Anda di halaman 1dari 16

TORAKOSENTESIS

(PUNKSI PLEURA)
Dr. YUSUP SUBAGIO SUTANTO,
Sp.P
Bagian Pulmonologi & Kedokteran Respirasi
FK. UNS/
SMF Paru RSUD. Dr. Moewardi
Surakarta

Definisi
Tindakan

memasukkan jarum atau


kateter ke rongga pleura &
mengambil (aspirasi) cairan pleura

TUJUAN
Diagnostik
Membuktikan ada tidaknya cairan
atau udara di rongga pleura
Mengambil bahan pemeriksaan
mikroorganisme dan sitologi

TERAPEUTIK
Mengeluarkan

cairan/udara untuk
mengatasi keluhan
Tindakan awal (punksi percobaan)
sebelum pemasangan WSD

INDIKASI
Efusi

pleura
Pneumothoraks
Hidropneumothoraks

KONTRA INDIKASI
Absolut

: Tidak ada

Relatif

Keadaan umum buruk, kecuali punksi


pleura dengan tujuan terapeutik
|Infeksi kulit yang luas di daerah
punksi

PERSIAPAN TINDAKAN

Bahan dan alat


Stetoskop
Sarung tangan kecil
Semprit dan jarum sekali
pakai 5 cc dan 10 cc
Kateter vena no. 14 atau 16
Set tranfusi
Lidocain 2 %
Botol steril isi dengan cairan
aquades & betadine (4 : 1)
100 cc
Alkohol 70 %
Betadine
Kasa Steril
Botol kecil (uji Rivalta)

Pasien
Foto toraks PA / lateral
terbaru
Ruangan
Sebaiknya tindakan
dilakukan di ruang tindakan

PROSEDUR TINDAKAN

Pasien dipersiapkan posisi duduk/setengah


duduk, sisi yang sakit menghadap dokter yang
akan melakukan punksi
Siapkan alat (yang mudah dijangkau dokter)
Beri tanda (dengan spidol) yang akan di punksi
Punksi dilakukan pada sela iga VII atau VIII
pada garis aksila posterior
Desinfeksi daerah yang telah diberi tanda
dengan betadin & alkohol
Anestesi daerah yang telah ditandai (dimulai
dari subkutis lalu tegak lurus ke arah pleura
dilakukan tepat didaerah sela iga), keluarkan
lidocain perlahan hingga terasa jarum
menembus pleura, pastikan tidak ada
perdarahan

Jarum telah menembus pleura :


Cairan / udara mudah ditarik
Ditempat yang sama masukkan
kateter vena no. 14 sampai
menembus pleura
Piston jarum ditarik lalu disambung
dengan set infus

Apabila jumlah cairan untuk diagnostik


sudah cukup :

Tarik jarum dengan cepat dengan arah


tegak lurus
Saat ekspirasi dan bekas luka tusukan
segera ditutup dengan kasa betadin
Jika bertujuan terapeutik maka pada
lokasi yang sama dapat segera dilakukan
pengeluaran cairan / udara dengan
memasang WSD mini / WSD besar

Pengeluaran Cairan
Setiap kali tidak melebihi 1000 cc
Pengeluaran dapat dilakukan
secara serial
Lakukan uji Rivalta
Teteskan sedikit cairan pleura ke
cairan Rivalta
Bila terbentuk cincin berkabut
artinya uji Rivalta (+)

PENYULIT

Perdarahan
Terjadi bila jarum / kateter vena melukai
arteri atau vena interkostalis
Nyeri
Terjadi jika jarum melukai nervus
interkostalis
Hidropneumothoraks / pneumothoraks
Terjadi bila udara masuk melalui jarum
atau kateter pada waktu punksi
Pleural shock / edema paru
Terjadi bila pengosongan rongga pleura
dilakukan sangat cepat

Emfisema subkutis
Sering terjadi pada pasien dengan
elastisiti kulit yang longgar terutama
pada orang tua
Empiema
Terjadi bila tindakan dilakukan tanpa
mengindahkan prinsip steriliti

INTERPRESTASI
Makroskopis cairan
Santokrom
Serosantokrom
Serohemoragis
Hemoragis
Pus

Jenis Cairan
Secara biokimia efusi pleura
terbagi atas transudat dan eksudat

Tabel perbedaan transudat dan eksudat secara


biokimia
KETERANGAN
Transudat
Eksudat
Kadar protein dalam efusi
(g/dl\)

<3

>3

Kadar protein dalam efusi


Kadar protein dalam serum

< 0.5

> 0.5

Kadar LDH dalam efusi (I.U)

< 200

> 200

Kadar LDH dalam efusi


Kadar LDH dalam serum

< 0.6

> 0.6

Berat jenis cairan efusi

< 1.016

> 1.016

Rivalta

Negatif

Positif

Anda mungkin juga menyukai