Anda di halaman 1dari 11

No : (Arial 9 pt)

Tgl terbit : (Arial 9 pt)


ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 1 dari 11

I. TUJUAN
Tujuan dari disusunnya Prosedure ATLS ini untuk mengarahkan Paramedic dan
dokter yang bertugas di PT. CK pada saat melakukan pertolongan pada trauma untuk
memperthankan hidup korban/penderita

II. RUANG LINGKUP


Prosedur ini melingkupi Primary Survey dan secondary survey level advance.

III. DEFINISI
ATLS atau Advance trauma life support adalah salah satu cara untuk
mempertahankan hidup korban dengan trauma dengan menggunakan alat-alat medis
yang tidak dapat digunakan oleh orang yang belum terlatih dan mempunyai
wewenang untuk melaksanakannya.

IV. TANGGUNG JAWAB


A. Project manager Bertanggung jawab menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk
penanganan tersebut dan mengikut sertakan paramedis dan dokter perusahaan
dalam training yang terkait atau menunjang peningkatan skill.
B. Dokter dan Paramedis melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang sudah
dibuat.

V. URAIAN
Merupakan penilaian yang simultan / yang berulang dan identifikasi serta penata
laksanaan dari berbagai masalah yang mengancam hidup ( Life Treathening ),
termasuk penilaian potensial masalah serius lain yang timbul / komplikasi
mengancam hidup.
Pada saat kondisi pasient kritis, identifikasi dan penanganan masalah life
threathening menjadi prioritas pertama, dan tindakan yang cepat tidak boleh
mengabaikan tindakan primary survey.

PRIMARY SURVEY AND RESUCITATION

Protocol for Primary Survey :


A. Assesment (Penilaian pasient dengan cepat dan menyiapkan untuk pemeriksaan)
A. Airway (Termasuk menstabilkan cervical spine jika ditemukan terauma yang
Komplek )
B. Breathing ( Pertahankan / Plihara ventilasi yang adekuat )
C. Circulation ( Kontrol pendarahan jika ditemukan trauma yang komplek )
D. Disability dari pusat Sistem saraf ( Laporan singkat dari status neurologi )
E. Exposure / Environment Control ( Completely undress patient for exam.But prevent
Hypotermia )
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 2 dari 11

CATATAN : Jika ada masalah life threathening harus diidentifikasi selama


primary survey, itu dilakukan dengan segera sampai berakhir primary survey.

A. ( Air Ways ) Penilaian dan penanganan jalan napas.

1. Jika memungkin lakukan pemeriksaan jalan napas tanpa menggerakan leher.


2. Apakah jalan napas bebas atau ada sumbatan ?
3. Apakah ada faktor resiko terjadinya hambatan jalan napas ?
 Pasien tidak sadar atau pasien dengan sedative
 Cervical Spine Injury
 Kondisi luka – luka pada faciomaxillary
 Luka – luka pada laryngotracheal
 Dari fractur gigi / gigi palsu / pecahan tulang – tulang dan benda asing →
Keluarkan jika bisa
 Amankan jalan npas dengan → Jaw thrust, Chin lift
4. Pasang alat jalan napas bila perlu :
1. Oropharyngeal airway ( Guedel ) → ( pada korban sadar nungkin akan
menyebabakan muntah, kondisi ini berakibat terjadinya gerakan leher dan
meningkatkan tekanan intracranial ).
2. Nasophringeal airway → Mungkin akan menyebabkan perdarahan pada
hidung.
3. Intubasi dengan ETT → Jika tidak ada reflek muntah dan untuk mrlindungi
dari aspirasi paru – paru.
4. Tindakan bedah :

 Cricothirotomy → Jika ada hambatan jalan napas bagian atas yang


permanen ( gagal melakukan oro / nasotracheal intubasi )
 Tracheostomy tindakan yang lebih rumit dan dilakukan di Rumah Sakit di
kamar bedah.

5. Pasang neck collar plastik, pelepasan neck collar dilakuakn hanya pada
saat pemeriksaan leher atu padasaat telah dilakuakn X-Ray cervical dan
diyakini tidak ada kelainan.Kepala harus distabilkan jika tidak ada kelainan,
6. Lakukan pemeriksaan leher dengan cepat / seksama meliputi :
 Pergeseran tracheal
 Pembesaran vena leher
 Bengkak / kelainan bentuk
 Lecet – lecet

B. Breathing ( Ventilation )
1. Penilaian meliputi :
 Apakah ada pernapasan spontan atau tidak ?
 Apakan pernapasan efektif ?
 Apakah ada tanda –a tanda respirasi distress atau pernapasan menurun ?
2. Bila tidak bernapas / terganggu / tidak adekuat → beri pernapasan.
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 3 dari 11

3. Jumlah Respirasi rate ?


 Normal
 Ada kelainan :
o Pernapasan dibawah 12 atau lebi dari 20 kali / mt → pertimbangkan
pemberian oxcygen
o Pernapasan dibawah 10 atau lebih dari 30 kali / mt → Pertimbangkan
pemberian pernapasan
4. Diperkirakan ada masalah didaerah dada atau bila pasient telah diberikan
tindakan pernapasan :
 Buka dan periksa daerah dada : lihat pergerakan dada apakah ada dan
sama ?
 Auscultasi suara pernapasan : apakah normal / sama paru kanan / paru kiri ?
 Monitoring Saturasi SaO2 pasien
5. Jika pasient hypoxia atau ada resiko hypoxia → berikan oxcygen

C. ( Circulation ) Penanganan sirkulasi dengan kontrol perdararahan


1. Apakah da perdarahan yang jelas / nyata ?
Jika ya,tinggikan dan kontrol dengan tekanan langsung secara kuat ( direct
pressure )
( Tourniquet hanya bisa digunakan pada perdarahan besar / perdarahan tidak
dapat dikontrol / tidak adacara lain / anggota badan dianggap tiak bisa hidup )
2. Priksa pasien untuk meneliti status haemodinamik
 Tingkat keasadaran : Volume sirkulasi darah menurun ke otak
 Kulit : warna kulit abu – abu dimuka, pucat putih di extremitas tanda
hypovolemik berat.
 Suhu
 Nadi : ada / tidak ada, rate : ( nadi carotis )
- Penuh lambat teratur ═ relatif normovolemik
- Cepat lemah ═ tanda awal hypovolemikl
- Ireguler ═ adanya gangguan cardiac
- Nadi tidak ada ═ perlu penanganan resusitasi jantung
 Tekanan darah
3. Jika perlu lakukan CPR basic / advance termasuk defibrilasi
4. Apakah ada tanda – tanda resiko hypovolemik syock
Sebab : Intestinal injury / intra abdomen / thorax / penetrating dengan cedera
arteri atau vena, Fracture pelvis / tulang panjang ( femur ),External haemoragic /
fracture terbuka
Jika ada :
 Pasang IV line 2
 Pasang vena periper bagian atas ( upper extremity peripheral )
 Gunakan canul no : 14 dan 16
 Pakai cairan colloid untuk pertama selanjutnya cairan cristalloid
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 4 dari 11

D. ( Disability ) Neurological status


Penilaian status neurlogical secara singkat dengan menggunakan skala
A V PU : - CNS → A ═ ALERT
V ═ Respon verbal / vocal terhadap rangsangan
P ═ Respon painpull terhadap rangsangan
U ═ Unresponsive / unconscious
- Pupil : Ukuran dan Reaksi
- Suruh pasien menjulurkan lidah
- Peripher nervouse system :- Bersalaman dengan kuat
- Menggerakaan jari kaki
- Rangsangan pada jari – jari tangan
- Rangsangan jari – jari kaki
Perubahan tingkat kesadaran segera reevaluasi
- Alkohol / obat
- Hypovolemik
- Hypoxia
- Oxcygen / ventilation
- Status perfusi

E. ( Exposure ) Exposure of the pasient with temperatur control.


1. Buka pakaian seluruh badan pasien jika perlu untuk menangani
secepatnya masalah life Threatening ( biasanya menunggu pasien
ditempatkan pada daerah yang relatif lebih aman, seperti di ambulance
sebelum semua dilepas unruk pemerikasaan menyeluruh : .
2. Melepas pakaian sebanyak yang dibutuhkanuntuk pemeriksaan atau
menemukan ada / tidak kondisi yang dicurigai injury.
3. Kenali waspadai terjadinya hypotermia, hal ini akan memperburuk dan
mempercepat terjadinya shock. Kondisi ini menjadi masalh serius pada
pasien injury.
4. Tutup kembali badan yang terbuka sesegera mungkin setelah selesai
pemeriksaan yang lengkap . ( selimuti / infus cristaloid hangat / heating pad ).

FOCUS ATLS

PENANGANAN TRAUMA PADA JAM PERTAMA, DENGANPENILAIAN CEPAT,


RESUSITASI CEPAT SEHINGGA KEMATIAN PUNCAK KEDUA AKIBAT TRAUMA
DAPAT DITURUNKAN.

TIGA PUNCAK KEMATIAN AKIBAT TARAUMA :


1. Dalam beberapa detik sampai beberapa menit :
o Laserasi otak , batang otak
o Spinal cord tinggi ( Robekan, fracture tulang leher )
o Jantung, aorta
o Pembuluh darah besar.
2. Dalam beberapa menit sampai beberapa jam :
o Subdural dan epidural hematoma ( cedera kepala terjadi perdarahan di otak )
o Hemopneumothorax
o Ruptur limpa, hati, robekan, usus
o Fracture pelpis
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 5 dari 11

o Cedera multipel dan perdarahan


3. Setelah berapa hari sampai berapa minggu :
o Sepsis
o Multipel organ failure

KONSEP URUTAN PENANGANAN ATLS


1. Tangani dulu bahaya terbesar yang mengancam kehidupan ( jiwa )
2. Belum adanya diagnostik definitif tidak boleh menghalangi penatalaksanaan
pertolongan atas indikasi.
3. Hystory detail dapat dilaksanakan belakangan setelah penaganan cedera akut.

URUTAN PRIORITAS EVALUASI DAN INTERVENSI


A. = Airway & cervical spine control
B. = Breathing & ventilasi
C. = Circulation & control haemoragic
D. = Disability & Neurologic status
E. = Exposure & temperature control

PERSIAPAN DALM PENATALAKSANAAN PARALEL DAN SIMULATAN

A. FASE PRE HOSPITAL ( DI LAPANGAN )


Koordinasi dengan staf Rumah Sakit ( dr & staff lain )
Penatalaksanaan :
o Mempertahankan airway
o Breathing
o Kontrol perdarahan luar & syock
o Imobilisasi
o Transport segera
o Informasi / catatan ( penting untuk persiapan penatalaksanaan di RS )
 Waktu kejadian
 Penyebeb cedera / Riwayat penyakit
 Mekanisme cedera

B. FASE DI RUMAH SAKIT


Sebelum tiba di Rumah Sakit :
 Tempat di RS
 Perlengkapan untuk tindakan
 IV & cairan hangat
 Perlengkapan untuk monitoring
 Labolatorium & radiologi
 Protek terhadap infeksi

SECONDARY SURVEY AND MANAGEMANT


No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 6 dari 11

Subject interview :
1. Ini sebagian besar berguna dalam pengobatan / penanganan emergency
2. Jika mungkin coba untuk mendapatkan informasi dari penonton / saksi yang dekat
dengan pasien.
3. Coba pastikan :
a. Apa yang terjadi
b. Apakah keluhan dari pasien
c. Riwayat pengobatan pasien yang lalu

Objective examination :
Pasien harus dilepaskan semua bajunya jika memungkinkan, untuk memeriksa dan
menemukan kelainan secara lengkap dan komprehensif dari :
A. Kepala sampai ujung kakai
B. VS
C. GCS
D. Labolatorium
E. Rontgen
F. Prosedure khusus

PROTOCOL FOR SECONDERY SURVEY

Pemeriksaan yang sistematik dan simultan dari seluruh badan seperti dibawah ini :
A. Head & Face = kepala termasuk status neurologis
B. Neck
C. Chest
D. Abdomen & Pelvis
E. Extremitas
F. Sipne
G. Back
H. Medical hystory

General appearance : Penampilan umum


1. Pale = pucat
2. Sweeting = Keringat dingin’
3. Cyanosis
4. pink ( merah muda )

A. PEMERIKSAAN KEPALA DAN MUKA


1. Scalp = Seluruh kepala dan kulit kepala
a. Melakukan inspeksi dengan cara visual untuk mengungkap injury dengan jelas
b. Palpasi kulit kepala, priksa dari anterior ke posterior :
o Laserasi
o Swelling
o Kompresi
o Fracture pda sadar laserasi
o Perdarahan dari kulit kepala harus dihentikan dengan pressure dressing
2. neurological status
a. Awasi tingkat kesadaran
b. Catat dan laporkan nilai GCS
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 7 dari 11

3. Base of skull
a. Look for luka memar / noda dimastoid
b. Look for CSF :
o Rhinorhoea
o Otorrhoea
4. Eyes
o Jika pasien tidak sadar tes pada : pupil dan reflek kornea
o Look for tanda – tanda injury ( penetrating injury )
o Kontak lensa / dislokasi lensa
o Forign body dibawah pelupuk mata
o Perdarahan di fundus & konjungtiva
o visus

5. Face
a. Palpasi kedua sisi wajah untuk mencari perubahan, denderness
b. Jika ada facial injury :
o Periksa gii yang lepas atau hilang
o Ganggam gigi seri atas dan periksa ketidak stabilan dari maxilaris
o Identifikasi fractur atau injury yang mungkin membahayakan jalan nafas :
Tarik lidah keluar

c. Apakah tercium bau alkohol, keton ?


d. Apakah ada tanda haemoptoe & haemesis
e. Lihat bagian dalam mulut laserasi, terbakar ?

B. PEMERIKSAAN LEHER
1. Jika trauma rumit dan diperkirakan ada cervical spine injury :
Mungkin lebih baik menstabilkan the neck dengan neck collar berbahan keras
sampai mencapai Rumah Sakit.
2. Ulangi pemeriksaan neurological untuk menilai keseluruhan :
o Kekuatan mitorik
o Sensasi
o Reflek
C. PEMERIKSAAN DADA
1. Identifikasi dan obati secepatanya kondisi potensial mengancam jiwa
o Tension pneumothorax
o Open chest wound
o Cardiac Temponande
o Aortic Ruptur
o Flail Chest
2. Periksa dinding thorax untuk :
o Tracheal Deviasi
o Tanda – tanda obstruksi pernapasan
o Gerakan dada yang tidak simetris
o Luka – luka & luka memar
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 8 dari 11

1. Chest wall & lung


a. Periksa dinding dada untuk :
o Gerakan dada paradoksal = indikasi falil chest
o Jika pasien memperlihatkan tanda – tanda respirasi distress
pertimbangkan intubasi dan ventilasi
o Luka terbuka dada :
o Tutup dengan kasa ( Oclusive dressing )
o Pertimbangkan tindakan WSD ( Chest Pain )
o Jika sakit sekali dan terjadi kerusakan respirasi pertimbangkan
pemberian analgetik.
 Surgical empisema
 Hyperresonance
b. Auskultasi untuk :
o Penurunan udara masuk
Monitoring
o SaO2
o Xray
2. Heart
a. Tanda contusio / Injury myocardial
o Massive deceleration ( perlambatan secara besar – besaran )
o Penetrasi injury thorax
b. Periksa leher untuk vena leher yang membesar
c. Auskultasi untuk :
Suara jantung termasuk cardiac temponande
Jika ada :
o Lakukan pericadiocentesis ( pericardial aspirasi )
d. Lakukan EKG pada kasus yang diduga MCI, Cardiac aritmia, Cardiac
contusio, hypovolemik dan hypothermia

D. EXAMINATION OF THE ABDOMENT & PELVIS


1. Look for :
o Bruissing
o Gerakan
o Luka terbuka jika ada : - tutup dengan kasa steril &NaCL steril.
2. Palpasi untuk lokasi tenderness
o Jika ada bruising dan tenderness diatas bagian bawah iga dicurigai
suspec injury liver atau splin :
o Monitoring hemodinamik dengan teliti
o Pasang IV 2 canule yang besar ( NO. 14 & 15 )
o Berikan infus dengan volume cairan secara cepat jika kondisi memburuk.
3. Palapasi abdomen khusus pasien dengan blunt injury ( luka tumpul ), Jika ada
distensi gastritik atau resiko aspirasi :
o Pasang NGT
o Bila dicurigai fracture cribiform plate pasang NGT lewat oral.
4. Bila gerakan daerah perut bawah menimbulkan sakit atau adanya cripitasi
dicurigai fractur pelvis
5. Periksa perinium :
Kontusio, hemataoama,lacerasi, urethral bleeding
6. Periksa rektum :
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 9 dari 11

Darah, prostate, fracture pelvis, integritas rektum dan tonus


7. Periksa Vagina :
Darah, laserasi, dan test kehamilan.

E. EXAMINATION OF THE EXTREMITAS


1. Periksa :
a. Bruising
b. Wound
c. Deformitas
d. Lukabakar
2. Jika ditemukan injury, periksa :
a. Pulse distal
b. Sensation
3. Reduksi dan splint fractur / sub luxation
a. Periksa ulang pulse distal dan sensasi setelah reduksi
b. Catat posisi sebelum dan sesudah redauksi ( lakukan foto Xray )
4. Tutup dan balut
a. Fractur komplikasi
b. Injury deploving
F. EXAMINATION OF THE SPINE
Jika diduga spinal injury :
1. Jangan gerakan pasien jika tidak perlu
2. Jika gerakan diperlukan, lakukan gerakan dengan perhatian penuh / teliti
dengan gerakan garis horizontal
3. Lookfor :
- Motor deficit
- Sensory defocit
- Abdormal refleks
- Priapism

G. EXAMINATION OF THE BACK


Jika hanya spinal injury lakukan pemeriksaan dengan log roll :
1. Periksa bagian belakang :
- Brusing
- Laserasi
- Luka terbuka
2. Auskultasi bagian belakang pada daerah dada
3. Periksa daerah spine :
-Tenderness
-Kelenturan
-Iregularity ( tahapan deformitas ) dari cntur spinous process
-Muscletenderness and spasme

H. ASSESMENT OF MANAGEMENT OF PAIN


1. Nilai pasien :
o Apakah kesakitan
o Apakah ada kemungkinan bertambah sakitnya dalam exctrication process
2. Berikan analgetik yang tepat
o Oxygen / nitrooxide
o Opiat / morphine / non steroid anti imflamantory drug
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 10 dari 11

o Pertimbangkan pemberian sedative jika pasien distress, bingung, violent da


hypoxia.

I. MEDICAL HYSTORY
A = Allergis ( terhadap obat / sesuatu )
M = Medicine ( obat yang diminum )
P = Pas medical hystory ( Riwayat sakit / obat – obatan )
L = Last meal ( Makan terakhir )
E = Event lead injury (Mekanisme cedera/ada hubungan dengan cedera)

J. MONITORING & REASSESMENT OF THE PASIENT


1. Ini harus continue sihingga dapat mendeteksi perubahan – perubahan kondisi
pasien dan tindakan ini jangan sampai terlewatkan.
2. Bagaimana kondisi pasien
- Ada perbaikan
- Memburuk, kenapa ?
- Sama ?

K. MONITORING
1. Jalan nafas patency ( Airway Patency )
2. Pernafasan ( Breathing )
o Appearance
o RR
o Chest expension
o SaO2
3. Sirkulasi
o Pulse Rate
o BP
o Capillary reffil
o Peripeheral pulse
4. Disability & Status neurologis
GCS : ( Evaluasi : Motorik, sensorik, tingkat kesadaran, pupil reaksi, ukuran )
5. Obat – abatan dan penanganan cairan

TRENDING
Perubahan kondisi pasien harus dinilai dengan segera, misalnya :
Any improvement or deterioration, and gives a guide as to the afficacy of their
management.

MONITORING EQUIPMENT AND DEVICES


o Sphyghmanometer ( electric / otomatic dan manual )
o Pulse oxcymetri
o End tidal Co2 monitor
o Trauma scorsing

RECORDING INFORMATION
o Patient report form
o Foto Xray
No : (Arial 9 pt)
Tgl terbit : (Arial 9 pt)
ADVANCE TRAUMA LIFE SUPPORT Revisi : (Arial 9 pt) 00
Halaman : 11 dari 11

o Print out from monitor


o Labolatorium

DOCUMENTATION
o Record
o Izin tindakan
o Forensic evidence

DEFINITIVE CARE
o Rujuk segera pasien ke Rumah Sakit apabila pasien telah ditangani dan kondisi
kegawatanya telah diatasi
o Pasien memerlukan perawatan dan tindakan lebih lanjut.

VI. DOKUMENTASI TERKAIT


A. Prosedur BHD
B. Prosedur pencatatan dan pelaporan
C. Prosedure pulse oxymetry

VII. REFERENSI
- Hand out training intermediate care course international
- Advance care course International SOS
- Hand Out Advance Trauma Life support

Anda mungkin juga menyukai