Anda di halaman 1dari 4

Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP)

Nama lain dari Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP) yaitu
eruption of pregnancy, Bourne's toxemic rash of pregnancy, toxemic erythema of
pregnancy, late prurigo of pregnancy, dan Nurse's late prurigo of pregnancy.3,9,13 PUPPP
merupakan dermatosis yang paling umum, biasanya muncul diakhir trimester ke tiga
kehamilan pertama. Penyakit ini dilaporkan sebagai toxemic rash of pregnancy, toxemic
erythema of pregnancy, and late-onset prurigo of pregnancy. Istilah erupsi polimorfik
pada kehamilan ( Polymorphic Eruption of Pregnancy/PEP) secara luas digunakan
di Inggris, sementara PUPPP secara khusus digunakan di Amerika Serikat. PUPPP,
secara umum merupakan dermatosis yang berhubungan dengan kehamilan.2,3,9
a. Epidemologi
Secara internasioanal, PUPPP terjadi 1 dari 160-240 kehamilan. PUPPP umumnya jarang
terjadi pada orang-orang kulit hitam. PUPPP hanya terjadi pada perempuan. PUPPP terjadi
selama masa mengandung karena dermatosis berhubungan dengan kehamilan. Tidak
pernah dilaporkan mortalitas berhubungan dengan PUPPP. Hanya kecemasan yang biasanya
ditunjukkan oleh pasien, dan pruritus merupakan manifestasi yang paling mengganggu pasien.
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan timbulnya PUPPP lebih lanjut bisa
mengganggu dan menyebabkan sulit tidur selama beberapa pekan atau sebelum
melahirkan. Tidak diketahui adanya komplikasi sistemik pada ibu-ibu hamil penderita
PUPPP dan tidak ditemukan adanya hubungan antara kejadian PUPPP dengan
meningkatnya morbiditas atau mortalitas pada bayi.9,13
b.Etiologi
Penyebab dan patogenesis PUPPP tidak diketahui. Dari penelitian yang telah ada tidak
diketahui adanya keterlibatan hormonal atau imunologi, terkecuali dengan ditemukannya
penurunan serum kortisol pada sebagian penelitian. Secara klinis pernah dilaporkan adanya
hubungan penyakit ini dengan hormon seks, walaupun penelitian lain melaporkan hal tersebut
tidak berhubungan.3,9,13
Sebagian besar penulis menganggap bahwa distensi pada dinding abdomen pada
primigravida menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan konektif pada stria dengan
perubahan lanjut pada molekul antigen ke antigen lainnya, yang memicu terjadinya proses
inflamasi. Suatu studi meta-analisis menyatakan bahwa 11.7% pasien dengan PUPPP
adalah pasien dengan kehamilan yang sangat sering, resiko PUPPP lebih tinggi, yakni
tiga kali lipat (14%) dibandingkan pada kehamilan ganda (2.9%). Pada studi tersebut telah
dibuktikan adanya suatu hubungan antara distensi kulit dan timbulnya PUPPP.3,9
Melalui sebagian besar studi pula telah diketahui, ibu hamil dengan PUPPP
mengalami peningkatan penambahan berat badan dibandingkan ibu hamil normal dan
berpengaruh terhadap peningkatkan distensi kulit. Penyelidikan sekarang ini, yang berhubungan
dengan PUPPP, telah menunjukkan DNA fetal di dalam kulit ibu, dan terbukti
mikroorganisme bisa relevan di dalam masalah patogenesis ini.3,9
c. Klinis
Secara khusus PUPPP berawal dengan papula pruritik yang secara intensif muncul, terutama
dengan pembengkakan-pembengkakan striae di akhir trimester ke tiga kehamilan pertama
(11.7% kasus terjadi pada beberapa wanita). Selama beberapa hari, erupsi menyebar luas dan
sangat ekstrim.9,13
d. Pemeriksaan Fisik
PUPPP klasik ditunjukkan dengan adanya papula dengan pembengkakanpembengkakan stria
yang menonjol. Ditemukan adanya papula dan plaque urtikaria eritematusa, vesikel pada
permukaan badan dan ekstremitas , terutama pada daerah sekitar pusat yang khas. PUPPP
biasanya tidak mengenai wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Walaupun erupsi yang
secara intens tersebut bersifat pruritik, namun ekskoriasi jarang ditemukan.3,9

Gambar 5. PUPPP
Dikutip dari Karen3

e. Diagnosis Banding
Pemphigoid gestasionis dibedakan dengan PUPPP (Pruritic Urticarial Papules and Plaques
of Pregnancy. Pada PUPPP lesinya terdapat di striae abdomen dan biasanya tidak terdapat
vesika/bula. Sedangkan Pemfigoid gestasionis biasanya terdapat bula dan predileksinya di
periumbilikal. Diagnosis diferensial yang lain seperti eritema multiforme, dermatitis kontak
dan erupsi obat.3
Tidak diperlukan pemeriksaan laboratoris darah atau urinalisa di dalam diagnosa
PUPPP. Pada serangkaian besar kasus, ternyata ada hubungan antara PUPPP dengan penurunan
kadar kortisol serum di dalam diri pasien dibandingkan ibu kehamilan normal.3,9
Uji Imunofluoresensi direk (DIF) dengan model biopsi penusukan kulit secara
karakteristik bersifat negatif di dalam PUPPP. DIF dapat membedakan PUPPP
dengan gestasionis herpes. Masalah yang kemudian dihadapi adalah jarangnya terjadi
penyakit autoimun dengan pelepuhan (bullosa) yang ditunjukkan secara khusus melalui
endapan-endapan linier komplemen (C3) sepanjang daerah membran dasar.3,9
g. Pemeriksaan Histopatologis
Berbeda dengan PG, pemeriksaan biopsi biasanya normal, tetapi Spongiosis di bagian fokal
dan parakeratosis terkadang dapat ditemukan. Di dalam papilar dan dermis bagian tengah,
ditemukan infiltrat limfohistiositik dengan sejumlah variabel eosinofilis dan dermal
edema.3,8,9
h. Penatalaksanaan
Kortikosteroida topikal dan antihistamin dapat diberikan untuk pengobatan PUPPP.
Kortikosteroida sistemik diperlukan untuk meringankan beberapa gejala namun harus
dengan pengawasan sistemik.3,9
i. Prognosis
PUPPP cenderung tidak kambuh di dalam kehamilan berikutnya dan tidak ditemukan
hubungan antara tentang penggunaan kontraseptif hormonal dengan tingkat kejadian PUPPP.
Efek terhadap janin terhadap kejadian PUPPP belum terbukti. Prognosis PUPPP adalah baik,
terutama pada perempuan-perempuan yang baru melahirkan.3,9

Anda mungkin juga menyukai