 5 jam,
Pada pengujian ini dapat di buktikan dengan rumus ohm yang mana untuk
dapat mencari nilai arus, nilai tegangan dan nilai daya, dapat di hitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
P
P=¿ V . I V¿
I
P
I ¿
V
Ket:
P = Daya Aktif (Watt)
V = Tegangan ( Volt)
I = Arus Yang Mengalir ( Ampere)
4.7.1 Pengambilan Data Pengecasan Hari ke-1
Tabel 4.5 data tabel pengujian pengecasan hari ke-1
Panel Intentitas
Baterai Cahaya & Sudut
NO Waktu Surya Cahaya
Suhu°c Kemiringan
V I V I W/m2
Cerah
1 11:00 25,8 2,76 14,8 2,72 1200,7 50°
40°c
Cerah
2 12:00 26,0 2,48 15,9 2,53 1115,9 50°
40°c
22
Cerah
3 13:00 26,2 1,77 15,6 1,85 925,7 50°
41°c
Mendung
4 14:00 26,2 0,40 10,0 0,35 222,0 50°
34°c
Mendung
5 15:00 26,2 0,44 9,8 0,29 172,3 50°
32°c
23
30
25.8 26 26.2 26.2 26.2
25
20
14.8 15.9 15.6 Baterai V
15 Baterai I
10 9.8 Panel Surya V
10 Panel Surya I
24
Mendung
4 14:00 26,4 0,53 13,04 0,45 304,1 50°
36°c
Mendung
5 15:00 26,5 0,43 11,28 0,27 140,3 50°
34°c
Hasil tabel 4.6 adalah hasil dari pengukuran pengujian pengecasan dari solar
panel ke baterai yang dimana pengecasan ini merupakan data dari pengecasan hari
kedua dengan tegangan baterai tersisa di 26,3 Volt dan pengecasan di mulai dari
jam 11:00 siang dengan arus yang mengalir pada baterai 0,77Ampere dan
tegangan pada solar panel di nilai 18,91 Volt dan arus yang mengalir dari solar
panel ke baterai sebesar 0,62 Ampere, dengan kondisi cuaca cerah di suhu 43°c
dengan intentitas cahaya sebesar 722,5 W/m2 dan sudut kemiringan pada solar
panel 50° dan di jam 14:00 tegangan baterai di nilai 26,4 Volt dengan arus
pengisian 0,53 dan tegangan pada panel surya di 13,04 Volt dengan arus 0,45
Ampere dengan kondisi cuaca mendung di suhu 36°c dan intetitas cahaya yang di
hasilkan sebesar 304,1 W/m 2 dan di jam 15:00 tegangan baterai mencapai 26,5
dan arus yang mengalir 0,41 Ampere untuk tegangan panel surya 11,28 dan arus
0,27 dengan kondisi cuaca yang mendung dengan suhu 34°c dengan intentitas
cahaya di 140,3 5 W/m2 dapat di ambil kesimpulan dari pengujian pengukuran di
hari pertama dan pengujian hari kedua , pengujian di hari kedua ini data hasil
pengukuran tidak begitu jauh dengan data pengukuran hari pertama yang dimana
dalam pengisian baterai waktu yang efesien dalam pengisian baterai adalah d jam
11:00- 13:00 di karenakan suhu dari panas matahari mengalami peningkatan, dan
membuat pengisian lebih cepat namun tidak menutup kemungkinan bahwa
pengecasan bisa tidak efesien bila mana cuaca yang di hsailkan tidak maksimal
atau dalam kondisi mendung.untuk lebih jelas lagi dapat dilihat grafik di bawah
ini merupakan pengujian dari pengukuran pengecasan hari ke 2.
Grafik 4.2 pengujian pengecasan hari ke-2
25
30
26.3 26.4 26.4 26.4 26.5
25
20
18.91 Baterai V
15 18.76 Baterai I
17.16 Panel Surya V
11.28 Panel Surya I
10 13.04
5
0.77 0.75 0.77
0.62 0.56 0.42 0.53 0.45 0.43 0.27
0
11:00 12:00 13:00 14:00 15:00
Grafik 4.7 Pengujian Baterai Pada Mesin Peniris Menggunakan Beban 250
gram
26
350
300 300 300 300 300
300
250
250 250 250 250 250
200 Waktu (ms)
Berat Awal (gram)
150 Tegangan Awal (V)
Arus Awal (I)
100
Dari tabel dan grafik di atas bahwa data yang di ambil adalah data tegangan
awal dan arus awal dengan berat keripik 250 gram pada pengujian ini berfungsi
untuk mengetahui kerja dari baterai l;ifepo 4 ketika di bebani untuk melihat arus
start awal ketika mesin spinner bergerak apa yang terjadi pada tegangan baterai
maka dari itu di dapat data bahwa semakin besar putaran motor dc berputar maka
tegangan pada baterai akan menurun hingga 0,2 Volt maka dapat di analisa bahwa
semakin berat beban spinner dan semakin cepat putran dimmer makan arus akan
meningkat dengan signifikat dan penurunan tegangan pada batery akan semakin
cepat menyusut karena di pengaruhi oleh besaran arus yang di bebani pada motor
DC.
Tabel 4.8 Pengujian Baterai Pada Mesin Peniris Menggunakan Beban 500
gram
27
Grafik 4.7 Pengujian Baterai Pada Mesin Peniris Menggunakan Beban 500
gram
600
500 500 500 500 500
500
400
300 300 300 300 300 Waktu (ms)
300 Berat Awal (gram)
Tegangan Awal (V)
200 Arus Awal (I)
100
26.5 26.4 26.1 25.8 25.2
0.35 6.52 17.27 19.21 21.36
0
1 2 3 4 5
Dari tabel dan grafik di atas bahwa data yang di ambil adalah data tegangan
awal dan arus awal dengan berat keripik 500 gram dengan tegangan awal baterai
di 26,5 dan di percobaan 3, tegangan awal 26,0 Volt dan tegangan di percobaan 5
26,2 dan arus awal di percobaan satu 0,35 dan arus ddi percobaan tiga 17,27 dan
arus di percobaan lima 21,36 maka dapat di tarik kesimpulan bahwa tegangan
awal baterai menurun karena di pengaruhi arus awal ketika mesin spinner berputar
dan semakin besar putaran mesin spinner makan penurunan tegangan pada baterai
akan menurun cepat dan arus akan meningkaT:
Tabel 4.9 Pengujian Baterai Pada Mesin Peniris Menggunakan Beban 1000
gram
28
Grafik 4.8 Pengujian paBaterai Pada Mesin Peniris Menggunakan Beban
1000 gram
1200
1000 1000 1000 1000 1000
1000
800
Waktu (ms)
600 Berat Awal (gram)
Tegangan Awal (V)
Arus Awal (I)
400 300 300 300 300 300
200
25.5 25.3 25
0 6.41 16.29 22.93
1 2 3 4 5
Dari tabel dan grafik di atas bahwa data yang di ambil adalah data tegangan
awal dan arus awal dengan berat keripik 1000 gram dan pada pengujian ini
tegangan awal yang di ukur 26,15 Volt dan pada saat percobaan ketika tegangan
baterai 26.0 penurunan tegangan pada baterai begitu besar 0,15 Volt yang di
pengaruhi oleh beban dari keripik seberat 1000 gram dan arus awal yang di ukur
6,41 dan arus yang terukur pada percobaan tiga di 22,93 Ampere untuk percobaan
ke -4 dan percobaan ke-5 untuk tegangan awal dan arus awal tidak dapat di
lanjutkan, karena baterai lifepo proteksi karena arus lebih maka BMS pada baterai
memutus, karena BMS proteksi di arus 20 Ampere dengan nilai toleransi 20%
maka jika nilai toleransi di kalikan 20% maka di dapat arus maksimal di 22
ampere.
4.9 Pengujian Dimer Pada Mesin Peniris dengan Beban
Pada pengujian dimmer pada mesin peniris dengan beban keripik yang
mana beban di ambil dari beban 300 gram, pengujian ini bertujuan untuk melihat
dan membandingkan tegangan yang di setting pada dimmer dan pengaruh putaran
pada mesin peniris dapat mempengaruhi hasil dari hasil penirisan minyak dan
percobaan ini di lakukan sebanyak 10 kali.
29
Tabel 4.10 Pengujian Dimer Pada Mesin Peniris dengan Beban
NO WAKTU (ms) Tegangan Dimmer (V) Arus Dimmer (I)
1 300 4,58 0,41
2 300 10,84 6,73
3 300 17,14 3,07
4 300 22,40 3,25
5 300 25,37 3,26
6 300 04,16 1,09
7 300 09,78 4,02
8 300 15,27 13,5
9 300 21,63 3,69
10 300 25,52 4,28
Pada pengujian dimmer dengan waktu yang digunakan 300 ms dan dengan
settingan tegangan dimer dari tegangan kecil 4,58 maka arus yang keluar sebesar
0,41 dan ketika setingn dimmer di 10,84 maka arus yang keluar sebesar 6,73 dan
untuk tegangan terbesar pada dimer di 25,52 arus yang menaglir 4,28 , maka dapat
di tarik sebuah kesimpulan yang dimana tegangan dimer yang di keluarkan
semakin besar tegangan dimmer maka arus akan lebih besar dan putaran motor
DC akan semakin cepat dan energi yang dihasilkan pada baterai akan juga
berpengaruh dan cepat menurun, dapat di lihat dari grafik di bawah ini:
Grafik 4.9 Pengujian Dimer Pada Mesin Peniris dengan Beban
30
350
300 300300 300300300 300 300 300 300
300
250
Pada grafik di atas dapat di lihat waktu yang di setting pada mesin peniris
minyak selama 300 ms dari data tersebut tegangan yang di berikan pada dimmer
sebesar 4,58 volt dan tegangan terbesar yaitu sebesar 25,37 dan arus yang
mengalir dari arus yang terkecil sebesar 0,41A dan arus yang terbesar samapai
4,28 maka dapat di tarik kesimpulan bahwa kecepatan pada mesin peniris minyak
ini di pengaruhi oleh tegangan yang di atur pada dimmer.
4.10 Analisa Pembahasan
Dari hasil analisa pada percobaan pertama dengan pengujian pengecasan
yang dilakukan selam 2 hari dan pengecasan di mulai dari jam 11:00-15:00,untuk
tegangan bateray di mulai dari tegangan 25,8 dan arus yang mengalir dari SCC ke
bateray 2,76 A dan tegangan dari panel surya sebesar 14,8 V dengan arus yang
mengalir dari panel surya ke baterai 2,72 A,untuk dengan kondisi cuaca cerah di
suhu 40°C dengan intentitas cahaya sebesar 1200,7 dan kemiringan panel suryadi
sudut 50° dan untuk di jam 12:00 tegangan bateray naik 0,2 V menjadi 26,0 V dan
di jam 15:00 tegangan pada bateray di 26,2 dan arus 0,44 dan tegangan panel di
9,8 V untuk di jam ini tegangan dan arus yang di hasilkan dari panel surya
menurun, dikarenakan pengaruh oleh sinar matahari yang menurun.
Pada hasil analisa percobaan ke dua dengan pengambilan datapengujian
baterai yang di bebani dengan beban keripik pisang yang telah di goreng dengan
berat keripik 250 gram dan ketika mesin bekerja tegangan awal pada baterai di
26,5 V dan arus start awal 0,21 pengujian ini dilakukan selama 300 ms, dan masi
di berat 300 gram namun kecepatan yang di atur pada dimmer di tingkatkan dan di
31
dapat tegangan awal yang terbaca pada baterai sebesar 26,5 V dan arus 6,73A, dan
untuk berat di 500 gram dilakukan sama seperti pengujian sebelumnya untuk
percobaan beban pertama tegangan awal 26,5 V dan arus awal 0,35 dan untuk
percobaan ke lima pada beban 500 tegangan awal 25,2 V dan arus awal 21,36 A
dan percobaan beban terakhir di 1000 gram untuk tegangan awal 25,5 V dan arus
awal 6,41 A dan percobaan ketiga di beban 1000 gram untuk tegangan awal
baterai 25,0 dan arus awal 22,93 A dan untuk percobaan 4 dan 5 data yang di
ambil tidak ada karena bms pada baterailifepo 4 proteksi karena arus yang di
hasilkan pada arus start awal besar maka dapat di tarik kesimpulan semakin besar
beban yang di putar mesin spinner maka tegangan pada batetrai akan turun cepat
karena di pengaruhi oleh arus start awal
32
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengujian dapatdisimpulkan sebagai berikut:
1. Rancang bangun alat mesin spinner ini mampu menampung 1000
gram keripik pisang untuk dilakukan penirisan minyak.
2. Pada pengecasan menggunakan solar panel, mampu melakukan
pengecasan dari tegangan 25,8 ke 26,2 Volt dengan waktu selam 5
jam
5.2 Saran
Saran penelitian ini bertujuan agar penelitian di masa yang akan datang
dapat dilakukan dengan lebih baik. Berikut adalah saran yang dapat di
sampaikan stelah penelitian ini selesai::
1. Pembuatan alat ini menggunakan bahan yang belum ada di pasaran
yang udah ada yang menyebabkan harus di buat secara manual
sehingga tingkat kepresisian sulit mencapai singkat yang ideal dan
memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan putaran yang stabil.
2. Pada penggunakan komponen kelistrikan seperti pemilihan kabel
dengan mengutamakan ukuran dan kualitas yang dimana dapat
menyebabkan kabel mudah terbakar dalam pemilihan ketebalan kabel.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
Hilir, J. G., & Ciwaruga, D. (2020). Perancangan Mesin Peniris Minyak Kue
Seroja Kapasitas 2 Kg Dengan Microcontroller. 7.
Khaffi, A., & Idris, A. R. (2020). Rancang Bangun Modul Trainer Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS). 7.
Mahendra Sanjaya, I. P. G., Indra Partha, C. G., & Khrisne, D. C. (2018).
Rancang Bangun Sistem Data Logger Berbasis Visual Pada Solar Cell.
Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, 16(3), 114.
https://doi.org/10.24843/MITE.2017.v16i03p18
Mataram, N., Bahry, N. A., & Nurrohkayati, A. S. (t.t.). Perancangan Mesin
Spinner Peniris Minyak Untuk Olahan Keripik Dengan Menggunakan
Software Dassault Systemes Soliwork. 6.
Nafi, M., & Utomo, G. P. (t.t.). ANALISA PENGARUH BENTUK PIPA
KAPILER DAN KECEPATAN PUTAR (RPM) TERHADAP
PRODUKTIVITAS MESIN SPINNER PENIRIS MINYAK. 6.
Nugroho, N., & Agustina, S. (2015). ANALISA MOTOR DC (DIRECT
CURRENT) SEBAGAI PENGGERAK MOBIL LISTRIK. 2(1), 7.
Pamungkas, A. R. D., & Istiqlaliyah, H. (2021). Perancangan Mesin Spinner
Dengan Aplikasi Sistem Hidraulik Dan Pengatur (Dimmer). 6.
Pramono, T. joko. (2018). IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY UNTUK
SISTEM OTOMATISASI PENGATURAN PENGISIAN BATERE
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. Energi & Kelistrikan, 9(2),
111–119. https://doi.org/10.33322/energi.v9i2.41
Prasidya, G., Sitepu, R., & Andyardja, W. (2019). MESIN PENIRIS TIGA JENIS
KRIPIK BERBASIS MOTOR LISTRIK TIGA FASA DAN
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO. 4(2), 9.
Riyadi, M. A., Al-Anshory, U., & Setiawan, I. (2019). Pengendali Suhu
Purwarupa Pengering Gabah Berbasis Mikrokontroler Menggunakan
Metode Kendali PI. TELKA - Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi
dan Kontrol, 5(1), 74–82. https://doi.org/10.15575/telka.v5n1.74-82
Sugandi, W. K., Kramadibrata, A. M., Fetriyuna, F., & Prabowo, Y. (2018).
Analisis Teknik dan Uji Kinerja Mesin Peniris Minyak (Spinner)
35
(Technical Analysis and Test Performance of Oil Spinner Machine). Jurnal
Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 6(1), 17–26.
https://doi.org/10.29303/jrpb.v6i1.65
Utami, V. A., & Wardono, S. (2021). Sistem Kontrol Kecepatan Motor DC
Metode Pulse Width Modulation dengan Monitoring SCADA. 6, 6.
Willson, Y. A., Hartanti, L. P. S., & Runtuk, J. K. (2014). Pengembangan Produk
Mainan Anak Sebagai Media Penunjang Perkembangan Keterampilan
Motorik Halus dengan Metode QFD dan TRIZ. 3(1), 16.
Yanto, A. (2018). Jurnal Teknik Mesin. 6.
36