Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI

KECAMATAN KINTOM
PUSKESMAS KINTOM
Jln. S. A. Amir Nomor 19 Kode Pos 94761

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA

I. Pendahuluan

Pada tahun 2014 berdasarkan data susenas mencapai 20,24 juta jiwa (8,03% dari total

penduduk). Indonesia termasuk 5 besar dengan jumlah lansia terbanyak di dunia. Lansia

dengan kondisi sehat di Indonesia tidak sampai 2 persen dari total populasi lansia.

Kebanyakan lansia menderita penyakit sendi, hipertensi, katarak, stroke, jantung, gangguan

mental emosional, dan diabetes. Semakin bertambah usia seseorang, pada umumnya

semakin banyak penyakit yang diderita. Hal ini karena usia merupakan salah satu faktor

dari berbagai penyakit, faktanya semakin tua semakin besar resiko terkena penyakit karena

penyakit dan usia saling berhubungan. Semakin usia bertambah, fungsi tubuh semakin

menurun akibat proses penuaan. Untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan Lansia di fasilitas kesehatan telah diterbitkan beberapa Permenkes

yang mengatur pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan primer maupun rujukan. Di

Indonesia pada tahun 2020 diprediksi jumlah lansia sekitar 27,08 juta jiwa (Kemenkes RI,

2017).

Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang terus menerus

digalakan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan

keluarga dan masyarakat sekitarnya, hal ini merupakan suatu upaya menghadapi
peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada

peningkatan usia harapan hidup.

II. Latar Belakang

Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-

desa yang bertujuan untuk meingkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang

sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yang

dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yang menitikberatkan pada pelayanan promotif

dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia

merupakan upaya kesehatan lansia yang mencakup kegiatan layanan kesehatan yang

bertujuan untuk mewujudkan masa tua yang bahagia dan berdayaguna.

III. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut untuk mencapai masa

tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat desuai

dengan keberadaannya.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya.

b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam

menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.

c. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.

d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.


IV. Pembahasan

1. Pengertian

a. Kesehatan keluarga adalah kesehatan kelompok individu yang terkait dalam satu

kesatuan biologik-psikologik-sosial budaya, mencakup segi kesehatan jasmani,

rohani dan social.

b. Kesehatan usia lanjut adalah kesehatan mereka yang berusia 60 tahun atau lebih baik

jasmani, rohani maupun sosialnya.

c. Usia prasenilis/virilitas adalah seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

d. Usia lanjut resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih, atau

seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

2. Sasaran Program

a. Sasaran Langsung

1) Kelompok pra lansia (umur 45-59)

2) Kelompok usia lanjut (60-69)

3) Kelompok usia lanjut resiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut

berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

b. Sasaran Tidak Langsung

1) Keluarga dimana usia lanjut berada

2) Masyarakat di lingkungan usia lanjut berada

3) Organisasi social yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia lanjut

4) Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut

5) Masyarakat luas
c. Indikator Pelayanan Kesehatan Lansia Tingkat Puskesmas

INPUT PROSES OUTPUT


Jumlah petugas terlatih. Frekuensi penyuluhan Persentase angka cakupan
kesehatan berkala. pelayanan kesehatan lanjut
Ketersediaan dana untuk usia.
kegiatan usia lanjut. Frekuensi kegiatan deteksi
dini kesehatan lanjut usia. Persentase lanjut usia yang
Ketersediaan sarana : di rujuk ke rumah sakit.
KMS, Buku pemantauan Frekuensi kegiatan
kesehatan pribadi lansia, konseling kesehatan Persentase kelompok/
KIT. lansia. posnyandu lanjut usia
yang aktif.
Frekuensi pertemuan Jumlah pasien geriatri
koordinasi. yang di rujuk. Persentase lanjut usia yang
mandiri.
Jumlah kelompok usia Frekuensi kegiatan senam
lanjut yang ada. lanjut usia. Persentase lanjut usia yang
menjadi peserta jaminan
Jumlah kader kesehatan Jumlah kelompok lanjut kesehatan nasional.
usia lanjut yang aktif. usia yang di bina.

Pedoman-pedoman yang Ada atau tidak proses


ada tentang kesehatan pencatatan dan pelaporan
lanjut usia. termasuk kelengkapannya.

d. Langkah-langkah Kegiatan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut adalah

sebagai berikut :

1) Perencanaan

a) Diseminasi informasi pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf puskesmas.

b) Membuat kesepakatan di antara staf puskesmas tentang penatalaksanaan

pembinaan kesehatan usia lanjut.

c) Melakukan bimbingan dan pelatihan pembinaan kesehatan usia lanjut kepada

staf puskesmas.
d) Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut dan

mengintegrasikannya dalam perencanaan tahunan puskesmas. Antara lain :

(1) Pengumpulan data dasar berupa data epidemiologi maupun data sumber

yang dapat mendukung kegiatan pelayanan bagi usia lanjut.

(2) Membuat peta lokasi usia lanjut dan masalah yang dihadapinya.

(3) Membuat rencana kegiatan berdasarkan masalah yang ada.

e) Melakukan pendekatan lintas sector tingkat kecamatan dan desa termasuk

lembaga swadaya masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan

menjelaskan peranannya dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.

f) Melakukan survey mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa setempat

untuk mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia lanjut.

g) Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan tentang

upaya yang akan dilaksanakan.

h) Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.

i) Melakukan pembinaan teknis upaya kesehatan usia lanjut yang

diselenggarakan bersama sector dan lembaga swadaya masyarakat terkait.

j) Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia lanjut

di masyarakat secara mandiri.

2) Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut

a) Kegiatan promotif yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup para

lansia agar merasa tetap dihargai dan berguna baik bagi dirinya, keluarga

maupun masyarakat. Adapun kegiatan promotif antara lain :


(1) Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan

kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.

(2) Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi

seimbang.

(3) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

(4) Membina keterampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau

hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.

(5) Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok

sosial.

(6) Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alcohol,

kopi, kelelahan fisik dan mental.

(7) Penanggulangan masalah kesehatannya secara benar.

b) Kegiatan preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya

komplikasi dari penyakit-penyakit yang disebabkan proses menua. Adapun

kegiatan preventif antara lain :

(1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara

dini penyakit-penyakit usia lanjut.

(2) Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan

kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan bugar.


(3) Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata,

alat bantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya ddan

tetap merasa berguna.

(4) Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya

kecelakaan pada usia lanjut.

(5) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

c) Kegiatan kuratif yaitu upaya pengobatan dan perawatan bagi usia lanjut yang

sakit dan dapat dilakukan melalui fasilitas pelayanan seperti puskesmas,

puskesmas pembantu, dokter praktek swasta. Adapun kegiatannya antara lain :

(1) Pelayanan kesehatan dasar

(2) Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui system rujukan

d) Kegiatan rehabilitative yaitu upaya untuk memulihkan fungsi organ tubuh

yang telah menurun. Adapun kegiatannya antara lain :

(1) Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental

penderita.

(2) Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi, aktifitas didalam

maupun diluar rumah.

(3) Nasehat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.

(4) Perawatan fisioterapi.


e) Kegiatan rujukan adalah upaya dilakukan untuk mendapatkan pelayanan

kuratif dan rehabilitative yang memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan.

Upaya dapat dilakukan secara vertical dari tingkat pelayanan spesialistik

dirumah sakit, atau secara horizontal ke sesame tingkat pelayanan yang

mempunyai sarana lebih lengkap. Kemajuan yang dicapai dalam pembinaan

kesehatan usia lanjut dapat diketahui dengan mengamati kegiatan pelayanan

yang ada. Kegiatan pelayanan untuk usia lanjut dapat dilakukan oleh petugas

kesehatan, petugas sector terkait sesuai tanggung jawabnya, tokoh masyarakat,

lembaga swadaya masyarakat, keluarga usia lanjut ataupun usia lanjut sendiri

melalui kegiatan sebagai berikut :

(1) Kegiatan petugas puskesmas

(a) Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai

kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan usia lanjut.

Upaya ini dilakukan terhadap berbagai kelompok sasaran yaitu usia

lanjut sendiri, keluarga dan masyarakat dilingkungan usia lanjut.

(b) Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan

berkala usia lanjut dan memberi petunjuk upaya pencegahan penyakit,

gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada

usia lanjut.

(c) Melaksanakan diagnose dini, pengobatan, perawatan dan pelayanan

rehabilitative kepada usia lanjut yang membutuhkan dan memberi

petunjuk mengenai tindakan kuratif atau rehabilitative yang harus

dijalani, baik kepada usia lanjut maupun keluarganya.


(d) Melaksanakan rujukan medic ke fasilitas rumah sakit untuk pengobatan,

perawatan atau rehabilitative bagi usia lanjut yang membutuhkan

termasuk mengusahakan kemudahan-kemudahannya.

(2) Kegiatan petugas sector terkait, tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat.

(a) Membantu kegiatan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan

mengenai pembinaan kesehatan usia lanjut termasuk fungsi fasilitator

dalam komunikasi antara lain komunikasi antar generasi.

(b) Membantu kegiatan pengumpulan sumber daya, pemberian bantuan dan

kemudahan dalam menunjang upaya kesehatan usia lanjut.

(3) Kegiatan keluarga usia lanjut

(a) Memberikan dukungan kepada usia lanjut didalam rumah maupun di

luar rumah dalam kegiatan hidup sehari-hari dan dukungan dalam

mencari pengobatan, perawatan.

(b) Mengupayakan sumber dana untuk pemeriksaan kesehatan,

pengobatanm perawatan, pengadaan alat bantu atau alat ganti yang

diperlukan usia lanjut.

(4) Kegiatan usia lanjut

(a) Berperan serta dalam kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan usia

lanjut, secara berkelompok maupun melalui media masa.


(b) Melakukan kegiatan olahraga secara teratur sesuai kemampuan, secara

perorangan maupun kelompok, ikut serta dalam kegiatan rekreasi.

Keterampilan, pengembangan hobi, pertemuan kekeluargaan, orientasi

realitas, dll.

(c) Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, mengisi catatan

kesehatan pribadi secara teratur, makan sesuai kebutuhan gizi,

berperilaku sehat.

(d) Menjalani pengobatan, perawatan sesuai dengan nasehat petugas

kesehatan dan menggunakan alat bantu atau alat ganti yang diperlukan.

(e) Meningkatkan upaya kemandirian dan pemenuhan kebutuhan pribadi

sehari-hari seperti makan, minum, tidur, merapikan diri, dll.

e. Kegiatan di Luar Gedung

1. Pelayanan di posyandu lansia

a) Pemeriksaan

(1) Activity of daily living

(2) Status mental

(3) Status gizi

(4) TD, Nadi

(5) Lab sederhana

b) Kegiatan

(1) Rujukan

(2) Penyuluhan

(3) Kunjungan rumah


(4) PMT

(5) OR : Senam lansia, poco-poco

(6) Rekreasi

2. Pelayanan perawatan di rumah (home care) dan Long Term Care

3. Pemberdayaan lansia meliputi : penyuluhan kesehatan ibu, kesehatan anak, KB,

latihan kerajinan tangan dan pemanfaatan potensi lainnya.

f. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Program

Ada tiga komponen pencatatan dan pelaporan :

1. Pencatatan : kegiatan memasukkan dan mengumpulkan semua data yang

diperoleh dari semua pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

Pencatatan di program kesehatan lansia antara lain :

a) Rekam medik/ status pasien

b) Buku pemantauan pribadi kesehatan lansia

c) Register hasil pelayanan kesehatan lansia

2. Pelaporan : kegiatan untuk melaporkan hasil pencatatan dari unit yang lebih

rendah kepada unit yang lebih tinggi. Pelaporan dilakukan setiap bulan pada

tanggal 25 dengan menggunakan pelaporan LB 1 dan Form Laporan pelayanan

kesehatan dan laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai paling

lambat tanggal 5 setiap bulan.

3. Analisis dan Evaluasi : suatu kegiatan untuk menganalisis setiap kegiatan yang

menjawab pertanyaan 5 W – 1 H. analisis dan Rvaluasi program dilakukan setiap

bulan.
Mengetahui, Kintom, Oktober 2022
Kepala UPTD Puskesmas Kintom Koord. Program Kes. Lansia

MAHTUN, A.Md.Kep

Anda mungkin juga menyukai