Oleh:
Willy Maun
NIM. 2013-83-038
Pembimbing:
dr. Hanny Tanasal, Sp. KK
Definisi ……………………………………………………… 2
Epidemiologi ………………………………………………... 2
Diagnosis ……………………………………………………. 4
Penatalaksanaan ……………………………………………... 6
Komplikasi ………………………………………………….. 7
Prognosis ……………………………………………………. 7
Kesimpulan ………………………………………………….. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Masa kehamilan membuat kulit dan adneksa mengalami perubahan atau kelainan.
metabolik, imunologik, vaskular, dan berat badan. Perubahan kulit pada ibu hamil
dapat bersifat fisiologis dan patologis baik berkaitan dengan kehamilan maupun
tidak.1-4
Penyakit kulit yang berkaitan dengan kehamilan salah satunya ialah Pruritic
Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP) atau lebih dikenal dan
Studi lain menunjukkan insidensi yang bervariasi mulai 1 dari 130 kehamilan, 1
Manifestasi klinis pada umumnya ialah adanya pruritus, urtikaria, papul, dan plak.
Pruritus yang berat menjadi penyebab utama pasien sulit untuk beristirahat hingga
meminimalisir manifestasi yang timbul. Rekurensi PUPPP pada sebagian besar ibu
hamil sangat kecil kejadiannya, akan tetapi dapat timbul gejala yang ringan apabila
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
kehamilan pada primigravida yang ditandai dengan gatal yang hebat, namun tidak
berisiko bagi ibu maupun janin.1-3 Kelainan ini pertama kali diperkenalkan oleh
Epidemiologi
Kelainan kulit PUPPP biasanya terjadi pada awal trimester 3 dan paling sering pada
primigravida (76%). Rentang insidensi PUPPP antara 1 dari 300 kehamilan hingga
1 dari 130 kehamilan. Risiko morbiditas dan mortalitas rendah bahkan tidak ada
digunakan yakni kehamilan multipel (kembar dua atau tiga), fetus laki-laki, operasi
yang memicu reaktivasi imunitas maternal pada stimulus bukan antigen. Hipotesis
lain menunjukkan bahwa terdapat DNA fetus pada kulit maternal. Peningkatan
imunoreaktif reseptor progesteron yang ditemukan pada lesi PUPPP karena adanya
2
3
Manifestasi klinis
Kelainan polimorfik ini terjadi selama trimester akhir kehamilan (rata-rata onset 35
minggu) pada primigravida. Akan tetapi, pada kasus lain, PUPPP dapat terjadi pada
awal kehamilan dan segera setelah masa kelahiran. Lesi yang ditimbulkan
(19%), atau eksematous. Lesi berupa papul urtikaria eritematous berukuran 1-2 mm
dikelilingi oleh halo yang tampak pucat. Awal timbulnya lesi di abdomen, terutama
pruritus sejalan dengan erupsi dan berlokasi pada kulit yang memiliki lesi. Pruritus
menyebar dengan cepat ke paha, bokong, payudara, dan lengan. Selain itu, pruritus
Gambar 1. (A) Lesi awal berukuran 1-2 mm, eritematous, papul urtikaria yang terdapat di dalam
dan sekitar striae gravidarum, tanpa mengenai umbilikus. (B) Papul yang menyatu membentuk
plak eritematosa dan menyebar hingga ke bokong dan paha. (C) Plak urtikaria pada payudara. 1
dapat dirasakan pada telapak tangan dan kaki (jarang terjadi) serta kulit diatas
payudara. Pruritus yang berat dapat mengganggu istirahat pasien tanpa adanya
Gejala yang ditimbulkan dapat berlangsung selama 6 minggu, namun kasus yang
berat biasanya tidak berlangsung >1 minggu. Remisi spontan terjadi dalam
beberapa hari dan rekurensi sukar terjadi pada kehamilan berikutnya atau akibat
Pemeriksaan penunjang
bervariasi).1-6
A B
Gambar 2. (A) Spongiosis epidermal ringan dengan infiltrat sel inflamasi perivaskuler (H&E, x
40); (B) Vesikel spongiosis pada epidermis dan infiltrat perivaskuler oleh sebagian besar sel
limfoid dan beberapa eosinofill (H&E, x 100).6
Diagnosis
Belum ada pemeriksaan yang dapat menentukan diagnosis PUPPP pada perempuan
penyakit. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran klinis dan hasil biopsi yang
Diagnosis Banding
Kelainan kulit PUPPP memiliki gambaran klinis yang hampir serupa dengan
menunjukkan adanya deposit linier dari C3 dengan atau tanpa IgG pada membran
dengan antigen membran basalis pada kulit ibu hamil dan plasenta menyebabkan
plasenta selama trimester ke-2. Selain itu, biopsi pada kulit juga ditemukan adanya
bula subepidermal. Lesi periumbilikal dan leukositosis juga dapat ditemukan pada
pemfigoid gestationis.1-9
6
Trunkus, Abdomen
ekstremitas
Papul, Urtikaria,
AEP urtikaria vesikel
PEP PG
Keterangan:
CP: Cholestasis of Pregnancy
AEP: Atopic Eruption of Pregnancy
PEP: Polymorphic Eruption of Pregnancy
PG: Pemphigoid Gestationis
Penatalaksanaan
periode hilangnya gejala pada PUPPP merupakan salah satu hal yang penting untuk
dilakukan. Terapi yang dapat diberikan berupa mandi dengan air dingin untuk
7
dasar katun.
valerate 0,05%-0,1% yang diaplikasikan dua kali sehari. Antihistamin oral yang
diberikan, akan tetapi sangat efektif mengontrol gejala pada kasus yang sulit diatasi
penggunaan jangka pendek menjadi pilihan saat penggunaan obat topikal tidak
Komplikasi
Berbagai studi dan literatur menunjukkan bahwa tidak ada komplikasi serius yang
disebabkan oleh PUPPP. Ansietas merupakan akibat yang paling sering dialami
oleh ibu hamil berkaitan dengan timbulnya pruritus yang dapat sangat mengganggu
waktu istirahat.1-9
Prognosis
Kelainan kulit pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP) tidak
berisiko bagi ibu maupun janin. Selain itu, gejala yang berulang kembali jarang
sekali terjadi pada kehamilan berikutnya, kecuali pada kehamilan multipel yang
mana gejala PUPPP dapat timbul pada awal masa kehamilan. Pada kasus yang
8
berat, pruritus sangat mengganggu waktu istirahat. Hingga saat ini belum ada
Kesimpulan
yang dapat dialami pada wanita hamil selama trimester ke-3 masa kehamilan.
PUPPP paling sering terjadi pada primigravida dan sebagian pada kehamilan
multipel. Etiologi yang pasti belum diketahui. Kelainan ini khas dengan adanya
gatal yang sangat mengganggu, walaupun lesi kulit berupa urtikaria, papul, dan plak
juga dapat ditemukan. Predileksi PUPPP yaitu di daerah abdomen tanpa mengenai
umbilikus. Gambaran histopatologi biopsi kulit berupa edema dermis dan infiltrasi
dan emolien dapat digunakan untuk mengontrol gejalanya. Pruritus yang menjadi
pencetus terjadinya ansietas pada ibu hamil dapat diatasi dengan pemberian
antihistamin oral. Sebagian besar kasus PUPPP tidak berbahaya bagi ibu hamil dan
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K.
4. Menaldi SL, Bramono K, Indiatmi W. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Ed.7.
6. Park SY, Kim JH, Lee WS. Pruritic urticarial papules and plaques of
8. Nair AS, Kurien G, Binesh VG. A study of pregnancy specific dermatoses and
their effect on the outcome of pregnancy. Int J Res Dermatol. Jun 2017; 3(2):
182-186.
10
11
10. South Australian Maternal & Neonatal Clinical Network. South Australian
11. Kim EH. Pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy occurring