Anda di halaman 1dari 28

Assalamu’alaikum, wr.

wb

DONY HAMONANGAN (H2A012053)


FRAKTUR TIBIA DEXTRA 1/3 PROKSIMAL
&
FRAKTUR FIBULA DEXTRA 1/3 PROKSIMAL DAN 1/3
TENGAH

Pembimbing :
dr. Rudiansyah Harahap, Sp.OT
Disusun Oleh :
Dony Hamonangan H2A012053

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
RSUD Dr.ADHYATMA, MPH
CATATAN MEDIK
Identitas

• Nama : Tn. S
• Umur : 46 tahun
• No. RM : 51XXXXX
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Alamat : Pendrikun Kidul,
Semarang
• Pekerjaan : Kuli
• Dirawat di ruang : Anggrek IV.6
• Tanggal masuk RS : 26 Oktober 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Nyeri pada tungkai kanan bawah

RPS
Pasien datang ke IGD RS Tugurejo Semarang
dengan keluhan nyeri pada tungkai kanan bawah. Nyeri
dirasakan sejak 2 hari yang lalu.
2 SMRS, pasien jatuh dari atap rumah. Setelah
jatuh, terdapat luka terbuka pada daerah tungkai kanan
bawah pasien. Pasien dibawa ke IGD RS Dr.Karyadi
Semarang dan mendapatkan penanganan. Pasien dirawat
selama 2 hari, kemudian pasien pulang atas permintaan
sendiri dikarenakan permasalahan jaminan kesehatan.
RPS
Setelah itu pasien datang ke IGD RS Tugurejo
Semarang dengan keluhan nyeri pada tungkai kanan
bawah. Pasien datang dengan luka yang sudah tertutup
dan tungkai sudah terpasang spalk. Pasien juga membawa
foto rontgen dari RS Dr. Karyadi. Pasien didiagnosis patah
tulang tibia dan fibula sehingga pasien dirawat inap di
bangsal anggrek.
RPD RPK
• Riwayat hipertensi : disangkal
• Riwayat Hipertensi: disangkal
• Riwayat jantung : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat jantung : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal

RP SosEk
• Pasien sebagai kuli , jaminan kesehatan  Kesan
Ekonomi cukup
• Merokok (-) alkohol (-)
Primary survey
A. Adekuat
B. RR : 20 x /menit
C. TD : 130/80 mmHg, N : 88x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup, akral hangat, capp refill < 2
D. GCS 15 (E4M6V5), Pupil isokor 3mm/3mm
E. Suhu : 36,80C, Didapatkan jejas pada tungkai kanan
bawah.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM STATUS INTERNUS
• KU : baik • Kepala :Mesosefal, nyeri tekan (-)
• Kesadaran : Compos mentis • Mata : konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), pupil isokor,
TANDA VITAL reflek pupil (+)
• TD : 180/80 mmHg • Hidung :Nafas cuping hidung (-),
nyeri tekan (-), krepitasi (-/-),
• Nadi : 80 kali/menit (reguler, isi sekret (-), septum deviasi (-)
dan tegangan cukup)
• Telinga :Sekret (-/-), serumen (-/-)
• RR : 20 kali/menit , laserasi (-/-)
• Suhu : 36,7oC (axiller) • Mulut: Bibir kering (-), bibir
sianosis (-)
• Thorax : Jantung (dbn), Pulmo
(dbn)
• Abdomen: dbn
PEMERIKSAAN FISIK

• Ekstremitas
SUPERIOR INFERIOR
Akral dingin -/- -/-
Oedem -/- +/-
Sianosis -/- -/-
CRT <2’/ <2’ <2’/<2’
STATUS LOKALIS
Regio cruris dextra
• Look: Luka jahit (+), penonjolan
tulang (-), edema (+), sianosis , di
distal lesi (-), perdarahan aktif (-)
• Feel: Nyeri tekan setempat (+), CRT
< 2 detik, pulsasi arteri dorsalis
pedis (+), suhu rabaan hangat (+).
• Move: Gerakan aktif dan pasif
terhambat, nyeri bila digerakkan (+),
tampak gerakan terbatas (+)
LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi darah rutin :
Hemoglobin 10,70 13,2-17,3 g/dl
Leukosit 8,50 3,8-10,6 ribu
Eritrosit 3,76 4,4-5,9 juta
Hematokrit 31,10 40-52 %
MCV 82,10 80 – 100
MCH 28,20 26 – 34
MCHC 34,40 32 – 36
Trombosit 318 150 – 440 ribu
Elektrolit
Natrium 139,2 135-145 mmol/L
Chlorida 98.2 95,0-105 mmol/L
Kalium 4,14 3,50-5,0
Kimia Klinik
GDS 91 < 125 mg/dl
Ureum 60 10,0 – 50,0
Kreatinin 0,84 0,70 – 1,10
Albumin 3,8 3,2 – 5,2
HbsAg Non reaktif (-) Non reaktif (-)
X-Foto Cruris Dextra Ap/Lateral
 Tampak discontinuitas Tibia 1/3
proksimal
 Aposisi dan alignment kurang baik
 Tampak discontunuitas Fibula 1/3
proksimal dan medial
 Aposisi dan Alignment kurang baik
Kesan : Fraktur Tibia dextra 1/3
proksimal dan Fraktur fibula dextra 1/3
proksimal dan 1/3 medial
INITIAL PLAN

Fraktur Tibia dextra 1/3 proksimal dan fraktur Fibula


IpDX dextra 1/3 proksimal dan 1/3 tengah

IpTX a. Medikamentosa
• Terapi cairan: infus RL 20 tpm
• Antibiotik : Inj. Novelmicin 1x2 gr IV
• Analgetik : Inj. Dexketoprofen 2x1 amp IV
b. Non-medikamentosa
• Pasang bidai
• Wound toilet
• ORIF os.tibia
• KU
IpMX • TTV
• Perawatan Luka
• Menjelaskan mengenai penyakit pasien
IpMX • Menjelaskan mengenai tatalaksana dari penyakit
pasien
• Menjelaskan mengenai komplikasi tindakan
pembedahan dan prognosis
• Pasien di minta untuk menjaga kebersihan luka,
juga konsumsi makan tinggi protein dan vitamin,
juga cukup istirahat
• Anjurkan pasien untuk mengikuti fisioterapi
Prognosis

• Quo ad Vitam : dubia ad bonam


• Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad Sanatiionam : dubia ad bonam
Anatomi Regio Cruris

16
Definisi
• Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur
tulang. Patahan bisa berupa suatu retakan, suatu
pengisutan atau perimpilan korteks, patahan lengkap
dan fragmen tulang bergeser.
Mekanisme

• Fraktur dapat terjadi akibat:


(1) peristiwa trauma tunggal;
(2) tekanan yang berulang-ulang; atau
(3) kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologi).
KLASIFIKASI
1. Fraktur komplit dan inkomplit
2. Berdasarkan garis frakturnya
• Transversal
• Oblik
• Spiral
• Kominutif
3. Adanya tidak pergeseran
4. Terbuka/tertutup
Derajad Luka
TIPE BATASAN

I luka kecil kurang dari 1 cm akibat tusukan fragmen fraktur dan


bersih. Kerusakan jaringan lunak sedikit dan fraktur tidak
kominutif.
II luka lebih dari 1 cm dan kurang dari 10 cm, tanpa kerusakan
jaringan lunak yang luas dan fraktur tidak kominutif.

III Kerusakan jaringan lunak yang berat dan luas, fraktur segmental
terbuka, trauma amputasi, fraktur terbuka di pertanian, dan
fraktur yang lebih dari 8 jam setelah kejadian.
TIPE BATASAN

IIIA Tulang yang mengalami fraktur mungkin dapat ditutupi secara


memadai oleh jaringan lunak

IIIB Cakupan jaringan lunak tidak memadai, terdapat pelepasan


periosteum, rekonstruksi jaringan lunak diperlukan.

IIIC Disertai kerusakan pembuluh darah yang memerlukan repair tanpa


melihat tingkat kerusakan jaringan lunak
Proses Penyembuhan Fraktur
• Kerusakan jaringan dan hematoma
• Radang dan proliferasi sel
• Pembentukan kalus
• Konsolidasi
• Remodeling
Penegakkan Diagnosis

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Status Lokalis
• Pemeriksaan Radiologis
Status lokalis
• Look
warna kulit, luka, deformitas, pembengkakan, dan
perubahan warna atau memar.
• Feel
Hal yang perlu diperhatikan: suhu, nyeri tekan,
krepitasi, sensibilitas, pemeriksaan vaskular,
pengukuran panjang tungkai.
• Movement
Penilaian ini terutama menilai Range of Movement
gerak aktif dan gerak pasif.
Tatalaksana
• Reduksi
Reduksi tertutup dan reduksi terbuka
• Mempertahankan reduksi
Metode yang ada untuk mempertahankan reduksi adalah: (1)
traksi terus-menerus; (2) pembebatan dengan gips (3)
penahan fungsional; (4) fiksasi internal; (5) fiksasi eksternal.
• Latihan
Tujuannya adalah untuk mengurangi edema,
mempertahankan gerakan sendi, memulihkan tenaga otot
dan memandu pasien kembali ke aktivitas normal
Komplikasi
Jangka Pendek Jangka Panjang
Tulang Infeksi  Nekrosis avaskular
 Penyatuan lambat dan non-
union
 Malunion
Jaringan  Pelepuhan dan borok pada  Ulkus dekubitus
Lunak gips  Miositis osifikans
 Otot dan tendon robek  Tendinitis dan ruptur tendon
 Cedera vaskular dan saraf  Kontraktur volkmann
Sendi  Hematrosis dan infeksi  Ketidakstabilan
 Cedera ligamen  Kekakuan
 Algodistofi

Anda mungkin juga menyukai