PENGENDALIANNYA
LOGO
Berdasarkan data di dunia :
MALARIA
MALARIA POSITIF
KEGIATAN PENGAMBILAN SD PD
SEMUA ORG YG MENUNJUKAN
GEJALA KLINIS MALARIA DISUATU WILAYAH
ISTILAH-ISTILAH PENTING
DIGUNAKAN
UNTUK BASELINE DATA MENILAI HASIL
KEGIATAN PEMBERANTASAN VEKTOR MALARIA
ISTILAH-ISTILAH PENTING
SURVEILANS MIGRASI
CONTACT SURVEY
MASA INKUBASI :
Parasit Malaria :
- Protozoa : genus Plasmodium, ordo Coccidiidae
(hidup sebagai parasit)
1. Plasmodium Falciparum
- Penyebab peny. Malaria tropika
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 2 hari
- Distribusi : banyak di temukan di Indonesia
- Masa inkubasi : 9 – 14 hari (12)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit
2. Plasmodium Vivax
- Penyebab peny. Malaria tertiana
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 3 hari
- Distribusi : banyak di temukan di Indonesia
- Masa inkubasi : 12 – 17 hari (15)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit
3. Plasmodium Ovale
- Penyebab peny. Malaria ovale
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 4 hari
- Jarang ditemukan di Indonesia, hanya di Sulawesi,
Papua & Timor Leste
- Masa inkubasi : 16 – 18 hari ( 17)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit
4. Plasmodium Malariae
- Penyebab peny. Malaria quartana
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 4 hari
- Distribusi : jarang di temukan di Indonesia (Sulawesi,
Papua & Timur Leste)
- Masa inkubasi : 18 – 40 hari (28)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
B. Siklus Hidup Parasit Malaria
1. FASE SEKSUAL
- Siklus dimulai saat nyamuk Anopheles gigit manusia &
memasukan sporozoit ke aliran darah manusia
- Dari aliran darah masuk ke sel parenkim hati &
berkembang biak membentuk skizon hati mengandung
merozoit (fase skizogoni eksoeritrosit =parasit belum
masuk ke sel darah merah)
- Kemudian hati akan pecah, merozoit keluar & masuk ke
aliran darah & menyerang sel darah merah membentuk
trofozoit)
- Proses berlanjut : trofozoif – skizon – merozoit dan
seterusnya
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
B. Siklus Hidup Parasit Malaria
2. FASE ASEKSUAL
- Siklus dimulai saat nyamuk Anopheles gigit & isap
darah manusia yg mengandung parasit malaria
- Parasit bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk,
menjadi mikrogametosit & makrogametosit dan terjadi
pembuahan (disebut ZIGOT / OOKINET)
- Kemudian menembus dinding lambung nyamuk &
menjadi ookista.
- Bila ookista pecah, maka ribuan sporozoit terlepas &
mencapai kelenjer liur nyamuk & siap ditularkan ke
manusia.
PENYEBARAN MALARIA
INGAAA !!!
- WAKTU TERJADINYA INFEKSI PERTAMA KALI DISEBUT MASA
INKUBASI
- WAKTU DIANTARA TERJADNYA INFEKSI S.D DITEMUKAN
PARASIT MALARIA DALAM DARAH DISEBUT PERIODE
PRAPATEN (DITENTUKAN JENIS PLASMODIUM)
- DEMAM MALARIA DITANDAI ADANYA PAROKSISME YG
BERHUB. DGN PERKEMBANGAN PARASIT DALAM SEL DARAH
MERAH
- PUNCAK SERANGAN PANAS BERSAMAAN DGN LEPASNYA
MEROZOIT KE PEREDARAN DARAH UTK BBRP HARI
PERTAMA.
Gejala Penyakit Malaria
dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari
berat-ringannya :
Gejalanya yaitu sebagai berikut.
1. Gejala Penyakit Malaria Ringan
(Malaria tanpa Komplikasi)
3. Stadium berkeringat
- Penderita selalu berkeringat banyak sekali – membasahi tpt tidur
- suhu tubuh turun s.d dibawah rata-rata,
- Penderita tertidur nyenyak
- Saat terjaga, badan lemah tanpa gejala
- Karena berkeringat, selalu merasakan haus & kondisi tubuh lemah.
Stadium berlangsung selama 2 – 4 jam
ADA 3, YAITU :
HOST
AGENT ENVIRONMENT
FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN MALARIA
1. AGENT
Agent : Agent Biologis PROTOZOA
2. HOST
ada 2 : Manusia & Nyamuk
a. MANUSIA (INTERMEDIATE HOST)
- Usia
- Sex
- Ras
- Sosial Ekonomi
- Status Perkawinan
- Riwayat Sakit sebelumnya
- Pola hidup
- Heredity
- Status gizi
- Imunitas
FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN MALARIA
2. HOST
ada 2 : Manusia & Nyamuk
b. NYAMUK ANOPHELES (DEFINITIFE HOST)
Penting : BIONOMIC NYAMUK ANOPHELES
- RESTING PLACE
* Eksofilik VS Endofilik
* Sifat istirahat : aktif & fasif
- FEDDING PLACE
* Eksofagik VS Endofagik (tempat menggigit)
* Anthropofilik VS Zoofilik (obyek digigit)
* Nokturna (aktifitas menggigit)
* Aktifitas terbang : aktif (30 – 100 m) VS fasif
- BREADING PLACE
3. BREADING PLACES
3. ENVIRONMENT
ada 3 :
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan Biologi
c. Lingkungan Sosial Budaya
1. LINGKUNGAN FISIK
a. SUHU
- Mempengaruhi pjg pendek siklus (masa inkubasi) ekstrinsik
- Makin tinggi suhu, makin pjg masa ekstrinsiknya
- Hujan yg berseling dgn panas berh dgn perkembangan larva nyamuk
- Air hujan yg menimbulkan genangan tpt ideal perindukan nyamuk
- Dgn bertambahnya BP, populasi nyamuk bertambah & tinggi resiko
penularannya
b. Kelembaban Udara
- RH rendah, perpendek umur nyamuk
- RH 60% batas rendah nyamuk hidup
- RH >60% nyamuk lebih aktif & >sering menggigit
c. SM
- Pengaruh SM thd perkembangan larva beda-beda
- Nymauk ada suka tpt terbuka / teduh / terang
1. LINGKUNGAN FISIK
d. HUJAN
- Ada hubungan langsung hujan & perkembangan larva menjadi
dewasa, tergantung :
jenis hujan
derasnya hujan
jumlah hari hujan
jenis vektor
jenis perindukkan
- Hujan diselingi panas memperbesar berkembangbiaknya nyamuk
e. ANGIN
- Kecepatan angin menentukan jumlah kontak antara manusia &
nyamuk
- Jarak terbang nyamuk (Fight Range) bisa jauh karena arah angin
f. ARUS AIR
- BP nyamuk berbeda-beda.
An. Barbirostris : suka air statis
An. Minimus : suka aliran deras
An Letifer : Suka air tergenang
1. LINGKUNGAN BIOLOGI
a. Tumbuhan semak
b. Sawah yang berteras
c. Pohon bakau BP & RP yang cocok
d. Lumut
e. Ganggang
j. Sapi
k. Kerbau Binatang kesukaan nyamuk
(CATTLE BARRIER)
3. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Tujuan :
Putuskan Rantai Transmisi/Penularan salah 1 / > mata
rantai (H, A,E)
Yaitu :
1. Penemuan penderita
2. Pengobatan penderita
3. Surveilans
4. Pemberantasan vektor
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA
1. Penemuan penderita
a. Maksud :
tahu sejak dini adanya penderita & mberi pengobatan
secepat & setepat mungkin
b. 2 jenis temuan : rutin dan khusus
1. Rutin :
- active case detection (ACD) :
temuan Px oleh kader/Juru malaria desa,
kunjungan rumah/Pos malaria desa
- passsive case detection (PCD) :
penemuan Px datang ke yankes
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA
2. Pengobatan Malaria
Terdiri dari :
a. Pengobatan klinis
b. Pengobatan radikal
c. Pengobatan massal
d. Pengobatan pencegahan
e. Pengobatan malaria berat (malaria komplikasi
f. Monitoring efikasi obat antimalaria
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA
3. Surveilans
kegiatan :
4. Pemberantasan vektor
Kegiatan :
METODE :
METODE :
METODE :
2. Agen Biotik
Predator pemakan jentik :
- ikan gabus (Gambusia affinis)
- ikan guppy (Poecilia reticulata)
- ikan kepala timah (Aplocheilus panchax)
- ikan nila (Oreochromis niloticus)
- ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
- dll
Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) :
METODE :
c. PKM
KEBIJAKAN PENGENDALIAN VEKTOR & BP
KHUSUS:
- Meminimalkan potensial BP .
- Menurunkan densitas & umur VBP .
- Mengurangi kontak (manusia vs VBP)
FISIK
BIOLOGI
KIMIAWI
MANIPULASI LINGKUNGAN
MODIFIKASI LINGKUNGAN
PELEPASAN JANTAN MANDUL
IVM
B. EVALUASI
INPUT, PROSES, OUTPUT
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGENDALIAN VBP
SURVEILANS
IDENTIFIKASI TINGKAT TINGKAT
INDIKATOR
BP, FP & RP DENSITY VBP KERENTANAN
PREVALENSI
VBP
Penyakit
PERENCANAAN PROGRAM
MONITORING PROGRAM
PENYELIDIKAN/
KAJIAN
EVALUASI PENCAPAIAN INDIKATOR
Pengaturan Pencahayaan
MANIPULASI
PEMB. VEKTOR
LINGKUNGAN
Penanaman/Pencegahan
Penebangan Bakau
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Sistem Irigasi
MODIFIKASI
LINGKUNGAN
Penimbunan Genangan
Pengeringan
LARVICIDING:
Formulasi Berbeda
Tergantung Tempat Pemanfaatan Genangan
CHEMOPROPHYLAXIS
Perindukan Nyamuk
Pembukaan/Penghutanan