Anda di halaman 1dari 31

KEBIJAKAN MUTU &

KESELAMATAN PASIEN
di
FKTP
drg. Farichah Hanum, M.Kes
Direktur Mutu & Akreditasi
Pelayanan Kesehatan

6 Agustus 2021
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN AKSES & KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

PENYEMPURNAAN SISTEM
AKREDITASI PELAYANAN
KESEHATAN
PEMERITAH DAN SWASTA

7 Area Reformasi & Strategi Kunci


Resilensi
Penguatan Pembiayaan Digitalisasi
Penguatan Health Security Farmasi & Alat
layanan Primer layanan SDM Kesehatan
Layanan Rujukan Kesehatan
kesehatan
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024

PENGUATAN LAYANAN (PRIMER & RUJUKAN)

Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan

Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Bagi masyarakat

Penyempurnaan Sistem Akreditasi


(Standar dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi, Penyelenggaraan Survei)
Terlaksananya Pengukuran Mutu Pelayanan Terlaksananya Pelaporan Insiden
Kesehatan Di Fasyankes Keselamatan Pasien
MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Peningkatan Mutu
Pemenuhan sarana, Penyelenggaraan
Berkesinambungan
Prasarana, Alat, SDM Pelayanan Kesehatan Pelayanan di Fasyankes

Kepatuhan FasyankesTerhadap Standar Input, Proses, Output


Akreditasi
Pengukuran Indikator Mutu & Pelaporan Insiden Keselamatan pasien

Akses dan Mutu


Pelayanan Kesehatan
di Indonesia
Sistem Evaluasi Mutu (Rooney, Ostenberg)

INDIKATOR
LISENSI SERTIFIKASI AKREDITASI
MUTU
• Kepatuhan Identifikasi Pasien
1
Intervensi Peningkatan Mutu • Kepatuhan Kebersihan Tangan
PUSKESMAS 2

3
• Kepusan Pengguna Layanan

• Kepatuhan Penggunaan APD


4
• Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus
5 Sensitif Obat
• Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan ANC
6

LISENSI
INSIDEN
INDIKATOR
KESELAMATAN
MUTU
PASIEN
FASYANKES

Sarana
PENILAIAN
Prasarana
TATA KELOLA DAN AKREDITAS
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN I
Sumber Daya
Kesehatan
PENYEMPURNAAN
PENYELENGGARAAN
AKREDITASI
KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP
UUD 45 : Bentuk perlindungan pemeritah dalam memenuhi hak setiap WN
terhadap pelayanan yang diberikan fasilitas kesehatan secara layak
(UUD 45, ps 28 dan 34)
Permenkes 46 Tahun 2015 meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
tentang Akreditasi FKTP meningkatkan perlindungan utk SDM, masy, lingk dan institusi
meningkatkan kinerja dalam pelayanan UKP & UKM

Permenkes 9 Tahun 2014 Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Klinik, dilakukan akreditasi
tentang KLINIK secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
Setiap Klinik yang telah memperoleh izin operasional dan telah
beroperasi paling sedikit 2 (dua) tahun wajib mengajukan permohonan
akreditasi
Permenkes 99 tahun 2015
sebagai perubahan dari
Permenkes 71 Tahun 2013 Persyaratan kerjasama Fasilitas Kesehatan tingkat pertama juga harus telah
tentang Jaminan Kesehatan terakreditasi.
Nasional
TANTANGAN PENYELENGGARAAN
persiapan akreditasi dilakukan
PENERAPAN STANDAR menjelang survei (penyiapan
PEMBIAYAAN dokumen, internalisasi standar, dll)
BELUM MENJADI sehingga menyita waktu 
DIANGGAP MAHAL
BUDAYA mempengaruhi pelayanan

IMPELEMENTASI STANDAR
• Kondisi sub standar (tidak memenuhi persyaratan izin operasional AKREDITASI
Puskesmas (PMK. 75/2014)  mengeluarkan biaya untuk TERKESAN BERFOKUS UKP
memenuhi SDM, sarana, prasarana dan alat kesehatan)
DAN KURANG MENDUKUNG
• Sebagain penugasan Surveior belum berdasarkan regionalisasi.
• Pendampingan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota kurang optimal PERBAIKAN PELAYANAN
sehingga ada Puskesmas yang memanfaatkan lembaga PROMOTIF PREVENTIF
Konsultan swasta

• Jumlah & Distribusi Surveior • Surveior ASN meninggalkan tugas


SURVEIOR • Potensi Gratifikasi & pelanggaran etika cukup lama karena menjalankan tugas
• Subjektifitas surveior survei
• Penyambutan surveior yang berlebihan
PENYEMPURNAAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI FASYANKES
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU FASYANKES
Konsep Penyelenggaraan Akreditasi Fasyankes menggambarkan tentang Upaya Peningkatan
mutu fasyankes secara berkesinambungan sebagai sebuah sistem yang terdiri atas
3 komponen, yaitu:
1. Persiapan Akreditasi Kegiatan Persiapan Akreditasi meliputi :
2. Pelaksanaan Akreditasi • Pengisian Self assessment;
3. Pasca Akreditasi • Penyusunan Program Peningkatan Mutu;
• Penetapan dan Pengukuran Indikator Mutu; dan
• Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien.

Kegiatan Pelaksanaan Survei Akreditasi


meliputi:
• Survei;
PENYELENGGARAAN
• Verifikasi;dan
AKREDITASI
• Penetapan status akreditasi
FASYANKES

Pasca Akreditasi, merupakan kegiatan dalam dalam


menjaga mutu pelayanan scr berkesinambungan setelah
penilaan akreditasi, melalui kegiatan:
• Penyusunan Perencanaan Perbaikan Strategi (PPS)
• Pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM)
• Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SURVEI AKREDITASI FASYANKES (USULAN)

FASYANKES
8
Validasi

Analisis & 6
1 3 Skala prioritas Pelaksanaan Survei
Pembinaan 1 Tim Validator
termasuk verifikasi Self Assesment 7 Penetapan
&
Hasil SA Status Pengembangan
Akreditasi Standar

Dinkes Kab/Kota 5
Koordinasi

TPCB
• Dinas Kesehatan Kab/Kota 4
• Pembinaan teknis terkait Dinkes Provinsi
mutu , dapat melibatkan:
• Bidang/seksi terkait Rekomendasi : Peningkatan Mutu oleh TPCB
• Surveior Tim
• Puskesmas sbg Surveior Yang Berdomisili : Pelaksanaan & Penetapan
percontogan di Propinsi hasil survei
• Organisasi Profesi : Koordinasi
SURAT EDARAN MENTERI KESEHATAN
AKREDITASI FASYANKES
NO 455 TAHUN 2020
Kegiatan persiapan dan survei akreditasi RS
dan labkes mulai dilakukan setelah status Fasyankes yang belum dilakukan akreditasi :

1 bencana dicabut

Fasyankes yang telah memiliki sertifikat akreditasi


:
3
•membuat pernyataan komitmen untuk
menjaga dan melakukan upaya menjaga
mutu dan berlaku paling lama 1 tahun sejak
bencana dicabut.
•Masa berlaku berakhir sebelum dan sesudah
bencana Nasional Covid -19 ,maka sertifikat

2 akreditasi masih tetap berlaku selama 1 tahun


terhitung sejak bencana dinyatakan dicabut oleh
Pemerintah.
•Pimpinan fasyankes membuat pernyataan
4 Pernyataan komitmen disampaikan
kepada Kemenkes melalui email paling
lambat 1 bulan sejak SE ditetapkan.
komitmen untuk menjaga dan melakukan upaya
peningkatan mutu Fasyankes wajib menerapkan standar
1) persyaratan kerja sama
Kesehatanatau lembaga lain; dan/atau
2) persyaratan untuk perpanjangan
BPJS

izin
5 dalam penyelenggaraan pelayanan
sebagai bagian budaya mutu dan
keselamatan pasien.
operasional / peningkatan kelas RS.
KOMITMEN FASYANKES

1 Penyelenggaraan/Operasional
Fasyankes

Menjaga dan Melakukan Upaya


2
Peningkatan Mutu

3 Pemenuhan Standar Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
PENGUKURAN
INDIKATOR
NASIONAL MUTU
ASPEK YURIDIS PENGUKURAN INM
RPMK AKREDITASI
PUSKESMAS, KLINIK, LABORATORIUM RPMK INM PELAYANAN
KESEHATAN & UTD KESEHATAN DI PUSKESMAS,
RUMAH SAKIT, LABORATORIUM
1 2 KESEHATAN & UTD 3
INDIKATOR MUTU NASIONAL
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

kepentingan
Untuk menilai apakah transparansi publik
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;

Memberikan umpan
balik kepada fasyankes
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik terbaik
yang diperoleh melalui
proses kaji banding
INDIKATOR MUTU NASIONAL

Puskesmas, TPMD, RS,


INM Rumah Sakit Laboratorium Kesehatan
dan Unit Transfusi
Darah.
INM Puskesmas

RUANG Dinas Kesehatan


INM Laboratorium LINGKUP SASARAN
Kabupaten/ Kota

INM UTD Dinas Kesehatan Provinsi

INM TPMD Kementerian Kesehatan


KESELAMATAN
PASIEN
10 FAKTA KESELAMATAN PASIEN(WHO)
Pasien cedera merupakan Investasi dalam upaya
Penggunaan obat yang menurunkan insiden
penyebab ke 14 beban tidak aman keselamatan pasien
penyakit global membahayakan jutaan mengakibatkan penghematan
(TBC & malaria) dan biaya miliaran dolar keuangan yang signifikan
setiap tahun.

1 dari 10 pasien yang


15% biaya kesehatan
dirawat di RS, cedera
terpakai untuk mengatasi
akibat insiden
kejadian yang tidak
keselamatan, 50% dapat
diharapkan Kesalahan administrative
Lebih dari 1 juta pasien paska dicegah merupakan penyebab
Penggunaan obat yang
operasi meninggal akibat tidak aman sampai dengan separuh
membahayakan jutaan kesalahan di
komplikasi operasi
dan biaya miliaran dolar pelayanan primer
setiap tahun.

Ketidak akuratan dan


HAI’s : 14 dari 100 pasien keterlambatan diagnosis,
yang dirawat di rumah sakit. membahayakan pasien
KESALAHAN
ADMINISTRATIF
Patient Communication
identification during
errors transitions

Patient Record
Error Investigation
requests &
results

Follow up Relationship to
system errors other errors

World Health Organisation – Safer Primary Care Webinar


KESELAMATAN PASIEN & PELAPORAN
INSIDEN
Suatu sistem yang membuat
asuhan pasien lebih aman
Setiap kejadian yang tidak
• asesmen risiko, disengaja
• identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
• pelaporan dan analisis insiden,
• kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya,
• implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan Kondisi yg mengakibatkan /
• mencegah terjadinya cedera yang berpotensi mengakibatkan
disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
cedera yang dapat dicegah pada
mengambil tindakan yang seharusnya pasien.
diambil.

Meningkatkan Mutu Pelayanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Melalui


Penerapan Manajemen Risiko Dalam Seluruh Aspek Pelayanan Yang
Disediakan Oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN
PASIEN
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan
harus menyelenggarakan
Sistem pelayanan harus menjamin
Keselamatan Pasien, melalui
pelaksanaan:
pembentukan system pelayanan yang
menerapkan : asuhan pasien lebih aman, melalui
upaya yang meliputi asesmen
7 standar risiko, identifikasi dan pengelolaan
risiko pasien
Keselamatan Pasien
pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari
6 sasaran insiden, dan tindak lanjutnya
implementasi solusi untuk
Keselamatan Pasien meminimalkan timbulnya risiko
& mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan
7 langkah menuju akibat melaksanakan suatu
Keselamatan Pasien tindakan / tidak mengambil
tindakan yang seharusnya
diambil

23
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN PASIEN
Kepmenkes No HK.01.07/Menkes/503/2020

Tugas

Fungsi
Penyusunan standar
dan pedoman
Memberikan keselamatan pasien;
masukan dan Kerja sama dengan
berbagai institusi
pertimbangan dalam dan luar negeri;
kepada menteri Pengkajian program
dalam rangka keselamatan pasien;
penyusunan Pengembangan dan
kebijakan pengelolaan sistem
nasional & pelaporan insiden
peraturan untuk pembelajaran ;
keselamatan Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
pasien program keselamatan
pasien;
Tim Keselamatan Pasien
bertanggung jawab langsung kepada
pimpinan
fasilitas pelayanan kesehatan
01
paling sedikit terdiri atas :
unsur manajemen Fasyankess &
unsur klinisi di fasilitas
pelayanan kesehatan 02
ditetapkan oleh pimpinan fasyankes;
mengembangkan program Keselamatan Pasien;
melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan & penilaian
tentang penerapan program Keselamatan;
melakukan pelatihan Keselamatan;
melakukan pencatatan, pelaporan , analisis insiden, & mengembangkan
solusi untuk meningkatkan Keselamatan Pasien;
memberikan masukan & pertimbangan kepada pimpinan rangka
03
pengambilan kebijakan;
membuat laporan kegiatan;
mengirim laporan Insiden secara kontinu
Penanganan Insiden
Fasyankes harus
melakukan penanganan
Setiap fasilitas pelayanan kejadian sentinel KTD yang
kesehatan harus mengakibatkan kematian, cedera
permanen, atau cedera berat yang
melakukan penanganan temporer dan membutuhkan
Insiden intervensi utk mempetahankan
kehidupan, baik fisik maupun psikis,
yang tidak terkait dengan perjalanan
penyakit atau keadaan pasien

1 • Meningkatkan mutu pelayanan & keselamatan pasien


2 • Dengan pembentukan Tim Keselamatan pasien

• kegiatan berupa pelaporan, verifikasi, investigasi, dan


3 analisis penyebab Insiden tanpa menyalahkan,
menghukum, dan mempermalukan seseorang.
Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien
Dilaporkan
internal dalam Investigasi
2x24 jam Verifikasi oleh tim (wawancara &
keselamatan pasien pemeriksaan
Kepada Tim dokumen)
KesPasien

Root cause
analysis
Grading Rekomendasi
(sesuai hasil
grading)

FASYANKES harus
melakukan Setelah dianalis Tujuan : Prinsip :
pelaporan Insiden & mendapat •harus dijamin
•untuk menurunkan
eksternal rekomendasi dan insiden keamanannya,
solusi •mengoreksi sistem bersifat rahasia,
(online atau dalam rangka anonim (tanpa
tertulis) meningkatkan identitas), dan tidak
Keselamatan Pasien mudah diakses oleh
dan tidak untuk orang yang tidak
menyalahkan orang berhak
(non blaming). 27
APLIKASI MUTU FASYANKES

APLIKASI INM

FORM IKP

UPLOAD DOKUMEN
KOMITMEN MUTU

MONEV MUTU PUSKESMAS


mutufasyankes.kemkes.go.id PADA MASA PANDEMI COVID-19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai