DISUSUN OLEH :
ANNISA RAHMAFITA
PO.71.20.1.20.089
DOSEN PENGAMPU :
MATERI 1 :
“KEGAWATDARURATAN INTRA RUMAH SAKIT”
Penderita yang mengalami trauma berat atau multiple seringkali jatuh dalam kondisi
kritis dalam waktu yang cepat, bahkan mengarah kepada kematian. Diperlukan suatu metode
penilaian dan penanganan yang sistematis. Tujuan mengenali secara cepat hal-hal yang
mengancam nyawa serta berpotensi mengancam nyawa. Membantu secara cepat mengenai
dampak trauma yang mengancam nyawa, maka dilakukan yang disebut Initial Assessment.
Pra Hospital Sebagian besar penderita kasus trauma ditemukan dan dibawa ke
rumah sakit bukan oleh petugas medis yang menemukan atau menyaksikan kejadian.
Penanganan sebelum dibawa ke RS :
Intra Hospital Prinsip pemindahan penderita dari alat transport ke brankar perlu
dilakukan pengamanan terhadap spinal/servikal dengan imobilisasi menggunakan neck collar,
dan long spinal board
Kaji Jalan Nafas Ada sumbatan jalan napas ? Ya Lakukan secara manual
Tidak sadar Pangkal lidahnya akan jatuh dan menutup akan terdengar Bunyi
Snoring (mendengkur/ngorok) ; Gunakan Oro pharyngeal (OPA). Jangan digunakan OPA,
jika refleks muntah masih (+) / GCS > 10
Sadar ? / Tidak sadar dengan reflek muntah / GCS >10 Gunakan Naso pharyngeal
(NPA). Jangan gunakan NPA jika dicurigai “fraktur Basis Cranii”
Curiga Fractur Basis Cranii 1. Keluarnya cairan otak dari hidung (Rhinorrhea) /
telinga (Otorrhea). 2. Racoon Eyes (lebam dan bengkak pada sekeliling mata). 3. Battle sing
(lebam/memar pada bagian belakang telinga)
Sumbatan karena edema laring Jalan nafas tertutup akan terdengar bunyi Stridor
perlu dilakukan Surgical Airway oleh Dokter, Airway Definitif Intubation and Needle
Cricothyroidotomy
Jumlah dan Jenis Media Pemberian Oksigen Nasal Canul (2-2 lpm), Face Mask
(4-6 lpm), Rebreathing Mask (RM) (6-10 lpm), Non Rebreathing Mask (NRM) (10-15 lpm).
Jika NRM tidak membuat sesak berkurang, cari penyebab sesaknya dengan cara pemeriksaan
fisik IAPP (Inspeksi, Auskultasi, Perkusi, dan Palpasi) di area dada penderita .
Pengkajian :
D : Disability
1. Glascow Coma Scale (GCS) Eye (4), Verbal (5), dan Motorik (6)
2. Tanda Lateralisasi Pupil Isokor/Anisokor (Mengindikasikan sedang terjadi
peningkatan tekanan intra-kranial/cedera/lesi pada otak), dan Reflek Cahaya (+/-)
3. Tanda Lateralisasi Motorik Kekuatan Tonus Otot (+/-)
E : Exposure
- Kaji semua anggota tubuh, adakah perlukaan di tempat anggota tubuh yang lain
untuk mencari cedera / masalah lain dengan cara memperhatikan dengan seksama
apakah ada jejas (luka atau memar)
- Log Roll untuk pemeriksaan bagian belakang (Harus diupayakan hanya satu kali
dilakukan Log-Roll)
- Pasang selimut bila pasien dibuka seluruh badan untuk mencegah Hipotermi
F : Foley kateter Pemasangan folley chateter untuk membantu eliminasi urin dan
menghitung keseimbangan antara cairan yang masuk dan cairan yang keluar melalui urin.
Jumlah Urin Output Normal : Dewasa ( 0,5 cc / kgBB / jam ), Anak ( 1 cc / kgBB
/jam ), Bayi ( 2 cc / kgBB/ jam ). Hati-Hati : Jangan dilakukan pemasangan bila ada tanda-
tanda “rupture uretra” ( kontra indikasi )
G : Gactric Tube Pemasangan Naso Gastric Tube (NGT) bagi penderita yang
tidak sadar untuk : mencegah aspirasi dan mengurangi distensi lambung.
Pada keadaan tertentu untuk : Pemberian nutrisi dan terapi, Melakukan kuras
lambung, dan Persiapan operasi/pembedahan.
H : Heart Monitor dan Pulse Oxymetri Monitoring fungsi jantung dan sirkulasi,
perlu dilakukan pemasnagan EKG monitor dengan pulse oxymetri.
Re-Evaluasi A B C D E F G H
Secondary Survey
Anamnesa
K : Keluhan terkait Kesehatan
O : Obat yang dikonsumsi
M : Makanan yang terakhir
P : Penyakit yang diderita
A : Alergi (obat dan makanan)
K : Kejadian penyebab cedera
Pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan fisik menyeluruh (from head to toe)
B : Bentuk
T : Tumor
L : Luka
S : Sakit
Penjahitan luka
Pendokumentasian
Persiapan transport (jika diperlukan)
Landasan Hukum
Tujuan SPGDT
FKTP FKRTL
1. Sistem Informasi/komunikasi 1. Sistem Informasi/komunikasi
2. Kompetensi SDM (TIM GADAR) 2. Kompetensi SDM (TIM GADAR)
3. Ambulans Transpor 3. Ambulans Gadar
4. Sarana Prasarana 4. Sarana Prasarana IGD RS
5. Sistem Rujukan 5. Sistem Rujukan
6. Data 6. Data
7. Monev 7. Monev
Registrasi PSC
Dalam menyelenggaraan PSC 119, yang perlu dilakukan monitoring dan evaluasi,
terhadap :
- Panduan Instruksi
Operasi dapat memberikan instruksi yang tepat kepada penelpon
- Layanan Ambulans dan Rujukan
Respon cepat dan Tindakan tepat
- Operator
Arah pertanyaan jelas dan tepat
Dapat memberikan informasi kepada EMT persiapan ambulans
Manajemen Pelayanan Ambulans
1. Pengertian
Airway
Breathing
circulation
Disability
Exposure
Tempat kejadian
Mekanisme kejadian
Waktu kejadian
Tujuan tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal,terarah dan terpadu bagi
setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat \