Diagnosis :
Malaria tanpa
komplikasi
dan Malaria berat
Yovita Hartantri
Jambi, 12 Maret 2019
Kasus
• Seorang laki-laki, 47 tahun, dirujuk ke RSHS
– Panas badan menggigil sejak 7 hari yang lalu
– Nyeri kepala dan nyeri otot
– Mual tetapi tidak muntah
– BAK mulai berkurang jumlahnya
– Ada riwayat bekerja di Afrika selama 2 bulan
– Telah dirawat di RS di Purwakarta selama 6 hari
Pemeriksaan fisik
• Sakit sedang,
T 100/70, N 100,
R 24, S 39,5°C
• Anemis
• Lidah kering
Kasus
Schizogony : human
Sporogony : female
Anophelin mosquito
Siklus hidup plasmodium
Gejala
• Gejala awal malaria tidak spesifik
• Mirip dengan gejala infeksi virus (minor
systemic viral illness)
– Nyeri kepala
– Nyeri otot dan sendi
– Nyeri perut
– Lemah
– Diikuti dengan demam, menggigil dan berkeringat
– Mual, muntah
Gejala pada anak
• Dapat disertai :
– Letargi
– Napsu makan yang buruk
– Batuk
Anemia
Splenomegali
Patogenesis
• Demam
Timbul bersamaan dengan pecahnya skizon
darah yang mengeluarkan macam-macam
antigen. Antigen merangsang sel-sel
makrofag, monosit atau limfosit untuk
mengeluarkan sitokin (TNF). TNF dibawa aliran
darah ke hipotalamus, dan terjadi demam.
Patogenesis
• Anemia
Karena pecahnya eritrosit yang terinfeksi,
p. falsiparum menginfeksi seluruh stadium
eritrosit sehingga anemi terjadi pada
infeksi akut dan kronik
Patogenesis
• Splenomegali
Inge Sutanto_HMS2016
Gambaran apus darah tepi
Cara menghitung parasit dan sel darah putih
pada sediaan darah tebal dan tipis