SUPPORT
Kelompok
B6
TRIMODALITAS
TRAUMA
ALGORITMA TATA
LAKSANA COR
TRAUMA KEPALA
ALGORITMA TATA
LAKSANA COS
TRAUMA KEPALA
ALGORITMA TATA
LAKSANA COB
TRAUMA KEPALA – Tata Laksana
CAIRAN ISOTONIS ANTI KONVULSAN
PZ atau RL hangat. Perlu dihindari Pada orang dewasa diberikan 1g
penggunaan cairan yang yang diberikan dengan kecepatan 50
mengandung glukosa dapat mg/ menit. Apabila kejang
menyebabkan hiperglikemia yang berkepankangan dapat diberikan
berakibat buruk pada otak yang dizepam. Dosis pemeliharaan 100
mengalami cedera. mg/8 jam
MANITOL
Manitol digunakan untuk menurunkan tekanan
intrakranial (TIK) yang meningkat. Dosis yang
diberikan 0,25-1 g/kgBB. Perburukan neurologis
merupakan indikasi kuat diberikan manitol.
Loading Manitol 200 cc tappering off 6x100
TRAUMA VERTEBRAE
Diagnosa dini, prevervasi fungsi spinal cord dan pemeliharaan
aligment dan stabilitas merupakan kunci keberhasilan manajemen.
Identifikasi :
Leher : adanya kontusio, deviasi trakea,
“Spinal shock” dapat terjadi setelah 48 jam setelah cedera tulang
belakang, yang ditandai dengan adanya hipotensi, bradikardia,
kehilangan motorik dan sensorik.
“Spinal shock”
refleks bulbocavernosus : refleks tersebut akan menghilang kurang dari
48 jam.
Apabila paraplegia dan refleks bulbocavernosus tidak kembali dalam
48 jam menandakan bahwa kerusakan yang terjadi adalah permanen,
begitu pula sebaliknya
TRAUMA VERTEBRAE – tata laksana
Syok hipovolemik ditandai dengan takikardia
Pemberian cairan resusitasi 2L
Syok neurogenik ditandai dengan bradikardia dan tidak ada respon
pada pemberian cairan
Pemberian vassopresor secara hati-hati dapat diindikasikan
Imobilisasi
Pada pasien trauma servikal diperlukan penggunaan collar
servikal atau collar brace.
Pasien dapat dipindahkan dengan menggunakan “long spine
board”
Pasien cedera tulang belakang gerakan yang aman untuk
memindahkan adalah “log roll’ dengan bantuan 4 orang.
Trauma Thorax – Tension Pneumothorax
Klinis Tata Laksana
“one-way ventile Needle Thoracosintesis
phenomenone” di ICS 2 Midclavicula
Tertinggalnya salah satu dipasang dengan
gerak dinding dada WSD
(asimetris)
Hipersonor
Deviasi Trakea
Distensi Vena jugularis
Eksterna
Trauma Thorax – Open Pneumothorax
Tata laksana
Tutup luka tersebut dengan menggunakan occlusive
dressing steril ataupun kain yang bersih yang
ditutup pada tiga sisinya, flutter type valve.
Fungsi dari penutup ini sebagai katup, udara dapat
keluar melaluin luka, tetapi tidak dapat masuk
melalui luka tersebut
Trauma Thorax – Flail Chest
Karakteristik Tata Laksana
% Luka Bakar x BB x 4 cc