Terwujudnya
Kemitraan yang Terwujudnya
Terwujudnya Sistem
Terwujudnya Inovasi Berdaya Guna Optimalisasi Fungsi
Manajemen Kinerja
Pelayanan Kesehatan Tinggi Fasyankes Fasyankes
Terwujudnya Sistem
Terwujudnya Penguatan
perencanaan yang
terintegrasi
Mutu Organisasi BUK
SUMBER
Tersedianya dukungan Tersedianya SDM Kompeten &
DAYA regulasi Berbudaya Kinerja
Program
•Pengarusutamaan
kesehatan dalam
pembangunan Penerapan pendekatan
•Promotif- Preventif continuum of care
sebagai pilar utama
upaya kesehatan Intervensi berbasis resiko
•Pemberdayaan kesehatan (health risk)
masyarakat
Indikator:
•Jumlah Kecamatan memiliki
Indikator minimal 1 Puskesmas yang
terakreditasi
•Kota Sehat •Jumlah Kab/Kota yang Indikator:
•Kecamatan Sehat memiliki minimal 1 RSUD yang
terakreditasi Total
4
coverage
MUTU, KESELAMATAN PASIEN & AKREDITASI
OUTPUT OUTCOME
INPUT: PROSES:
SUMBER DAYA 1.MANAJEMEN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN PE ↑ STATUS
SARANA Fokus pada kebutuhan pasien KESEHATAN
dan keselamatan pasien MASYARAKAT
PRASARANA
2. MANAJEMEN MUTU
ALAT a.Manaj. Peningkatan Kinerja
TENAGA b.Manaj. Keselamatan Pasien
PEMBIAYAAN 3. MANAJEMEN SUMBERDAYA
STANDARISASI
1. KEBIJAKAN PUSAT
1. KERANGKA 1. INDIKATOR MUTU
(NSPK) 1. INDEKS
(IND. MANAJ,
2. KEBIJAKAN ACUAN
2. PROSEDUR
IND. UKP, IND. KESEHATAN
DAERAH UKM)
3. KEBUTUHAN 3. MANUAL MASY
2. SPM KAB/KOTA
FASKES
Direktorat Mutu
Akreditasi Pelayanan
Kesehatan
Definisi Operasional
Merupakan pelayanan
kesehatan selain FKTP
dan Rumah Sakit
PELAYANAN KESEHATAN LAIN
Bimbingan
Akreditasi
Penetapan Status
Self Akreditasi dengan
Assesment SK Ketua KALK &
diketahui oleh
Dirjen BUK a.n
MENKES
HASIL PENILAIAN
AKREDITASI LABKES VERSI 2012
ROADMAP AKREDITASI
LABORATORIUM KESEHATAN
TAHUN 2015 -2019
Seluruh Lab Terakreditasi
2015
Dukungan terhadap Program
Pengendalian Malaria
Isu – isu terkait Laboratorium
Koordinasi dan keterepaduan Program vs Laboratorium
Jejaring laboratorium (unit, instansi, tupoksi)
Laboratorium malaria di tingkat kab/kota (pseudo)
Layanan vs surveilans
Bahan dan Alat Laboratorium tidak memadai
• Sarana dan prasarana (Ruang laboratorium sempit dan
Tidak ada air mengalir), Protap yang belum ada
Keamanan Laboratorium belum berjalan
SDM : Latar belakang pendidikan, Kompetensi (Error
rate masih cukup tinggi), Beban Kerja rangkap, Task
shifting
Pemantapan Mutu Laboratorium
1. Pemantapan Mutu Internal
SOP
Mutu Reagen
Pemeliharaan alat, Pencatatan Pelaporan
Analisis dan koreksi kinerja
3. Peningkatan Mutu
menganalisis setiap aspek teknis dlm pelayanan Lab
ditindaklanjuti dg upaya perbaikan utk mencegah &
menghindari terulangnya kembali masalah yg sama.
Tujuan Pemantapan Mutu
Laboratorium
Meningkatkan kapasitas/kemampuan
Menilai kinerja laboratorium
Mempertahankan mutu
Menjamin penerapan SOP
Menjamin kualitas bahan, reagen, alat
Menjamin terselenggaranya sistim informasi
laboratorium (pencatatan, pelaporan, analisis, feedback)
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mutu
layanan program
Indikator dan target Crosscheck
Kriteria Mutu / Kinerja Baik
ER≤5% ≥ 70%
sensitifitas ≥ 70%,
spesifisitas ≥ 70%,
akurasi ≥ 70%
Kriteria Cakupan :
Jumlah laboratorium fasyankes yang memiliki hasil baik ≥ 70%
dibandingkan dengan jumlah laboratorium fasyankes yang mengikuti uji
silang.
Sensitifitas : kemampuan mendeteksi sediaan darah positif
Spesifisitas : kemampuan mendeteksi sediaan darah negatif
Akurasi Spesies : ketepatan mendeteksi spesies sediaan darah positif
Hitung Parasit : kemampuan menghitung kepadatan parasit per µL darah
• Upaya meningkatkan mutu
layanan dan akses universal,
pelibatan semua fasyankes
• Laboratorium berperan
sangat penting dan
keharusan dalam diagnostik
• Penguatan jejaring dan QA
• Teknologi sudah ada, perlu
upaya akselerasi untuk
mencapai eliminasi.
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH