Anda di halaman 1dari 58

MONITORING DAN EVALUASI MUTU

AKREDITASI
KEBIJAKAN MUTU SELAMA PANDEMI COVID - 19

KASUBDITBINYANKES SDIRCAB PUSKESAD


KOLONEL CKM dr. Sukirman, Sp.KK.,M.Kes
Ambon 16 - 19 Juni 2021
MONITORING DAN EVALUASI MUTU
AKREDITASI
KEBIJAKAN MUTU SELAMA PANDEMI COVID - 19

KASI AKREDITASI BAGFASYANKES SUBDITBINYANKES


SDIRCAB PUSKESAD
MAYOR CKM ILYAS, S.Pd.I., Cons., M.Kes
Ambon 16 - 19 Juni 2021
ARAH KEBIJAKAN RPJMN BIDANG KESEHATAN
2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi.

STRATEGI RPJMN 2020 - 2024

Peningkatan Percepatan Peningkatan Penguatan Gerakan


Pembudayaan Penguatan Sistem
kesehatan ibu, anak perbaikan gizi pengendalian Masyarakat Hidup
Gerakan Masyarakat Kesehatan,
KB, dan kesehatan masyarakat penyakit Sehat (Germas)
Hidup Sehat Pengawasan Obat
reproduksi (GERMAS) dan Makanan
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

100

PENYEMPURNAAN
SISTEM AKREDITASI
100
PELAYANAN
KESEHATAN
PEMERITAH DAN
3
SWASTA
Sasaran, Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
RENSTRA 2020 - 2024

1 SASARAN
meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi
masyarakat.

2
INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN
a) Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai standar
sebesar 100%
b) Persentase rumah sakit terakreditasi sebesar 100%
KEGIATAN

3 1.

2.

3.
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memenuhi
persyaratan survei akreditasi sebanyak 5.706 FKTP.
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi persyaratan
survei akreditasi sebanyak 991 fasilitas pelayanan kesehatan rujukan.
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain yang memenuhi persyaratan
survei akreditasi sebanyak 500 fasilitas pelayanan kesehatan lain.
4. Persentase fasyankes melakukan pengukuran mutu pelayanan kesehatan
sebesar 70%.
STRATEGI PENINGKATAN MUTU 2020 - 2024
STRATEGI SASARAN

•Pemerataan Fasyankes dasar dan


rujukan yang bermutu melalui Terlaksananya akreditasi
intervensi peningkatan mutu
fasyankes yang merata
Mewujudkan
Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar
dan Rujukan yang •Penyempurnaan sistem akreditasi
(Standar dan Instrumen
Berkualitas Bagi Akreditasi, Sistem Informasi, Terlaksananya
Masyarakat Penyelenggaraan Survei) pengukuran mutu
pelayanan kesehatan di
fasyankes

•Penguatan Sistem Manajemen


Mutu (registrasi, lisensi,
sertifikasi)
INTERVENSI PENINGKATAN MUTU Pasien
Angka Keberhasilan Pengobatan RUMAH
TB SAKIT
INTERVENSI Semua Kasus Sensitif Obat (SO)

PENINGKATAN MUTU Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan


Pelayanan Sesuai Standar
PELAYANAN KESEHATAN
Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan
REGISTRASI &
LISENSI Kepatuhan Kebersihan Tangan
SESUAI
REGULASI
Kepuasan Pengguna Layanan

Kepatuhan Penggunaan APD

6
Sarana
INDIKATOR
Prasarana MUTU FKTP

Alat Kesehatan PENILAIAN


Sumber Daya Kesehatan
AKREDITASI
TATA KELOLA DAN
KEPEMIMPINAN
KR I T E R I A KE SI A PA N FA S YA N KE
S (K M K 4 1 3 )
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
memberikan pelayanan sesuai standar
baik untuk pasien Covid maupun non
Covid
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan mampu
mengatasi lonjakan kasus
3. Terdapat komite / Tim / Koordinator
PPI
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan mampu
melakukan skrining terhadap Covid –
19
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan memiliki
mekanisme isolasi
6. Terdapat Indikator untuk
menunjukkan bahwa system
Kesehatan telah siap mengantisipasi
AKB
PANDEMI COVID 19

GARDA DEPAN, BELAKANG


š Penetapan WHO Kejadian Pandemik Virus Corona (11
Maret 2020)
DAN DITENGAH
š Penetapan Pemerintah sebagai Kedaruratan Kesehatan

FASYANKES
Masyarakat (Keppres no11/ 2020, 31 Maret 2020
š Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19)Sebagai Bencana Nasional
(13 April 2020) Tantangan & Dampak

MEMOTONG RANTAI PENULARAN

Pembinaan,
PENUNDAAN AKREDITASI
Monitoring & Evaluasi
Persiapan & Penyelenggaraan :
Protokol Kesehatan ?
KEBIJAKAN PENUNDAAN
A K R E D I TA S I
Surat Dirjen Yankes No. YM.02.02/VI/0839/2020 tgl 15 Maret 2020
Tentang Penundaan Kegiatan Survei dan Pra Survei Akreditasi RS
 Penundaan survei dan persiapan akreditasi.
 Perpanjangan masa berlaku sertifikat akreditasi hingga akhir 2020.

SE Dirjen Yankes No. HK.02.02/VI/0885/2020 tgl 19 Maret 2020 tentang


Pemberitahuan Penangguhan Penyelenggaraan Survei Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama dan Laboratorium

SE Dirjen Yankes No. YM.0202/VI/3099/2020 tgl 16 Juli 2020 tentang


Penundaan Kegiatan Akreditasi RS

SE Menkes 455/2020 tgl 29 Juli 2020 tentang Perizinan, Akreditasi


fasyankes & Penetapan RS Pendidikan Pada Masa Covid 19
KOMITMEN FASYANKES

1 Menjaga dan Melakukan Upaya


Peningkatan Mutu

Sesuai denga peraturan


2
perundangan

3 Pemenuhan Standar Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
MEKANISME PENYELENGGARAAN
AKREDITASI KLINIK
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SURVEI AKREDITASI FASYANKES (USULAN)

FASYANKES
7
Validasi

1 3 6 Pelaksanaan Survei
Pembinaan pra survei Verifikasi
2 Tim
Self Assesment Validator &
8
Penetapan Pengemba
Status Akreditasi ngan
Standar

Dinkes Kab/Kota 5
Koordinasi

Tim PMI-P
• Dinas Kesehatan 4
• Surveior
Dinkes Provinsi
• Puskesmas sebagai
Percontohan Rekomendasi : Peningkatan Mutu Internal
Tim PME- Puskesmas (PMI-P)
Surveior Yang Berdomisili
P
di Propinsi
: Peningkatan Mutu Eksternal

: Puskesmas
Koordinasi(PME-P)
MEKANISME PEMBINAAN PASCA AKREDITASI
FASYANKES
7 Verifikasi
tindaklanjut PPS
1 Penetapan
Pembinaan 4 3 Status Akreditasi &
Progress tindaklanjut 2 hasil survei
PPS, pengukuran IM dan Verifikasi
pelaporan insiden KP - Penyusunan & Tindaklanjut PPS
- Melaksanakan Pengukuran Indikator Mutu (IM)
- Melaksanakan Pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien (KP)

Tembusan ke Dinkes
Dinkes Propinsi dan Kab/Kota
Kab/Kota
Tim PMI-P
• Dinas Kesehatan
• Surveior
• Puskesmas sebagai
5
Percontohan Rekomendasi Dinkes Provinsi : Peningkatan Mutu
Internal (PMI)
: Peningkatan Mutu
Eksternal (PME)
8 Monev Tim PME-P : Penetapan
6 Analisa PPS, Kepatuhan IM, & : Tembusan
Pelaporan KP
TAHAP PENGUSULAN SURVEI DAN PENETAPAN SERTIFIKASI AKREDITASI FKTP

4. MENERUSKAN
PERMOHONAN KE KOMISI
KOMISI
4
AKREDITASI
7
PENERBITAN SERTIFIKAT

MENERUSKAN DINKES PROV PUSKESAD


PERMOHONAN
SESUDAH
CHECK
KESIAPAN 3 8 MENERUSKAN SERTIFIKAT
KE KABUPATEN 6
KOMISI
5 MENUNJUK TIM SURVEIOR
UNTUK MELAKUKANSURVEI
REKOMENDASI
DINKES KAB HASIL SURVEI

CHECK MENYERAHKAN
SERTIFIKAT KE FASYANKES
KESIAPAN 2
FASYANKES 9 FKTP
• PUSKESMAS
1 • KLINIK PRATAMA ALUR SURVEI

PERMOHONAN SURVEI AKREDITASI


• PRAKTEK MANDIRI dr/drg ALUR PENETAPAN
Standar Akreditasi Klinik (Revisi )
Untuk Klinik Pratama dan Klinik Utama

Revisi PMK 9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Lebih Sederhana dan Implementatif

Merupakan gabungan Standard Klinik Puskesmas &


Rumah Sakit
PROGRESS REVISI STANDAR AKREDITASI KLINIK
Per September 2020

PMK 46/2015 Draft Revisi

Kepemimpinan dan Manajemen Klinik Tata Kelola Klinik

Layanan Klinik Berorientasi Pasien Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

Manajemen Penunjang Layanan Klinik Pelayanan Klinik Peserseorangan

Peningkatan Mutu Klinik dan Keselamatan


-------
Pasien

26 Standar, 499 Elemen Penilaian 23 Standar, 90 Elemen Penilaian.


TATA KELOLA MUTU (TKM) DI KLINIK
STANDAR KLINIK VERSI 2020

STANDAR AKREDITASI KLINIK

BAB I
TATA KELOLA KLINIK (TKK)
5 STANDAR
BAB II PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN (PMKP) BAB III
3 STANDAR PENYELENGGARAAN
KESEHATAN
PERSEORANGAN (PKP)
15 STANDAR
STANDAR DAN INSTRUMEN
AKREDITASI KLINIK
BAB JUDUL JUMLAH JUMLAH JUMLAH
STANDAR KRITERIA ELEMEN
PENILAIAN
I Kepemimpinan dan Manajemen 6 29 122
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(KMFK)
II Layanan Klinis yang Berorientasi 10 34 151
Pasien (LKBP)

III Manajemen Penunjang Layanan 7 35 172


Klinis (MPLK)

IV Peningkatan Mutu Klinis dan 4 12 58


Keselamatan Pasien (PMKP)

27 110 503
STANDAR KLINIK VERSI 2020

PENGORGANISASIAN KLINIK (TKK 1)

TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA


(TKK 2)

BAB I TATA KELOLA FASILITAS DAN


TATA KELOLA KLINIK KESELAMATAN (TKK 3)
5 STANDAR

TATA KELOLA KERJA SAMA (TKK 4).

TATA KELOLA PENGADUAN DAN TINDAK


LANJUT (TKK 5)
STANDAR KLINIK VERSI 2020

UPAYA PENINGKATAN MUTU


KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
1

BAB II
PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN
SASARAN KESELAMATAN
PASIEN (PMKP)
PASIEN (PMKP 2)
3 STANDAR

PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
(PMKP) 3)
STANDAR KLINIK VERSI 2020

HAK PASIEN DAN KELUARGA (PKP 1) PELAYANAN GIZI (PKP 9)

PASIEN DAN KELUARGA DALAM


PROSES ASUHAN (PKP 2) PEMULANGAN DAN TINDAK
LANJUT PERAWATAN (PKP 10)
AKSES PASIEN KLINIK (PKP 3)
PELAYANAN RUJUKAN (PKP 11)
PENGKAJIAN (PKP 4) BAB III
PENYELENGGARAA PENYELENGGARAAN REKAM
RENCANA DAN PEMBERIAN
ASUHAN (PKP 5)
N KESEHATAN MEDIS (PKP 12)
PERSEORANGAN
PROMOTIF DAN PREVENTIF (PKP 6) (PKP) PELAYANAN LABORATORIUM (PKP
13)
PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI 15 STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI
DAN PENYEDIAAN PELAYANAN DIAGNOSTIK (PKP 14)
RESIKO TINGGI (PKP 7)

PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH PELAYANAN KEFARMASIAN


(PKP 8) (PKP 15)
PENGORGANISASIAN MUTU DI KLINIK

CONTOH STRUKTUR
PIMPINAN KLINIK

PJ MANAJEMEN
PJ KP PJ PPI
RISIKO
FUNGSI PJ MUTU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENINGKATAN MUTU DI
01 KLINIK

• Menyusun program kerja


• Melakukan koordinasi pemilihan prioritas pelayanan
• Melakukan kompilasi data dan informasi mutu pelayanan
• Memfasilitasi penyusunan profil indikator mutu
• Melakukan analisis capaian, validasi, dan pelaporan data indikator prioritas klinik, indikator seluruh
unit
• Membantu dan melakukan koordinasi dengan pj pelayanan dalam memilih prioritas perbaikan,
pengukuran mutu/ indikator mutu
• Memberikan masukan dan pertimbangan terkait aspek mutu pelayanan di klinik
• Mengusulkan pelatihan peningkatan mutu layanan dan manajemen data
• Mendukung implementasi budaya mutu di klinik
• Melakukan pengkajian standar mutu pelayanan
FUNGSI PJ MUTU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENINGKATKAN
02 KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK

• Menyusun program kerja terkait dengan keselamatan pasien


• Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan program
keselamatan pasien
• Mengusulkan pelatihan
• Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisis insiden termasuk melakukan root cause analysis
(RCA)
• Memberikan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan klinik dalam rangka pengambilan
kebijakan keselamatan pasien
• Mengirim laporan insiden secara kontinue melalui e-reporting sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
• Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan klinik
FUNGSI PJ MUTU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
03 MANAJEMEN RISIKO DI KLINIK

 Menyusun program kerja manajemen risiko klinik


 Melakukan koordinasi dengan komite dan unit kerja lainnya yang terkait mengenai program manajemen
risiko
 Melakukan pendampingan penyusunan daftar risiko unit kerja
 Membuat daftar risiko klinik
 Melakukan pemantauan terhadap kegiatan yang direncanakan terkait daftar risiko
 Menyusun failure mode effect analysis (fmea);
 Menyusun rancangan laporan pelaksanaan program manajemen risiko
 Mengusulkan pelatihan manajemen risiko
FUNGSI PJ MUTU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
04 PPI DI KLINIK

 Menyusun pedoman dan atau program kerja PPI Klinik

 Melakukan koordinasi dengan unit pelayanan lainnya yang terkait mengenai program PPI

 Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan PPI di Klinik

 Melakukan pemantauan terhadap kepatuhan pelaksanaan PPI di Klinik

 Menyusun rancangan laporan pelaksanaan program ppi bersama PJ PPI

 Mengusulkan pelatihan PPI


PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur

Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator

Dimensi Mutu Meliputi efektif (effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien
(people-centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated)

Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu

DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator


untuk menghindari kerancuan

Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome

Satuan Pengukuran Satuan atau dasar ukuran yang digunakan

Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu

Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel

Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai


PROFIL INDIKATOR
Kriteria Inklusi, Eksklusi
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Dasar pemilihan diukur

Desain Pengumpulan Data Retrospektif , Survei harian

Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder)
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Frekuensi Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data.

Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data

Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data

Penyajian Data Cara menampilkan data

Instrumen Pengambilan Data Tools yang digunakan

Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengakomodir upaya pencapaian
CONTOH INDIKATOR MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK

KEPATUHAN KEPATUHAN
PENGGUNAAN ALAT IDENTIFIKASI
PELINDUNG DIRI PENGGUNA LAYANAN

KEPUASAN KEPATUHAN
PENGGUNA LAYANAN KEBERSIHAN TANGAN

INDIKATOR
NASIONAL
MUTU
KLINIK
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
INDIKASI
 Sebelum kontak dengan pasien
TARGET ≥ 85%  Sesudah Kontak dengan pasien
 Sebelum melakukan Prosedur aseptik
 Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
 Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
 Melepas Sarung tangan Steril
 Melepas APD
 Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis
 Setelah melepaskan sarung tangan steril
 Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makan

Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi (Five moments) menurut WHO dan
5 indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan terkait Pencegahan dan
Penanganan Covid-19 & 6 Langkah menurut WHO

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan


air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor

1. Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit dalam satu periode pengamatan


2. Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit periode pengamatan
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
TARGET 100%
Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan
terhadap petugas dalam menggunakan APD saat melakukan prosedur
pelayanan kesehatan

Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam


menggunakan APD sesuai standar dan indikasi

Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit .
KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN
TARGET > 76%
Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat dilaksanakan secara
periodik oleh pemberi layanan minimal 1 tahun sekali

Kepuasan pengguna layanan adalah hasil pendapat dan penilaian


masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan kepada aparatur
penyelenggara pelayanan publik di bandingkan dengan harapan
terhadap pelayanan.

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah kegiatan pengukuran secara


komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang
diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik.
TANTANGAN BARU SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

• Penetapan WHO Kejadian Pandemik Virus Corona (11 GARDA DEPAN, BELAKANG DAN
Maret 2020)
DITENGAH
• Penetapan Pemerintah sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat (Keppres no11/ 2020, 31 Maret 2020
• Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus FASYANKES
Disease (Covid-19)Sebagai Bencana Nasional (13 April
2020)
TANTANGAN & DAMPAK

MEMOTONG RANTAI
PENULARAN

PENUNDAAN PERSIAPAN & PEMBINAAN,


PENYELENGGARAAN MONITORING &
AKREDITASI PROTOKOL KESEHATAN ?? EVALUASI
TUJUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU

Mendapatkan informasi umum tentang


Fasyankes dan perizinannya

Mengevaluasi budaya keselamatan dan


peningkatan mutu di fasyankes

Mendapatkan data dan analisa capaian kepatuhan terhadap


Indikator Mutu Pelayanan Fasyankes

Mengevaluasi kepatuhan pelayanan fasyankes di era


Adaptasi Kebiasaan Baru
PPI di FKTP

Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan


Penyakit Infeksi terkait
pelayanan kesehatan/
Healthcare Associated
Infection (HAIs)

salah satu
masalah
kesehatan
diberbagai
negara di dunia
HAIs
(Healthcare Associated Infections)
infeksi yang terjadi pada pasien selama
perawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan
dimana ketika masuk tidak ada infeksi
dan tidak dalam masa inkubasi,
termasuk infeksi dalam fasilitas
kesehatan tapi muncul setelah pasien
pulang,
juga infeksi karena pekerjaan pada
petugas di fasilitas kesehatan dan
tenaga kesehatan terkait proses
pelayanan kesehatan di fasilitas
Fasyankes
Secara Prinsip konsisten
melaksanakan
HAIs bisa
program
dicegah
PPI
Model Segitiga Infeksi

TRIAS PENYEBAB PENYAKIT


(Gordon & Le Rich, 1950)
Host
Proses terjadinya penyakit disebabkan
adanya interaksi antara “agent” atau faktor
penyebab penyakit, manusia sebagai
“pejamu” atau “host”, dan faktor lingkungan
atau “environment” yang mendukung.

Agent Environme
nt
AGEN
INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RESERVOIRS
RENTAN MANUSIA,
PASIEN, PETUGAS, PERALATAN,
AIR/LINGKUNGAN

RANTAI
PENGUNJUNG

PENULAR
AN PINTU MASUK
SAL.NAPAS, SAL.
CERNA, SAL.
PINTU
KELUAR
EKSKRETA,SEKRETA

INFEKSI
UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA KULIT/MUKOSA

CARA
TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
Ruang Lingkup PPI

Kewaspadaan Isolasi

PPI Sistem Bundle


Ruang Lingkup
Implementasi PPI
di Penggunaan AB dg Bijak
UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN
FKTP Pendidikan & Pelatihan
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
Surveilans

Audit, Monitoring, ICRA


KEWASPADAAN TRANSMISI

KEWASPADAAN yaitu tindakan pencegahan atau


pengendalian infeksi yang dilakukan baik

ISOLASI
yang belum atau yang sudah terdiagnosa
penyakit infeksinya.

Kewaspadaan ini diterapkan untuk


mencegah dan memutus rantai penularan
penyakit lewat kontak, droplet, dan udara.

KEWASPADAAN Transmisi penyakit infeksi dapat terjadi


STANDAR melalui satu cara atau lebih.
Your Content Here
Get a modern PowerPoint Presentation that
is beautifully designed. I hope and I believe
KEWASPADAAN STANDAR
that this Template will your Time, Money and
Reputation. Easy to change colors, photos KEWASPADAAN
and Text. secara
Dilaksanakan Get a modern PowerPoint
rutin dan berkelanjutan di TRANSMISI
Presentation that is beautifully
semua fasilitas pelayanan kesehatan designed.
baik yang
didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi,
terutama saat memberikan pelayanan kepada
pasien atau di masyarakat

Merupakan dasar PPI, akan mencegah risiko


kontaminasi melalui cairan tubuh, darah, sekret,
ekskresi, kulit yang tidak utuh.
KEWASPADAAN Kebersihan Tangan

Pemakaian APD
STANDAR
Pengendalian Lingkungan

Pengelolaan Limbah

Pengelolaan Alat/ Instrumen

Pengelolaan Linen

Penyuntikan Yang Aman

Kebersihan Pernafasan & Etika Batuk

Perlindungan Kesehatan Karyawan


KEWASPADAAN TRANSMISI

KONTAK

DROPLET

UDARA
INFEKSI SALURAN KEMIH PERIPHERAL LINE
terkait pemasangan kateter urine ASSOCIATED BLOOD.
menetap yang terjadi pada sistim STREAM INFECTION
saluran kemih setelah pemasangan
01
kateter urine > 2 (dua) hari. infeksi yang terjadi pada sistem

SISTEM
aliran darah, dimana tidak ada
infeksi di daerah lain, setelah dua
hari kalender pemasangan
Peripheral Vena Line
02

BUNDLES
INFEKSI DAERAH OPERASI
merupakan infeksi insisi ataupun
organ/ruang yang terjadi dalam 30
hari setelah operasi atau dalam kurun PENGGUNAAN
1 tahun apabila terdapat implant yang PERALATAN KESEHATAN
melibatkan kulit dan jaringan lunak 03
yang lebih dalam. Penggunaan oksigen nasal
Penggunaan Nebulizer
Penggunaan kateter Intravena.

04
TERAPI INHALASI
PERAWATAN LUKA
(NEBULIZER)
suatu tehnik aseptik yang bertujuan
Pemberian obat yang dilakukan secara hirup/inhalasi dalam bentuk
membersihkan luka dari debris
untuk mempercepat proses aerosol ke dalam saluran napas dengan alat nebulizer yang
penyembuhan luka. 05 berfungsi mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol
sehingga dapat dihirup penderita dengan menggunakan
mouthpiece atau masker. Dengan nebulizer dapat dihasilkan
partikel aerosol berukuran antara 2-5 µ
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
DENGAN BIJAK
ANTIBIOTIK TERAPI
1.ANTIBIOTIK TERAPI EMPIRIS
2.ANTIBIOTIK TERAPI DEFINITIF

ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
Antibiotik profilaksis Tindakan
merupakan penggunaan antibiotik
sebelum, selama dan paling lama 24
jam paska tindakan pada kasus yang
secara klinis tidak menunjukkan tanda
infeksi dengan tujuan mencegah
terjadinya infeksi daerah operasi (IDO)
PENERAPAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA BIJAK DI FKTP

a. Meningkatkan pemahaman dan ketaatan tenaga


kesehatan dalam penggunaan antibiotik yang tepat
(tepat indikasi, tepat jenis antibiotik, tepat dosis, tepat
rute, tepat waktu, dan durasi pemberian antibiotik).
b. Meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam
memantau penggunaan antibiotik
c. Melaksanakan surveilans pola penggunaan antibiotik
serta melaporkannya secara berkala.
d. Menetapkan Kebijakan Penggunaan Antibiotik,
menyusun panduan penggunaan antibiotik profilaksis
dan terapi
e. Implementasi penggunaan antibiotik secara rasional
yang meliputi antibiotik profilaksis dan antibiotik terapi
f. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan penggunaan
antibiotik
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Persyaratan Pengelola PPI


1. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan
pengembangan pengetahuan PPI lainnya.
2. Memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Mengembangkan diri dengan mengikuti seminar, lokakarya
dan sejenisnya.
4. Mengikuti bimbingan teknis secara berkesinambungan
SURVEILANS
TUJUAN
SASARAN
 Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan
FKTP Difokuskan pada kejadian Healthcare Associated Infection

 Menurunkan Laju Infeksi yang terjadi di FKTP (HAIs) yang terfokus pada kejadian infeksi yang berhubungan
erat dengan proses pelayanan medis dan keperawatan yang
 Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB)
Infeksi di FKTP dilaksanakan di FKTP

 Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang Misal :


adanya masalah yang memerlukan
 Infeksi Saluran Kemih (ISK)
penanggulangan
 Infeksi Daerah Operasi (IDO)
 Mengukur dan menilai keberhasilan suatu
program PPI
 Plebitis
 Memenuhi standar mutu pelayanan medis
 PLABSI
dan keperawatan
 Abses gigi
 Dan salah satu unsur pendukung untuk
memenuhi standar penilaian akreditasi di
fasyankes
SURVEILANS
PERENCANAAN
INTERPRETASI DATA SURVEILANS 1. Persiapan
2. Tentukan populasi
1. Dibuat dalam bentuk table/grafik 3. Seleksi data
2. Penyajian data harus dapat 4. Tetapkan rumus indicator
PERENCANAAN
menggambarkan pola kejadian target HAIs
infeksi dan perubahan yang
terjadi/tren
INTERPRETASI
DATA PENGUMPULAN
SURVEILANS DATA

ANALISA DATA ANALISA


DATA PENGUMPULAN DATA
1. Gunakan rumus insiden rate 1. Tentukan sumber data
2. Intepretasikan data surveilans rate 2. Kumpulkan data.
infeksi
AUDIT Pada PPI

TUJUAN

Menilai adanya gap atau


tingkat kepatuhan petugas
SASARAN kesehatan dibandingkan
dengan standar yang sudah
semua petugas kesehatan
ditetapkan oleh FKTP.
yang melaksanakan
Mengidentifikasi area yang
kegiatan pelayanan
perlu perbaikan dalam
kesehatan, berkaitan
pelayanan kesehatan di
dengan sarana, prasarana
FKTP
pelayanan kesehatan
AUDIT
LANGKAH-LANGKAH AUDIT PADA PPI

LAKUKAN
MEMBUAT
MENYIAP ANALISA
RENCANA
KAN LAKUKAN DAN
AUDIT
TOOLS METODE PENILAIAN
SESUAI
AUDIT AUDIT SESUAI
PRIORITAS
HASIL
MASALAH
AUDIT
MONITORING
Monitoring pelaksanaan atau penerapan PPI
di FKTP dilaksanakan mengikuti siklus
manajemen di FKTP melalu Pengawasan,
Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3)

Tim PPI dapat mengembangkan alat bantu


monitoring berupa ceklist atau daftar tilik
monitoring pelaksanaan program PPI
Kesimpulan
•Kualitas pelayanan adalah jawaban yang
mutlak dalam rangka mempertahankan
eksistensi mutu pelayanan

• FKTP harus dapat terus meningkatkan mutu


secara berkesinambungan
Terima kasih

@KemenkesRI Kementerian kemenkes_ri


Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai