47
Ind
p
621.47
Ind
p
ISBN 978-623-301-138-9
1. Judul
I. COMMUNITY HEALTH CENTERS
II. SOLAR ENERGY
II. FACILITY DESIGN AND CONSTRUCTION
Assalamualaikum, Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya Pedoman Prototipe Energi Terbarukan Tenaga Surya Di Puskesmas
dapat tersusun.
Pedoman Prototipe Energi Terbarukan Tenaga Surya di Puskesmas ini merupakan
panduan bagi perencanaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
yang dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pemasangan PLTS
tersebut dapat menjadi salah satu pilihan untuk pemenuhan pasokan listrik di
Puskesmas terutama bagi Puskesmas yang berada di Daerah Tertinggal Perbatasan
dan Kepulauan (DTPK).
Pedoman ini menjelaskan tentang konsep desain, spesifikasi, perhitungan kebutuhan
beban dan tahapan–tahapan yang perlu dilakukan dalam upaya pemeliharaan dan
pengawasan terhadap PLTS puskesmas. Pembanguan PLTS pada bangunan
puskesmas tersebut harus memperhatikan kondisi pasokan listrik yang sudah ada.
Melalui pedoman ini, seluruh stakeholder terkait dapat memperoleh rujukan dalam
proses perancangan, pemasangan dan pemeliharaan sistem PLTS yang akan dipasang
di bangunan puskesmas.
Akhir kata saya sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah mendukung penyusunan buku ini.
Masukan dan saran dari semua pihak kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Terima Kasih
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
1.2. Tujuan
Modul Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini bertujuan untuk menjadi salah
satu rujukan, referensi teknis dalam pengadaan/pembelian Pembangkit Listrik
Tenaga Surya di Puskesmas.
1.3. Sasaran
Pedoman Prototipe Energi Terbarukan Tenaga Surya Di Puskesmas
ditujukan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan di Puskesmas
2.1. Definisi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu pembangkit
listrik yang sangat sederhana dan mudah dipasang dirumah/puskesmas,
sehingga PLTS merupakan salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan listrik yang sangat ramah lingkungan. Mengingat Indonesia
merupakan daerah tropis, maka sangatlah baik jika PLTS dikembangkan dengan
sungguh-sungguh. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih
diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja
misalnya bangunan besar, pabrik, perumahan dan lainnya. Selain persediaannya
tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap lingkungan
dibandingkan bahan bakar lainnya.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mengubah energi elektromagnetik
dari sinar matahari menjadi energi listrik. Pembangkit listrik berbasis energi
terbarukan ini merupakan salah satu solusi yang direkomendasikan untuk listrik
di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) di mana sinar
mataharinya melimpah dan bahan bakar sulit didapat dan relatif mahal. Alasan
utama menggunakan teknologi fotovoltaik ini adalah sebagai berikut:
• Sumber energi yang melimpah dan tanpa biaya
• Sumber energi tersedia di tempat dan tidak perlu diangkut
• Biaya pengoperasian dan pemeliharaan sistem PLTS yang relatif kecil
• Tidak perlu pemeliharaan yang sering dan dapat dilakukan oleh operator
setempat yang terlatih
• Ramah lingkungan, tidak ada emisi gas dan limbah cair atau padat yang
berbahaya
Sistem PLTS terdiri dari modul fotovoltaik, solar charge controller atau
inverter jaringan, baterai, inverter baterai, dan beberapa komponen pendukung
lainnya. Ada beberapa jenis sistem PLTS, baik untuk sistem yang tersambung
ke jaringan listrik PLN (on-grid) maupun sistem PLTS yang berdiri sendiri atau
tidak terhubung ke jaringan listrik PLN (off-grid). Meskipun sistem PLTS tersebar
(PLTS, Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) lebih umum digunakan karena relatif
murah dan desainnya yang sederhana, saat ini PLTS terpusat dan PLTS hybrida
(PLTS yang dikombinasikan dengan sumber energi lain seperti angin atau diesel)
juga banyak diterapkan, yang bertujuan untuk mendapatkan daya dan
penggunaan energi yang lebih tinggi serta mencapai keberlanjutan sistem yang
lebih baik melalui kepemilikan secara kolektif (komunal). Sementara itu, rantai
Potensi Kapasitas
Pembangkit
No. Energi Terbarukan
Nilai Satuan Yang Sudah
Terpasang
1 Tenaga Air 75.67 GW 420.00 MW
2 Panas Bumi 27.00 GW 800.00 MW
3 Mini/Micro Hydro 458.75 MW 84.00 MW
4 Biomasa 49.81 GW 302.40 MW
5 Matahari 4.80 KWh/m2/hari 8.00 MW
6 Angin 9.29 GW 0.50 MW
(Sumber: Blue print pengelolaan energy nasional 2006-2025)
2.5.3. Inverter
Inverter adalah “jantung” dalam sistem suatu PLTS. Inverter
berfungsi mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya
menjadi arus bolak balik (AC). Tegangan DC dari panel surya cenderung
tidak konstan sesuai dengan tingkat radiasi matahari. Tegangan masukan
DC yang tidak konstan ini akan diubah oleh inverter menjadi tegangan AC
yang konstan yang siap digunakan atau disambungkan pada sistem yang
ada, misalnya jaringan PLN. Parameter tegangan dan arus pada keluaran
inverter pada umumnya sudah disesuaikan dengan standar baku
nasional/internasional.
Saat ini, seluruh inverter menggunakan komponen elektronika
dibagian dalamnya. Teknologi terkini suatu inverter telah menggunakan
IGBT (Insulated-Gate Bipolar Transistor) sebagai komponen utamanya
menggantikan komponen lama BJT, MOSFET, J-FET, SCR dan lainnya.
Karaktersitik IGBT adalah kombinasi keunggulan antara MOSFET dan
BJT.
Pemilihan jenis inverter dalam merencanakan PLTS disesuaikan
dengan desain PLTS yang akan dibuat. Jenis inverter untuk PLTS
disesuaikan apakah PLTS On Grid atau Off Grid atau Hibrid. Inverter untuk
sistem On Grid (On Grid Inverter) harus memiliki kemampuan melepaskan
hubungan (islanding system) saat grid kehilangan tegangan. Inverter
untuk sistem PLTS hibrid harus mampu mengubah arus dari kedua arah
yaitu dari DC ke AC dan sebaliknya dari AC ke DC. Oleh karena itu inverter
ini lebih populer disebut bi-directional inverter.
Kelengkapan suatu inverter belum memiliki standard, sehingga produk
yang satu dengan lain tidak sepenuhnya kompatibel. Ada inverter yang
2.5.4. Baterai
Mengingat PLTS sangat tergantung pada kecukupan energi
matahari yang diterima panel surya, maka diperlukan media penyimpan
energi sementara bila sewaktu-waktu panel tidak mendapatkan cukup sinar
matahari atau untuk penggunaan listrik malam hari. Baterai harus ada pada
sistem PLTS terutama tipe Off Grid.
Beberapa teknologi baterai yang umum dikenal adalah lead acid,
alkalin, Ni-Fe, Ni-Cad dan Li-ion. Masing-masing jenis baterai memiliki
kelemahan dan kelebihan baik dari segi teknis maupun ekonomi (harga).
Genset Diesel
Beban
(Puskesmas) AC Switch
1) Gambar model 1
5) Gambar model 5
Adapun pembangkit lain yang dapat digabung dengan sistem PLTS yaitu
PLTD, GridPLN, PLTMH, PLTB, dan pembangkit lainnya. Agar sistem PLTS
terjamin maka pabrikan wajib memberikan garansi sistem minimal 3 (tiga) tahun.
Adapun spesifikasi wajib komponen PLTS Off grid adalah :
Berikut ini tabel daya konsumen PLN katagori Rumah Tangga, Bisnis,
Pemerintah dengan kapasitas maksimum inverter yang digunakan :
Tabel 4.2. Kapasitas Daya Konsumen PLN
Kondisi
NO Kelistrikan Solusi PLTS Penjelasan
Puskesmas
PLN Nonstop Ongrid – Sesuai
1 Kondisi 1 2.8
Handal Permen 49 th 2018
PLN nonstop
2 Kondisi 2 Offgrid – RKK Daya 2.7
kurang handal
PLN hanya
3 Kondisi 3 Offgrid – RKK Daya 2.7
malam hari
Tanpa PLN
4 Kondisi 4 Offgrid – RKK Daya 2.7
berGenset
Tanpa PLN
5 Kondisi 5 Offgrid – RKK Daya 2.7
takberGenset
Jika energi kurang
Full Energi Offgrid – RKK Daya.
6 Kondisi 6 2.7
Terbarukan Jika cukup energi tidak
perlu tambah
Setelah pemanfaatan RKK Daya sebagai solusi Off grid awal terlaksana,
maka pengelola Puskesmas dapat mengevaluasi keseimbangan antara pasokan
listrik dan penggunaan listrik. Dalam hal mengevaluasi keseimbangan
penggunaan energi, maka Pengelola Puskesmas seyogyanya memahami dasar-
dasar energi listrik sebagai berikut :
1) Besarnya daya listrik (Watt) adalah arus listrik yang mengalir pada tegangan
tertentu. Dapat pula dijelaskan daya listrik adalah energi yang mengalir / detik.
2) Energi (kWh) adalah adalah daya listrik yang mengalir pada satuan waktu
tertentu.
3) Beban Listrik (Watt) adalah peralatan atau gawai yang memanfaatkan
(mengkonsumsi) daya listrik. Semakin besar daya listrik maka semakin besar
pula energi yang dikonsumsi.
Tersedia Paket :
RKK Daya : Inverter 6 kVA ; SCC input 6,6 kWp ; Batt 12 kWh
2
PLTS Kontrol
Cek kebersihan inverter, charge controller Ruang
3
dan baterai Kontrol
Ruang
4 Cek apakah ada kabel yang longgar
Kontrol
2 modul surya
keadaan baik
Bersihkan modul surya dengan air (gunakan
3 modul surya
selang air) dan alat pembersih yang lembut
Cek kebersihan area modul surya dan
4 modul surya
ruang kontrol
7.1. Kesimpulan
Dari penjabaran modul di atas, dapat disimpulkan bahwa PLTS dapat
dipasang dan diinstalasi pada bangunan puskesmas. Dimana sistem PLTS yang
dapat dipasang yaitu sistem On Grid, Off Grid dan Hibrid. Untuk sistem PLTS Off
Grid dan Hibrid peralatan solar charge controller, baterai dan inverter dapat
dibuat dalam bentuk satu komponen kontrol yang bernama Rak Komponen
Kompak (RKK), dimana tiga peralatan ini tersimpan di tersusun dalam sebuah
Rak komponen nini harus dirancang secara kompak, knock down, berdimensi
standart modular internasional (rak 19 atau 29 U) dengan ketinggian
menyesuaikan badan manusia secara ergonomis. Dalam proses operasional
PLTS yang telah dipasang di bangunan Puskesmas diperlukan adanya
pemeliharaan dan pengawasan agar PLTS dapat beroperasi secara
berkelanjutan dan handal.
7.2. Saran
Dalam penentuan kapasitas PLTS yang dibangun pada setiap bangunan
Puskesmas diperlukan adanya perhitungan profil beban pada puskesmas
terlebih dahulu. Agar kapasitas PLTS yang terpasang sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan pada tiap-tiap puskesmas.
Harga
Jumlah
No Uraian Material Jumlah Satuan Satuan
Harga
(Rp.)
(Rp.)
1 Sistem Fotovoltaik dan Pengkabelan
1.1 Modul surya 350 Wp 15.00 Unit - -
1.2 Support PV Array 1.00 Set - -
1.3 Kabel PV 1000 VDC 100.00 meter - -
1.4 Combiner Box 1.00 unit - -
1.5 Grounding protection kit 1.00 Set - -
3 Penangkal Petir
3.1 Penangkal petir 1.00 Set - -
5 Pekerjaan Jasa
5.1 Transportasi 1.00 Ls - -
5.2 Instalasi, Testing & Commissioning 1.00 Ls - -
5.3 Pelatihan 1.00 Ls - -
5.4 Perijinan PLN dan kWh Exim 1.00 Ls - -
Jumlah -
PPn -
Total -
Harga Jumlah
No Uraian Material Jumlah Satuan Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
2 RKK Sistem
2.1 RKK Daya 1.00 unit - -
1 unit inverter (I6) 6kW + 1 unit SCC 48V120A + 6 unit BM 2.4
2.2 RKK Penyimpanan 1.00 unit - -
8 unit BM 2.4
3 Penangkal Petir
3.1 Penangkal petir type pasif, lengkap tiang 1.00 Set - -
3.2 Grounding system untuk penangkal petir 1.00 Set - -
5 Pekerjaan Jasa
5.1 Transportasi 1.00 Ls - -
5.2 Instalasi, Testing & Commissioning 1.00 Ls - -
5.3 Pelatihan 1.00 Ls - -
Jumlah -
PPn -
Total -
Harga Jumlah
No Uraian Material Jumlah Satuan Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
2 RKK Sistem
2.1 RKK Daya 1.00 unit - -
1 unit inverter (I6) 6kW + 1 unit SCC 48V120A + 6 unit BM 2.4
2.2 RKK Penyimpanan 1.00 unit - -
8 unit BM 2.4
3 Penangkal Petir
3.1 Penangkal petir type pasif, lengkap tiang 1.00 Set - -
3.2 Grounding system untuk penangkal petir 1.00 Set - -
5 Pekerjaan Jasa
5.1 Transportasi 1.00 Ls - -
5.2 Instalasi, Testing & Commissioning 1.00 Ls - -
5.3 Pelatihan 1.00 Ls - -
Jumlah -
PPn -
Total -
PENANGGUNG JAWAB
EDITOR
PENYUSUN
KONTRIBUTOR
Yoga Mahendro, ST, MT., Ir. Suryo Widodo, Nick Nurrachman, Jarot Nurodhim,
Usman K S, Sutaryanto, SP, MKM., Purwanto Nidyosono, Iswarijaya, SKM., Antonius
Jiu, Karolina KH Manggol, SKM., Abdul Azim Hefeni, SKM, M.Kes., dr. A. Api Iron, dr.
Raden Achmad Sigit Mustika Adi, dr. Ilmi Tri Indiarto, H. Supriyadi, SKM., Fajar
Wibawa, Ria Kurniawati, S.Kep., Budianto Badu, SKM., Rismaeni, SKM, M.Kes.,
Sarpina L.O. Pendolo. Martha Chr Kirang, SST., Libertina Saragi, SAP., dr. Rahmat
Edi Wahyudi, MARS., dr. Desi Indriani, Sjedi Idrus, Hotman Naibato, Alfian Husin,
Berty C Iriyana, Ketut Firman