SEMESTER : VI
Disusun Oleh :
NAMA : SURATNO, MT
NIP : 131 884 304
Modul Ajar ini telah diperiksa dan disyahkan pada tanggal : 1 Agustus 2007
Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan Modul Ajar dari Mata Kuliah Rancangan Listrik IV ini dengan baik dan
lancar. Pembuatan modul ajar mata kuliah Ranvangan Listrik ini sebagai bagian dari Program
Pengembangan Kurikulum sesuai dengan relevansi pendidikan dan kebutuhan untuk mendukung
Program Diploma III Politeknik Negeri Samarinda.
Modul ajar mata kuliah Ranvangan Listrik ini dibuat sebagai bahan ajar pada semester IV
yang disusun berdasarkan arah dan rancangan yang bersifat praktis untuk diterapkan ke pekerjaan
nyata dan sesuai dengan Kurikulum serta Silabus untuk konsentrasi bidang program Teknik Tenaga
Listrik pada Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda.
Harapan kami agar modul ajar Ranvangan Listrik IV ini dapat bermanfaat bagi dosen dan
mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda di dalam melaksanakan kelancaran
proses pembelajaran, serta bermanfaat pula bagi para pembaca lainnya.
Akhirnya kami sebagai penyusun modul ajar ini berharap adanya masukan-masukan serta
saran dari berbagai pihak agar modul ajar ini dapat lebih baik, dan tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan atas terselesaikannya modul ajar ini.
Suratno, MT
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
1.5.5. Reverse Forward Bintang Segitiga (R/F Y/Δ) ................................ 15
v
2.3.7.5. Timer ............................................................................................
30
40
42
vi
BAB IV. Penghantar dan Pengaman
68
vii
5.3. Perencanaan .................................................................................... 83
viii
Garis Besar Program Pengajaran Politeknik D3
Program Studi Teknik Listrik
MATAKULIAH : RANCANGAN LISTRIK IV
SKS / SEMESTER : 2 SKS / Semester 4
Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Setelah menyelesaikan matakuliah ini , diharapkan mahasiswa mampu :
Menerapkan peralatan kontaktor kedalam rangkaian kontrol motor-motor listrik
Estimasi
Tujuan Instruksional Khusus Pokok bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Sarana Referensi
Waktu
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengidentifikasi jenis-jenis motor Pendahuluan - Prinsip kerja motor 8 jam - Kuliah - Papan Tulis PUIL 2000
listrik - hubungan motor pada jala-jala - Course note Katalog
- Kelengkapan intrumen ukur - LCD
- Panel - Laptop
Mengetahui jenis motor, name - Motor jenis rotor sangkar 8 jam - Kuliah - Papan tulis
plat dan hubungan motor serta - Hubungan motor - Peragaan - peralatan
pengasutan motor (UVW, XYZ) praktek
- Name Plat Motor - LCD
- Pengasutan motor - Laptop
ix
2. Membuat rangkaian pengawatan dan Membuat rangkaian control - Kelengkapan Panel 8 jam - Kuliah - Papan tulis
memasang alat ukur tegangan, arus, dan rangkain daya motor - Pengawatan intrumen ukur - Praktek - peralatan
frekuensi, Cos dan daya satu fasa lengkap dengan instrument praktek
serta tiga fasa ukurnya
- penerapan intrumen ukur 8 jam - Kuliah - Papan tulis
pada instalasi motor - Praktek - peralatan
- Perencanaan panel lengkap praktek
dengan intrumen ukur
x
BAB I
Motor Induksi
tegangan kerjanya.
Motor induksi merupakan suatu motor yang dicatu oleh arus bolak-balik pada
statornya secara langsung dan pada rotornya dengan imbas atau transformator dari
stator. Bila pada stator dicatu suatu sumber fase banyak seimbang, stator tersebut
akan menghasilkan suatu medan magnetik pada celah udara yang berputar pada
kecepatan serempak, atau dengan kata lain bahwa bila kumparan stator diberi sumber
tegangan tiga phasa maka akan timbul medan putar pada kumparan stator. Dengan
adanya medan putar tersebut maka pada rotor akan terjadi ggl induksi. Karena pada
1
kumparan rotor dihubung singkat maka pada kumparan rotor akan mengalir arus dan
Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling banyak
digunakan pada industri-industri. Prisip kerja motor ini berdasarkan proses induksi
yang terjadi pada bagian rotor. Arus yang mengalir pada kumparan rotor merupakan
arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan antara putaran rotor dengan
medan putar stator. Secara singkat prinsip kerja motor induksi tiga fasa sebagai
berikut :
Apabila sumber tegangan tiga fasa disuplai pada kumparan stator, akan timbul
2
Medan putar stator akan memotong konduktor pada rotor, sehingga pada
Karena rangkaian rotor merupakan rangkaian tertutup, maka akan timbul arus
Adanya arus stator dan rotor akan menimbulkan torsi elektromagnetik (Te) pada
motor.
Bila torsi mula yang dihasilkan cukup besar untuk memikul beban, rotor akan
angular dari medan putar stator (s) dan kecepatan putar rotor (r)
Misalkan rotor berputar pada kecepatan mantap n p/men pada arah yang sama
dengan arah medan stator beputar. Misalkan kecepatan serempak medan adalah n1
p/men stator. Maka rotor tersebut akan berjalan pada keceptan n1-n p/men
membelakangi medan stator, atau besarnya slip rotor adalah n1-n p/men. Slip
biasanya lebih dinyatakan sebagai suatu pecahan kecepatan serempak; yaitu, besarnya
3
Gerak relatif dari fluks dan penghantar rotor mengimbaskan tegangan dengan
frekuensi sebesar sf, yang disebut frekuensi slip, dalam rotor. Jadi, perangai listrik
suatu motor induksi mirip dengan yang berasal dari suatu transformator tetapi dengan
sifat tambahan berupa alihragam frekuensi. Dengan demikian suatu motor induksi
(induksi) dan impedansi rotor pada frekuensi slip. Pada saat dihidupkan rotor dalam
keadaan diam, besarnya slip s = 1, dan besarnya frekuensi rotor sama dengan
frekuensi stator f. Medan yang dihasilkan oleh arus rotor karenanya berputar pada
kecepatan yang sama dengan medan stator, dan menghasilkan suatu torsi mula, yang
cenderung untuk memutar rotor dalam arah putaran medan-imbas stator. Bila torsi ini
cukup untuk mengatasi perlawan yang dihasilkan medan poros, motor tersebut akan
mencapai kecepatan kerja. Tetapi kecepatan kerja tidak pernah dapat menyamai
kecepatan serempak n1, karena penghantar rotor kemudian akan diam terhadap medan
Dengan rotor berputar dengan arah yang sama dengan putaran medan stator,
besarnya frekuensi arus stator adalah sf, dan komponen medan rotor yang ditala akan
berjalan pada sn1 p/men terhadap rotor pada arah maju. Tetapi, penumpangan pada
arah tersebut merupakan putaran mekanik rotor pada n p/men. Kecepatan medan rotor
4
di dalam ruang merupakan penjumlahan kedua kecepatan tersebut dan besarnya
adalah:
Karenanya medan rotor dan stator satu terhadap yang lain tetap, suatu torsi
mantap dihasilkan dan putaran terpelihara. Suatu motor demikian dengan kecepatan
mekanis sembarang n yang tidak sama dengan kecepatan serempak disebut motor
Ada dua jenis motor satu phasa yaitu motor induksi dengan start tanpa capasitor
(split phasa) dan capasitor start. Kedua jenis ini motor ini mempunyai ukuran tenaga
yang sedang. Kedua motor ini pada prinsipnya sama hanya saja untuk memperbesar
torsi maka motor jenis split phasa ditambahkan capasitor. Sehingga motor jenis
capasitor start mempunyai torsi yang lebih besar bila dibandingkan dengan motor
Motor induksi satu phasa dilihat dari konstruksinya terdiri dari lima bagian utama
yaitu :
5. Rumah motor.
5
1.4.1. Motor satu phasa Split Phasa
Stator motor induksi split phasa terdiri dari dua lilitan yang ditempatkan pada
stator. Adapun lilitan tersebut adalah lilitan utama dan lilitan bantu dimana
penempatan lilitan utama dan lilitan bantu dibuat berbeda 90o listrik. Pada saat
pertama kali motor dijalankan lilitan utama dan lilitan bantu terhubung paralel
dengan sumber, setelah beberapa detik lilitan bantu akan terputus dari sumber
sehingga motor jalan hanya dengan lilitan utama. Untuk memutuskan lilitan bantu
Rotor dari motor induksi satu phasa mempunyai konstruksi yang sama dengan rotor
pada motor induksi tiga phasa jenis squirel cage rotor (sangkar tupai)., dimana lilitan
rotor terbuat dari batang-batang tembaga yang kedua ujungnya dihubung singkat.
Prinsip kerja motor ini adalah saat motor diberi sumber maka lilitan utama
dan lilitan bantu mennjadi magnit. Mengingat bahwa lilitan utama mempunyai
resistansi yang lebih rendah dan mempunyai harga reaktansi induktif yang lebih
tinggi dibanding resistansi dan reaktansi induktif lilitan bantu, maka arus dari lilitan
utama akan tertinggal dengan tegangan sementara arus lilitan bantu akan mendekati
(se phasa) dengan tegangannya. Untuk membalik arah putaran dari motor ac 1 phasa
Kecepatan motor induksi satu phasa tergantung dari banyaknya kutub dan
6
dimana NS = kecepatan sinkron yang terjadi pada lilitan stator
p = Jumlah kutub
Medan magit yang terjadi berjalan sesuai dengan kecepatan sinkron, yang
mana medan magit ini akan memotong batang-batang penghantar pada rotor dan akan
rotor) ini dihubung singkat pada kedua ujungnya maka pada lilitan ini akan mengalir
arus sehingga membentuk medan magnit pada lilitan rotor sehingga medan magnit
rotor akan bereaksi dengan medan lilitan utama sehingga menghasilkan kopel yang
Motor jenis start capasitor mempunyai konstruksi yang terdiri dari lilitan utama dan
lilitan bantu dimana lilitan utama berfungsi untuk menghasilkan daya motor
sedangkan lilitan bantu yang dihubungkan seri dengan Capasitor berfungsi hanya
sebagai pembeda phasa agar saat pertama dijalankan motor dapat berputar dan
setelah motor berputar normal maka lilitan bantu yang terhubung seri dengan
switch.
7
Capasitor
Rotor
Vin Lilitan
Lilitan Bantu
Utama
Sentrifugal
Switch
Motor Capasitor jenis start and Running Capasitor adalah sama dengan motor
Induksi satu phasa start Capasitor . Perbedaannya adalah bahwa untuk motor jenis ini
lilitan bantu tidak dilepas dari tegangan saat motor sudah jalan normal sehingga pada
motor ini tidak digunakan sentrifugal switch. Untuk meningkatkan kopel start maka
pada motor ini ditambahkan Capasitor yang dihubungkan paralel dengan capasitor
start dimana capasitor kedua ini mempunyai nilai capasitansi yang lebih besar
sehingga mendapatkan kopel start yang lebih besar. Pada saat start semua capasitor
difungsikan dan sesudah motor jalan normal capasitor kedua atau yang nilainya lebih
Untuk merubah arah putaran motor satu phasa langkah yang dilakukan dalah
8
1.5. Rangkaian Daya (Rangkaian Utama Motor)
Hubungan lilitan motor tiga phasa dapat dihubungkan bintang (Y) atau
hubungan delta (Δ). Pemilihan hubungan lilitan motor ini disesuaikan dengan sumber
tegangan yang tersedia dengan kemampuan lilitan motor yang akan dijalankan.
sumber.
- Kemampuan lilitan motor dapat dilihat dari name plate motor sebagai
VL L
VL-L Vdrop VLoad
3
VL-L VL-L
Sumber Beban
VL-L VL-L
Sumber Beban
Dari uraian tersebut diatas terlihat bahwa hubungan motor harus disesuaikan
dengan kemampuan tegangan motor (lilitan motor) dan tegangan input yang
Untuk mempermudah dalam hal memilih hubungan motor yang tepat dapat
10
Dari table terlihat bahwa untuk memilih hubungan lilitan motor harus
disesuaikan tegangan sumber dengan tegangan atau kemampuan motor tersebut. Jadi
untuk motor dengan kemampuan lilitan 220 V, motor hanya dapat dihubung bintang.
Dan untuk motor dengan kemampuan lilitan 380 V motor normal jalan pada
hubungan delta sedangkan bila motor tersebut dihubung bintang maka daya akan
turun. Motor dengan kemampuan lilitan 380 V biasa dijalankan dengan hubungan
bintang untuk pertama jalan (Start) dan normal jalan pada hubungan delta. Hal ini
R
S
T Untuk Tegangan Sistem 220/380 V
PE
MCB
NFB
U V W U V W
1 3 5
K
Z X Y
4 X Y Z
2 6
V W
U
M
3
X Y
Z
Y
11
INPUT R S T ( L1 L2 L3) INPUT R S T ( L1 L2 L3)
Tegangan Motor 220/380 V
U V W U V W
Normal pada
Hubungan Bintang
X Y Z X Y Z
Normal pada
X Y Z X Y Z Hubungan Delta
MCB
NFB
U V W U V W
1 3 5 1 3 5
KR KF
2 4 6
2 4 6
Z X Y
X Y Z
V W
U
M
3
X
Z
12
INPUT R S T ( L1 L2 L3) INPUT R S T ( L1 L2 L3)
Normal pada
X Y Z X Y Z Hubungan Bintang
Normal pada
X Y Z X Y Z Hubungan Delta
R
S
T Untuk Tegangan Sistem 220/380 V
PE
MCB
NFB U1 V1 W1
OL1 OL2
V1 W1
U1
M
3
U2 Y
V2 W2
13
U1 V1 W1
Dihubung Y
didalam motor 2U2 2W2
Dihubung Δ
didalam motor
MCB
NFB
1 3 5 1 3 5 1 3 5
KU KΔ KY
2 4 6 2 6 2 4 6
4
OL
V W
U
M
3
X Y
Z
Y
14
U V W U V W
Z X Y
X Y Z
R
S
T Untuk Tegangan Sistem 220/380 V
PE
MCB
NFB
3 5 1 1 3 5 1 3 5
1 3 5
KR KF KΔ KY
6 2 4 6 2 4 6 2 4 6
2 4
OL
V W
U
M
3
X Y
Z
Y
15
U V W U V W
Z X Y
X Y Z
1.5.6. Dahlander
R
S
T Untuk Tegangan Sistem 220/380 V
PE
MCB
NFB
5 1 3 5 1 3 5
1 3
K1 K2 K3
2 4 6 2 4 6 2 4 6
OL1 OL2
Va Wa
Ua
M
3
Ub Y
Wb
Va
16
Ua Wa Va
Ub Vb Wb
Ua Ua
Va Wa
Va Wa Vb
Vb
S T
S
Kecepatan Tinggi : Ua Va Wa : Hubung Singkat Kecepatan rendah : Ua Va Wa : Input (R S T )
Ub Vb Wb : Input ( R S T ) Ub Vb Wb : Open (Terbuka)
T
PE Untuk Tegangan Sistem 220/380 V
MCB
NFB
1 3 5 1 3 5 1 3 5
1 3 5
K1 K2 K3
KU
2 4 6 2 4 6 2 4 6 2 4 6
OL1
V W
U
M
3
k Y m
R1 R2 R3
k l
l
m
17
Tahanan Variable
Tahanan bertahap
Dilakukan oleh saklar Elektromagnetik
X Y Z
Lilitan Rotor
Slipring
k l m Terminal untuk menghubungkan
tahanan luar
Keterangan :
1.6. Rangkuman :
Motor listrik pada bab ini membahas mengenai motor listrik satu phasa dan tiga
phasa.Tentunya pada perencanaan penggunaan motor – motor tesebut harus disesuaikan
dengan kebutuhannya dan diskripsi kerja yang diinginkan.
4. Gambarkan rangkaian daya untuk motor tiga phasa dengan daya 7,5 KVA
1.8. Jawaban:
1. Jenis motor induksi tiga phasa jenis rotor sangkar dan rotor lilit serta motor
arus bolak-balik satu phasa jenis run capasitor dan start and running capasitor.
18
2. prinsip kerja motor satu phasa berdasarkan perbedaan sudut yang diatur oleh
kumparan Bantu.
3. Prinsip kerja motor tiga phasa berdasarkan medan putar yang di hasilkan dari
3. Bagaimana cara membalik arah putaran motor tiga phasa dan satu phasa.
19
BAB II
2.3.1. Saklar
Saklar adalah salah satu jenis peralatan listrik yang berfungsi untuk
memutuskan dan menghubungkan arus listrik ke beban atau rangkaian listrik. Saklar
bertegangan.
20
3. Harus tidak dapat menghubungkan dengan sendirinya karena pengaruh gaya
berat.
Pada umumnya saklar memiliki sebuah pegas yang pada saat dioperasikan pegas ini
langsung memberikan tekanan untuk mengerjakan kontak yang ada pada saklar.
beban atau kerangkaian listrik. Gambar dibawah ini menunjukkan contoh symbol
Pada instalasi tenaga dikenal beberapa jenis saklar antara lain saklar tiga kutub
( Handle), saklar bintang segitiga mekanik, saklar untuk motor dua kecepatan dan
lain-lain.
Saklar pilih biasa juga disebut saklar sandung atau saklar berurut jarang
rangkaian-rangkaian pengatur tenaga. Saklar ini terdiri dari sebuah poros yang dapat
21
berputar, dan satu atau lebih piringan. Pada piringan-piringan itu terdapat lekuk-lekuk
Saklar jenis ini umumnya dilengkapi dengan alat penahan pada setiap
kedudukannya. Karena itu, pada setiap kedudukan itu. Ada juga saklar pilih yang
tidak memiliki alat penahan, melainkan dilengkapi dengan pegas. Alat pelayanannya
dapat berupa sebuah tuas putar atau sebuah kunci tusuk yang dapat di putar dengan
tangan. Jenis selector banyak digunakan untuk membantu intrumen ukur seperti
pengukuran tegangan atau sering disebut selector volt dan pengkuran arus (selector
ampere)
saklar pelampung memiliki dua kontak yang berbeda. Perubahan dari kedua sisi
22
1 1
3 3
4 2 4 2
Pegas Pegas
1 1
3 3
4 2 4 2
Tali penarik
Tali penarik
Pemberat Kontak Kontak
Pemberat
Saklar pembatas atau limit switch adalah saklar yang bekerja berdasarkan sentuhan
sentuhan benda luar. Contoh penggonaan peralatan ini seperti sebagai pembatas pintu
23
otomatis yang digerakkan oleh motor listrik, sebagai pembatas Hoist , Traveling
1 1
3 3
4 2 4 2
1 1
3 3
4 2 4 2
24
2.3.5. Tombol (Push Button)
Tombol adalah alat yang prinsip kerjanya sama dengan saklar. Hanya saja
pada tombol tidak dilengkapi pengunci sehingga perubahan kontaknya hanya bila
tombol tersebut dioperasikan (ditekan) dan bila tombol tersebut tidak dioperasikan
Bila dilihat dari konstruksinya jenis tombol ada beberapa macam yaitu tombol
NO (Normally Open) tombol ini mempunyai kontak terbuka pada saat normal ,
Tombol NC (Normally Close) yaitu kontak menutup pada kondisi normal dan ada
25
1 1
3 3
4 2 4 2
peralatan atau untuk mengetahui kondisi sumber tegangan yang tersedia pada area
tersebut.
Lampu tanda yang dipakai untuk menyatakan kondisi kerja pada suatu peralatan
- Kondisi tidak normal (bahaya atau beban lebih) digunakan warna merah
26
- Posisi awal atau siap untuk dimulai (kondisi ON) Digunakan warna hijau
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja berdasarkan magnit listrik, oleh
magnit. Kekuatan magnit ini akan menyebabkan perubahan semua anak kontaknya.
Semua kontak NO berubah menjadi tertutup dan semua kontak NC berubah menjadi
terbuka.
Dibawah ini adalah gambar kumparan magnet dan kontak-kontak bantu pada
rangkaian dasar.
a/A1
13 21
14 22
b/A2
27
Gambar.. Simbol kontaktor
Dari gambar diatas terlihat bahwa kode angka untuk kontak terbuka adalah 3
dan 4, demikian juga untuk kontak tertutup juga menggunakan kode yaitu angka 1
dan 2.
kontak utama, 3 kontak Bantu NO dan 2 kontak Bantu NC. Kontak utama digunakan
rangkaian control.
1 3 5 13 23 33 41 51
a/A11
b/A2
2 4 6 14 24 34 42 52
Dalam posisi normal kontak terbuka pada saat belitan magnet dialiri arus, kontak
tersebut tertutup (terhubung) dan pada saat tidak ada aliran arus pada belitan magnetnya maka
13
A1
28
A2
14
Gambar . Simbol Koil Kontaktor Dengan anak Kontak NO
Dalam posisi normal kontak tertutup (terhubung) pada saat belitan magnet dialiri arus,
kontak tersebut terbuka dan pada saat tidak ada aliran arus pada belitan magnetnya maka
21
A1
A2
22
Gambar . Simbol Koil Kontaktor Anak Kontak NC
Kontak utama digunakan untuk suplay ke motor dan suplay ke sumber tegangan.
berkurangnya umur kontaktor atau bisa merusak kumparan, sedangkan tegangan yang kurang
dari tegangan nominalnya dapat menyebabkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor
menjadi berkurang sehingga dapat menimbulkan bunga api dan dapat merusak kontaktor
A2
2 4 6
Gambar . Simbol Kontak Utama
Tegangan kerja kontaktor dapat berupa tegangan ac atau dc, begitu pula
kemampuan anak kontak yang dimiliki dapat dibebani dengan tegangan ac maupun
dc. Kemampuan kontak dari kontaktor bermacam-macam hal ini dapat dilihat pada
30
Gambar. Bentuk fisik Kontaktor
2.3.7.4. Relay
membantu kerja kontaktor atau untuk melayani beban beban yang kecil. Bagian
utama relay juga terdiri dari kumparan dan anak kontak. Bentuk kontak dari relay
Tegangan kerja relay dapat berupa tegangan ac atau dc, begitu pula
kemampuan anak kontak yang dimiliki dapat dibebani dengan tegangan ac maupun
dc. Kemampuan kontak relay bermacam-macam hal ini dapat dilihat pada name plate
relay tersebut.
3 4 6 8 2
3 4 6 7 9 11 2
31
Relay dengan 11 pin
1 5 8
10
Gambar. Relay
2.3.7.5. Timer
Peralatan yang berfungsi untuk menunda waktu pada rangkaian listrik disebut
timer. Secara prinsip timer mempunyai dua fungsi penundaan yaitu tunda on (On
Apabila timer diberi tegangan maka dengan menunggu waktu anak kontak akan
berubah posisi (Kontak NO akan menutup dan kontak NC akan membuka), dan bila
sumber tegangan diputuskan maka anak kontak langsung kembali pada posisi semula.
32
A1
A2
Kerja dari timer dapat dilihat dari diagram fungsi (Timing Chart) seperti ditunjukan
dibawah ini .
Fungsi
bertegangan
Kerja
Berubah posisi
33
Apabila timer diberi tegangan maka anak kontak langsung berubah posisi (Kontak
tegangan diputuskan maka dengan menunggu waktu setting anak kontak akan
A1
A2
Kerja dari timer dapat dilihat dari diagram fungsi (Timing Chart) seperti ditunjukan
dibawah ini .
Fungsi
bertegangan
Kerja
Berubah posisi
Set Time
34
2.4. Pengaturan Saklar Elektromagnetik
tegangan hanya sementara dengan menggunakan tombol tekan. Bila tombol ditekan
maka kumparan menjadi magnit dan bila tombol dilepas maka kumparan tidak
menjadi magnit. Dengan demikian kontaktor akan kerja pada saat tombol ditekan.
S0
2
3
S1 23
4 K1
24
A1
K1 H1 X
A2
teganngan. Bila tombol (S1) ditekan sehingga kumparan mendapatkan tegangan dan
tanda akan menyala karena kontak 23-24 akan menutup. Lampu H1 akan padam bila
35
2.4.2. Rangkaian Pengaturan Kontaktor Kerja Terus Menerus
Dengan menggunakan dua buah kontak bantu NO yang salah satunya berfungsi
sebagai pengunci (NO 13-14) diperoleh rangkaian kontaktor yang dapat bekerja terus
menerus. Artinya bahwa dengan menekan tombol sesaat kemudian dilepas maka
kontaktor akan tetap bekerja, dan pada rangkaian dibawah ini maka lampu akan tetap
L
1 23
S0 K1
2
24
13
3
S1 K1
4
14
A1
K1 H1 X
A2
N
Bila tombol ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja sehingga beban lampu
H1 menyala sebab anak kontak 23-24 akan menutup. Untuk mematikan lampu H1
cukup menekan tombol S0 maka arus yang mengalir melewati anak kontak 13-14
36
akan terputus. Dengan demikian kontaktor tidak mendapat arus sehingga anak kontak
Konsep dasar kontaktor kerja saling mengunci adalah bahwa dalam pengoperasian
Kerja rangkaian saling mengunci dapat dibangun dengan menggunakan kontak bantu
L
1
S0 23 23
2
K1 K2
24 24
13 13
3 3
S1 K1 S2 K2
4 14
4 14
21 21
K2 K1
22 22
A1 A1
K1 K2 H1 X H2 X
A2 A2
N
stop (S0). Bila tombol S1 ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja sehingga anak
kontak K1 (23-24) akan menutup dan lampu H1 akan menyala. Kontaktor K2 tidak
37
dapat bekerja selama K1 bekerja sebab anak kontak NC 21-22 akan membuka terus
kontaknya akan menutup dan fungsi pengaturannya identik dengan kerja kontaktor
K1.
Konsep dasar kontaktor kerja berurutan adalah bahwa kontaktor kedua kerja
sesudah kontaktor pertama bekerja, demikian pula untuk kontaktor ketiga dapat
L
1
S0 23 23
2
K1 K2
24 24
13 13
3 3
S1 K1 K2
S2
4 4 14
14
33
K1
34
A1 A1
K1 K2 H1 X H2 X
A2 A2
N
38
Rangkaian pengaturan ini kedua kontaktornya dihubung seri terhadap tombol
stop (S0). Bila tombol S1 ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja sehingga anak
kontak K1 (23-24) akan menutup dan lampu H1 akan menyala. Sesudah kontaktor K1
kerja maka kontaktor K2 dapat bekerja dengan menekan tombol S2 sehingga lampu
tidak akan bekerja karena K1 yang dihubung seri dengan kumparan K2 masih dalam
keadaan membuka.
2.5. Rangkuman :
Untuk merancang rangkaian control harus mengetahui fungsi dan prinsip kerja
2.7. Jawaban :
2. Karena daya motor dibawah 5 KVA dan tegangan motor 220/380 maka
39
terus menerus.
L
1 23
S0 K1
2
24
13
3
S1 K1
4
14
A1
K1 H1 X
A2
2.8. Latihan Soal : N
sebagai berikut :
- Limit switch
- Saklar pelampung
40
BAB III
Panel
Mengetahui jenis-jenis panel berikut komponen atau peralatan yang terpasang dalam
panel, baik pada sisi tegangan menengah maupun sisi tegangan rendah.
3.3. Panel
Panel dalam bidang kelistrikan sangat besar artinya karena merupakan tempat
kedudukan peralatan kontrol dan tempat menghubungkan daya listrik dari sumber
tegangan ke alat pemakai atau beban. Didalam perancangan dan pembuatan, kita
- Keamanan
- Keandalan
- Ketercapaian
- keekonomisan
41
Keamanan disini maksudnya adalah tentang aman tidaknya panel jika
mengetahuai maksud keberadaan dari panel yang dipasang oleh karena itu diperlukan
tindakan pengaman agar apabila panel tersentuh tidak akan membahayakan. Tindakan
kebadan panel.
Maksud dari keandalan, adalah kekuatan dari panel tersebut dalam memberikan
keamanan bagi peralatan listrik didalamnya. Untuk itu kotak panel harus dapat
menahan adanya ganguan baik itu pada suhu tinggi atau suhu rendah.
pegawasan, dan perawatan. Jadi letak dari panel tersebut harus dapat dengan mudah
dicapai.
semurah mungkin. Hal ini dilakuakan dengan tidak mengabaikan kriteria yang lain
dan hal ini tentunya merupakan kebijakan yang dapat diambil oleh perencana.
dan peralatan control untuk pelayanan beban. Pada pnel ini biasanya dilengkapi pula
42
dengan peralatan instrument ukur seperti amper meter, volt meter, lampu indicator
dan peralatan ukur lainnya yang diperlukan. Pada umumnya panel tegangan rendah
Contoh diagram distribusi dan bentuk panel diberikan seperti gambar berikut.
Dari gambar diatas terlihat bahwa panel dilengkapi dengan pengaman utama
serta 12 (dua belas) pengaman cabang. Panel juga lilengkapi dengan grounding.
dilayani.
Contoh dari bentuk panel dapat dilihat dari gambar dibawah ini .
43
3.5. Panel tegangan menengah
44
.Panel pada umumnya dilengkapi dengan instrument ukur, dalam modul ajar
ini diberikan beberapa contoh instrument ukur yang diambil dari catalog PM Electric,
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
3.6. Rangkuman :
Panel ditempatkan pada sisi tegangan menengah dan sisi tegangan rendah.
60
3.8. Jawaban :
2. Komponen tegangan rendah adalah peralatan pengaman dan instrument ukur dan
lampu indicator.
3. Fungsi peralatan pada incoming adalah sebagai pemisah rangkaian apabila akan
1. Buatlah perencanaan suatu system dari sisi 20 KV sampai pada sisi beban tegangan
rendah, adapun daya beban dapat anda tentukan sesuai pengetahuan anda.
BAB IV
61
2. Menentukan kemampuan hantar arus
3. Dapat membuat diagram distribusi panel berikut ukuran dan jenis penghantar
dan pengaman..
4.3. Penghantar
Penghantar adalah suatu komponen utama material dan instalasi listrik, yang
berfungsi untuk menyalurkan arus dari satu bagian kebagian lain dan juga untuk
adalah tembaga, Untuk membuat penghantar tembaga yang mempunyai daya hantar
serabut, yakni suatu jumlah tertentu kawat-kawat pejal yang dipilin bersama-sama
4.3.2. Kabel
Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti penghantar, baik yang
62
sendiri-sendiri dan membentuk suatu kesatuan. Penyatuan/penggabungan satu atau
selubung atau mantel pelindung. Dengan demikian ada tiga hal pokok dari kabel
2. isolasi, merupaka bahan dielektrik untuk mengisolir dari yang satu ke yang
Jenis penghantar dapat diketahui pada kode-kode penandaan yang tertera pada
selubung penghantar, kode penandaan disini penting artinya guna mengetahui jenis
dan penggunaan penghantar dalam instalasi listrik. Untuk kabel pada umunya
1. penandaan dengan tipe standart yang dilengkapi dengan batas tegangan yang
63
“Kabel berselubung berinti tunggal boleh digunakan untuk fase, netral, kawat,
tengah, atau penghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat
(bagian yang dikupas selubungnya) dibalut dengan pembalut berwarna yang dibuat
Pengenal
Inti atau rel
Dengan Dengan Dengan warna
huruf lambang
1 2 3 4
A. Instalasi arus bolak-balik:
Fase Satu L1/R Merah
Fase dua L2/S Kuning
Fase tiga L3/T Hitam
netral N Biru
B. instalasi perlengkapan listrik:
Fase Satu U/X Merah
Fase dua V/Y Kuning
Fase tiga W/Z Hitam
C. instalasi arus searah
Positif L+ + Tidak ditetapkan
Negatif L– - Tidak ditetapkan
Kawat tengah M Biru
Loreng hijau
E. penghantar pembumian PE
kuning
Umumnya untuk mengetahui jenis penghantar atau kabel diberikan kode
64
N Kabel jenis standart, dengn tembaga sebagai penghantar
Y Isolasi PVC
Y Selubung PVC
A Kawat berisolasi
ra Penghantar bulat
Dari tabel 2.2 tersebut dapat diberikan beberapa contoh penandaan dari
penghantar yaitu:
Menyatakan suatu kabel berisolasi dan berselubung PVC berurat lima untuk
tegangan nominal 1000 Volt, sesuai dengan spesipikasi ini dan mempunyai
65
Menyatakan suatu kabel berisolasi dan berselubung PVC untuk tegangan
Menyatakan suatu kabel berisolasi dan berselubung PVC berurat lima dan
Pada prinsipnya susunan NYY sama dengnan NYM. Hanya tebal isolasinya
dan selubung luarnya serta jenis komponen PVC yang digunakan, berbeda.
66
Umumnya kabel NYY menggunakan selubung berwarna hitam, sedangkan intinya
dapat berjumlah satu sampai dengan lima dengan luas penampang penghantar dapat
Diameter kabel dengan dua inti atau lebih dengan luas penampang penghantar
yang besar, akan menjadi besar sekali kalau digunakan penghantar-penghantar bulat.
Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga ialah untuk instalasi industri
didalam gedung atau di alam terbuka, disaluran kabel dan didalam lemari hubung
bagi, apabila dapat diperkirakan tidak ada gangguan mekanis. NYY dapat juga
kerusakan mekanis.
67
4.3.5. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
KHA adalah arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinyu oleh
penghantar pada keadaan tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai
tertentu.
kemampuan hantar arus atau KHA pada rangkaian tersebut. Kemudian disesuaikan
digunakan pedoman PUIL 2000 pasal 5.5.3.1 yang menyatakan sebagai berikut:
“Hantaran sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai
KHA kurang dari 125% arus pengenal beban penuh, disamping itu untuk jarak jauh
perlu digunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut
tegangan yang berlebihan. Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur
kerja dapat menyimpang dari ketentuan diatas asalkan jenis dan penampang
Dari ketentuan PUIL 2000 diatas untuk mencapai KHA pada suatu penghantar
digunakan persamaan :
Bila KHA sudah diketahui, maka untuk mengetahui ukuran penampang kabel dapat
digunakan table .1. berisikan tentang KHA yang diizinkan pada penghantar
68
tembaga yang dilengkapi dengan jenis penhantar, luas penampang nominal,
Tabel KHA terus menerus untuk kabel tanah berinti tunggal, berpenghantar tembaga,
berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada system a.s dengan tegangan kerja
maksimum 1,8 KV; serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga dan empat berpenghantar
tembaga, berisolasi dan beselubung PVC yang dipasang pada system a.b fase tiga
dengan tegangan pengenal 0,6/1KV (1,2 KV), pada suhu keliling 300 5)
Luas KHA terus menerus
penampang Berinti Berinti
Berinti tiga dan empat
Tunggal dua
Jenis kabel
Di tanah Di udara Di tanah Di udara Di tanah Di udara
mm2 A A A A A A
1 2 3 4 5 6 7 8
1,5 40 26 31 20 26 18.5
2,5 54 35 41 27 34 25
4 70 46 54 37 44 34
6 90 58 68 48 56 43
NYY 10 122 79 92 56 75 60
NYBY 15 160 105 121 89 98 80
NYFGBY
NYBGBY 25 206 140 153 118 128 106
NYCY 35 249 174 187 145 157 131
NYCWY 50 296 212 222 176 185 159
NYSY
NYCEY 70 365 269 272 224 228 202
NYSEY 95 438 331 328 271 275 244
NYHSY 120 498 386 375 314 313 282
NYKY
NYKBY 150 561 442 419 361 353 324
NYKFGBY 185 637 511 475 412 399 371
NYKBGBY 240 743 612 550 484 464 436
69
Contoh Katalog Kabel dari supreme
70
Kabel tegangan menengah
71
4.4. Pemutus Daya
Pengaman motor dipilih harus melebihi arus nominal motor, hal ini bertujuan
untuk mengantisifasi arus starting yang melebihi dari arus nominalnya beberapa kali
lipat. Pengaman yang digunakan adalah jenis motor circuit breaker (MC), alat ini
mempunyai keunggulan bahwa settingan arus dapat dilakukan. Adapun tujuan dari
settingan ini adalah agar dapat menyesuaikan arus nominal dari motor dan kenaikan
dari arus starting motor yang beberapa kali lipat dari arus nominal motor. Jadi pada
umumnya harus digunakan pengaman dengan kemampuan hantar arus yang melebihi
arus nominal motor, sehingga motor dapat terjaga keandalannya. Untuk menentukan
besar nilai pengaman tiap cabang, kita dapat berpedoman pada PUIL 2000 pasal 5.5.5
“Untuk sirkit akhir yang menyuplai beberapa motor, nilai pengenal atau setelah gawai proteksi
hubung pendek, tidak boleh melebihi nilai terbesar dihitung menurut Tabel 5.5-2 untuk masing-
masing motor, ditambah dengan jumlah arus beban penuh motor lain dalam sirkit akhir itu”.
Nilai nominal atau setelan tertinggi gawai Pengaman sirkit motor terhadap hubung
pendek
Jenis motor Prosentase arus beban penuh
72
Pemutus sirkit Pengaman lebur
% %
Motor sangkar atau serempak,
dengan pengasutan bintang
segitiga, langsung pada 250 400
jaringan, dengan reaktor atau
resistor, dan motor fase tunggal.
Motor sangkar atau serempak,
dengan pengasutan
200 400
autotransformator, atau motor
sangkar reakstans tinggi.
Motor rotor lilit atau arus searah 150 400
Pemutus daya terdiri dari peralatan pengasaklaran, pemadaman busur api dan
pengetripan, dirakit dalam suatu unit dan dimuat dalam kotak-cetakan tahan panas
dan busur api. Ini adalah pengendali, yang dapat secara otomatis memutuskan
rangkaian seketikan bila terjadi hubung singkat atau beban lebih. Karena karakteristik
prilakunya baik sekali, dan berkapasitas pemutus arus besar, dibandingkan dengan
dan sekering, ia luas diperguankan sebagai pemutus daya untuk papan distribusi dan
kendali dari peralatan elektrik suatu bangunan, perkakas mesin, mesin industri dan
sebagianya.
Pemutus daya untuk tegangan rendah (600 V atau kurang) dibuat dengan
merk Pemutus Daya Bebas Sekering, Pemutus Daya Tanpa Sekring, Pemutus Daya
73
4.4.1. MCB
dari kerusakan yang disebabkan oleh arus beban lebih atau pada saat terjadi hubung
singkat. Untuk mencegah hal yang demikian diperlukan pemasangan pengaman yang
menimbulkan kerusakan terhadap peralatan yang diamankan. Untuk itu dalam hal
dan mengontrol dari rangkaian sumber daya dinamakan pemutus daya dalam hal ini
MCB (Mini Circuit Breaker) mempunyai alat pemutusan elemen bimetal dan
memutuskan rangkaian bila terjadi hubung singkat (short circuit) pada beban.
74
komponen ini terdiri dari alat pengetrip termal mempunyai strip dwilogam
Secara struktur ini akan memutuskan arus hubung singkat dalam waktu sangat
yang sangat baik sebagai pelindung pengawatan umum. Karena itu untuk kapasitas
Apabila suatu motor tak serempak dipakai dengan tipe ini, maka aliran masuk
arus besar yang disebut arus asut akan mengalir pada waktu pengasutan.
Tabel untuk pemilihan arus nominal dari pemutus daya motor tak serempak tiga fasa
pengasutan bintang-delta
Pemutus
Motor Daya
75
Arus beban Arus
tegangan penuh
18,5 75 125
22 90 150
30 120 200
37 150 225
45 180 350
55 220 400
60 240 500
75 300 600
waktu, yang diberikan oleh oleh gerak plunyer dalam silinder dan karakteristik aksi
seketika, yang diberikan oleh electromagnet. Ini disebut pemutus daya udara terbuka .
Karena tipe ini mempunyai struktur yang cukup tahan arus hubung-singkat
nominal mengalir selama satu sekon, tipe ini dapat dibuat untuk kemampuan nominal
arus asut yang kecil. Ia terutama dipakai untuk arus dari 100 A atau kurang. Untuk
76
motor dan untuk rangkaian cabang ia mempunyai dwifungsi sebagai pemutus daya
otomatik, dan juga sebagai pengaman terhadap motor bila berbeban lebih atau
terkunci. Karena itu, untuk pemutus daya, kemampuan nominal arusnya harus sama
77
berangsur-angsur bergerak mendekati
kutub, mengatasi gaya pegas redam dan
Viskositas minyak redam.
rangkaian akibat adanya gangguan beban lebih. Kerja dari peralatan in menggunakan
bimetal, yaitu suatu bahan yang akan melengkung apabila temperatur yang berada
dibahan tersebut naik. Kenaikan temperature tersebut diakibatkan oleh arus listrik
78
sesuai dengan persamaan . Secara visual kerja perlatan thermal
N L N L
Kontak point Kontak point
I I
Thermal over load tiga phasa terdiri dari tiga elemen bimetal , satu buah
kontak NO dan satu buah kontak NC. Tiga elemen bimetal dihubung seri dengan
79
beban sedangkan anak kontak NO dan NC dipergunakan untuk membantu kerja
rangkaian control. Untuk beban beban yang besar biasanya dipergunakan Current
transformer untuk membantu kerja bimetal agar ukuran bimetal tidak terlalu besar.
L1 L2 L3 L1 L2 L3
Kontak point Kontak point
I I I I I I
Elemen bimetal
Elemen bimetal tetap Melengkung dan merubah
Pada posisi lurus dan anak keadaan anak kontak. (arus
Load
kontak masih pada posisi M naik melebihi setting bimetal)
Load M normal. (arus normal) 3~
3~
L1 L2 L3
Kontak point
I I I
CT CT
80
Gambar. Symbol Thermal overload tiga phasa
Fuse atau sekring adalah peralatan pengaman yang paling sederhana yang
digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari gangguan arus hubung singkat atau
beban lebih.
yang lewat melebihi kemampuan arus nominal dari pengaman lebur. Bagian dari
Patron lebur memiliki kawat lebur dari perak dengan campuran beberapa
logam lain antara lain ; timbel, seng, dan tembaga. Untuk kawat lebur digunakan
perak, karena logam ini hampir tidak mengoksid, dan daya hantarnya tinggi. Jadi
diameter kawat leburnya bisa sekecil mungkin. Sehingga kalau kawat menjadi lebur
tidak akan timbul banyak uap, dan kemungkinan terjadinya ledakan juga lebih kecil.
Selain kawat lebur, didalam patron lebur juga terdapat kawat isyarat dari
kawat tahanan, kawat isyarat ini dihubungkan dengan kawat lebur. Karena
tahanannya besar, arus yang mengalir dalam kawat isyarat hanya kecil. Pada ujung
81
kawat isyarat terdapat sebuah piringan kecil berwarna yang berfungsi sebagai isyarat,
piringan isyarat ini menekan sebuah pegas kecil. Kalau kawat leburnya putus karena
arus yang terlalu besar, kawat isyaratnya juga akan putus. Karena itu piringan
isyaratnya akan terlepas, sehingga dapat diketahui bahwa kawat leburnya telah
terputus. Dalam patron lebur juga terdapat pasir. Pasir ini dimaksudkan untuk
memadamkan percikan bunga api yang timbul pada saat kawat leburnya putus, dan
Diameter luar dari ujung luar patron lebur berbeda-beda, tergantung pada arus
nominalnya. Makin besar arus nominalnya, maka semakin besar diameter ujung
patronnya. Karena itus sebuah patron hanya dapat digunakan untuk pengepas patron
yang arus nominalnya sama (jadi warna kode harus sama) atau yang arus nominalnya
Warna kode yang digunakan untuk menandai patron lebur dan pengepasan
Tabel 2-1
Kode Warna
82
2A Merah Muda
4A Coklat
6A Hijau
10 A Merah
15 A Kelabu
20 A Biru
25 A Kuning
35 A Hitam
50 A Warna Tembaga
Untuk menetukan besarnya pengaman serta penghantar untuk beban beberapa motor
listrik dapat dilakukan dengan merujuk pada PUIL 2000. Adapun contoh perhitungan tersebut
dapat ditunjukkan dibawah ini .
Sirkit cabang motor dengan tegangan kerja 230 V menyuplai motor berikut :
a) Motor sangkar dengan pengasutan bintang segitiga, arus pengenal beban penuh 42
A;
54 A;
Tentukan :
c) Setelan proteksi saluran utama dari hubung pendek bila sirkit cabang itu disuplai
oleh satu saluran utama yang juga menyuplai motor rotor lilit dengan arus pengenal
beban penuh 68 A.
83
a) Menurut 5.5.3.2 KHA tidak boleh kurang dari :
42 A + 54 A + 1,25 x 68 A = 181 A;
sebagai
berikut:
Menurut 5.5.4.3 setelan maksimum gawai proteksi sirkit cabang terhadap hubung
Setelan gawai proteksi hubung pendek saluran utama tidak boleh melebihi
218 A + 68 A = 286 A.
84
Dibawah ini ditunjukan table dari ukuran pengamanbuatan Merlin Gerin.
85
4.5. Rangkuman :
Dalam hal menentukan pengaman dan penghantar hal yang perlu sekali
diperhatikan adalah mengenai arus yang dilayani oleh system tersebut. Selain itu
perlu pula disesuaikan dengan kondisi atau keberadaan system tersebut, sehingga
4.7. Jawaban :
hubung singkat.
- Adapun fungsi lain dari MCB adalah sebagai pembatas daya ang dilakukan
oleh PLN.
86
2. Keunggulan sekering adalah sebagai pengaman hubung singkat tidak pernah gagal
dalam bekerja, karena sekering ini menggunakan metoda peleburan kawat bila
dialiri arus yang besar, dan kekurangannya adalah selalu diganti bila telah
menangani gangguan.
besarnya KHA. Kemudian berdasarkan nilai KHA dengan melihat table maka
diperoleh Luas penampang kabelnya. Tabel yang dimaksud adalah table yang
1. Tentukan ukuran penghantar dan pengaman untuk melayani system dengan daya 23 KVA.
2. Sebutkan jenis-jenis penghantar dan berilah contoh penggunaannya yang sesuai
3. Berilah contoh perencanan pengaman untuk beberapa beban melalui diagram distribusi.
87
BAB V
Perencanaan
gambar kontrol dan rangkaian daya maupun penentuan penghantar dan pengamannya.
5.3. Perencanaan
terpasang . Berdasarkan data beban dan diskripsi kerja yang diminta, maka dapat
ditentukan rangkaian daya dan rangkaian control serta besaran penghantar dan
88
pengaman yang digunakan. Pada modul ajar ini diberikan contoh perencanaan sistim
kelistrikan pabrik batu bara dari proses penghancuran sampai loading ke pengapalan
(pontoon).
adalah besarnya daya, sehingga dengan mengetahui besarnya daya maka dapad
ditentukan besarnya arus. Adapun rumus yang mendasari penentuan dari pengaman
Data Motor
Daya (P) = 37 kW
89
Jadi pemutus daya yang digunakan yaitu NFB dengan ukuran 150 A, dan
Data Motor
Daya (P) = 37 kW
Jadi pemutus daya yang digunakan yaitu NFB dengan ukuran 150 A, dan setting
Data Motor
Daya (P) = 37 kW
90
Besarnya pengaman pada Motor adalah :
Jadi pemutus daya yang digunakan yaitu NFB dengan ukuran 150 A, dan setting
Data Motor
Daya (P) = 22 kW
Tegangan = 380 V
Jadi pemutus daya yang digunakan adalah NFB dengan ukuran 100 A,
Data Motor
Daya (P) = 30 kW
91
Tegangan (V) = 380 V
Jadi pemutus daya yang digunakan adalah NFB dengan ukuran 100 A,
Data Motor
Daya (P) = 55 kW
Jadi pemutus daya yang digunakan adalah NFB dengan ukuran 225 A,
terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah besar arus nominal pada motor
92
In = 65,1 A
KHA = In x 125%
Dari hasil perhitungan KHA diperoleh 81,37 Ampere. Menurut tabel dari hasil
perhitungan KHA tersebut diatas, penghantar yang digunakan yaitu dengan ukuran 10
mm.
In = 44,3 A
KHA = In x 125%
Dari hasil perhitungan KHA diperoleh 55,37 Ampere. Menurut tabel dari hasil
perhitungan KHA tersebut diatas, penghantar yang digunakan yaitu dengan ukuran 10
mm.
In = 51,6 A
KHA = In x 125%
Dari hasil perhitungan KHA diperoleh 64,55 Ampere. Menurut tabel dari hasil
perhitungan KHA tersebut diatas, penghantar yang digunakan yaitu dengan ukuran 10
mm.
93
In = 92,7A
KHA = In x 125%
Dari hasil perhitungan KHA diperoleh 115,87 Ampere. Menurut tabel dari
hasil perhitungan KHA tersebut diatas, penghantar yang digunakan yaitu dengan
ukuran 10 mm.
Dari contoh perhitungan terlihat bahwa ukuran penghantar dapat ditentukan setelah
kemampuan hantar arus ditentukan nilainnya, selanjutnya dengan nilai tersebut dapat dilihat
table penghantar untuk menentukan luas penampang penghantarnya. Untuk melihat contoh
94
95
96
97
98
99
100
101
5.5. Rangkuman :
pengetahuan tersebut perlu juga diperhatikan mengenai diskripsi atau kemauan kerja
dari system tersebut. Oleh karena itu dalam hal perencanaan diperlukan beberapa
102
catalog peralatan pengaman, peralatan control juga catalog penghantar juga peraturan
5.7. Jawaban :
1. Karena motor mempunyai daya dibawah 5 KVA maka motor dijalankan dengan
system DOL. Dan melihat dari system kerjanya blower pada umumnya kerja
dengan satu arah putaran, maka gambar perencanaan rangkaian daya dan rangkaian
103
R
S
T
PE L
1 23
MCB S0 K1
NFB
2
24
13
1 3 5 3
K K1
S1
2 4 6
4
14
OL
A1
V W
K1 H1 X
U
M
A2
3 N
X Y
Z
Y
Pengaman = 250 % x In
= 2,5 x 2
= 5A
In motor 1 = 2 A
104
Maka. KHA = 125 % x 2 A
= 2,5 A
Melihat KHA sebesar 2,5 A maka penghantar yang digunakan dengan ukuran
1,5 mm2
3. Melihat dari data motor dan fungsi penggunaannnya maka motor harus
bekerja dengan arah putaran yang berbeda ( Dapat berputar kekiri maupun
Pengaman = 250 % x In
= 2,5 x 35,1
= 45,125 A
Rangkaian daya dipilih dengan riverse forward bintang segitiga, karena daya motor
lebih besar
R
S
T
dari 5 KW. Adapun gambar rangkaian daya ditunjukan seperti gambar
P
E
berikut.
MCB
NFB
1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5
K K K K
R F 2 Δ 2 6 Y 2 4 6
2 4 6 4 6
4
OL
105
V W
U
M
X Y3
Z
Y
5.8. Latihan soal :
2. Buatlah perencanaan suatu system untuk melayani beban motor motor listrik dengan
daya total 23 KVA.
Daftar Pustaka
106