REFERAT
Fakultas Kedokteran
JUNI 2019
Universitas Pattimura
MALARIA BERAT
Weynasari F Pagaya
2013-83-013
Pembimbing :
dr. Denny Jolanda, Sp.PD., FINASIM.
Kepanitraan Klinik
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Ambon
2019
PENDAHULUAN
Malaria adalah suatu penyakit akut suatu penyakit infeksi akut maupun kronik
yang disebakan oleh infeksi Plasmodium
maupun kronik disebabkan oleh
yang menyerang eritrosit dan ditandai
protozoa genus Plasmodiumdengan
dengan ditemukannya bentuk aseksual
manifestasi berupa demam,anemia
dalam darah, dengan gejala demam,
dan pembesaran limpa. menggigil, anemia, dan pembesaran
limpa.
Etiologi Malaria
Ada 2 jenis makhluk yang berperan dalam penularan malaria yaitu parasit
malaria (yang disebut Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina.
Ada empat jenis spesies parasit malaria di dunia yang dapat menginfeksi sel
darahmerah manusia, yaitu :2,3,4
1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium vivax
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
• Malaria falsiparum (disebut juga malaria tropika) à penyakit
malaria yang terberat dan parasit malaria yang
menimbulkan penyakit mikrovaskular. Gejala serangannya
Pla smodium
timbul berselang setiap dua hari ( 48 jam ) sekali.
Falciparum
Saat nyamuk anopheles betina mengigit host terinfeksi (manusia yang terinfeksi malaria) à menghisap parasit
malaria (plasmodium) bersamaan dengan darah à Parasit malaria bereproduksi dalam tubuh nyamuk Anopheles
(menjadi nyamuk yang infektif) à pada saat nyamuk yang infektif menggigit host lain (yang tidak terinfeksi
malaria) à Sesudah ±12-30 hari (bervariasi tergantung spesies parasit) kemudian, bila daya tahan tubuhnya tidak
mampu meredam penyakit ini maka orang sehat tersebut berubah menjadi sakit malaria à mulai timbul gejala
malaria.
SIKLUS HIDUP PLASMODIUM
Membentuk skizon
dalam jaringan
hati (stadium ekso- Sel hati peca h Merozoit keluar
eritrositer)
Ke dinding lambung
nyamuk à ookista Ookista matang Pecah
terbentuknya
Penghac uran antibodi terhadap
eritrosit eritrosit
(Hot Stage)
• sakit kepala semakinhebat
• mual dan muntah
• nadi cepat dan berdenyut keras
• merasa haus sekali (suhu sampai410C)
• Fase berkeringat berlangsung 2-4 jam, setelah
puncak panas
Stadium Berkeringat • Suhu turun dengan cepat
(Sweating Stage) • Biasanya tidur nyenyak
• setelah bangun tidur merasa lemah tetapi sehat
MALARIA BERAT
DEFINISI
Malaria berat à infeksi dari parasit plasmodium falciparum yang mengalami sekuestrasi dalam
pembuluh darah kecil di tubuh dan proses respon imun p a d a pasien dan ditemukannya Plasmodium
falciparum stadium aseksual dengan minimal satu dari manifestasi klinis atau didapatkan temuan hasil
laboratorium (WHO, 2015) :
Sitoadherens
Sekuestrasi
Malaria Serebral :
• Gejala pertama biasanya terjadi 10-15 hari setelah gigitan
• demam 40°C-40,5°C
• Myalgia
• Sakit kepala
• Berkeringat
• Sindrom flu
• G a nggua n kesa da ra n : a p atis, somnolen, delirium, perub aha n
tingkah laku
Manifestasi Klinis
Hasil Urinalisis :
• BJ <1,010 à nekrosis tubular akut
• BJ >1,015, rasio urin :darah à 4 :1, natrium urin <20 mmol/l à dehidrasi
Manifestasi Klinis
Hipoglikemia :
• Penyebab terja dinya hipoglikemia ya ng p aling sering adalah karena
pemberia n terapi kina.
• Penyebab la innya a da la h kega ga la n glukoneogenesis p ada penderita
denga n ikterik, hiperpa ra sitemia oleh ka rena pa ra sit mengkonsumsi
karbohidrat dan karena TNF alfa yang meningkat.
Manifestasi Klinis
Gejala Hipoglikemia :
• Sekresi adrenalin berlebihan à pusing, nyeri kepala,
pandangan mata gelap, kebingungan, kejang dan
gangguan/penurunan kesadaran.
• disfungsi susunan saraf pusat (SSP)
Manifestasi Klinis
Edema paru :
• Komplikasi yang paling berat dari malaria tropika dan
sering menyebabkan kematian.
• 2 tipe edema paru yang dapat terjadi
1.Overload cairan à pemberian diuretika
2.Adult respiratory distress syndrome à tekanan vena
sentral normal dan pulmonary wedhe pressuremenurun.
Manifestasi Klinis
Perdarahan :
• Perdarahan spontan à perdarahan gusi, epistaksis,petekie,
purpura, hematoma (trombositopenia akibat infeksi malaria
tropika).
Manifestasi Klinis
Hiperparasitemia :
• Memberikan gejala malaria serebral, gagal ginjal akut,
ikterik, anemia, asidosis, hipoglikemia dan gagal respirasi
akut dalam beberapa jam.
• Hiperparsitemia biasanya dijumpai bentuk skizon pada
pemeriksaan darah tepi
Manifestasi Klinis
Gastrointestinal :
• Gejala à perasaan tak enak diperut, flatulensi, mual,
muntah, kolik, diare dan konstipasi.
• Kadang-kadang gejala menjadi berat berupa sindroma
“bilious remittent fever” yaitu gejala gastro-intestinal
dengan hepatomegali, ikterik (hiperbilirubinemia dan
peningkatan SGOT/SGPT) dan gagal ginjal.
Manifestasi Klinis
Asidosis Metabolik :
Ditandai dengan hiperventilasi (pernapasan Kussmaul),
auskultasi lapangan paru normal, peningkatan asam laktat,
pH turun (<7.25) dan penurunan kadar bikarbonat (<15
mmol/L). Asidosis biasanya disertai edema paru,
hiperparasitemia, syok, gagal ginjal dan hipoglikemia.
Manifestasi Klinis
Hiperpireksia (hipertermia) :
Hiperpireksia dapat terjadi pada semua bentuk malaria,
tetapi paling sering dijumpai pada malaria tropika. Biasanya
dengan suhu >38oC dan sering menimbulkan kejang.
Manifestasi Klinis
Anemia :
Pada malaria akut, anemia berat sering memberikan gejala
serebral seperti tampak bingung, kesadaran menurun sampai
koma, dan gejala kardiopulmonal.
Manifestasi Klinis
Limpa Ruptur :
• Dapat terjadi secara spontan atau karena trauma.
• Biasanya mulai dengan hematom subkapsular, yang diikuti
perobekan kapsular
• Diagnosa dicurigai bila di jumpai syok sirkulasi dengan nyeri
dan perasaan penuh pada abdomen kiri atas.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan utama : Demam, menggigil, berkeringat dan dapat
disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan pegal-
pegal.
Sklera ikterik
Suhu 40°C.
Frekuensi Nafas >35 x/menit pada orang dewasa atau >40x/m pada
balita, anak dibawah 1 tahun >50x/m.
Tanda dehidrasi: mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang, bibir
kering, produksi air seniberkurang.
Tanda-tanda anemia berat: konjungtiva puc at, telapak tangan
pucat, lidah pucat.
a. Semi kuantitatif
Untuk penderita tersa ngka ma la ria bera t perlu memperha tika n ha l-ha l
sebagai berikut :
• Bila pemeriksaan sediaan darah pertama negatif, perlu diperiksa ulang
setiap 6 jam sampai 3 hari berturut-turut.
1. HRP-2 (Histidine rich protein 2) yang diproduksi oleh trofozoit, skizon dan
gametosit muda P.falciparum
IFA
IHA
ELISA
DIAGNOSIS BANDING
Demam Berdarah Dengue (DBD)
No Nama Penyakit Manifestasi Klinis
1. Demam Berdarah dengue Demam, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual
(DBD
dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi
berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan
tubuh pada penderita.
2. Demam Tifoid Demam naik turun terutama saat sore dan malam hari,
sakit kepala, malaise, dan anoreksia, myalgia, bau mulut
tidak sedap karena demam yang lama, bibir kering dan
pecah-pecah, lidah kelihatan kotor dan ditutupi selaput
putih dan gangguan gastrointestinal seperti konstipasi,
meteorismus, diare, nyeri abdomen. Bradikardia,
pembesaran limpa dan muncul Rose spot pada tubuh
Diagnosis Banding
Nama Penyakit Gejala
Leptospirosis 1. Kasus Suspek
Demam akut dengan atau tanpa sakit kepala, disertai nyeri
otot, lemah (malaise), conjungtival suffision, dan ada
riwayat terpapar dengan lingkungan yang terkontaminasi
atau aktifitas yang merupakan faktor risiko Leptospirosis
dalam kurun waktu 2 minggu.
2. Kasus Probable
Nyeri betis, Ikterus atau jaundice, Manifestasi pendarahan,
Sesak nafas, Oliguria atau anuria, Aritmia jantung, Batuk
dengan atau tanpa hemoptisis , Ruam kulit.
Diagnosis Banding
Nama Penyakit Gejala
Leptospirosis
3. Kasus Konfirmasi
Dinyatakan sebagai kasus konfirmasi di saat
kasus probable disertai salah satu dari
gejala berikut :
• Isolasi bakteri Leptospira dari spesimen klinik
• Hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) positif
• Sero konversi microscopic agglutination test (MAT) dari
negatif menjadi positif.
PENATALAKSANAAN
OBAT ANTIMALARIA
1. Artesunat
Artesunat parenteral tersedia dalam vial yang berisi 60 mg serbuk kering
asam artesunik dan pelarut dalam ampul yang berisi natrium bikarbonat
5%.Keduanya dicampur untuk membuat 1 ml larutan sodium artesunat.
Klorokuin
Kega ga la n fungsi orga n. Sema kin sedikit orga n vita l ya ng terga nggu
semakin baik prognosisnya.