Anda di halaman 1dari 2

PLEURA

PUNKSI
Definisi
Tindakan memasukkan jarum atau kateter kerongga pleura.
Tujuan
Diagnosis
Membuktikan ada tidaknya cairan atau udara di rongga pleura
Mengambil bahan pemeriksaan mikroorganisme dan sitologi
Terapautik
Mengeluarkan cairan/udara untuk mengatasi keluhan
Tindakan awal (punksi percobaan) sebelum pemasangan WSD
Indikasi

Efusi Pleura
Pneumotoraks
Hidropneumotoraks

Prosedur tindakan
Pasien dipersiapkan dengan posisi duduk atau setengah duduk, sisi yang sakit
menghadap dokteryang akan melakukan punksi
Siapkan alat-alat pada tempat yang mudah di jangkau dokter
Beri tanda (dengan sppidol atau pulpen) daerah yang akan di punksi
berdasarkan pemeriksaan jasmani (daerah yang paling redup atau hipersonor
pada perkusi dan vesikuler melemah pada auskultasi) dan bantuan foto toraks.
Jika cairan/udara cukup banyak, funksi dilakukan pada sela iga V atau VI
pada garis aksila posterior
Desinfeksi daerah yang telah diberi tanda dengan betadin dan alcohol, bengan
cara memutar kasa yang diberi betadin dari titik pusat tanda, memutar dan
melebar kearah luar

Anestesi daerah yang telah ditandai, dimulai dari daerah subkutis, lalu tegak
lurus kearah pleura (lakukan tepat didaerah sela iga), keluarkan lidocain
perlahan hingga terasa jarum menembus pleura. Pastikan tidak ada
pendarahan.
Jika jarum telah menembus pleura, maka cairan/udara akan mudah ditarik,
kemudian ditempat yang sama masukkan keteter vena no. 14 dan apabila telah
menembus pleura, piston jarum ditarik lalu disambung dengan set infuse.
Bila jumlah cairan yang telah dibutuhkan untuk diagnostic telah cukup, tarik
jarum dengan cepat dengan arah tegak lurus pada saat ekspirasi dan bekas
luka tusukan segera tutup dengan kasa dan betadin, tetapi jika bertujuan
terapeutik maka pada lokasi yang sama dengan segera lakukan pengeluaran
cairan/udara dengan memasang WSD mini atau WSD besar.
Lakukan uji Rivalta, teteskan sedikit cairan pleura ke cairan Rivalta, bila
terbentuk cicin berkabut artinya uji Rivata (+).
Penyulit
perdarahan, terjadi bila jarum / katetervena melukai arteri atau vena
interkostalis
Nyeri, terjadi jika jarum melukai nervus interkostalis
Hidropneumotoraks/ pneumotoraks, terjadi jika udara masuk melalui jarum
atau keteter pada waktu punksi
Edema paru, terjadi bila pongosongan rongga pleura dilakukan sangat cepat
Emfisema subkutis, sering terjadi pada pasien dengan elastisiti kulit yang
longgar terutama pada orang tua
Empiema, terjadi bila tindakan dilakukan tanpa mengindahkan prinsip
sterility.

Anda mungkin juga menyukai