Anda di halaman 1dari 31

Gambaran Umum Malaria

Dra. Rawina Winita, MS, DAP&E


Penguatan Kompetensi
Crosscheker Malaria
23 Pebruari 2016
Pendahuluan
• Malaria adalah satu di antara penyakit yang
menjadi target pemerintah untuk dieleminasi
secara bertahap dan ditargetkan Indonesia
bebas malaria pada 2030.
• Malaria merupakan penyakit tular vektor
• Penyebab : Parasit Plasmodium
• Vektor : Nyamuk Anopheles betina
Situasi Malaria di Dunia

The World Malaria Report 2013


 3,4 Milyar penduduk dunia berisiko tertular malaria. 207 juta kasus
positif Malaria.
 Kematian 627.000 kasus , 90%nya terjadi di Afrika. 90% kematian
terjadi pada anak dibawah 5 tahun
Jenis Malaria
• Pada manusia ada 5 spesies:
1. P. falciparum  malaria tropika  yang
paling berbahaya
2. P. vivax  malaria tersiana
3. P. malariae  malaria kuartana
4. P. ovale  malaria ovale
5. P. knowlesi malaria primata
Gejala klinis malaria
Gejala umum
- Demam periodik (Trias Malaria / malaria proxysm)
– Dingin/ menggigil ( 15 - 60 menit )
– Panas ( 1 - 2 jam )
– Berkeringat
- Anemia
- Splenomegali
Gejala malaria
Pola/kurva Demam malaria

Gejala demam pada awalnya tidak teratur tergantung pada jumlah klon yang ada di dalam darah. Setelah
satu klon menjadi dominan, maka demam akan timbul secara periodik, tergantung pada proses skizogoni ke
lima plasmodium, P. falciparum memerlukan waktu 36 - 48 jam, P. vivax/ovale 48 jam, P. malariae 72 jam
dan P. knowlesi 24 jam.
Manifestasi klinis malaria

Anemia
Beberapa mekanisme terjadinya anemia
adalah Pengrusakan eritrosit oleh parasit,
hambatan eritropoeisis, hemolisis,
eritrofagositosis, penghambatan pengeluaran
retikulosit
Manifestasi klinis malaria
Splenomegali
Limpa merupakan organ pertahanan tubuh terhadap
infeksi malaria.
Pembesaran limpa (splenomegali) akan teraba setelah 3
hari dari serangan infeksi akut.
Gejala dan tanda klinis malaria
• Pada malaria berat (dengan komplikasi) yang disebabkan
oleh P. falciparum
dapat ditemukan :
- anemia berat
- koma
- jaundice
- oedema paru
- gagal ginjal
- gangguan pencernaan
(muntah, diare)
Diagnosis malaria
Ditegakkan berdasarkan :

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis malaria
Pemeriksaan fisik
- anemia
- koma
- jaundice
- hepatomegali
- splenomegali
- gagal ginjal
- gangguan pencernaan (mual, muntah, diare)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium
1. Menemukan parasit dalam darah (diagnosis
mikroskopi):
a. Pewarnaan Giemsa  gold standard
b. acridine orange

2. Deteksi antigen (RDT)


- untuk P. falciparum
- untuk non P. falciparum/mix
Diagnosis mikroskopi malaria
Berguna untuk menentukan:
a. Ada tidaknya parasit malaria (positif atau
negatif).
b. Spesies dan stadium Plasmodium
c. Menghitung parasit (parasite count )
Diagnosis mikroskopi
(konvensional)  Gold standard

Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis


Dengan pewarnaan Giemsa 3% :

- Biaya relative murah


- Dapat membedakan ke 5 spesies Plasmodium
- Dapat membedakan berbagai stadium
- Dapat melihat adanya infeksi campur
- Dapat digunakan untuk menilai hasil pengobatan

Sensitivitasnya tinggi  dapat membaca sediaan dengan


kepadatan parasit rendah
Pemeriksaan Mikroskopi

- Sediaan darah tebal :


20–40 X lebih sensitif dibanding darah tipis

- Sediaan darah tipis :


lebih jelas melihat morfologi parasit
 identifikasi spesies lebih mudah
Pemeriksaan Mikroskopi
Ambang deteksi :
a. di daerah endemik (expert) :
- darah tebal 5 -20 parasit /µl (0,0001%)
- darah tipis 50-100 parasit /µl

b. di daerah non endemik (petugas jarang


melihat parasit)
SD tebal : 500 parasit/ µl
Interpretasi pada SD tebal dan Tipis
• SD TEBAL • SD TIPIS
– Sel Darah Merah lisis – Sel Darah Merah terfiksir dan satu
– Volume darah lebih banyak lapis
– Volume darah lebih sedikit
– 0.25 μl darh/100 lap
– 0.005 μl darah/100 lap pandang
pandang
– Dapat membedakan spesies
– Elemen elemen darah lebih
dengan jelas
terkonsentrasi
– Waktu lebih lama untuk
– Uji skrining yang baik memeriksa
– positif atau negatif – Pada kepadatan parasit rendah
– Kepadatan parasit dapat tidak terlihat parasitnya
– lebih sulit untuk (missed)
mendiagnosa spesies
Antigen marker : RDT malaria
- PfHRP2  specific
for P. falciparum
 
- LDH/Aldolase for 4
species of Plasmodium

Malaria RDTs either


detect only Plasmodium
falciparum or P.
falciparum and other
Plasmodium species
(PAN-kits).

Specimen : blood / serum / plasma


Diagnosis malaria
3. Mendeteksi DNA atau RNA parasit  mis: PCR

4. Autopsi  pada kasus kematian diduga


malaria
Siklus hidup malaria
Siklus hidup malaria
Siklus hidup (siklus hati)

sporoziit

Sporozoit masuk sel hati

Skizon hati

Merozoit hati
Siklus hati
• Stadium perkembangan di hati :
P. falciparum dan P. malariae:
- sporozoit langsung menjadi trofozoit

P. vivax dan P. ovale:


- sebagian sporozoit langsung menjadi trofozoit
- sebagian dorman (menjadi hipnozoit) 
menyebabkan relaps jangka panjang
Siklus darah (aseksual)
Siklus darah

Fase aseksual dalam darah  berhubungan dengan


gejala klinis penderita

- terjadi proses skizogoni darah


- Pada P. vivax, P. ovale dan P. malariae  skizogoni
hanya terjadi di darah tepi

- Pada P. falciparum skizogoni terjadi di


kapiler alat dalam  menyebabkan sekuestrasi
 gejala klinis bisa menjadi berat
Siklus hidup malaria
• Fase seksual dalam darah
- terjadi setelah 2 - 3 generasi aseksual
- disebut proses gametogoni yang 
menghasilkan makro dan mikrogametosit
- tidak berhubungan dengan gejala klinis
- pengandung gametosit  carrier
Siklus hidup malaria
• Fase dalam Nyamuk
Waktu antara gametosit masuk ke dalam
tubuh nyamuk sampai terbentuknya sporozoit
dalam kelenjar ludah nyamuk
Terimakasih

Ada ? ? ?
Tugas Kelompok
• Apakah yang dimaksud Malaria ??
• Bagaimana Malaria dapat menyebar di suatu
daerah ??
• Berapa lama gejala malaria dapat terjadi pada
seseorang ??
• Apa saja gejala malaria yang anda ketahui ?
•  Bagaimana malaria didiagnosa ??
• Dapatkah seseorang yang terinfeksi malaria
menyebarkan penyakit malaria ??

Anda mungkin juga menyukai