POKJA ADMEN
A. Memahami Pola Pikir akreditasi ( Essensi tiap BAB)
B. Memahami Dokumen Akreditasi
C. Memahami Sistem Penilaian
D. Beberapa temuan pengalaman survey
Memahami Pola Pikir Akreditasi
(Esensi Bab I, II, III)
Administrasi dan Manajemen Puskesmas
BAB III
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
SUBDIT MUTU & AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
INDIKATOR
SASARAN PENCAPAIAN KEGIATAN
SASARAN
Pemerataan Fasyankes
dasar dan rujukan yang Terlaksananya
bermutu melalui intervensi
peningkatan mutu akreditasi Fasyankes
yang merata
Meningkatkan
pemerataan
pelayanan Penyempurnaan sistem
akreditasi (Standar dan Instrumen
kesehatan dasar Akreditasi, Sistem Informasi,
dan rujukan Penyelenggaraan Survei) Terlaksananya
yang bermutu pengukuran mutu
bagi masyarakat pelayanan kesehatan
di Fasyankes
Penguatan Sistem Manajemen
Mutu (registrasi, lisensi,
sertifikasi)
KEBIJAKAN
Mutu, Keselamatan Pasien, PPI & K3
UU 36 /2009 TENTANG KESEHATAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DILAKSANAKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AMAN, BERMUTU, SERTA MERATA & NONDISKRIMINATIF (PS 19)
PEMERINTAH WAJIB MENETAPKAN STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN (PS 55 AY 1)
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH (PS 55 AY 2)
AYAT 1.
PASAL 2 PASAL 3 (1)
Setiap faskes wajib
Ruang lingkup Peraturan Setiap Fasyankes wajib
Dalam Upaya menyelenggarakan keselamatan
Menteri ini meliputi menyelenggarakan K3 di
pasien
Peningkatan Mutu pelaksanaanPPI di Fasilitas Fasyankes
Pelayanan, Pelayanan Kesehatan berupa
AYAT 2.
rumah sakit, puskesmas,klinik, PASAL 11 (4)
Puskesmas Wajib Pembentukan sistem pelayanan
dan praktik mandiri tenaga Penilaian eksternal K3 di
yang menerapkan:
Diakreditasi Secara a.Standar keselamatan pasien
kesehatan. Fasyankes sebagaimana dimaksud
Berkala Paling b.Sasaran keselamatan pasien pada ayat (2) dilaksanakan
PASAL 3 (1) melalui akreditasi Fasyankes
Sedikit 3 (Tiga) c.Tujuh langkah menuju
Setiap Fasilitas Pelayanan
keselamatan pasien sesuai dengan ketentuan
Tahun Sekali. Kesehatanharus melaksanakan peraturan perundang-undangan.
PPI.
DIMENSI MUTU YANKES
1. FOKUS PADA PASIEN (PERSON CENTERED)
PELAYANAN KESEHATAN BERFOKUS PADA PASIEN ARTINYA MEMBERIKAN PELAYANAN YANG
MENGHORMATI DAN MERESPON KEINGINAN PASIEN, KEBUTUHAN PASIEN, NILAI-NILAI
INDIVIDU DAN MEMASTIKAN NILLAI – NILAI TERSEBUT DIHORMATI DALAM PROSES
PELAYANAN. PELAYANAN KESEHATAN JUGA BERUSAHA MENINGKATKAN AKSEPBILITAS
MASYARAKAT.
2. KESELAMATAN (SAFE)
MENINGKATKAN KESELAMATAN MELALUI PENERAPAN PRINSIP MANAJEMEN RISIKO DAN
MENGHINDARI CEDERA PADA PASIEN AKIBAT PELAYANAN YANG DIBERIKAN. DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN, KESELAMATAN MENJADI HAL YANG PENTING, BAIK
UNTUK PASIEN MAUPUN PETUGAS KESEHATAN. MENGURANGI RISIKO CEDERA, INFEKSI, ATAU
BAHAYA LAIN TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN MELIBATKAN
PETUGAS KESEHATAN DAN PASIEN. (BAB 9 PMK 46/2015, BAB 5 STANDAR REVISI)
Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
DIMENSI MUTU YANKES
Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
DIMENSI MUTU YANKES
5. ADIL (EQUITABLE) BAB I, VII
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN, MUTU PELAYANAN KESEHATAN HARUS SAMA TANPA
MEMBEDAKAN INDIVIDU, GENDER, AGAMA, ETNIS, LOKASI GEOGRAFIS, DLL. PEMBERI LAYANAN
KESEHATAN BERUPAYA MENINGKATKAN PEMERATAAN JUMLAH DAN PENYEBARAN FASILITAS SERTA
SDM KESEHATAN SEHINGGA MASYARAKAT DAPAT MENERIMA PELAYANAN DENGAN KUALITAS YANG
SAMA.
7. INTEGRASI
ADA INTEGRASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF SELURUH PROVIDER DALAM MENAJAMIN ADANYA
PELAYANAN YANG BAIK BAGI PASIEN/CUSTOMER
Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
STANDARD @.1.
Peningkatan Mutu
Dilakukan
Melalui Upaya Perbaikan
Berkesinambungan, Upaya
Keselamatan Pasien, Upaya
Manajemen Risiko Dan
Upaya Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Untuk
Meminimalkan Risiko Bagi
Pasien, Sasaran UKM,
Masyarakat, Dan
Lingkungan.
VARIASI MASALAH
PROSES MUTU
PENYEBAB MASALAH MUTU :
VARIASI PROSES
1 Proses tidak diukur dg baik
Memonitor
Standar/
Mengendalikan SPO
Ringkas, Rapih,
Memelihara
Resik, Rawat, Rajin
CQI :
Menyempurnakan
Siklus PDCA
PENGORGANISASIAN MUTU
DI PUSKESMAS
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
PJ
MUTU
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
ALTERNATIF 1
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB
MUTU
SEKRETARIS/
PENGENDALI DOKUMEN??
PJ ADMEN
PMK 11/2017 Pasal SESUAI REGULASI
17 ayat (1) hal 15
PJ UKM
PJ UKP
TIM MUTU
PJ AI
PJ K3
PJ MANAJEMEN
RISIKO
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
Area Prioritas
Tim KP,SK,SOP
Keselamatan Indikator SKP
Data IKP
Mencegah Cidera
RCA
Pasien Program KP
FMEA
dan Menghindari
Pedoman KP Kegagalan Sistem
Self Assesment Unit
Tim Mx Risiko,
SK,SOP Ruang Lingkup
Mx Risisko Register Risiko Risk Assesment Meminimalkan
Data Proses Berisiko RCA Risiko Organisasi
Program Mx Risiko FMEA Secara Menyeluruh
PERTEMUAN TINJAUAN
MANAJEMEN Agenda:
@.umpan balik pelanggan,
@.keluhan pelanggan, @.hasil
audit internal, @.hasil penilaian
kinerja, @.perubahan proses
penyelenggaraan, @.perubahan
kebijakan, @.hasil pertemuan
tinjauan manajemen
sebelumnya, @.rekomendasi
untuk perbaikan.
1 2 3 4 5
RENCANA AUDIT
INTERNAL
monitoring
Audit internal
TIM AUDIT TINDAK LANJUT AUDIT
Fakta..........3.1.4. : Audit Internal :
Elemen Penilaian Unt. persyaratan Fakta dan analisis Rekomendasi
standar akreditasi
1. Data kinerja Pengumpulan data Ada data kinerja namun Lakukan analisis
dikumpulkan, dianalisis indikator mutu/ kinerja belum ada bukti terhadap data kinerja
dan digunakan untuk baik admen, ukm dan kelengkapan analisis unt dan gunakan sbg dasar
meningkatkan kinerja Text
ukp.
in here tahun 2018 dan 2019Text in here
unt peningkatan kinerja.
Puskesmas. Analisis, dan TL nya.
2. Dilakukan Audit scr Dibentuknya tim audit Telah dilakukan audit lakukan Audit internal
periodik thd upaya internal internal ttp belum secara periodik sesuai
perbaikan mutu dan Pelaksanaan audit konsisten dilakukan scr dengan audit plan/
kinerja dlm upaya internal periodik sesuai audit plan jadwal yg telah di
mencapai Pelatihan tim audit /jadwal (unt thn 2018 dan tetapkan.
sasaran/indikator mutu internal. 2019).
dan kinerja yg ditetapkan.
Fakta..........3.1.4. : Audit Internal :
Elemen Penilaian Unt. Persyaratan Fakta dan analisis Rekomendasi
standar akred
3. Ada laporan dan umpan balik Belum ada bukti Laporkan hasil audit
hasil audit internal kpd Pimpinan kelengkapan Laporan internal kepada ketua Tim
Puskesmas, P.J Mx mutu dan P.J hasil audit yg mutu dan Kapus, dan PJ,
Upaya PKM unt mengambil disampaikan kepada Ka gunakan sebagai bahan
keputusan dalam strategi Text in here Puskesmas dan Tim pertimbangan dlm
Text in here
perbaikan program dan kegiatan Mutu, serta PJ mengambil keputusan dan
Puskesmas. strategi perbaikan
4. TL dilakukan thd temuan dan T.L thd temuan dan T.L hasil audit internal Lakukan tindak lanjut
Rekom. dari hsl audit internal. rekom. hasil audit belum dilaksanakan oleh hasil dan rekomendasi tim
internal oleh masing2 semua unit pelayanan audit pada setiap unit
unit pelayanan, P.J dan, belum konsisten/ pelayanan, dan yg
jawab mutu, dan terintegrasi dgTim mutu konsisten/ terintegrasi
kepala puskesmas dgTim mutu.
INDIKATOR MUTU dan KINERJA
Pokok Pikiran:
KEPATUHAN KEPATUHAN
KEBERSIHAN TANGAN IDENTIFIKASI
PENGGUNA LAYANAN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN, TINGKAT PUSKESMAS
LABORATORIUM DAN FARMASI
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
TINGKAT PROVINSI
TINGKAT NASIONAL
Tolak ukur yang digunakan untuk menilai tingkat
keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
TUJUAN :
1. Untuk menilai apakah upaya yag dilakukan dapat
meningkatkan mutu layanan secara berkesinambungan.
2. Untuk memberikan umpan balik
3. Sebagai transparansi publik
4. Sebagai pembanding (benchmark) dalam mengidentifikasi best
practice sebagai pembelajaran.
Cover
Defensibility
Dapat
diperbandingkan
Akurasi
Besaran dampak
Kejelasan Indikator
Actionability
Berbasis bukti
TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR
1 2 3 4
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
analisis situasi.
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective),
keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu
(timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated)
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang
memiliki karakteristik tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder)
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Frekuensi Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data.
Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data
Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data
Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengakomodir upaya pencapaian
target yang ditetapkan.
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
Mengukur kepatuhan
Puskesmas harus
pemberi layanan kesehatan
memperhatikan
sebagai dasar untuk
kepatuhan seluruh
memperbaiki dan
pemberi pelayanan
meningkatkan kepatuhan
dalam melakukan
agar dapat menjamin
kebersihan tangan
keselamatan pasien dengan
sesuai dengan
cara mengurangi risiko
ketentuan WHO dan
infeksi yang terkait
aturan lainnya
pelayanan kesehatan
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
INDIKASI
Sebelum kontak dengan pasien
TARGET ≥ 85% Sesudah Kontak dengan pasien
Sebelum melakukan Prosedur aseptik
Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
Melepas Sarung tangan Steril
Melepas APD
Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis
Setelah melepaskan sarung tangan steril
Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makan
FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA
KRITERIA INKLUSI :
Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga
penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang
kontak erat dengan pasien/spesimen yang akan di observasi
KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
LATAR BELAKANG
TUJUAN
Mengukur kepatuhan petugas
Puskesmas harus Puskesmas dalam menggunakan
memperhatikan kepatuhan APD.
pemberi pelayanan dalam Menjamin keselamatan petugas
menggunakan APD sesuai dan pengguna layanan
prosedur. dengan cara mengurangi risiko
infeksi
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
TARGET 100%
Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan
terhadap petugas dalam menggunakan APD saat melakukan prosedur
pelayanan kesehatan
Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit
.
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA
Ketepatan identifikasi
Meningkatkan kepatuhan
menjadi sangat penting
pemberi layanan dalam
untuk menjamin
melaksanakan identifikasi
keselamatan Pengguna
pengguna layanan pada
Layanan selama proses
proses pelayanan
pelayanan dan
mencegah insiden
keselamatan pengguna
layanan
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PENGGUNA LAYANAN
FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA
HARIAN BULANAN , TRIBULANAN, TAHUNAN
TUJUAN
LATAR BELAKANG
Angka keberhasilan Untuk mengetahui jumlah
pengobatan pasien TB keberhasilan pengobatan
semua kasus minimal pasien TB semua kasus
90% dengan sensitif obat dan mengurangi
memperhatikan upaya angka penularan penyakit TB
penurunan angka putus
berobat, gagal,
meninggal dan pasien
tidak dilakukan evaluasi
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB
SEMUA KASUS SENSITIF OBAT (SO)
TARGET 100%
STANDAR
Kuantitas : kunjungan 4 kali selama periode kehamilan.
Kualitas : 10T
Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar adalah ibu
hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan
standar kuantitas dan standar kualitas selama periode kehamilan di
wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA
BULANAN BULANAN
KRITERIA INKLUSI : Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan
KRITERIA EKSKLUSI :
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1.
2. Ibu hamil yang pindah domisili.
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan.
4. Ibu hamil pindahan yang tdaik memliki catatan rwayat kehamilan lengkap.
5. Ibu hamil yang meninggal sebelum masa persalinan
KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN
FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA
KRITERIA INKLUSI : SEMUA PENERIMA PELAYANAN PUSKESMAS BAIK UKM MAUPUN UKP.
KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA
KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN
SATUAN PENGUKURAN
JENIS INDIKATOR
Output INDEKS
NUMERATOR/PEMBILANG
DENOMINATOR/PENYEBUT
SESUAI PERMENPAN 14/2017
SESUAI PERMENPAN 14/2017
KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN
TABEL SAMPEL MORGAN DAN KREJCIE (PERMENPAN RB NO 14/2017)
KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN
KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN
III.7. KAJI BANDING