Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN MUTU SELAMA

PANDEMI COVID - 19

DIREKTUR MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN


DRG. FARICHAH HANUM, M.KES

BIMTEK ONLINE FKTP TNI AD TA 2020

Jakarta, 12 Oktober 2020


ARAH KEBIJAKAN RPJMN BIDANG KESEHATAN
2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi.

STRATEGI RPJMN 2020 - 2024

Peningkatan Percepatan Peningkatan Penguatan Gerakan


Pembudayaan Penguatan Sistem
kesehatan ibu, anak perbaikan gizi pengendalian Masyarakat Hidup
Gerakan Masyarakat Kesehatan,
KB, dan kesehatan masyarakat penyakit Sehat (Germas)
Hidup Sehat Pengawasan Obat
reproduksi (GERMAS) dan Makanan
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

100

PENYEMPURNAAN
SISTEM AKREDITASI
100
PELAYANAN
KESEHATAN
PEMERITAH DAN
3
SWASTA
Sasaran, Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
RENSTRA 2020 - 2024

1 SASARAN
meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi
masyarakat.

2
INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN
a) Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai standar
sebesar 100%
b) Persentase rumah sakit terakreditasi sebesar 100%
KEGIATAN

3 1.

2.

3.
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memenuhi
persyaratan survei akreditasi sebanyak 5.706 FKTP.
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi persyaratan
survei akreditasi sebanyak 991 fasilitas pelayanan kesehatan rujukan.
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain yang memenuhi persyaratan
survei akreditasi sebanyak 500 fasilitas pelayanan kesehatan lain.
4. Persentase fasyankes melakukan pengukuran mutu pelayanan kesehatan
sebesar 70%.
STRATEGI PENINGKATAN MUTU 2020 - 2024
STRATEGI SASARAN

•Pemerataan Fasyankes dasar dan


rujukan yang bermutu melalui Terlaksananya akreditasi
intervensi peningkatan mutu
fasyankes yang merata
Mewujudkan
Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar
dan Rujukan yang •Penyempurnaan sistem akreditasi
(Standar dan Instrumen
Berkualitas Bagi Akreditasi, Sistem Informasi, Terlaksananya
Masyarakat Penyelenggaraan Survei) pengukuran mutu
pelayanan kesehatan di
fasyankes

•Penguatan Sistem Manajemen


Mutu (registrasi, lisensi,
sertifikasi)
INTERVENSI PENINGKATAN MUTU Pasien
Angka Keberhasilan Pengobatan RUMAH
TB SAKIT
INTERVENSI Semua Kasus Sensitif Obat (SO)

PENINGKATAN MUTU Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan

PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan Sesuai Standar

Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan


REGISTRASI &
LISENSI Kepatuhan Kebersihan Tangan
SESUAI
REGULASI
Kepuasan Pengguna Layanan

Kepatuhan Penggunaan APD

6
Sarana
INDIKATOR
Prasarana MUTU FKTP

Alat Kesehatan PENILAIAN


Sumber Daya Kesehatan
AKREDITASI
TATA KELOLA DAN
KEPEMIMPINAN
10 FAKTA KESELAMATAN PASIEN(WHO)
Investasi dalam upaya
Pasien cedera merupakan Penggunaan obat yang tidak menurunkan insiden keselamatan
penyebab ke 14 beban aman membahayakan jutaan pasien mengakibatkan
penyakit global dan biaya miliaran dolar setiap penghematan keuangan yang
(TBC & malaria) tahun. signifikan

1 dari 10 pasien yang dirawat


15% biaya kesehatan terpakai
di RS, cedera akibat insiden
untuk mengatasi kejadian yang
keselamatan, 50% dapat
tidak diharapkan
dicegah
Lebih dari 1 juta pasien paska Penggunaan obat yang tidak Kesalahan administrative
operasi meninggal akibat aman membahayakan jutaan merupakan penyebab
dan biaya miliaran dolar setiap separuh kesalahan di
komplikasi operasi tahun. pelayanan primer

Ketidak akuratan dan


HAI’s : 14 dari 100 pasien keterlambatan diagnosis,
yang dirawat di rumah sakit. membahayakan pasien
AKTA TENTANG MUTU LAYANAN KESEHATAN DI DUN

01
KESESUAIAN DENGAN
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
< 50%  RENDAHNYA MUTU LAYANAN

02 TERDAPAT VARIASI INDIKATOR


(ketidakhadiran penyedia
Layanan kesehatan 14.3-44.3%,
produktivitas harian5.2-17.4 pasien,
akurasi diagnostik 34-72.2%,
Kesesuaian Panduan Praktik Klinis
22-43.8%).

PRAKTIK KLINIS YANG SUB


03 OPTIMAL
(FKTP pemerintah dan swasta)
Isu Strategis Mutu Pelayanan Kesehatan
1. AKSES & MUTU PELAYANAN
KESEHATAN.

5. PENGUATAN TATA KELOLA,


2. KETERSEDIAAN & STRUKTUR ORGANISASI
KEPATUHAN TERHADAP MUTU & SISTEM KESEHATAN
STANDAR MUTU KLINIS & LAINNYA
KESELAMATAN PASIEN
6. KOMITMEN
3. BUDAYA MUTU DI PEMERINTAH PUSAT,
FASKES & PROGRAM. DAERAH & PEMANGKU
KEBIJAKAN

4. PERAN DAN 7. DATA, INDIKATOR, SISTEM


PEMBERDAYAAN PASIEN, INFORMASI &
KELUARGA DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT. PEMANFAATANNYA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSAL HEALTH
COVERAGE (UHC)
Universal health coverage (UHC) means that all people have access to
the health services they need, when, and where they need them,
without financial hardship.
It includes the full range of essentials health services, from health
promotion to prevention, treatment, rehabilitation and palliative care.

Cakupan Kesehatan Semesta (universal health coverage/UHC) seluruh


masyarakat memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang mereka
butuhkan, kapan saja dan dimana saja mereka membutuhkannya tanpa
kesulitan finansial.
Ini mencakup berbagai pelayanan kesehatan esensial
Dari pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC)

Universal health coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi
memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
bermutu dengan biaya terjangkau ( WHO)

Pentahapan cakupan universal sangat dipengaruhi oleh dukungan politik konsensus penduduk, dan kemampuan keuangan suatu negara.
,Without quality“
universal health
coverage (UHC)
remains an empty
”.promise

Pelayanan kesehatan yang bermutu


rendah berbahaya bagi pasien,
membuang uang dan waktu.

https://www.thelancet.com/action/showPdf?pii=S2214-109X%2818%2930394-2
KEBIJAKAN MUTU, KESELAMATAN
PASIEN, PPI & K3
UU 36 /2009 TENTANG KESEHATAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DILAKSANAKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AMAN, BERMUTU,
SERTA MERATA & NONDISKRIMINATIF (PS 19)
PEMERINTAH WAJIB MENETAPKAN STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN (PS 55 AY 1)
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT DIATUR DENGAN PERATURAN
PEMERINTAH (PS 55 AY 2)

MUTU KESELAMATAN PASIEN PPI


K3 di FASYANKES
PMK 46/2015 PMK 11/2017 PMK 27 tahun 2017 : PMK 52 tahun 2019
PASAL 3 Pasal 5 Pasal 2 Pasal 3 (1)

Puskesmas, Klinik Pratama, tempat AYAT 1. Ruang lingkup Peraturan Menteri Setiap Fasyankes wajib
praktik mandiri dokter, dan tempat SETIAP FASKES WAJIB ini meliputi pelaksanaanPPI di menyelenggarakan K3 di
praktik mandiri dokter gigi wajib MENYELENGGARAKA Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasyankes
terakreditasi N KESELAMATAN berupa rumah sakit,
PASIEN puskesmas,klinik, dan praktik Pasal 11 (4)
Ayat 2. mandiri tenaga kesehatan. Penilaian eksternal K3 di Fasyankes
Pembentukan sistem sebagaimana dimaksud pada ayat
pelayanan yang menerapkan: Pasal 3 (1) (2) dilaksanakan melalui akreditasi
a. Standar keselamatan Setiap FasilitasPelayanan Fasyankes sesuai dengan ketentuan
pasien Kesehatanharus peraturan perundang-undangan.
b. Sasaran keselamatan melaksanakanPPI.
pasien
c. Tujuh langkah menuju
keselamatan pasien
Mutu Pelayanan Kesehatan
Tingkat layanan bagi individu dan populasi
yang dapat meningkatkan keluaran
(outcome) kesehatan yang optimal,
diberikan sesuai dengan standar
pelayanan, perkembangan ilmu
pengetahuan terkini serta memperhatikan
hak dan keterlibatan pasien-masyarakat
(Indonesia)
(The degree to which health services for
individuals and populations increase the
likelihood of desired health outcomes and are
consistent with current professional knowledge
(IOM, 2001) )
PENGUKURAN DAN
EVALUASI INDIKATOR MUTU

1. 2. MENILAI APAKAH UPAYA YANG


Penetapan Pengumpulan 01 TELAH DILAKUKAN DAPAT
Indikator Data MENINGKATKAN KELUARAN
PELAYANAN KESEHATAN
02 MEMBERIKAN UMPAN BALIK KEPADA
RUMAH SAKIT
3. 4.
Validasi Analisis
03 KEPENTINGAN TRANSPARANSI
PUBLIK

5. PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBAIK


Desiminasi & 04 MELALUI KAJI BANDING

Komunikasi
PANDEMI COVID 19
TENAGA
KESEHATAN
risiko paparan virus,
š Tingginya jumlah kasus
• PENETAPAN PANDEMIC COVID-
19 WHO 11 MARET 2020 Covid 19
kekerasan
š Keterbatasan Sarana
dan Prasarana š
PENETAPAN DARURAT KES tekanan kerja,
Tingginya kejadian
MASY COVID-19
(31 Maret 2021) penularan C 19 pada stigma
Nakes
• PENETAPAN BENCANA NON š Tertundanya gangguan psikologis& emosional
ALAM COVID-19 SEBAGAI pelayanan essensial
BENCANA NASIONAL (13 April
penyakit bahkan kematian
2020)

tantangan besar & dampak pelayanan kesehatan


REGULASI
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2018 TentangKesehatan dan Keselamatan Kerja di Fasilitas • Surat Edaran Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Pelayanan Kesehatan. Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease 2019
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017 tentang (COVID-19).
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas • Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang
Pelayanan Kesehatan. Penguatan Peran Puskesmas dalam Upaya Promotif dan Preventif
• Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor Penyebaran COVID-19.
HK.01.07/MENKES/413/2020 ttg Pedoman Pencegahan & • Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat tentang Penggunaan
Pengendalian Covid – 19, edisi 5 Masker dan Penyediaan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk
Mencegah COVID-19.
• Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19
• Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
• Desinfeksi Dalam Rangka Pencegahan Penularan COVID-19, tentang Kewajiban Pelaporan Data COVID-19.
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemkes, 2020.
• Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tentang
• Panduan Cara dan Langkah-langkah Disinfeksi Stop Penularan Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran
COVID-19 dengan Disinfeksi Lingkungan, Direktorat Jenderal Pencernaan (PISP) dalam Situasi Pandemi COVID- 19.
Kesehatan Masyarakat, Kemkes 2020.
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
• Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Hk.01.07/Menkes/1591/2020 Protokol Kesehatan Di Fasilitas
Menghadapi Wabah COVID-19, Direktorat Jenderal Pelayanan Pelayanan Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan Dan Pengendalian
Kesehatan, Kemkes, 2020. Covid-19)

• Pedoman Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah • Buku Saku Protokol Tata Laksana Covid 19 (Kemenkes dengan 5
Sakit Darurat dan Puskesmas yang Menangani Pasien COVID- Profesi)
19 • Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/446 ttg
Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit
• Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/ Emerging Tertentu Bagi RS yang Menyelenggarakan Pelayanan COVID-
327/2020 tentang Penetapan COVID-19 Akibat Kerja Sebagai 19
Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik Pada Pekerjaan Tertentu
KR I T E R I A KE SI A PA N FA S YA N KE
S (K M K 4 1 3 )
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
memberikan pelayanan sesuai standar
baik untuk pasien Covid maupun non
Covid
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan mampu
mengatasi lonjakan kasus
3. Terdapat komite / Tim / Koordinator
PPI
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan mampu
melakukan skrining terhadap Covid –
19
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan memiliki
mekanisme isolasi
6. Terdapat Indikator untuk
menunjukkan bahwa system
Kesehatan telah siap mengantisipasi
AKB
PROTOKOL KESEHATAN DI FASYANKES
DALAM PENCEGAHAN PPI PANDEMI COVID
(HK.01.07/MENKES/1591/2020 )
19
PIMPINAN TENAGA PASIE PENGUNJUNG
FASYANKE KES & NON N
S
• Kebijakan PPI
• Komite / TimPPI UMUM • Mematuhi peraturan • Mematuhi peraturan
• • Memastikan sehat yang berlaku
Diklat PPI • Tidak boleh berkunjung
• Protokol Kes pada saat
• Tenaga Epidemiolog • Memberikan informasi bila sakit
• Media Informasi Protokol perjalanan maupun di • Selalu menerapkan
lingkungan fasyankes
yang jujur, lengkap &
Kesehatan akurat protokol Kesehatan
• • Hindari Kontak Fisik
SOP Skrining • Menghormati hak pasien, selama di lingkungan
• • PHBS
ABK terhadap kebutuhan & pengunjung & Tenaga yang Fasyankes
• Protokol Kesehatan di fasilitas
kemampuan • Menghindari Kontak
Umum bekerja di Fasyankes
• Mengatur jadwal & fisik
• Sarana Protokol Kesehatan • Mematuhi Rencana
Comorbid • Protokol Kesehatan di
• Pemeriksaan secara Terapi fasilitas Umum
berkala + PCR KHUSUS • Sarana Protokol
• • Mematuhi Keewaspadaan
Alur Khusus, RuangIsolasi & Kesehatan
Ruang Intensif standar & Kewaspadaan
• Lonjakan Kebutuhan Transmisi
• Anamnesa utk Skrining
Pasien Covid-19
• • Pembersihan Area Kerrja
Pencatatan & pelaporan
• Saling mengingatkan
kegiatan Surveilans
• Audit penerapan protokol Kesehatan
• Mengawasi pelaksanaan & kebijakan PPI
protokol Kessehatan
.
PANDEMI COVID 19

GARDA DEPAN, BELAKANG


š Penetapan WHO Kejadian Pandemik Virus Corona (11
Maret 2020)
DAN DITENGAH
š Penetapan Pemerintah sebagai Kedaruratan Kesehatan

FASYANKES
Masyarakat (Keppres no11/ 2020, 31 Maret 2020
š Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19)Sebagai Bencana Nasional
(13 April 2020) Tantangan & Dampak

MEMOTONG RANTAI PENULARAN

Pembinaan,
PENUNDAAN AKREDITASI
Monitoring & Evaluasi
Persiapan & Penyelenggaraan :
Protokol Kesehatan ?
KEBIJAKAN PENUNDAAN
A K R E D I TA S I
Surat Dirjen Yankes No. YM.02.02/VI/0839/2020 tgl 15 Maret 2020
Tentang Penundaan Kegiatan Survei dan Pra Survei Akreditasi RS
 Penundaan survei dan persiapan akreditasi.
 Perpanjangan masa berlaku sertifikat akreditasi hingga akhir 2020.

SE Dirjen Yankes No. HK.02.02/VI/0885/2020 tgl 19 Maret 2020 tentang


Pemberitahuan Penangguhan Penyelenggaraan Survei Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama dan Laboratorium

SE Dirjen Yankes No. YM.0202/VI/3099/2020 tgl 16 Juli 2020 tentang


Penundaan Kegiatan Akreditasi RS

SE Menkes 455/2020 tgl 29 Juli 2020 tentang Perizinan, Akreditasi


fasyankes & Penetapan RS Pendidikan Pada Masa Covid 19
AKREDITASI FASYANKES

Kegiatan persiapan dan survei Fasyankes yang belum dilakukan

1 3
akreditasi Fasyankesmulai dilakukan akreditasi membuat pernyataan komitmen
setelah status bencana dicabut untuk menjaga dan melakukan upaya
menjaga mutu dan berlaku paling lama 1
tahun sejak bencana dicabut.

Fasyankes yang telah memiliki sertifikat

4
Pernyataan komitmen disampaikan

2 akreditasi yang berakhir sebelum dan


sesudah bencana maka sertifikat
akreditasi masih tetap berlaku selama 1
tahun sejak bencana dicabut.
kepada Kemenkes melalui email
paling lambat 1 bulan sejak SE
ditetapkan.
Pimpinan fasyankes membuat

5
Fasyankes wajib menerapkan
pernyataan komitmen untuk menjaga dan standar dalam penyelenggaraan
melakukan
pelayanan sebagai bagian budaya
upaya peningkatan mutu. mutu dan keselamatan pasien.
KOMITMEN FASYANKES

1 Menjaga dan Melakukan Upaya


Peningkatan Mutu

Sesuai denga peraturan


2
perundangan

3 Pemenuhan Standar Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
TUJUAN PEMANTAUAN &
EVALUASI

KEMKES,DINKES FASYANKES
PROVINSI/ MEMPERTAHANKAN
KABUPATEN/KOTA, DAN MENINGKATKAN
ACUAN RUMAH SAKIT, MUTU PELAYANAN DI
PEMANGKU ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
KEPENTINGAN LAIN
MEKANISME PENYELENGGARAAN
AKREDITASI KLINIK
SISTEM PENINGKATAN MUTU FKTP

Konsep Pelaksanaan Akreditasi Klinik menggambarkan tentang Peningkatan mutu


Klinik sebagai sebuah system yang disebut Peningkatan dan Penilaian Mutu Klinik,
yang terdiri dari 2 sub yaitu:
1. Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI)
2. Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (PPME)

Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI) merupakan kegiatan


sistemik dalam membangun budaya mutu yang difasilitasi oleh Tim Pem
bina Mutu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (TPMDK) yang berkoordinasi
PPM dengan Tim Pembina Mutu Dinas Kesehatan Provinsi (TPMDP)

Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (PPME) merupakan


kegiatan penilaian mutu melalui akreditasi oleh Tim Peningkatan dan
Penilaian Mutu Eksternal (TPPME)
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SURVEI AKREDITASI FASYANKES (USULAN)

FASYANKES
7
Validasi

1 3 6 Pelaksanaan Survei
Pembinaan pra survei 2 Tim
Verifikasi
Self Assesment Validator
8
Penetapan &
Status Akreditasi Pengemba
ngan
Standar
Dinkes Kab/Kota 5
Koordinasi

Tim PMI-P
• Dinas Kesehatan 4
• Surveior
Dinkes Provinsi
• Puskesmas sebagai
Percontohan Rekomendasi : Peningkatan Mutu Internal
Tim PME- Puskesmas (PMI-P)
Surveior Yang Berdomisili
P
di Propinsi
: Peningkatan Mutu Eksternal

: Puskesmas
Koordinasi(PME-P)
MEKANISME PEMBINAAN PASCA AKREDITASI
FASYANKES
7 Verifikasi
tindaklanjut PPS
1 Penetapan
Pembinaan 4 3 Status Akreditasi &
Progress tindaklanjut 2 hasil survei
PPS, pengukuran IM dan Verifikasi
pelaporan insiden KP - Penyusunan & Tindaklanjut PPS
- Melaksanakan Pengukuran Indikator Mutu (IM)
- Melaksanakan Pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien (KP)

Tembusan ke Dinkes
Dinkes Propinsi dan Kab/Kota
Kab/Kota
Tim PMI-P
• Dinas Kesehatan
• Surveior 5
• Puskesmas sebagai
Percontohan Rekomendasi Dinkes Provinsi : Peningkatan Mutu
Internal (PMI)
: Peningkatan Mutu
Eksternal (PME)
8 Monev Tim PME-P : Penetapan
6 Analisa PPS, Kepatuhan IM, & : Tembusan
Pelaporan KP
Standar Akreditasi Klinik (Revisi )
Untuk Klinik Pratama dan Klinik Utama

Revisi PMK 9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Lebih Sederhana dan Implementatif

Merupakan gabungan Standard Klinik Puskesmas &


Rumah Sakit
PROGRESS REVISI STANDAR AKREDITASI KLINIK
Per September 2020

PMK 46/2015 Draft Revisi

Kepemimpinan dan Manajemen Klinik Tata Kelola Klinik

Layanan Klinik Berorientasi Pasien Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

Manajemen Penunjang Layanan Klinik Pelayanan Klinik Peserseorangan

Peningkatan Mutu Klinik dan Keselamatan


-------
Pasien

26 Standar, 499 Elemen Penilaian 23 Standar, 90 Elemen Penilaian.


TREND AKREDITASI KLINIK PRATAMA
200

180
179

160

140

120

100 TINGKAT KELULUSAN :


• Paripurna : 79 (44.13 %)
80
• Utama : 59 (32.96 %)
60 • Madya : 35 (19.55 %)
40
• Dasar : 6 (3.35 %)

20 14
1 2
0
2016 2017 2018 2019
Progress Tahun Capaian Akreditasi
Data Klinik TNI AD Terakreditasi Klinik TNI AD

25
23 60
56

20 17 50

15
40
15

30
10

5
3 20

10
0
Paripurna Utama Madya Dasar
2
0
Tahun 2018 Tahun 2019
Total : 58 Klinik Terakreditasi
Paripurna : 17 Klinik
Tahun 2018 : Terakreditasi 2 klinik
Utama : 23 Klinik
Tahun 2019 : Terakreditasi 56 klinik
Madya : 15 Klinik
Dasar : 3 Klinik

34
PEN U T U
P
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak multisektor termasuk
pelayanan kesehatan.

Fasyankes menghadapi tantangan untuk tetap menjaga


dan melakukan upaya Peningkatan Mutu dan memenuhi
Standar Fasilitas Pelayanan Kesehatan

SE Menkes 455/2020 merupakan diskresi untuk


menjamin mutu dan keselamatan pasien pada masa
pandemi
Covid-19.

Kemenkes dan Dinkes berperan penting dalam


Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pelayanan fasyankes untuk menjamin mutu
& keselamatan pasien.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai