Anda di halaman 1dari 89

PENYAKIT MALARIA DAN

PENGENDALIANNYA

LOGO
Berdasarkan data di dunia :

- penyakit malaria membunuh satu anak


setiap 30 detik.
- Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan
sekitar 1 juta orang meninggal karena
penyakit ini setiap tahunnya.
- 90% kematian terjadi di Afrika, terutama
pada anak-anak.[4]
PENGERTIAN

MALARIA

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit


dari genus Plasmodium (“Infectious Agent”)
yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina (“Vektor”)
ke tubuh manusia (“Susceptible Host”)
PENGERTIAN
MALARIA

Penyakit yang diderita oleh manusia


(“Susceptible Host”) yang diakibatkan oleh
gigitan nyamuk Anopheles betina (“Vektor”)
yang didalam tubuh nyamuk maupun tubuh
manusia mengandung
plasmodium (“Infectious Agent”)

- KATEGORI : PENYAKIT MENULAR


- AGENT : PARASIT PLASMODIUM
- VEKTOR : NYAMUK ANOPHELES ????
- SUSCEPTIBLE HOST : MANUSIA ????
Malaria

Di dalam tubuh manusia, plasmodium


berkembang biak di organ hati, lalu
menginfeksi sel darah merah dan akhirnya
menyebabkan penderita mengalami gejala-
gejala malaria ( gejala pada penderita
influenza, bila tidak diobati akan semakin
parah dan terjadi komplikasi serta berujung
kematian )
ISTILAH-ISTILAH PENTING

MALARIA POSITIF

Penderita yang didalam darahnya


ditemukan parasit plasmodium
melalui pemeriksaan mikroskopis
ISTILAH-ISTILAH PENTING

ANNUAL MALARIA INSIDENCE


(AMI)

Angka kesakitan malaria klinis


per seribu penduduk dalam
satu tahun dinyatakan dalam permil
ISTILAH-ISTILAH PENTING

ANNUAL PARASITE INSIDENCE


(API)

Angka kesakitan malaria per seribu penduduk


dalam satu tahun jumlah sediaan darah positif
dibandingkan dengan jumlah penduduk
dinyatakan dalam permil
ISTILAH-ISTILAH PENTING

ACTIVE CASE DETECTION


(ACD)

Penemuan penderita secara aktif, dimana


petugas mendatangi rumah penduduk
secara rutin dgn siklus waktu ttt
berdasar tk insidens kasus malaria
ISTILAH-ISTILAH PENTING

PASSIVE CASE DETECTION


(PCD)

Penemuan penderita secara pasif, dimana


petugas hanya menunggu pasien datang
berobat ke unit pelayanan kesehatan
milik pemerintah / swasta
ISTILAH-ISTILAH PENTING

MASS FEVER SURVEY (MFS)

KEGIATAN PENGAMBILAN SD PD
SEMUA ORG YG MENUNJUKAN
GEJALA KLINIS MALARIA DISUATU WILAYAH
ISTILAH-ISTILAH PENTING

MALARIOMETRIC SURVEY (MS)

KEGIATAN UTK MENGUKUR ENDEMISITAS


& PREVALENSI MALARIA DI SUATU WILAYAH

DIGUNAKAN
UNTUK BASELINE DATA MENILAI HASIL
KEGIATAN PEMBERANTASAN VEKTOR MALARIA
ISTILAH-ISTILAH PENTING

SURVEILANS MIGRASI

KEGIATAN PENGAMBILAN SD ORG-ORG


YG MENUNJUKAN GEJALA KLINIS MALARIA
YG DATANG DARI DAERAH ENDEMIS MALARIA

DILAKUKAN : DI DESA-DESA YG RESEPTIF


& BYK PENDUDUK MELAKUKAN MIGRASI
KE DAERAH ENDEMIS
ISTILAH-ISTILAH PENTING

CONTACT SURVEY

KEGIATAN PENGAMBILAN SD ORG-ORG


YG TINGGAL SERUMAH DGN PENDERITA POSITIF MALARIA
& / ORG-ORG BERDIAM DI DEKAT TPT TINGGAL
ORG YG MENDERITA MALARIA

KURANG LEBIH 5 RUMAH DI SEKITAR RUMAH PENDERITA


ISTILAH-ISTILAH PENTING

MASA INKUBASI :

Waktu yang diperlukan mulai dari nyamuk malaria


yang mengandung parasit Malaria
Menggigit manusia sampai pecahnya Sizon darah
atau timbulnya gejala demam
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA

Parasit Malaria :
- Protozoa : genus Plasmodium, ordo Coccidiidae
(hidup sebagai parasit)

Plasmodium memakan s.d.m (hb) akibatnya host


alami anemia

Karena butuh O2 & zat makanan dari Haemoglobin


PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit

Di Indo dikenal 4 species penyebab malaria :


1. Plasmodium Falciparum --- Malaria tropika
2. Plasmodium Vivax --- Malaria tertiana
3. Plasmodium Ovale --- Malaria ovale
4. Plasmodium Malariae --- Malaria quartana

Penderita bisa terkena > 1 Plasmodium


disebut : “ infeksi campuran” (Mixed Infection)
Terbanyak : no. 1 & 2 atau no. 1 & 4
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit

Agent penyebab penyakit malaria :

1. Plasmodium Falciparum
- Penyebab peny. Malaria tropika
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 2 hari
- Distribusi : banyak di temukan di Indonesia
- Masa inkubasi : 9 – 14 hari (12)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit

Agent penyebab penyakit malaria :

2. Plasmodium Vivax
- Penyebab peny. Malaria tertiana
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 3 hari
- Distribusi : banyak di temukan di Indonesia
- Masa inkubasi : 12 – 17 hari (15)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit

Agent penyebab penyakit malaria :

3. Plasmodium Ovale
- Penyebab peny. Malaria ovale
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 4 hari
- Jarang ditemukan di Indonesia, hanya di Sulawesi,
Papua & Timor Leste
- Masa inkubasi : 16 – 18 hari ( 17)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
A. Jenis Parasit

Agent penyebab penyakit malaria :

4. Plasmodium Malariae
- Penyebab peny. Malaria quartana
- Dampak : Malaria berat
- Gangguan : Otak yg fatal
- Gejala : serangan timbul berselang setiap 4 hari
- Distribusi : jarang di temukan di Indonesia (Sulawesi,
Papua & Timur Leste)
- Masa inkubasi : 18 – 40 hari (28)
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
B. Siklus Hidup Parasit Malaria

1. FASE SEKSUAL
- Siklus dimulai saat nyamuk Anopheles gigit manusia &
memasukan sporozoit ke aliran darah manusia
- Dari aliran darah masuk ke sel parenkim hati &
berkembang biak membentuk skizon hati mengandung
merozoit (fase skizogoni eksoeritrosit =parasit belum
masuk ke sel darah merah)
- Kemudian hati akan pecah, merozoit keluar & masuk ke
aliran darah & menyerang sel darah merah membentuk
trofozoit)
- Proses berlanjut : trofozoif – skizon – merozoit dan
seterusnya
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
B. Siklus Hidup Parasit Malaria

2. FASE ASEKSUAL
- Siklus dimulai saat nyamuk Anopheles gigit & isap
darah manusia yg mengandung parasit malaria
- Parasit bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk,
menjadi mikrogametosit & makrogametosit dan terjadi
pembuahan (disebut ZIGOT / OOKINET)
- Kemudian menembus dinding lambung nyamuk &
menjadi ookista.
- Bila ookista pecah, maka ribuan sporozoit terlepas &
mencapai kelenjer liur nyamuk & siap ditularkan ke
manusia.
PENYEBARAN MALARIA

- Di Indonesia : tersebar di semua pulau dgn


endemisitas yg berbeda-beda
- Dapat terjangkit : ketinggian < 1.800 m DPL
- Parasit terbanyak : P. palcifarum & P. vivax
- P. ovale : ditemukan di papua & NTT
- P. malariae : ditemukan di Indonesia Timur
CARA PENULARAN MALARIA
Ada 2 cara :
1. ALAMIAH
- Melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yg mengandung
parasit malaria
- Waktu gigit keluar sporozoit masuk ke peredaran darah
manusia sampai ke sel-sel hati manusia
- 1 – 2 minggu digigit, parasit kembali masuk ke darah &
menyerang sel darah merah & memakan Hb yg membawa
oksigen ke darah
- Sel darah merah pecah terinfeksi Plasmodium, maka timbul
gejala demam disertai menggigil & anemia

INGAAA !!!!! : Nyamuk menggigit orang sehat, maka parasit


dipindahkan ke tubuh org sehat & jadi sakit. Org yg sakit dpt
menulari 25 org sehat sekitarnya dlm waktu musim penularan (3
bulan & jumlah nyamuk meningkat)
CARA PENULARAN MALARIA
Ada 2 cara :
2. NON ALAMIAH
- tidak melalui gigitan nyamuk Anopheles.
- Terjadi karena :
a. Malaria Bawaan (KONGENITAL)
Pengertian :
- Malaria pada bayi baru lahir yg ibunya kena malaria.
Cara Penularan :
- kelainan sawar plasenta (selaput pelindung plasenta)
shg tdk ada penghalang infeksi dari ibu ke janin.
Gejala pada Bayi :
- Demam, iritabilitas, pembesaran hati & limpa, anemia, tdk
mau minum, kulut dan selaput lendir kuning.
Pembuktian :
- Deteksi parasit malaria pada darah bayi
CARA PENULARAN MALARIA
Ada 2 cara :
2. NON ALAMIAH
- tidak melalui gigitan nyamuk Anopheles.
- Terjadi karena :
b. TRANSFUSION MALARIA
Pengertian :
- infeksi malaria ditularkan lewat transfusi darah dari
donor org terinfeksi malaria.
c. PEMAKAIAN JARUM SUNTIK BERSAMA-SAMA
Pengertian :
- infeksi malaria ditularkan lewat penggunaan jarum suntik
bersama-sama pada pencandu narkoba
d. TRANSPLANTASI ORGAN
Pengertian :
- infeksi malaria ditularkan lewat transplantasi organ tubuh manusia
GEJALA – GEJALA MALARIA
Dipengaruhi :
1. Daya tahan tubuh manusia
2. Jenis Plasmodium malaria
3. Jumlah parasit yg menginfeksi

INGAAA !!!
- WAKTU TERJADINYA INFEKSI PERTAMA KALI DISEBUT MASA
INKUBASI
- WAKTU DIANTARA TERJADNYA INFEKSI S.D DITEMUKAN
PARASIT MALARIA DALAM DARAH DISEBUT PERIODE
PRAPATEN (DITENTUKAN JENIS PLASMODIUM)
- DEMAM MALARIA DITANDAI ADANYA PAROKSISME YG
BERHUB. DGN PERKEMBANGAN PARASIT DALAM SEL DARAH
MERAH
- PUNCAK SERANGAN PANAS BERSAMAAN DGN LEPASNYA
MEROZOIT KE PEREDARAN DARAH UTK BBRP HARI
PERTAMA.
Gejala Penyakit Malaria
dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari
berat-ringannya :
Gejalanya yaitu sebagai berikut.
1. Gejala Penyakit Malaria Ringan
(Malaria tanpa Komplikasi)

2. Gejala Penyakit Malaria Berat


(Malaria dengan Komplikasi)
SERANGAN DEMAM MALARIA RINGAN TERBAGI 3
STADIUM :
1. Stadium dingin
- Penderita merasakan dingin
- Menggigil luar biasa
- Denyut nadi cepat namun lemah
- Bibir & jari pucat terlihat kebiruan (sianotik),
- Kulit kering
- muntah-muntah (pada anak kejang)
Stadium ini berlangsung 15 menit - 1 jam.
2. Stadium demam
- Penderita mengalami serangan demam
- Muka merah
- Kulit kering, (rasa sangat panas seperti terbakar)
- Muntah –muntah dan rasa mual
- Kepala rasanya sangat sakit.
- Suhu tubuh mencapai >40 oC atau lebih
- Nadi cepat kembali
- Penderita sangat haus
- Kadang mengalami kejang-kejang
Stadium ini berlangsung 2 - 4 jam
SERANGAN DEMAM MALARIA TERBAGI 3 STADIUM :

3. Stadium berkeringat
- Penderita selalu berkeringat banyak sekali – membasahi tpt tidur
- suhu tubuh turun s.d dibawah rata-rata,
- Penderita tertidur nyenyak
- Saat terjaga, badan lemah tanpa gejala
- Karena berkeringat, selalu merasakan haus & kondisi tubuh lemah.
Stadium berlangsung selama 2 – 4 jam

Pembesaran Limpa terjadi pada serangan I yg berat dlm periode lama


Dengan pengobatan baik : limpa berangsur normal kembali
Anemia terjadi karena ‘
- penghancuran sel darah merah berlebihan oleh parasit malaria
- Gangguan pembentukan seldarah merah di sumsung tulang.
2. Penyakit Malaria Berat
(Malaria dgn Komplikasi)

Penderita sangat lemah sekali, diketahui dengan


pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi,
penderita juga memiliki komplikasi :
1. Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
2. Sering mengigau
3. Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
4. Kejang-kejang
5. Suhu tubuh sangat tinggi
6. Dehidrasi
7. Nafas cepat, sesak nafas
FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN MALARIA

ADA 3, YAITU :

HOST

AGENT ENVIRONMENT
FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN MALARIA

1. AGENT
Agent : Agent Biologis PROTOZOA

2. HOST
ada 2 : Manusia & Nyamuk
a. MANUSIA (INTERMEDIATE HOST)
- Usia
- Sex
- Ras
- Sosial Ekonomi
- Status Perkawinan
- Riwayat Sakit sebelumnya
- Pola hidup
- Heredity
- Status gizi
- Imunitas
FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN MALARIA

2. HOST
ada 2 : Manusia & Nyamuk
b. NYAMUK ANOPHELES (DEFINITIFE HOST)
Penting : BIONOMIC NYAMUK ANOPHELES
- RESTING PLACE
* Eksofilik VS Endofilik
* Sifat istirahat : aktif & fasif
- FEDDING PLACE
* Eksofagik VS Endofagik (tempat menggigit)
* Anthropofilik VS Zoofilik (obyek digigit)
* Nokturna (aktifitas menggigit)
* Aktifitas terbang : aktif (30 – 100 m) VS fasif
- BREADING PLACE
3. BREADING PLACES

1. Nyamuk Anopheles memilih tempat yang sesuai


dengan kesenangan dan kebutuhannya
- suka kena sinar matahari langsung (An. sundaicus),
- senang tempat-tempat teduh (An. umbrosus).
- suka di air payau (An. Aconitus)
Maka : Perlu survai intensif dlm inventarisasi tempat
perindukan dlm program pemberantasan.
2. Kepadatan populasi sangat dipengaruhi oleh musim
tanam padi (padi berbunga sampai jelang panen). Jentik
ditemukan saat padi usia 2-3 minggu setelah tanam.
3. Di daerah musim tanam tidak serempak, ditemukan 2
puncak kepadatan :
- Bulan Pebruari-April dan sekitar bulan Juli-Agustus.
- An. balabacencis dan An. maculatus dua spesies
banyak ditemukan di daerah pegunungan non
persawahan dekat hutan..
4. BP di genangan air terkena sinar matahari langsung
(sungai, kubangan air di tanah, mata air dan alirannya,
dan pada air di lubang batu-batu
5. Density jentik An. balabacencis bisa ditemukan pada
musim penghujan/musim kemarau pada genangan air
dari mata air, kolam untuk merendam bambu/kayu, mata
air, bekas telapak kaki kerbau dan kebun salak.
6. BP jentik An. balabacencis dapat hidup secara optimal
pada genangan air terlindung dari SM langsung
(tanaman/vegetasi : kebun salak, kebun kapulaga dll).
7. Jentik An. maculatus ditemukan di daerah pegunungan,
,daerah persawahan & daerah pantai yang ada sungai
kecil-kecil dan berbatu-batu. Puncak density tgt musim.
- musim kemarau density meningkat, karna banyak
terbentuk BP berupa genangan air di pinggir sungai dengan
aliran lambat atau tergenang.
- cenderung menurun bila aliran sungai menjadi deras (tdk
adanya genangan di pinggir sungai)
2. HOST
b. NYAMUK ANOPHELES (DEFINITIFE HOST)
Faktor Lain, selain Bionomic NYAMUK ANOPHELES
- umur nyamuk ( umur pjg > tularkan penyakit)
- kerentanan nyamuk thd infeksi gametosit
- frekuensi menggigit manusia
- siklus GONOTROFIK (waktu utk matangkan telur)
FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN MALARIA

3. ENVIRONMENT
ada 3 :
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan Biologi
c. Lingkungan Sosial Budaya
1. LINGKUNGAN FISIK

a. SUHU
- Mempengaruhi pjg pendek siklus (masa inkubasi) ekstrinsik
- Makin tinggi suhu, makin pjg masa ekstrinsiknya
- Hujan yg berseling dgn panas berh dgn perkembangan larva nyamuk
- Air hujan yg menimbulkan genangan tpt ideal perindukan nyamuk
- Dgn bertambahnya BP, populasi nyamuk bertambah & tinggi resiko
penularannya

b. Kelembaban Udara
- RH rendah, perpendek umur nyamuk
- RH 60% batas rendah nyamuk hidup
- RH >60% nyamuk lebih aktif & >sering menggigit

c. SM
- Pengaruh SM thd perkembangan larva beda-beda
- Nymauk ada suka tpt terbuka / teduh / terang
1. LINGKUNGAN FISIK

d. HUJAN
- Ada hubungan langsung hujan & perkembangan larva menjadi
dewasa, tergantung :
jenis hujan
derasnya hujan
jumlah hari hujan
jenis vektor
jenis perindukkan
- Hujan diselingi panas memperbesar berkembangbiaknya nyamuk

e. ANGIN
- Kecepatan angin menentukan jumlah kontak antara manusia &
nyamuk
- Jarak terbang nyamuk (Fight Range) bisa jauh karena arah angin

f. ARUS AIR
- BP nyamuk berbeda-beda.
An. Barbirostris : suka air statis
An. Minimus : suka aliran deras
An Letifer : Suka air tergenang
1. LINGKUNGAN BIOLOGI

a. Tumbuhan semak
b. Sawah yang berteras
c. Pohon bakau BP & RP yang cocok
d. Lumut
e. Ganggang

f. Ikan kepala timah


g. Gambussia Predator jentik
h. Nila
i. Mujair

j. Sapi
k. Kerbau Binatang kesukaan nyamuk
(CATTLE BARRIER)
3. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

Faktor ini terkadang > pengaruhnya vs faktor lainnya


a. Kebiasaan berada diluar rumah malam hari
b. Kebiasaan masyarakat menggunakan kelambu, kawat kasa di rumah
& penggunaan repelent
c. Kebiasaan membersihkan lingkunagn
d. Derap pembangunan : tempat perindukkan baru (MAN MADE
BREEDING PLACES)
- pembangunan bendungan
- pennambangan
- pembukaan pemukiman baru
Selain melalui nyamuk, penyakit
malaria dapat menyebar melalui :
1. Transfusi darah
2. Transplantasi organ
3. Jarum suntik yang sudah
terkontaminasi.
4. Ibu hamil kepada bayinya.
CIRI – CIRI VEKTOR MALARIA
Telur Anopheles

 Telur Mempunyai alat


apung
 Warna hitam
 Diletakkan satu per satu di
muka air
 Bentuk cerutu
 Tidak tahan kering
 Telur suka di air : sawah,
sal irigasi, payau, rawa,
danau, dll
Larva Anopheles

 Larva tidak bersifon (hanya sepasang lubang spirakel


pada abdomen ke VIII)
 Di bagian dorsal abdomen tersusun lempeng dari khitin
dan terdapat sikat/bulu palmata pada samping kiri dan
kanan segmen abdomennya
 Sewaktu istirahat sejajar dengan permukaan air
 Bentuk panjang dan langsing
 Dapat berenang dengan gerakan hati-hati
 Tempat hidup : sawah, saluran irigasi, air payau, dll
Larva Aedes, Anopheles dan
Culex
• MANUSIA :
• LINGKUNGAN :.
• AGENT : PARASIT  PLASMODIUM
• VEKTOR : TERSEBAR MERATA DI INDO.
SIKLUS HIDUP
Telur

1. Diletakkan satu persatu di atas permukaan air


2. Peletakkan dilakukan pada malam hari.
3. Telur berbentuk seperti perahu, punya sepasang
pelampung (mengapung)
4. Jumlah telur dikeluarkan nyamuk betina : 100-150 butir.
5. Telur tidak dapat bertahan lama di bawah permukaan air.
6. Telur yang ada di bawah muka air waktu lama (> 92 jam)
akan gagal menetas
7. Kondisi suhu optimum : 280C - 360C, bila < 200C & >400C
suhu tidak menguntungkan bagi perkembangan telur.
Suhu 520C seluruh telur akan mati.
Larva
1. Bersifat akuatik .
2. Larva ini mempunyai 4 instar, dengan ukuran
dan bulu yang berbeda
3. Larva mengapung sejajar dengan permukaan air
dan spirakelnya selalu kontak dengan udara luar.
4. Sekali- sekali larva bergerak turun ke dalam/
bawah, hindari predator atau ada rangsangan di
permukaan air.
5. Perkembangan hidupnya perlu kondisi
lingkungan yang ada makanan (MO : bakteri, ragi
dan protozoa yang cukup kecil sehingga dapat
dengan mudah masuk mulutnya
PUPA
1. Merupakan stadium tdk aktif (masa tenang)
2. Berada mengapung pada permukaan air.
3. Kemampuannya mengapung karena ada ruang udara
yang cukup besar pada sisi bawah sefalotoraks.
4. Untuk berada pada permukaan air dengan bantuan dua
terompet yang cukup besar yang berfungsi sebagai
spirakel dan dua rambut panjang stellate yang berada
pada segmen satu abdomen
5. Stadium pupa mempunyai tabung pernapasan
(Respiratory trumpet) yang bentuknya lebar dan pendek
dan digunakan untuk pengambilan O2 dari udara
6. Perubahan dari pupa ke dewasa : 24 - 48 jam, tgt
kondisi lingkungan (suhu)
DEWASA
1. Palpus dan Proboscis panjang hampir /sama
panjang .
2. Sayap pada bagian pinggir (Costa dan vena)
ditumbuhi sisik-sisik sayap yang berkelompok
membentuk gambaran belang-belang hitam
dan putih.
3. Bagian ujung sisik sayap membentuk
lengkung (tumpul).
4. Bagian posterior abdomen tidak seruncing
nyamuk Aedes dan juga tidak setumpul
nyamuk Mansonia, tetapi sedikit melancip
(Gandahusada, 1998).
Nyamuk jantan dan betina
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA

Tujuan :
Putuskan Rantai Transmisi/Penularan salah 1 / > mata
rantai (H, A,E)
Yaitu :
1. Penemuan penderita
2. Pengobatan penderita
3. Surveilans
4. Pemberantasan vektor
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA

1. Penemuan penderita

a. Maksud :
tahu sejak dini adanya penderita & mberi pengobatan
secepat & setepat mungkin
b. 2 jenis temuan : rutin dan khusus
1. Rutin :
- active case detection (ACD) :
temuan Px oleh kader/Juru malaria desa,
kunjungan rumah/Pos malaria desa
- passsive case detection (PCD) :
penemuan Px datang ke yankes
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA

2. Pengobatan Malaria
Terdiri dari :

a. Pengobatan klinis
b. Pengobatan radikal
c. Pengobatan massal
d. Pengobatan pencegahan
e. Pengobatan malaria berat (malaria komplikasi
f. Monitoring efikasi obat antimalaria
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA

3. Surveilans
kegiatan :

- Pul data, analisis & interpretasi data malaria utk


memperoleh info yg akurat sbg dasar utk dilakukan
tindakan yg cepat dan tepat.
- Kegiatan ini akan menghasilkan gambaran distribusi
penyakit menurut org, tpt dan waktu (Studi
Epidemiologi)
PENGENDALIAN/PEMBERANTASAN MALARIA

4. Pemberantasan vektor
Kegiatan :

- Penyemprotan rumah dgn insektisida


- Pemolesan kelambu
- Larvaciding
- Pemberantasan jentik
- Modifikasi lingkungan
- Manipulasi lingkungan
CARA-CARA CEGAH MALARIA

1. Hindari / kurangi gigitan nyamuk malaria, cara :


- tidur pake kelambu berinsektisida
- malam hari berada didalam rumah
- olesi badan dgn obat anti nyamuk
- pake obat nyamuk bakar/semprot
- pasang kawat kasa
- jauhkan kandang ternak dari rumah
- pake pakaian pelindung bila keluar rumah malam
2. Bersihkan tempat hinggap/istirahat & berantas sarang
nyamuk, cara :
- bersihkan rumput, semak di sekitar/saluran air
- lipat kain-kain yg digantung di dalam rumah
- usahakan dalam rumah terang
- alirkan genangan – genangan air
- variasi pola bercocok tanam
CARA-CARA CEGAH MALARIA

3. Bunuh nyamuk dgn cara disemprot pake insektisida


4. Bunuh jentik dgn tebar ikan
- Jenis : ikan kepala timah
- Tebar : akhir musim hujan
- Tempat ditebari :
* mata air
* saluran irigasi
* DAM
* Sawah
* Anak sungai dangkal air jernih & air mengalir
* sawah bertingkat
* Rawa-rawa
* tambak ikan
5. Bunuh jentik dgn semprot pake anti larva di genangan
air
6. Lestarikan hutan bakau/api2 di rawa sepanjang pantai
PENGENDALIAN VEKTOR (VECTOR CONTROL)
Pengelolaan lingkungan (environmental management)
Pengendalian hayati/biologi ( parasit; predator; patogen)
Pengendalian Kimia
- Insektisida Rumah tangga (house hold insecticides)
Obat nyamuk bakar (mosquito coil)
Obat nyamuk semprot (aerosol)
Obat nyamuk cair (oil liquid)
Mats dan Liquid vaporizer
Repellent dan Umpan racun (bait poison)
- Uji insektisida baru (new insecticides trial);
Evaluasi (Bioassay test)
Resistensi insektisida (Insecticide resistance):
(Susceptibility test; biochemis)
Genetik : Janntan mandul
Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) :

METODE :

1. Fisik dan Mekanik


2. Penggunaan agen biotik
3. Kimia
Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) :

METODE :

1. Fisik dan Mekanik


a. modifikasi & manipulasi lingkungan BP
b. pemasangan kelambu
c. memakai baju lengan panjang
d. Pemasangaan kawat kasa
Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) :

METODE :
2. Agen Biotik
Predator pemakan jentik :
- ikan gabus (Gambusia affinis)
- ikan guppy (Poecilia reticulata)
- ikan kepala timah (Aplocheilus panchax)
- ikan nila (Oreochromis niloticus)
- ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
- dll
Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) :

METODE :

3. Kimia : sasaran pra dewasa & dewasa


a. Larvasida :
b. Penyemprotan (IRS)
e. Insektisida RT
(Repellen, anti nyamuk bakar, liquid vaporizer,
paper vaporizer, aerosol, dll)
PENGENDALIAN VEKTOR MALARIA
• PERAN SERTA MASYARAKAT & LSM
• KADER DAN TOKOH AGAMA/MASY
• PKK/DASA WISMA
• ANAK SEKOLAH (DOKTER KECIL)
• PEMERINTAH DAERAH
6. Penanggulangan Vektor malaria

a. Surveillance Penderita : pengamatan


sec.aktif atau pasif
.
b. Pemberantasan .vektor :
1). PSN .
2). Larvasiding,
3). IRS - Spraycan

c. PKM
KEBIJAKAN PENGENDALIAN VEKTOR & BP

 HARUS BERDASARKAN FAKTA (EVIDANCE BASED)

 DILAKSANAKAN SECARA TERINTEGRASI-TERPADU :


(INTEGRASI KEGIATAN, SDM, LOKASI, METODE,
WAKTU, DLL).

 MELIBATKAN PSM ( PSN, PENGELOLAAN


LINGKUNGAN, PENGGUNAAN KELAMBU, DLL)

 PENGGUNAAN INSEKTISIDA MENGACU PADA


STANDAR WHO DAN KOMISI PESTISIDA.
UMUM:
Menurunkan angka kesakitan & kematian
melalui pencegahan & penurunan /
pemutusan rantai penularan penyakit.

KHUSUS:
- Meminimalkan potensial BP .
- Menurunkan densitas & umur VBP .
- Mengurangi kontak (manusia vs VBP)
 FISIK
 BIOLOGI
 KIMIAWI
 MANIPULASI LINGKUNGAN
 MODIFIKASI LINGKUNGAN
 PELEPASAN JANTAN MANDUL
 IVM

B. EVALUASI
INPUT, PROSES, OUTPUT
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGENDALIAN VBP

MENGENALI SITUASI PENYAKIT


- Endemis Penyakit Identifikasi Vektor
- Riwayat Penyakit / Receptivitas & Lingkungan

SURVEILANS
IDENTIFIKASI TINGKAT TINGKAT
INDIKATOR
BP, FP & RP DENSITY VBP KERENTANAN
PREVALENSI
VBP
Penyakit

REVIEW BERBAGAI CARA VECTOR CONTROL

ALTERNATIF PILIHAN METODE VECTOR CONTROL:


1Manajemen Lingkungan PENGENDALIAN
2Mencegah Kontak dg Vektor (Individu & Keluarga)
3Biological Control
4Chemical Control

PERENCANAAN PROGRAM

MONITORING PROGRAM
PENYELIDIKAN/
KAJIAN
EVALUASI PENCAPAIAN INDIKATOR

TUJUAN PENURUNAN POPULASI VBP & TRANSMISI VBP DICAPAI


Merancang dan Memilih
MENGURANGI KONTAK Pemukiman Fluktuasi Permukaan Air
VEKTOR DGN. ORANG
Pengeringan Berkala
Memasang Kasa di Rmh
DAM dan Piintu Air
Menggunakan Kelambu
Pengaturan Kadar Garam
Penempatan Ternak di
Rumah (Zooprophylaxis)
Pembersihan Tanamn Air

Pengaturan Pencahayaan
MANIPULASI
PEMB. VEKTOR

LINGKUNGAN
Penanaman/Pencegahan
Penebangan Bakau
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Sistem Irigasi
MODIFIKASI
LINGKUNGAN
Penimbunan Genangan

Pengeringan
LARVICIDING:
Formulasi Berbeda
Tergantung Tempat Pemanfaatan Genangan
CHEMOPROPHYLAXIS
Perindukan Nyamuk
Pembukaan/Penghutanan

ANTI DEWASA: Pembuatan Gorong2


- IRS
- Space Spraying
Pembuatan Kanal di DAS

Anti Larva - Predator


- Parasit
- Patogen
- Hormon
BIOLOGICAL CONTROL

Anti Dewasa - Sterilisasi


- Man.Genetik
Ubah fisik yg permanen thd tanah, air, tanaman
Tujuan : cegah/hilangkan/kurangi BP nyamuk
tanpa sebabkan pengaruh yg tdk baik thd
kualitas lingk.
Kegiatan :
1. Penimbunan (tutup genangan air ukuran kecil
---- V = A x h)
2. Pengeringan (menggali parit bentuk V)
3. Perataan muka tanah (tutup lubang tanah)
4. Pembuatan bangunan (DAM, tanggul dll)
Kegiatan utk hasilkan suatu keadaan sementara yg tdk
untungkan vektor berkembang biak di BP.
Kegiatan :
1. Ubah kadar garam
2. Bersihkan lumut
3. Penanaman bakau (Rhyzophora) dan Pohon api-api
(Avicenia)
- hidup diair asin & air payau
- pemecah gelombang air laut (abrasi/erosi)
- BP cocok utk ikan
- jaga aliran air laut ke pantai/rawa2 shg kadar garam &
gerak air terjaga
- daun, batang, akar halangi SM, shg air tdk jadi BP ny.
NO SPECIES KETERANGAN
1 Anopheles aconitus BP ; tempat terbuka, air jernih dgn arus tenang,
disawah terasering, tepi kolam air tawar
berumput, kolam dgn vegetasi aquatik, tepi
sungai & parit tepinya berumput
FP : aktif malam hari, suka darah man dan
binatang
RP ; diluar & dalam rumah, kandang ternak
2. Anopheles balabacensis BP ; suka bermacam genangan air jernih yg
tertutup daun & berlumpur di bagian dasar, di
tempat teduh genangan air alamiah
FP ; aktif malam hari (24 – 03.00). Suka darah
manusia & ternak
RP ; diluar & dalam rumah, kandang ternak &
hutan
3. Anopheles bancroftii BP ; suka di perairan teduh seperti rawa, hutan
yg tdp tumbuhan alga & azolla & di
permukiman
FP ; aktif malam hari . Suka darah manusia
RP ; diluar & dalam rumah
NO SPECIES KETERANGAN
3 Anopheles barbirostris BP ; air tergenang berisi daunan, ternaungi
vegetasi. Tpt disukai kolam, rawa-rawa, parit,
sawah & kubangan air hujan
FP : aktif malam hari, suka darah man dan
binatang di hutan teduh, isap darah sepanjang
hari. Pop tinggi akhir musim hujan
RP ; diluar & dalam rumah, kandang ternak
2. Anopheles farauti BP ; perairan alami/buatan yg tdk ternaungi,
dipantai berair payau (kadar garam 4,6%), parit
irigasi, air liran cukup deras dgn tepian
ditumbuhi vegetasi, disungai besar dgn rumput
& kayu mengapung (tpt ideal)
FP ; aktif malam hari (24 – 03.00). Suka darah
manusia
RP ; diluar & dalam rumah, hutan
3. Anopheles nigerrimus BP ; di kolam air jernih, dalam & sejuk,
sembunyi diantara daun Pistia/rumput,
disawahyg teduh, danau kolam berumput, tepi
sungai kecil dgn byk vegetasi & air payau
FP ; aktif senja & malam hari . Suka darah

Anda mungkin juga menyukai