Anda di halaman 1dari 28

RETENSI URIN

SUPERVISOR
dr. Ainun ,SpU
Pendahuluan
• Sistem urinaria bagian bawah terdiri atas buli-buli dan uretra yang keduanya harus
bekerja secara sinergis untuk dapat menjalankan fungsinya dalam menyimpan (storage)
dan megeluarkan (voiding) urin.

• Kelainan pada unit vesiko-uretra dapat terjadi pada fase pengisian atau pada fase miksi,
kelainan pada fase miksi menyebabkan urin tertahan di dalam buli-buli sampai terjadi
retensi urin.

• Retensi urin adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengeluarkan urin yang


terkumpul di dalam buli-buli hingga kapasitas maksimal buli-buli terlampaui.

• Adanya penyumbatan pada uretra, kontraksi yang tidak adekuat, atau tidak adanya
koordinasi antara buli-buli dan uretra dapat menimbulkan terjadinya resistensi urin.
Struktur Anatomi dan fisiologi system urinaria bagian bawah

A.Buli-buli (Vesika Urinaria)

Organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling
beranyaman, yakni

1. Otot longitudinal (terletak paling dalam)

2. Otot sirkuler (tengah)

3. Otot longitudinal (terletak paling luar)

Mukosa buli-buli terdiri atas sel-sel transisional, yang sama seperti pada
mukosa pelvis renalis, ureter dan uretra posterior.
• Fungsi buli-buli : menampung urin dari ureter dan kemudian mengeluarkan
urin melalui uretra dalam mekanisme berkemih (miksi).

• Kapasitas maksimal penampungan urine pada buli-buli adalah 300-450 ml


(orang dewasa)

• Pada saat kosong buli-buli terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat
penuh berada di atas simfisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi.

• Buli-buli yang terisi penuh memberi rangsangan pada saraf aferen dan
mengaktifkan pusat miksi di medulla spinalis segmen sacral S2-4 , kemudian
otot detrusor berkontraksi, leher buli-buli terbuka, relaksasi sfingter uretra
sehingga terjadilah proses miksi.
B. Uretra
• Merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli
melalui proses miksi.
• Uretra pada pria dibagi menjadi 2 bagian, yakni :
a. Posterior
- Pars prostatika
- Pars membranasea
b. Anterior (dibungkus oleh korpus spongiosum penis)
- Pars bulbosa
- Pars pendularis
- Fossa navikularis
- Meatus uretra eksterna
• Uretra dilengkapi dengan sfingter uretra interna (perbatassn buli-buli dan
uretra) serta sfingter uretra eksterna (perbatasan uretra posterior dan
anterior)

• Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos yang dipersarafi oleh system
simpatik, sehingga saat buli-buli terpenuh sfingter ini terbuka.

• Sfingter uretra eksterna terdiri dari otot bergaris yang dipersarafi oleh
system somatik, sehingga dapat diperintah sesuai dengan keinginan
seseorang.

• Panjang uretra orang pria dewasa adalah kurang lebih 23-25 cm.
Retensi urine
a.Kelemahan otot detrusor b. Inkordinasi antara c.Hambatan obstruksi uretra
- Kelainan medulla spinalis detrusor-uretra - Gumpalan darah
- Kelainan saraf perifer - Cedera kauda ekuina - Sklerosis leher buli-buli
- Hiperplasia prostat
- Ca.prostat
- Striktur uretra
- Batu uretra
- Tumor uretra
- Cedera uretra
Klasifikasi
• Retensi urin akut : ketidakmampuan berkemih yang berlangsung
secara tiba-tiba dan disertai rasa sakit meskipun buli-buli diisi penuh

• Retensi urin kronik : retensi urin tanpa rasa nyeri disebabkan


peningkatan volume residu urin yang bertahap.
Gambaran Klinis
Keluhan pada saluran kemih bagian bawah
a. Gejala obstruksi meliputi :
Retensi urin (urin tertahan dikandung kemih sehingga urin tidak
bisa keluar), hesitansi (sulit memulai miksi), pancaran miksi lemah,
Intermiten (kencing terputus-putus), dan miksi tidak puas (menetes
setelah miksi)
b. Gejala iritasi meliputi :
Frekuensi, nokturia, urgensi (perasaan ingin miksi yang sangat
mendesak) dan disuria (nyeri pada saat miksi).
Pemeriksaan urologi
• Inspeksi:
-Penderita gelisah
-Benjolan/massa perut bagian bawah
-tergantung penyebab : batu dimeatus eksternum, pembengkakan
dengan/tanpa fistulae didaerah penis dan skrotum akibat
strikturauretra, perdarahan per uretra pada kerobekan akibat trauma.
• Palpasi dan perkusi
- Teraba benjolan/massa kistik-kenyal (undulasi) pada perut bagian
Bawah.
- Bila ditekan menimbulkan perasaan nyeri pada pangkal penis atau
menimbulkan perasaan ingin kencing yang sangat mengganggu.
- Terdapat keredupan pada perkusi.
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : VS
Umur : 76 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Kulu jg.V
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Kristen Katholik
MRS : 10 November 2015
Anamnesis
• Keluhan utama
Kencing keluar darah
• Riwayat penyakit sekarang
Kencing keluar darah dialami penderita sejak kurang lebih 1 hari
SMRS. Darah pada urin keluar melalui kateter. Sebelumnya penderita
sudah melakukan operasi pemasangan kateter lewat perut kurang
lebih 3 minggu SMRS. Penderita kemudian dibawa ke RSUP Prof
Kandou Manado.
• Riwayat penyakit dahulu
Penderita pernah mengeluh tidak bisa kencing (bulan Oktober),
kemudian penderita dibawa ke RSUP Prof Kandaou Manado,
dilakukan pemasangan kateter melalui perut karena tidak bisa
dilakukan pemasangan kateter melalui alat kelamin. Penederita
mengatakan

Riwayat penyakit sistemik disangkal.


Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : TD (130/80 mmhg) N (110 x/m) R (20x/m) S(36,5)
• Kepala : CA (-), sclera ikterik (-)
• Toraks : dbn
• Abdomen :
Inspeksi : datar, terpasang kateter sistestomi
Auskultasi : BU (+) N
Palpasi : lemas
Perkusi : tympani
• Eks : dbn
• Status urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi
kenyal, pool atas tidak teraba
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-)
Diagnosa kerja
Gross hematuria post sistestomi ec retensi urine ec dd
Tatalaksana
• Kateter three way
• IVFD RL 20 gtt/m
• Ciprofloxacin 2 x 400 mg IV
Follow Up
11-11-15
• S : BAK Beradarah
• O : St. Urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi kenyal,
pool atas tidak teraba
A:
P:
12-11-15
• S : BAK Beradarah
• O : St. Urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi kenyal,
pool atas tidak teraba
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-)
13-11-15
• S : BAK Beradarah
• O : St. Urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi kenyal,
pool atas tidak teraba
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-)
14-11-15
• S : BAK Beradarah
• O : St. Urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi kenyal,
pool atas tidak teraba
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-)
15-11-15
• S : BAK Beradarah
• O : St. Urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi kenyal,
pool atas tidak teraba
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-)
16-11-15
• S : BAK Beradarah
• O : St. Urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi kenyal,
pool atas tidak teraba
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-)
17-11-15
• S : BAK Beradarah
• O : St. Urologis
CVA : Nyeri ketok (-/-), bulging (-/-), ballottement (-/-)
Supra pubik : Nyeri tekan (-), full blast (-)
OUE : darah (-)
Rektal tuse : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin,
Prostat : Sulkus mediana mendatar, konsistensi kenyal,
pool atas tidak teraba
Sarung tangan : darah (-), lendir (-), feses (-)

Anda mungkin juga menyukai