Anda di halaman 1dari 14

POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) LANSIA

Oleh: Dr. Reni Zulfitri, SKp, M.Kep., Sp.Kom

I. Pendahuluan

Tujuan utama dari praktik keperawatan komunitas adalah meningkatnya kemandirian masyarakat

dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan sendiri sehingga tercapainya derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Salah satu strategi intervensi keperawatan

komunitas yang harus dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan tersebut adalah strategi

empowerment (pemberdayaan masyarakat).

Strategi pemberdayaan masyarkat adalah suatu upaya yang dilakukan oleh perawat komunitas

professional dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, dimana masyarakat adalah

sebagai subjek dalam menyelesaikan suatu masalah kesehatan tertentu di wilayahnya. Salah satu

bentuk kegiatannya adalah dengan mengembangkan berbagai upaya kesehatan bersumber daya

masyarakat (UKBM) yaitu Posbindu atau posyandu lansia

Posbindu atau posyandu lansia merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan

masyarakat itu sendiri, khususnya penduduk usia lanjut, dengan prinsip dari, oleh dan untuk

masyarakat. Posyandu Lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui

pelayanan kesehatan bagi lansia melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraanya (Kemenkes,

RI, 2011).

II. Standard Kompetensi:

Setelah menyelesaikan praktikum selama 2 X 60 Menit diharapkan mahasiswa mampu

mendemostrasikan kembali system pelaksanaan Posyandu lansia dengan system lima meja

secara tepat dan sistematis.

III. Kompetensi Dasar:

Setelah menyelesaikan praktikum selama 2 X 60 menit diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menyusun perencanaan dan mempersiapkan kegiatan Posyandu lansia dengan system lima

meja secara sistematis

2. Mengidentifikasi kebutuhan sarana prasarana pendukung sesuai dengan kebutuhan kegiatan

posyandu lansia

3. Membaca, mengisi, dan menganalisis KMS lansia dengan benar

4. Menerapkan kegiatan Posyandu lansia berdasarkan system lima meja

5. Melakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan posyandu lansia


IV. Landasan Teori

1. Definisi Posyandu lansia

Posyandu Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat

dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat berdasarkan

inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri dan dilaksanakan bersama oleh

masyarakat,kader, lembaga swadaya masyarakat, lintas sektor, swasta dan organisasi sosial

dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif (Kemenkes RI, 2015). Posyandu

lansia merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri,

khususnya penduduk usia lanjut (Kemenkes, RI, 2011).


Posyandu lansia merupakan suatu pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut ini

meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia

Lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang

diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat

perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut atau

catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas (Terlampir).

2. Manfaat Posyandu Lansia

a. Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut

b. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang tidak mampu

c. Memberikan bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan kesehatanya,

agar tetap sehat dan mandiri.

3. Tujuan Posyandu Lansia

Tujuan diadakannya Posyandu lansia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu

kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan

masyarakat sesuai dengan eksistensinya dalam strata kemasyarakatan. Jadi dengan adanya

Posyandu diharapkan adanya kesadaran dari lanjut usia untuk membina kesehatannya serta

meningkatkan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam mengatasi kesehatan lanjut

usia (Kemenkes RI, 2015), yang kemudian dijabarkan sebagai berikut:


a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk

pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran masyarakat dalam pelayanan posbindu

untuk meningkatkan komunikasi.

c. Mengurangi angka kematian lansia di masyarakat

d. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dalam pembinaan kesehatan usia lanjut

yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan

penilaian termasuk pembinaan dan pengembangan.

e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan kepada usia lanjut.

f. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas untuk menggalang peran serta masyarakat

dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.

g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan lembaga

swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pembinaan kesehatan usia lanjut.

4. Fungsi Dan Tugas Pokok Posyandu lansia

Fungsi dan tugas pokok Posbindu yaitu membina lanjut usia supaya tetap bisa beraktivitas,

namun sesuai kondisi usianya agar tetap sehat, produktif dan mandiri selama mungkin serta

melakukan upaya rujukan bagi yang membutuhkan (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Pada

prinsipnya pembentukan posbindu didasarkan atas kebutuhan masyarakat usia lanjut tersebut.

Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pembentukan Posbindu dimasyarakat sesuai

dengan kondisi dan situasi masing-masing daerah, misalnya mengembangkan kelompok-

kelompok yang sudah ada seperti pengajian, kelompok jemaat gereja, kelompok arisan lanjut
usia dan lain-lain. Pembentukan Posyandu lansia dapat juga menggunakan pendekatan

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).Pendekatan Pembangunan Kesehatan

Masyarakat Desa (PKMD) merupakan suatu pendekatan yang sudah umum dilaksanakan dan

merupakan pendekatan pilihan yang dianjurkan untuk pembentukan Posyandu lansia.

Langkah-langkahnya meliputi:

a) Pertemuan tingkat desa

b) Survei mawas diri

c) Musyawarah Masyarakat Desa

d) Pelatihan kader

e) Pelaksanaan upaya kesehatan oleh masyarakat

Salah satu kegiatan Posyandu Lansia yang dilaksanakan adalah Posbindu PTM. Posbindu

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah Pos Pembinaan Terpadu terhadap faktor risiko penyakit

tidak menular seperti obesitas, hipertensi, hiperkolestrol, hiperglikemia, magh, rematik, risiko

kepikunan, aktivitas fisik, risiko jatuh dan merokok berupa bentuk peran serta aktif kelompok

masyarakat dalam upaya pencegahan sekaligus peningkatan pengetahuan untuk pencegahan

penyakit. Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini mengingat hampir semua

faktor risiko PTM tidak menunjukkan gejala pada yang mengalaminya. Didaerah tertentu

Posbindu PTM disebut juga posyandu lansia dan Karang Werdha (Kementerian Kesehatan,

2011).

5. Strategi Pembinaan

Strategi pembinaan kesehatan usia lanjut dilaksanakan sebagai berikut:


a. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dalam perencanaan puskesmas.

b. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dengan

kegiatan pokok lainnya.

c. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia lanjut sesuai

kondisi dan kebutuhan setempat.

d. Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat khususnya dalam pembinaan kesehatan

usia lanjut melalui swadaya masyarakat, PKK, organisasi lainnya.

6. Sasaran Posyandu Lansia

a. Sasaran langsung kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) kelompok usia lanjut (60 tahun ke

atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)

b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada, masyarakat di

lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia

lanjut, petugas lain yang menangani Kelompok Usia Lanjut dan masyarakat luas.

7. Langkah –langkah

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Informasi pembinaan kesehatan usia lanjut.

2) Membuat kesepakatan tentang pelaksanaan pembinaan kesehatan usia lanjut.

3) Melakukan pembimbingan pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf puskesmas.

4) Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut.


5) Melakukan pendekatan lintas jalur tingkat kecamatan dan desa termasuk lembaga swadaya

masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan menjelaskan perannya dalam

pembinaan kesehatan usia lanjut.

6) Melakukan survei mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa setempat untuk mengenal

masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia lanjut.

7) Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan tentang upaya yang

akan dilakukan.

8) Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.

9) Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia lanjut di

masyarakat secara mandiri.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif:

1) Kegiatan Promotif

Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup para usia lanjut agar

merasa tetap dihargai dan tetap berguna . upaya promotif juga ditunjukan kepada keluarga dan

masyarakat di lingkungan usia lanjut. Kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai

perilaku hidup sehat, pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang proses

denegeratif yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta

upaya lain yang dapat memelihara kemandirian serta produktifitas usia lanjut.

2) Kegiatan preventif
Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan

komplikasi yang di akibatkan oleh proses degeneratif. Kegiatan yang di lakukan berupa deteksi

dini kesehatan usia lanjut yang dapat dilakukan di kelompok, puskesmas.

8. Mekanisme Posyandu Lansia

Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih, tokoh dari

PKK dan tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas. Posyandu lansia di

selenggarakan berdasarkan mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan suatu wilayah. Ada

yang menyelenggarakan posyandu lansia dengan system 5 meja, sebagai berikut :

a. Tahap Meja Satu

Pendaftaran dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan

b. Tahap Meja Kedua

Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan.

c. Tahap Meja Ketiga

Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental.

d. Tahap Meja Keempat

Pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana)

e. Tahap Meja Kelima

Pemberian penyuluhan dan konseling.


Mekanisme Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut dengn Sistem 5 meja/tahapan

Tahap Kegiatan Sarana yang dibutuhkan Pelaksana

I Pendaftaran Meja, kursi

Alat tulis Kader

Buku register & buku


pencatatan kegiatan

KMS, BPPK Usia Lanjut

II Pencatatan kegiatan Meja, kursi


sehari-hari
Alat tulis
Kader (IMT
Penimbangan berat
Buku register & buku
badan dan perlu bantuan
pencatatan kegiatan
pengukuran tinggi
petugas)
badan. KMS, BPPK Usia Lanjut
III Pengukuran tekanan Meja, kursi Petugas
darah kesehatan (bisa
Alat tulis
dibantu kader)
Pemeriksaan
KMS
kesehatan
Pemeriksaan status BPPK Usia Lanjut
mental
Timbangan
Meteran
IV Pemeriksaan HB Talquist, sahli, Petugas
hemoglobine Cuprisulfat, alat cek
kesehatan
kolesterol, gula darah,
Pemeriksaan urine,
asam urat
kolesterol, asam urat,
gula darah.
V Penyuluhan Meja, kursi
Konseling KMS
Petugas
Leaflet kesehatan
Poster
BPPK Usia Lanjut

9. Bentuk Pelayanan Posyandu lansia

a. Pemeriksaan aktifitas, seperti mandi, makandan minum, mencuci baju, berpakaian, berjalan.

b. Pemeriksaan status mental : pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional.

c. Pengukuran TTV dan pemeriksaan Kesehatan head to toe

d. Pelaksanaan rujukan bila diperlukan untuk dirujuk.

e. Penyuluhan dan Konseling kesehatan usia lanjut.

10. Kegiatan petugas puskesmas

a. Melakukan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai kebutuhan melalui

berbagai media mengenai usia lanjut. Upaya ini di lakukan terhadap berbagai kelompok

sasaran itu sendiri usia lanjut, keluarga dan masyarakat.

b. Melakukan penjaringan usia lanjut resiko tinggi , pemeriksaan berkala, memberi petunjuk

upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat

terjadi pada usia lanjut.

11. Kegiatan usia lanjut


a. Melakukan kegiatan olah raga secara teratur sesuasi kemampuan, secara perorangan atau

kelompaok, ikut serta dalam kegiatan rekreasi, ketrampilan, pengembangan hobi dll.

b. Menjalani pemeriksaan secara berkala, mengisi catatan pribadi secara teratur, makan sesuai

kebutuhan gizi, perilaku sehat.

c. Berperan serta terhadap penyuluhan mengenai kesehatan usia lanjut secara berkelompok

melalui media massa.


V. Prosedur Pelaksanaa Praktikum

1. Setiap kelompok besar dibagi menjadi 2 kelompok kecil

2. Kelompok kecil 1 menyusun perencanaan strategi dan melakukan role play kegiatan

Posbindu termasuk membaca KMS dan kelompok kecil kedua mengobservasi dan

mengkritisi kelompok kecil 1. Begitu sebaliknya.

3. Diakhir sesi, kedua kelompok menganalisis dan menyimpulkan system pelaksanaan

Posbindu yang telah didemonstrasikan oleh kedua kelompok kecil

4. Terakhir, pembimbing memberikan kesimpulan.


VI. Evaluasi

NO. Item penilaian Skore

Baik (2) Cukup (1) Kurang (0)

1. Role play (Persiapan, penampilan,

kreativitas)

2. Pelaksanaan Posyandu (Sistematis,

kesesuaian, pencatatan KMS)

3. Kerjasama tim

4. Analisis dan Tanya jawab

Total Skore: (skore/8 X 100%)

Anda mungkin juga menyukai